• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Analisis Deskriptif

4.3.2 Analisis Deskriptif Sikap Konsumen

4.3.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Kognitif

Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kemurnian Program Ramah Lingkungan No Kategori Frekuensi % 1 Sangat Setuju 0 0 2 Setuju 31 31 3 Cukup Setuju 65 65 4 Tidak Setuju 4 4

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100

Tabel di atas, menunjukan distribusi jawaban responden mengenai tingkat

kemurnian program ramah lingkungan. Dari distribusi jawaban responden di atas terlihat bahwa mayoritas responden menyatakan cukup setuju terhadap pernyataan

tersebut yang menyatakan sebanyak 65%. Karena responden mengetahui bahwa

bisnis tetaplah bisnis, artinya dibalik The Body Shop mengusung program ramah

lingkungan tetap saja pasti mencari keuntungan dari program tersebut. Sedangkan

4% responden menyatakan tidak setuju karena responden berfikir positif dengan

tujuan program The Body Shop.

Tabel 4.23

Skor Tanggapan Responden Mengenai Sikap Konsumen

No Indikator Skor Aktual

1 Konatif 788

2 Afektif 430

3 Kognitif 327

Total 1545

Tabel 4.24

Skor Tanggapan Responden Mengenai Sikap Komsumen

Skor / Total Skor dalam %

1545 1545 x 100% = 77,3%

Tabel 4.25

Pengkategorian Skor Jawaban

No % Jumlah Skor Kriteria

1 20.00% - <36.00% Tidak Baik

2 36.01% - <52.00% Kurang Baik

3 52.01% - <68.00% Cukup

4 68.01% - <84.00% Baik

5 84.01% - <100% Sangat Baik

Sumber : Umi Narimawati (2007:84)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai persentase yang

diperoleh pada variabel sikap konsumen sebesar 77,3%. Nilai ini berada pada

rentang interval antara 68,01% - <84%. Hal ini menunjukan bahwa sikap

konsumen pada The Body Shop Cabang Bandung Indah Plazasudahdinilai baik.

4.3.3Analisis deskriptif Keputusan Pembelian

Variabel keputusan pembelian terdiri dari 5 item pernyataan yang sudah

teruji validitasnya dan terbagi menjadi 5 indikator untuk setiap indikator diwakili

oleh 1 item pernyataan. Berikut disajikan kecenderungan jawaban responden pada

variabel keputusan pembelian dengan pendekatan tabel distribusi frekuensi dan

4.3.3.1Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kebutuhan akan Produk

Tabel 4.26

Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kebutuhan akan Produk

No Kategori Frekuensi %

1 Sangat Setuju 12 12

2 Setuju 45 45

3 Cukup Setuju 39 39

4 Tidak Setuju 4 4

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100

Tabel di atas, menunjukan distribusi jawaban responden mengenai tingkat

kebutuhan akan produk. Dari distribusi jawaban responden di atas terlihat bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut yang

menyatakan sebanyak 45%. Karena kategori produk The Body Shop berbeda

dengan produk lainnya, sehingga responden merasa perlu untuk membeli

produk-produk The Body Shop. Sedangkan 4% responden menyatakan tidak setuju

karena responden berpendapat bahwa The Body Shop bukan kebutuhan utama

4.3.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Informasi Untuk Memenuhi Kebutuhan

Tabel 4.27

Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Informasi Untuk Memenuhi Kebutuhan No Kategori Frekuensi % 1 Sangat Setuju 4 4 2 Setuju 27 27 3 Cukup Setuju 44 44 4 Tidak Setuju 25 25

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100

Tabel di atas, menunjukan distribusi jawaban responden mengenai tingkat

informasi untuk memenuhi kebutuhan. Dari distribusi jawaban responden di atas terlihat bahwa mayoritas responden menyatakan cukup setuju terhadap pernyataan

tersebut yang menyatakan sebanyak 44%. Karena sebagian besar responden

mencari informasi melalui kerabat, toko The Body Shop, atau internet tentang

produk apa saja yang dijual. Sedangkan 25% responden menyatakan tidak setuju,

4.3.3.3 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Pertimbangan Sebelum Membeli Produk

