• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggal Wawancara : Sabtu, 4 November 2017 Tempat Wawancara : Ruang Guru

Dalam dokumen Hasil Wawancara dan Observasi Subjek 1 (Halaman 24-34)

Pertanyaan Hasil Wawancara Koding Analisis

Ibu, ee terkait dengan V kalau

di kelas kemampuan

membaca dan berhitungnya gimana Bu?

Tapi sebenernya dia bisa ya bu? Terus kalau berhitung bisa gak Bu?

Kalau dikasih soal dia bisa ngasih jawaban?

Terus Bu kalau mata pelajaran

lainnya gimana?

Kemampuannya V?

Dia membacanya baik tapi suaranya kayak cadel ya.. tapi cepet tapi gak jelas gitu lho.. berarti pengucapannya? Pengucapannya kurang jelas, tapi cepet. nulisnya juga cepet, tak suruh pelan gitu, gak bisa. Jadi tulisannya ya semaunya sendiri. Berarti tulisannya? Besar-besar jadi kalau disuruh nulis. Kemarin itu gak urut pokoknya kayak naik gunung itu lho.. tapi setelah ini saya arahkan, dia sedikit-sedikit mau, tapi ya tulisannya besar, tapi terbaca.. oo tapi terbaca... kalo baca di udah lancar? tapi cepet.. cepet tapi lafalnya gak ini.. misalnya.. “kelas” itu ya “K” nya gak jelas.. jadi “elas” gitu. Ohh gitu.. apa ya gangguan lidahnya kali ya. Cadel ya? Iya “R” saja dulu dia ga bisa dia kaya “Roti”, jadi “Loti”.Oo gitu..“Kaira”, jadi “Aila”, R -nya kayak cadel, cepet tapi gak jelas.

Bisa…bisa. Dia berhitung bisa tapi agak gini, agak lamban. Berarti hitungan yang sudah dia bisa sejauh mana Bu? Jadi hitunganya yang udah bisa 1 sampai 40. Penjumlahan, pengurangan bisa. Ooo berarti masih sejauh itu ya.

Bisa.. karena memang kurikulumnya itu baru sampai tema 1 2 3 itu baru hitungan 1 sampai 40 kan bertahap to mbak, nanti kalau sudah sampai semester 2 baru sampai seratus

Dia tu kalau masalah olahraga sepertinya, kayak upacara apa ya kan upacara harus tertib itu dia gak bisa. Ooo gitu. Gak bisa anu apa ya.. istilahnya apa ya gak bisa diem, dia semaunya sendiri, moh diatur gitu lho,

PSC1 PSC1, PSC3

PSC1

G2, PPE2, G1

Akademik (sudah bisa

membaca).

Akademik (sudah bisa

menulis). Masalah di

sekolah (tulisannya tidak

rapi). Perkembangan

bahasa.

Akademik (sudah bisa

menghitung, penjumlahan dan pengurangan).

Hiperaktivitas (tidak bisa

diam). Masalah dengan

Eee..terus kayak kalo pelajaran kelas 1 apa saja ya bu?

jadi misalkan disuruh siap, ya nanti sebentar lagi ya dia sudah lain-lain lagi, makanya tak taruh di depan dia karena gak bisa diem, tak taruh dibelakang apalagi, gak bisa diem dia, harus nungguin pas upacara. Berarti harus diawasi terus ya Bu? Iya. Kalau gak diawasi dia gimana Bu? Anu ganggu temen.. seperti kemarin pas asmaul husna dia tak tartuh di depan malah gojek, tak taruh di belakang kesempatan dia malah ganggu yang belakangnya. Ooo gitu, berarti dia usil juga ya Bu?.Iya dia usil, tapi bisa misalkan seperti kemarin.. besok pagi bawa peralatan pensil berwana, dia tidak memperhatikan tapi tadi bawa dia.

