TANDA-TANDA DATANGNYA KIAMAT
A. Tanda-tanda Kecil
Tanda-tanda kecil tentang semakin dekatnya hari kiamat banyak
dise-Kiamat dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
47 sebuah riwayat dijelaskan,
Hari kiamat tidak akan tiba sampai ada api yang keluar dari tanah Hijaz, sehingga leher unta yang di Busra bisa terlihat. (Riwayat al-Bukhāri dan Muslim dari Abū Hurairah)
Tentang hadis ini, Imam Nawawi menjelaskan bahwa api yang dimaksud telah muncul pada tahun 654 H. Ibnu Kašīr mengutip Abū Syāmah mengatakan, api tersebut muncul begitu besar dari sebelah timur Medinah. Api tersebut terus membara selama satu bulan. Dengan api tersebut seorang pengendara unta bisa terus berjalan pada malam hari dari Medinah hingga desa Tayma' yang jaraknya sekitar 420 mil sebelah utara Medinah. Api tersebut menyembur dari suatu lembah yang panjangnya sekitar 4 farsakh dan lebar 4 mil. Batu meleleh bagaikan timah dan akhirnya menjadi seperti batubara. (dikutip dari Asyrāțus-Sā‘ah, menukil dari Ibnu Kašīr dari an-Nihāyah)
Ketiga, munculnya banyak Dajal yang mengaku nabi, baik pada saat Rasul masih hidup maupun setelah wafat. Dalam satu hadis
disebutkan bahwa jumlahnya seki-tar 30 orang. Namun Nabi tidak memerincinya satu per satu.
Hari kiamat tidak akan datang sampai muncul banyak dajal sang pembohong, (jumlahnya) sekitar 30 orang dan semuanya mengaku sebagai utusan Allah. (Riwayat al-Bukhāri dan Muslim dari Abū Hurairah)
Dalam sejarah tercatat beberapa nama orang yang mengaku dirinya sebagai nabi sebagai berikut.
1. Musailamah al-Każżāb, hidup pada masa Nabi. Ia masuk Islam tahun 9 H, tapi kemudian murtad.
Ia dan bala tentaranya―sekitar 40 ribu orang―bisa ditaklukkan oleh Abū Bakar.
2. Al-Aswad al-‘Ansi, berasal dari Yaman. Ia hidup pada masa Nabi;
masuk Islam tapi kemudian murtad. Ia mempimpin gerakan melawan kaum muslimin, tapi akhirnya mati terbunuh.
3. Sājah binti al-Ĥāriš at-Taglībiy-yah, seorang wanita penganut Nasrani. Ia pernah menjadi istri Musailamah al-Każżāb. Setelah Musailamah kalah, dia akhirnya masuk Islam dan kembali ke kampungnya di Taglib.
Tanda-tanda Datangnya Kiamat
banyaknya bangunan yang tinggi.
Tanda ini telah dijelaskan sendiri oleh Nabi ketika ditanya tentang tanda tanda kiamat. Nabi bersabda,
Ada budak perempuan melahirkan tuannya, dan engkau akan melihat banyak orang yang tadinya tidak memakai sandal, tidak memakai baju, penggembala kambing, berlomba meninggikan bangunan. (Riwayat al-Bukhāri dan Muslim dari 'Umar bin al-Khaţţāb)
Ungkapan “budak perempuan melahirkan tuannya”, bisa diartikan secara hakiki, yaitu ketika banyak budak yang digauli pemiliknya, lalu melahirkan anak lelaki. Karena nasab anak lelaki mengikuti ayahnya maka jadilah dia tuan bagi ibunya sendiri yang masih berstatus budak.
Ungkapan ini juga bisa dimaknai secara metaforis, bukan hakiki, yaitu banyak orang yang mendurhakai ibu sendiri dan memperlakukannya seperti budaknya sendiri. Secara garis besar hadis ini menggambarkan banyaknya hal-hal kontradiktif karena rusaknya akhlak di akhir zaman.
Adapun ungkapan banyaknya gedung yang tinggi telah tampak nyata dewasa ini. Banyak orang yang tadinya miskin, dari kam-4. Ţulaiĥah binti Khuwailid al-Asadi;
pernah masuk Islam pada tahun 9 H, bersama kabilah Bani Asad. Ia kemudian murtad dan mengaku nabi. Pada masa Abū Bakar ia dikalahkan oleh Khālid bin Walīd dan masuk Islam kembali.
5. Mukhtār bin Abī ‘Ubaid aš-Šaqafi, seorang Syi'ah. Ia hidup pada masa tabi‘in. Ia mengaku mendapat wahyu. Saat perang melawan Muș‘ab bin Zubair, ia mati terbunuh.
6. Ĥāriș bin Sa‘īd al-Każżāb, hidup pada masa Abdul Malik bin Marwān. Ia mengaku menjadi nabi dan akhirnya dijatuhi hu-kuman mati.