Tabel 4.28

Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Pertimbangan Sebelum Membeli Produk No Kategori Frekuensi % 1 Sangat Setuju 6 6 2 Setuju 30 30 3 Cukup Setuju 51 51 4 Tidak Setuju 13 13

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100

Tabel di atas, menunjukan distribusi jawaban responden mengenai tingkat

pertimbangan sebelum membeli produk. Dari distribusi jawaban responden di atas terlihat bahwa mayoritas responden menyatakan cukup setuju terhadap pernyataan

tersebut yang menyatakan sebanyak 51%. Karena produk The Body Shop adalah

produk yang relatif mahal atau produk premium, sehingga responden

mempertimbangkannya terlebih dahulu. Sedangkan 13% responden menyatakan

tidak setuju karena responden sudah royal dan merasa perlu membeli produk The

4.3.3.4 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Keputusan untuk Membeli

Tabel 4.29

Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Keputusan Untuk Membeli

No Kategori Frekuensi %

1 Sangat Setuju 22 22

2 Setuju 43 43

3 Cukup Setuju 30 30

4 Tidak Setuju 5 5

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 100 100

Tabel di atas, menunjukan distribusi jawaban responden mengenai tingkat

keputusan informasi untuk memenuhi kebutuhan. Dari distribusi jawaban responden di atas terlihat bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut yang menyatakan sebanyak 43%. Karena responden

membutuhkan produk The Body Shop, sehingga responden memutuskan untuk

membeli tanpa ada dorongan dari orang lain. Sedangkan 5% responden

memutuskan untuk tidak membeli karena harga The Body Shop yang premium.

4.3.3.5 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepuasan Setelah Membeli Tabel 4.30

Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepuasan Setelah Membeli

No Kategori Frekuensi %

1 Sangat Setuju 20 20

2 Setuju 41 41

3 Cukup Setuju 39 39

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

Tabel di atas, menunjukan distribusi jawaban responden mengenai tingkat

kepuasan setelah membeli. Dari distribusi jawaban responden di atas terlihat bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut yang

menyatakan sebanyak 41%. Meskipun harga The Body Shop yang premium,

responden merasa puas dengan keuntungan yang didapat dari The Body Shop,

seperti tahan lama atau awet ketika dipakai.

Tabel 4.31

Skor Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian

No Indikator Skor Aktual

1 Pengenalan Masalah 365

2 Pencarian Informasi 310

3 Evaluasi Alternatif 329

4 Keputusan Pembelian 382

5 Evaluasi Pasca Pembelian 381

Total 1767

Tabel 4.32

Skor Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian

Skor / Total Skor dalam %

1767 1767 X 100% = 70,7%

5x5x100

Tabel 4.33

Pengkategorian Skor Jawaban

No % Jumlah Skor Kriteria

1 20.00% - <36.00% Tidak Baik

2 36.01% - <52.00% Kurang Baik

3 52.01% - <68.00% Cukup

4 68.01% - <84.00% Baik

5 84.01% - <100% Sangat Baik

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai persentase yang

diperoleh pada variabel keputusan pembelian sebesar 77,3%. Nilai ini berada pada

rentang interval antara 68,01% - <84%. Hal ini menunjukan bahwa keputusan

pembelian pada The Body Shop Cabang Bandung Indah Plazasudahdinilai baik.

4.4 Analisis Verifikatif

Pengaruh Pelaksanaan Konsep Pemasaran Hijau dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian di The Body Shop Cabang Bandung Indah Plaza

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh konsep

pemasaran hijau dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian di The Body Shop Cabang Bandung Indah Plaza dengan menggunakan analisis regresi linier berganda yang terdiri dari persamaan regresi linier berganda, analisis korelasi,

analisis koefisien determinasi dan pengujian hipotesis.