Eee..pelajaran kelas satu ada keterampilan. Dia kalau keterampilan kurang suka, kalau dikasi keterampilan, gak pernah selesai, buatnya asal-asalan, misal disuruh ngelem yang rapi, dia pokoknya itu yang penting gatuk gitu aja, langsung bilang sudah ya Bu. Berarti gak rapi ya Bu? Asal senempelnya aja? Iya asal senempelnya aja. yang penting kan sudah bentuk, tapi kan gak rapi, terus dia bilang ya sudah dikasi nilai berapa saja Bu. Kalau nulis ya juga gitu kalo belum selesai sampai 10 nanti nilainya dikurang, ya dia bilang gak pa-pa Bu, nilainya dapat berapa nanti Bu? Dapat nilai 2, ya gak pa-pa Bu. Dia males soalnya. Berarti sering gak selesai bu? Mata pelajaran apapun? Kalo nyanyi dia seneng, jiwanya itu kelihatannya pemimpin, dia suka ngatur temen-temennya, dirinya dia sendiri gak tertib. Ohh gitu.... Misalnya V duduk, bu guru mau nerangin ini, dia jawab iya, dia nganu liat temennya, terus langsung temennya itu diampiri semuanya, jadi kan rame, nanti dia kan jadi meh ngubeng tok, jadi keliling, mungkin alesannya gitu (gurunya berbicara sambil tertawa). Terus saya bilang lah kamu saja tak suruh tertib gak bisa, malah kamu ngurusin temennya. Ya saya kadang gimana ya jadi suka ketawa sendiri. Terus gimana bu kalau ditegur gitu? Ya langsung kembali tapi sebentar. Oh gitu, tapi habis itu balik lagi Bu? Jadi langsung duduk lagi, terus diulangi lagi, lha mbak mila kan tau sendiri. Terus Bu kalau untuk nilai-nilainya bagaimana Bu? Kalau untuk nilai-nilainya baik, ya jadi misalkan saya kasi pertanyaan, dia bisa jawab, walaupun jawabannya tidak sempurna, tapi mendekati. Nilainya kisaran berapa Bu kira-kira? Tujuh, delapan. Berarti nilai yang paling rendah itu berapa Bu? Iya dulu waktu pertama-tama pernah dapet 6, terus pernah gak mengerjakan itu tak kasi nilai 4, terus

G1, PSC3

G2, PSC2, F4

PSC1

PSC3, F4

Inatensi (terlihat tidak memperhatikan).

Inatensi (tidak suka

mengerjakan tugas yang

melibatkan ketelitian).

Masalah di sekolah (tidak

peduli dengan hasil

kerjanya).

Hiperaktivitas (V tidak bisa diam). Sosial di sekolah (V menuruti perintah gurunya).

Kondisi lingkungan

(gurunya menegur V).

Akademik (bisa menjawab pertanyaan).

Masalah di sekolah

Terus Bu kalau sama

temen-temennya bagaimana?

Interaksi sama

temen-temennya

Terus Bu waktu bermain sama temen-temennya gimana Bu?

Mama-nya pernah tanya “Bu Har, kok anak saya dapat nilai 4?”, terus saya jawab “ya karena anaknya gak mengerjakan”. Terus orangtuanya bagaimana Bu?Ya terus orangtuanya bilang “Oh maaf Bu, V itu anaknya ya seperti itu Bu”. Terus pernah V dapet nilai 90, sebetulnya kalau kalimatnya tak dikte itu bisa, tapi tulisannya itu kan gak nggenah, makanya nanti temennya komplain, terus dia tak kasih nilai 90. Jadi misalnya menyanyi, nanti “Y” nya kurang, terus nanti tak tulis kekurangannya, tapi tetep tak salahkan. Jadi nilai berkurang ya Bu? Iya, kerapihannya juga, jadi dia juga perlu kerapihan, kerajinan. Berarti kalau dia ngerjain tugas gitu, dia mau langsung ngerjain gitu Bu? Iya, tapi kalau udah selesai, nanti dia gojek. Tapi selesai gak Bu? Iya selesai. Kalau dia males, ya dia bilang males. Kamu kok ga kerja kenapa? Saya capek bu. Tapi itu dia beneran gak mau ngerjain sama sekali Bu? Tapi bilang capek, tapi ya dia gojek, kayak males, kayak bosan gitu lho, sakkarepe dewe istilahe (gurunya tertawa).

Ya dia usil. Usilnya kayak gimana Bu? Ya misalkan dia ndak punya pensil, mbuh tadi pensilnya ketinggalan atau opo, pokoknya dia langsung ambil, kan temennya nangis, dia tetep kekeh itu punyaku. Seperti waktu itu pernah, waktu pertama isolasi, itu sebenarnya kepunyaann si Dira, dia ya bawa, tapi punya dia gak ada, terus dia bilang kalau ini punyaku, terus ketemu dan tak tanya “ini punyamu”, dia tetep bilang kalau yang dia pegang

itu punya dia. Berarti yang dia pegang itu sebenarnya punya Dira Bu?