Masih banyak nabi-nabi palsu lainnya yang pernah muncul dalam sejarah Islam. Di Indonesia hal ini juga terjadi. Krisis akidah pada masyarakat menjadikan mereka mudah tertipu dan tergiur mengikuti ajakan nabi-nabi palsu. Dari semua itu, yang paling berpengaruh dan mencekam adalah Dajal yang akan muncul pada akhir zaman.
Kemunculannya membawa misi memengaruhi banyak orang dan menggoda mereka untuk berpaling dari jalan Allah.
Keempat, banyaknya budak perem-puan yang melahirkan tuannya, dan
Kiamat dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains
49 pung―pemaknaan atas kali-mat
“tidak memakai sandal dan baju, dan bekerja menggembalakan kambing”―akhirnya mempunyai kekayaan yang melimpah.
Kelima, banyaknya kebodohan dan hilangnya ilmu (agama). Fenomena ini dijelaskan dalam hadis berikut.
Sesunnguhnya sebelum hari kiamat datang, ada hari-hari di mana kebodohan akan marak, ilmu akan menghilang, dan pembunuhan merajalela. (Riwayat al-Bukhāri dari Abū Mūsā dan ‘Abdullāh bin Mas‘ūd)
Di antara tanda-tanda hari kiamat ialah menghilangnya ilmu, banyaknya kebodohan, maraknya minuman keras, dan banyaknya perzinaan. (Riwayat al-Bukhāri dari Anas)
Waktu akan berdekatan, pengamalan ilmu sedikit, kekikiran merebak, fitnah merajalela, dan pembunuhan (al-haraj) makin marak.
Para sahabat bertanya, “Apakah al-Haraj itu, wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “Pem-bunuhan, pembunuhan.” (Riwayat al-Bukhāri dari Abū Hurairah)
Dari tiga hadis di atas, ada beberapa hal yang perlu diberi penjelasan.
Pertama, menghilangnya ilmu dan maraknya kebodohan. Yang dimaksud ilmu tentu bukanlah ilmu umum. Itu karena saat ini orang yang ahli dalam bidang teknologi dan lainnya semakin banyak.
Jika begitu maka yang dimaksud pastilah ilmu agama. Untuk itu para ulama mengartikan menghilangnya ilmu dengan berkurangnya peng-amalan ajaran agama. Ada juga yang mengartikan banyaknya ulama yang wafat, sementara generasi berikutnya tidak bisa mencapai taraf keilmuan generasi sebelumnya. Akibatnya, terjadilah kebodohan di mana-mana. Pada akhirnya masyarakat menanyakan masalah-masalah yang berkaitan dengan agama kepada orang yang bukan ahlinya. Dari sinilah timbul kekacauan dalam berfatwa yang bermuara pada kesesatan dan penyesatan. Dalam sebuah hadis dijelaskan,
Tanda-tanda Datangnya Kiamat
Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu begitu saja dari hamba-hambanya, tapi dengan mewafatakan para ulama. Akhirnya, ketika tidak ada lagi seorang alim, masyarakat mengangkat pemimpin-pemimpin yang bo-doh. Ketika ditanya, mereka akan menjawab tanpa didasari ilmu, dan jadilah mereka sesat dan menyesatkan. (Riwayat al-Bukhāri dan Muslim dari ‘Abdullāh bin ‘Amr)
Kedua, banyaknya kematian atau pembunuhan. Ini bisa dirasakan pada masa setelah Nabi meninggal;
terjadi peperangan di antara kaum muslim sendiri. Dewasa ini, pepe-rangan antara satu bangsa dengan lainnya pun makin marak. Nyawa manusia pada akhir zaman seakan tidak lagi bermakna, begitu murah.
Ketiga, luasnya peredaran minum-an keras dminum-an perzinaminum-an. Ini terbukti dengan merebaknya minuman keras dan narkoba yang bahkan menjadi persoalan besar masyarakat dunia, begitu juga dengan merebaknya perzinaan. Banyak media yang menyuguhkan foto-foto porno.
Persoalan ini tidak lagi dipandang
sebagai perbuatan dosa besar, tapi sudah menjadi kebiasaan di mana-mana.
Keempat, banyaknya fitnah. Fitnah di sini bermakna gesekan besar dalam kehidupan seseorang sehing-ga asehing-gama seringkali dilepaskan begitu saja tanpa beban. Dalam hadis dijelaskan,
Bergegaslah berbuat baik, karena akan terjadi banyak fitnah seperti potongan malam yang gelap. Ada seorang yang paginya masih muk-min, sorenya telah menjadi kafir, atau sorenya masih mukmin, dan paginya sudah menjadi kafir. Ia menjual agamanya untuk mendapat kekayaan duniawi. (Riwayat Muslim dari Abū Hurairah)