4.4.1 Persamaan Regresi Linier Berganda

Persamaan regresi linier berganda yang akan dibentuk adalah:

ˆ

Y = a + b1X1 + b2X2 ˆ

Y = nilai taksiran untuk variabel keputusan pembelian

a = konstanta

bi = koefisien regresi

X1 = konsep pemasaran hijau

Dengan menggunakan software SPSS, diperoleh hasil analisis regresi linier berganda sebagai berikut:

Tabel 4.34 Koefisien Regresi

Berdasarkan output di atas, diperoleh nilai a sebesar 6,373, nilai b1

sebesar 0,138 dan b2 sebesar 0,252. Dengan demikian maka dapat dibentuk

persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

ˆ

Y = 6,373 + 0,138X1 + 0,252X2

Nilai a, bi dan b2 dalam persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai

berikut:

a = 6,373 artinya: jika konsep pemasaran hijau dan sikap konsumen bernilai 0

maka keputusan pembelian akan bernilai 6,373 satuan.

b1 = 0,138 artinya: jika konsep pemasaran hijau meningkat sebesar satu, maka

keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,138 satuan.

b2 = 0,252 artinya: jika sikap konsumen meningkat sebesar satu satuan, maka

keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,252 satuan.

Coefficientsa 6.373 1.918 3.323 .001 .138 .054 .248 2.577 .011 .252 .122 .200 2.073 .041 (Constant) Konsep Pemasaran (X1) Sikap Konsumen (X2) Model 1 B Std. Error Unstandardized Coeff icients Beta Standardized Coeff icients t Sig.

Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) a.

4.4.2 Analisis Korelasi

4.4.2.1Analisis Korelasi Parsial Antara Konsep Pemasaran Hijau (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Dengan menggunakan software SPSS, diperoleh hasil analisis korelasi

parsial antara konsep pemasaran hijau (X1) dengan keputusan pembelian (Y)

sebagai berikut.

Tabel 4.35

Korelasi Parsial Antara X1 dengan Y

Berdasarkan output di atas, diketahui bahwa koefisien korelasi parsial

antara konsep pemasaran hijau dengan keputusan pembelian sebesar 0,274.

Koefisien korelasi bertanda positif menunjukkan hubungan parsial yang terjadi

antara konsep pemasaran hijau dengan keputusan pembelian adalah searah,

dimana semakin baik konsep pemasaran hijau akan diikuti oleh semakin tingginya

keputusan pembelian. Nilai 0,274 menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi

antara konsep pemasaran hijau dengan keputusan pembelian berada dalam

kategori hubungan yang lemah atau rendah (interval 0,21 - 0,40).

1 .274 .006 100 100 .274 1 .006 100 100 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Konsep Pemasaran (X1) Keputusan Pembelian (Y ) Konsep Pemasaran (X1) Keputusan Pembelian (Y )

4.4.2.2Analisis Korelasi Parsial Antara Sikap Konsumen (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Dengan menggunakan software SPSS, diperoleh hasil analisis korelasi

parsial antara sikap konsumen (X2) dengan keputusan pembelian (Y) sebagai

berikut.

Tabel 4.36

Korelasi Parsial Antara X2 dengan Y

Berdasarkan output di atas, diketahui bahwa koefisien korelasi parsial

antara sikap konsumen dengan keputusan pembelian sebesar 0,231. Koefisien

korelasi bertanda positif menunjukkan hubungan parsial yang terjadi antara sikap

konsumen dengan keputusan pembelian adalah searah, dimana semakin baik sikap

konsumen akan diikuti oleh semakin tingginya keputusan pembelian. Nilai 0,231

menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara sikap konsumen dengan

keputusan pembelian berada dalam kategori hubungan yang lemah atau rendah

(interval 0,21 - 0,40). 1 .231 .021 100 100 .231 1 .021 100 100 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Sikap Konsumen (X2) Keputusan Pembelian (Y ) Sikap Konsumen (X2) Keputusan Pembelian (Y )

4.4.2.3 Pengaruh Penerapan Konsep Pemasaran Hijau (X1) dan Sikap Konsumen (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) Secara Simultan

Berikut disajikan hasil analisis korelasi secara simultan antara konsep

pemasaran hijau (X1) dan sikap konsumen (X2) dengan keputusan pembelian,

dengan hasil sebagai berikut.