Iya, padahal punya dia lebih besar, tapi dia gak mau. Yang lebih besar itu punya siapa Bu? Yang lebih besar itu ya punyanya V. Jadi, tadi kan hilang ketelingsut, nah yang ada kan punyanya Dira, terus setelah ketemu semua, tak tanya “ini punyamu?” (isolasi kecil), jadi isolasi kecil diakui oleh dua orang. Terus akhirnya ada yang mau ngalah gak Bu? Ya ga ada yang mau, terus itu akhirnya si K (kakaknya V) tak tanya, terus yang isolasi besar itu memang punya V.

Ya gitu, ya bermain tapi gak pernah diam, pokoknya ada aja yang dilakuin, apalagi kalau ada bola, kalau ndak ya ini, temannya kayak diajak gelut gitu. Terus saya tanya “lo kok gitu?” dia jawab, orang ini gelu-gelutan kok Bu. Gurunya berkata “ooo kalau begitu besok tak sekolahkan petinju kamu” (sambil tertawa). PSC1, PSC3 G3, PSC3 G2, PPE1 menyelesaikan tugasnya). Kondisi lingkungan

(gurunya bersikap tegas).

Akademik (nilainya baik). Masalah di sekolah (kurang teliti dan malas).

Impulsivitas dan masalah di sekolah (mengambil barang tanpa izin).

Hiperaktivitas (tidak bisa diam saat bermain). Relasi

dengan teman sebaya

(bermain dengan

Terus temen-temennya bagaimana Bu sama V?

Terus Bu pernah ada tugas berkelompok gak?

Ya sudah tau V seperti itu, V nakal, gurunya berkata “gak V itu gak nakal, V itu ingin berteman. Tapi temen-temennya tetep mau ngajak main gak Bu? Ehem…Nah saya tu anehnya kayak gini, kan anak kecil lha kok ya nyurati Bianka (teman V) yang cantik itu lho, Bianka kan duduknya disana (di ujung depan kiri), nah terus nganu dia pindah, gurunya berkata “lho V kok pindah?”, dia bilang “saya tak duduk disini saja”. Saya yang ngelarang “ndak boleh, nanti kamu disitu gojek, udah kamu disini aja”. Lha terus Bianka kan masih di kelompok sana (ujung depan kiri), terus dia nyurati “Bianka kamu duduk di dekat saya”. Itu yang nulis siapa Bu? Ya V yang nulis, terus temen-temennya bilang “bu itu V main pacar-pacaran”. Terus saya tanya Bianka “Bianka apa bener?”, Bianka jawab“iya itu saya disuruh duduk di sebelahnya V”. Terus gurunya berkata “o ya udah, daripada nanti V-nya ribut, kamu duduk disini ya (di bagian tengah). Terus seolah-olah mereka kayak orang dewasa gitu (gurunya tertawa), aku ya ngguyucah sak mono, arep menyayangi. Terus akhirnya Bianka manut. Kan dulu seringkali dia ke kelompoknya Bianka, tak kasi tahu, kamu udah punya tempat duduk sendiri, tapi kok kamu kesna?, V menjawab “aku lebih seneng disini kok Bu”. Daripada nanti dia rame, jadi Bianka yang saya dekatkan dengan V.

Terus pas Bianka sudah duduk dekat dia gimana Bu? Ya udah dia meneng, seolah-olah ki koyok cah gede, wah iki pacarku (gurunya tertawa). Ada, tapi ya dia ga ngerjain, temen-temennya yang ngerjain, dia ya mainan, ada aja kesibukannya dia. Jadi yang ngerjain ya temennya. Tadi ya saya bilang sama Mama-nya, itu apa V gak pernah dikasi sangu to Bu? Mamanya jawab “Iya memang gak tak kasih uang Bu Har, tak kasi makanan”. Gurunya jawab “nah ini makanannya dijual ketemannya. Mama-nya menjawab “lha masak V begitu to”. GuruMama-nya menjawab “jadi gini, dia pengen jajan di kantin, tapi gak ada uang kok”. Nah susunya itu kan harganya lima ribu ya, nah yang beli itu Dira, dibeli dua ribu, jadi ya Dira seneng, jadi si Dira ngincer susune si V (gurunya bicara sambil tertawa). Gurunya bilang “ya gak boleh, harga susunya tu lima ribu”, Dira jawab “yang nyuruh V kok Bu”. Terus saya tanya V, V jawab “saya gak punya uang kok Bu, saya pengen nasi”. Terus saya WA ibunya, “Bu tolong dikasih bekal nasi”, Ibunya balas “ooogak pernah dimakan kok Bu Har”. Padahal V kepengen minta sampai nangis. Makanan temennya tu pernah dimakan,

F4

G2, PSC3

PSC3, G3

Kondisi lingkungan (guru dan temannya memaklumi kondisi V yang tidak bisa diam).

Hiperaktivitas (tidak bisa diam). Masalah di sekolah (tidak ikut serta dalam

mengerjakan tugas

kelompok).

Terus Bu, perilakunya V kalau didalem atau diluar kelas gimana?

dihabisin, pas olahraga temennya kan nyari ya gak ada, lah V dengan enaknya, terus saya bilang “lah V gak boleh kayak gitu, V pun menjawab “lah saya laper kok Bu”. Lah kui tak kandanke ibune, Ibunya jawab “makanya tak bekali susu, tapi badannya kok kuru”. Lah orang dia susunya gak pernah diminum kok, yang langganan itu si Dira itu ngincer (gurunya tertawa). Biar dapet uang jual susunya. Ya sudah sana, ini tak kasi uang buat beli nasi ya, udah habis Bu Har udah tak makan (gurunya tertawa). Terus temennya bilang, Bu saya dikasih uang lho bu, tu V dikasih, terus saya bilang “waduh nek yang nangis-nangis ya tak kasih (gurunya tertawa). Jadi saya itu nyiapin uang recehan gitu, buat nyiapi yang nagis-nangis itu, daripada gelut (gurunya tertawa). Lucu kok, minum ya juga gtiu, tempatnya kan sama, lha mungkin punya V itu mbuh ketinggalan atau opo, terus tak minta dia tetap bertahan, “ini punyatu (punyaku), ini punyatu. Terus Kaira tak tanya “ini punya V bukan?”, kakaknya jawab “bukan, punya V ketinggalan”. Pokoknya itu temannya itu bawa wadah makanan, bentuknya stoberi, wah terus langsung diambil, langsung dimasukkan ke tas, temennya ya nangis, ya saya bingung, lho kok nangis kabeh, iki sing bener sing ndi”, semua bilang ini punyaku, terus saya bilang “coba-coba tak lihat”, tapi tetep dipegang V, terus saya bilang lagi “coba-coba Bu guru lihat”, terus saya foto, tak kasihkan ke Bu Maria fotonya biar dikirimkan ke Mama-nya, biar ibune nukokke sing koyok ngene. Terus ya saya kasi yang punya dia (gurunya tertawa). Berarti dia suka ngerebut barang temennya ya Bu? Di tu suka kepengen, yang lainnya gak kayak gitu, tapi kalau V itu pengennya kudu memiliki, aku harus punya seperti itu. Pokoknya diambil, dimasukkan ke dalam tas. lah bocahe ding ndue yo bingung, tapi saya tahu, paling ini V (gurunya tertawa, terus minum teh).

Sama, dia seneng dihukum (gurunya tertawa). Dia kan ndak bisa diam, V nek kamu gak bisa diam, nanti temen-temenmu ikut. Udah kamu dari tadi gak nulis, kamu duduk di tembok, eh diapa itu namanya di serambi, tak lihat malah dia jalan-jalan, lari-lari, lho tadi tak suruh duduk kok malah lari-lari? V menjawab “gak pa-pa Bu saya lari-lari saja Bu”, ya sudah kamu lari sekali. V menjawab lagi “gak sekali Bu, sepuluh kali aja Bu”. Halahh jangan -jangan, sekali saja nggko malah semaput (gurunya tertawa). V menjawab “sepuluh kali juga gak pa-pa Bu”. Terus ya sudah dia lari, lama-lama saya

F4

G3, PPE3

G3, PSC3

G2

Impulsivitas (V mengambil makanan tanpa izin).