Tabel 4.37

Hasil Analisis Korelasi Simultan

Berdasarkan output di atas, diketahui bahwa koefisien korelasi simultan

(R) antara konsep pemasaran hijau dan sikap konsumen dengan keputusan

pembelian sebesar 0,338. Koefisien korelasi bertanda positif menunjukkan

hubungan parsial yang terjadi antara konsep pemasaran hijau dan sikap konsumen

dengan keputusan pembelian adalah searah, dimana semakin baik konsep

pemasaran hijau dan sikap konsumen akan diikuti oleh semakin tingginya

keputusan pembelian. Nilai 0,338 menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi

antara konsep pemasaran hijau dan sikap konsumen dengan keputusan pembelian

berada dalam kategori hubungan yang lemah atau rendah (interval 0,21 - 0,40).

4.4.3 Analisis Koefesien Determinasi

Koefisien determinasi (KD) merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (R)

atau disebut juga sebagai R-Square. Koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh konsep pemasaran hijau dan sikap konsumen

Model Summary .338a .114 .096 2.32927253 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Est imat e

Predictors: (Constant), Sikap Konsumen (X2), Konsep Pemasaran (X1)

secara simultan terhadap keputusan pembelian. Dengan menggunakan SPSS,

diperoleh koefisien determinasi yang dapat dilihat pada tabel output sebagai

berikut:

Tabel 4.38

Koefesien Determinasi (R Square)

Dari tabel hasil output SPSS di atas, diketahui nilai koefisien determinasi

atau R square sebesar 0,114 atau 11,4%. Hal ini menunjukkan bahwa konsep pemasaran hijau dan sikap konsumen secara simultan memberikan pengaruh

terhadap variabel keputusan pembelian sebesar 11,4% sedangkan sisanya sebesar

100%-11,4% = 88,6% merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti.

Sedangkan untuk melihat kontribusi pengaruh dari variabel bebas secara

parsial terhadap keputusan pembelian dapat diketahui dengan mengalikan

koefisien regresi yang telah distandarkan (Beta) dengan korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat (zero order correlation) sebagai berikut:

Model Summary .338a .114 .096 2.32927253 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Est imat e

Predictors: (Constant), Sikap Konsumen (X2), Konsep Pemasaran (X1)

Tabel 4.39

Koefesien Determinasi (Parsial)

Berdasarkan output di atas dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut: Pengaruh X1 terhadap Y = 0,248 x 0,274 = 0,068 atau 6,8%

Pengaruh X2 terhadap Y = 0,200 x 0,231 = 0,046 atau 4,6%

Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa variabel konsep pemasaran

hijau (X1) memberikan pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian (Y)

yakni dengan pengaruh sebesar 6,8% dan diikuti oleh variabel sikap konsumen

(X2) dengan pengaruh sebesar 4,6%.

4.4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.4.1Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Untuk menguji apakah konsep pemasaran hijau dan sikap konsumen

secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen, maka dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut:

H0 : β1= β2 = 0, Artinya, tidak terdapat pengaruh dari konsep pemasaran hijau dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian konsumen

di The Body Shop Cabang Bandung Indah Plaza.

Ha : βi≠0, Artinya, terdapat pengaruh dari konsep pemasaran hijau dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian konsumen di

The Body Shop Cabang Bandung Indah Plaza

Coeffici entsa .248 .274 .200 .231 Konsep Pemasaran (X1) Sikap Konsumen (X2) Model 1 Beta Standardized Coef f icients Zero-order Correlations

Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) a.

Taraf signifikansi (α) : 0,05

Kriteria uji : tolak H0 jika nilai F-hitung > F-tabel, terima H1

Nilai statistik uji F dapat diketahui dari tabel output berikut:

Tabel 4.40

Pengujian Hipotesis Simultan

Berdasarkan tabel output di atas, dapat diketahui nilai F hitung sebesar

6,252. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai F tabel. Dengan α=0,05, db1=2 dan db2=97, diketahui nilai F tabel sebesar 3,090. Dari nilai-nilai di atas, diketahui

nilai F hitung (6,252) > F tabel (3,090), sehingga H0 ditolak dan Ha diterima,

artinya terdapat pengaruh dari konsep pemasaran hijau dan sikap konsumen

terhadap keputusan pembelian konsumen di The Body Shop Cabang Bandung Indah Plaza. Untuk melihat lebih rinci pengaruh secara parsial dari variabel bebas

terhadap variabel terikat, berikut disajikan uji hipotesis secara parsial

menggunakan uji t.