Kondisi lingkungan

(gurunya memaklumi

kondisi V).

Impulsivitas dan msalah

dengan teman sebaya

(mengambil barang tanpa meminta izin).

Impulsivitas dan Masalah di sekolah (mengambil barang tanpa izin).

Hiperaktivitas (V tidak bisa diam).

Terus Bu kalau V sama Ibu gimana dia sikapnya?

Selama ngajarin V dikelas merasa kesulitan tidak? Berarti kalau dia dijelasin

kasian, wahh nek dia loro malah aku sing ketompoan. Ya sudah sini masuk-masuk, kasin, jadi seneng dihukum dia. Misalnya apa ya ngko kakimu lho, aku tak keluar aja Bu ya. Diterangke ora mau digatekke, tapi yo iso. Tak jajal yo, tak terangke besok Sabtu anak-anak olahraga, habis itu masuk kelas melukis, bawa pensil bergambar ya, nanti buat gambar. Dia ga gatekke, tapi tadi pagi-pagi tak lihat tasnya, kok ada pensil warna, ooo..berarti dia ngerungokke. Nah wingi tak tes, tak terangke, terus tak tekokke, tadi Bu Guru menerangkan siapa, jadi tak terangke ada anak Ahmad, terus tak tanya siapa yang mengembala kambing? Terus dia jawab Ahmad, yo ngerti kok (gurunya tertawa). Kambingnya ada berapa? dia jawab lima. Padahal dia gak ngerungokke, dia spontan. V bisa pindah duduk ke belakang lho, padahal dia duduknya paling depan, terus akhirnya Bianka tak pindah duduk di depan, V duduk di belakangnya Bianka. Cah cilik ki yo nggolek kenyamanan yo pie.

Baik. Kalau dikasi tahu sama Ibu gimana dia? Manut, takut, misalnya hayo Bu guru tadi bilang apa? Ya, ya Bu. Misalnya kamu yang nakalin? Gak Bu gak Bu, saya ndak nakal Bu, sudah, Bu maaf...maaf, cepet minta maaf kepada temennya, Misalnya kalau temennya nangis gara-gara V, V yang salah? Dia langsung mengulurkan tangannya, langsung minta maaf. Baiknya dia kayak gitu, langsung minta maaf. Dia gak mau disalahkan, jadi

terus dia mau minta maaf. Terus temennya gimana Bu? Ya yaudah, nek

anak kelas satu kan nek anak ini kerah, ya nanti mereka kembali lagi, cepet baiknya. Ada anak kelas satu si Dira memang tempramen, dia suka kumpul sama orang-orang gede, jadi pertama-tama dia rumangsa dewe, gede dewe, kendel dewe, tapinek sama V gak, karena V punya makanan yang enak-enak, jadi pinter si Dira, V malah dideketenin. V nggowo susu, roti, pasti Dira sing mangan. Terus saya tanya, “lho kok itu rotinya dimakan sama Dira?”, V yo jawab “ndak pa-pa Bu, ndak pa-pa”. Makanya ibunya bilang gini “wis tak sangoni susu, tapi yo kok awakne tetep kuru”. Lah kan ndak dimakan.

Gak itu, karena dia bisa ngikutin, ya cuman itu dia gak telaten, gak rajin.

Berarti gak ada masalah ya buat Ibu? Ndak, seusia dia segitu ya lumrah lah.

Ehmmm…dia punya kesibukan sendiri, duskrip, entah apalah, pokoknya

G1, PSC1

PSC2, F4,

PPE1

PSC1, F4

Inatensi (terlihat tidak

mendengarkan gurunya).

Akademik (mampu

memahami pelajaran).

Sosial di sekolah (V mau

menuruti perkataan

gurunya). Kondisi

lingkungan (gurunya

memperingatkan). Relasi

dengan teman sebaya (V mau meminta maaf).

Akademik (bisa mengikuti

pelajaran). Kondisi

lingkungan (gurunya

sesuatu kayaknya ga dengerin ya Bu?

Kalau di dalem kelas suka ganggu temennya gak Bu?

asik sendiri, tapi kupinge ngrukokke. Sejak awal Ibunya memang sudah bilang kok. Bu maaf ini beda sekali sama K, nek K kan pendiam, penakut, nek ini luar biasa Bu, semenit aja gak bisa diam. Terus saya bilang, o iya Bu gak pa-pa, nanti kan lama-lama dia tahu. Ibunya bilang, jangan kaget ya Bu Har, ini beda sekali sama kakaknya. Terus saya jawab, oh iya, kan anak-anak punya sifat yang beda-beda ya Bu, apalagi ini anak laki-laki. Karena ibunya V sudah memberi tahu dari awal, jadi perhatian saya selalu sama V, saya coba, ooo kelihatannya oh iya sama seperti yang dibilang

oleh Ibunya V. Tapi dia tetep bisa ngikutin pelajaran ya Bu? Ehmmm…

kan waktu Mbak Mila disana kan dilihat V seperti apa itu, sukanya gerak terus, tangannya gerak terus. Tapi tak setelin LCD dia senang sekali, wah langsung duduk di depan. Tak bilang, ga boleh duduk disini, disana saja duduknya, tapi dia tetep maju. Lihat gambarnya itu dia asik, tapi nek diterangke karo Bu guru, dia gak ngerungokke, nek tak setelke itu, wuhh dia maju neng arep dewe kok. Terus dia bilang cepet Bu ganti, lho kok diganti, ini pelajarannya belum selesai. Haduh kok itu terus (gurunya tertawa). Jadi dia bilang ganti Bu ganti, yang ini yang ini. Jadi dia yang milih, wong tak delok kok, dari teman-temannya kan banyak, yang maju ya dia sama Kiki maju dulu. Terus saya bilang ndak usah maju, nanti kelihatan kok. Ya dia bilang, biar keliatan kok Bu. Kalau gak papan tulisnya mau dipegang, biar bisa nyentuh gambarnya (gurunya tertawa).

Iya ganggunya itu kalau dia gak punya pensil langsung ambil, ndak pinjem, ndak izin, ya temennya kan pasti nangis, jadi gaduhnya itu ya gara-gara barangnya diambil dia. Pokoknya dia ndang cepet menulis, tapi dia gak berusaha mengambil punyaknya dia, jadi langsung gitu. Pokoknya kasi gak dikasi dia tetep ambil ya Bu? Iya tetep ambil, ini saya dikasi tugas Bu guru harus selesai. Misalnya, V pensilnya mana? langsung ambil pensil temannya (gurunya berbicara sambil memperagakan cara V mengambil pensil). Langsung, terus dia bilang nulis apa bu? Terus saya bilang, ndak boleh kayak gitu. Pokoknya punya temen sebelahnya disaut lagi nulis (gurunya berbicara sambil tertawa). lha temennya gabisa nulis. Terus saya buka duskrip-nya, lho ini kan punya-nya V, males ngambil. Padahal dia sebenernya ada. Iya padahal dia sebenernya ada, tapi dia gak mau ambil. Pensil koncone dijupuk, kancane jengkel, terus nangis. Seperti tadi

G2,F4

G2

PPE2, G3

Hiperaktivitas (V tidak bisa diam). Kondisi lingkungan (mama dan gurunya sudah paham dengan kondisi V).

Hiperaktivitas (sering

bergerak).

Masalah relasi dengan

teman sebaya dan

Impulsivitas (sering

mengambil barang tanpa izin).

Kalau ditegur dengan Ibu, terus responnya dia gimana Bu?

Dia itu males kalau dikasih tugas apa Bu?

Pelajarannya baru itu aja ya Bu?

itu, sebenarnya gak pa-pa, tapi dia wegah keliling, dia diajak olahraga keluar kan gak mau, alasannya capek. Terus dia tiduran disitu.

Dia nurut, seperti tadi V gak boleh bohong sama Bu guru dan Pak guru, kamu gak sakit to? Kamu males to? Terus dia jawab “iya”. Kamu gak usah pulang, terus dia bilang “pulang aja ah Bu, pulang aja”. Terus mau diantar pulang sama Pak guru, terus saya bilang tak WA Ibunya saja “ini V mau pulang katanya pusing”, terus Ibue ngguyu “ah V-nya pasti males nih”.

Berarti setiap dia olahraga kayak gitu Bu? Ya mungkin kalau badannya

Dalam dokumen Hasil Wawancara dan Observasi Subjek 1 (Halaman 24-34)