4.4.4.2Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) 1. Pengujian X1

Ho : β1= 0 Konsep pemasaran hijau secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di The

Body Shop Cabang Bandung Indah Plaza

ANOVAb 67.838 2 33.919 6.252 .003a 526.275 97 5.426 594.112 99 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Sikap Konsumen (X2), Konsep Pemasaran (X1) a.

Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) b.

Ha : β1≠0 Konsep pemasaran hijau secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di The Body Shop

Cabang Bandung Indah Plaza

Dengan taraf signifikansi 0,05

Kriteria : Tolak Ho jika t hitung > t tabel, terima dalam hal lainnya

Dengan menggunakan SPSS, diperoleh hasil uji hipotesis parsial X1 sebagai

berikut:

Tabel 4.41 Uji Hipotesis X1 (Uji t)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai t hitung untuk variabel

konsep pemasaran hijau sebesar 2,557. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t

tabel pada tabel distribusi t. Dengan α=0,05, df=n-k-1=100-2-1= 97, diperoleh nilai t tabel sebesar ± 1,985. Diketahui bahwa t hitung untuk X1 sebesar 2,577 >

nilai t tabel (1,985), maka Ho ditolak artinya konsep pemasaran hijau secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di The Body Shop Cabang Bandung Indah Plaza. Jika digambarkan, nilai t hitung dan t tabel untuk pengujian parsial X1 tampak sebagai berikut:

Coefficientsa 6.373 1.918 3.323 .001 .138 .054 .248 2.577 .011 .252 .122 .200 2.073 .041 (Constant) Konsep Pemasaran (X1) Sikap Konsumen (X2) Model 1 B Std. Error Unstandardized Coeff icients Beta Standardized Coeff icients t Sig.

Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) a.

Gambar 4.1 Kurva Uji Hipotesis Parsial X1 terhadap Y

2. Pengujian X2

Ho : β2= 0 Sikap konsumen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di The Body Shop

Cabang Bandung Indah Plaza

Ha : β2≠0 Sikap konsumen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di The Body Shop Cabang

Bandung Indah Plaza

Dengan taraf signifikansi 0,05

Kriteria : Tolak Ho jika t hitung > t tabel, terima dalam hal lainnya

Dengan menggunakan SPSS, diperoleh hasil uji hipotesis parsial X1 sebagai

berikut: Daerah Penerimaan H0 Daerah penolakan H0 t tabel= -1,985 0 t tabel = 1,985 t hitung = 2,577 Daerah penolakan H0

Tabel 4.42 Uji Hipotesis X2 (Uji t)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai t hitung untuk variabel

sikap konsumen sebesar 2,073. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t tabel

pada tabel distribusi t. Dengan α=0,05, df=n-k-1=100-2-1= 97, diperoleh nilai t tabel sebesar ± 1,985. Diketahui bahwa t hitung untuk X2 sebesar 2,073 > nilai t

tabel (1,985), maka Ho ditolak artinya sikap konsumen secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di The Body Shop Cabang Bandung Indah Plaza. Jika digambarkan, nilai t hitung dan t tabel untuk pengujian

parsial X2 tampak sebagai berikut:

Gambar 4.2 Kurva Uji Hipotesis Parsial X2 terhadap Y

Coefficientsa 6.373 1.918 3.323 .001 .138 .054 .248 2.577 .011 .252 .122 .200 2.073 .041 (Constant) Konsep Pemasaran (X1) Sikap Konsumen (X2) Model 1 B Std. Error Unstandardized Coeff icients Beta Standardized Coeff icients t Sig.

Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) a. Daerah Penerimaan H0 Daerah penolakan H0 t tabel= -1,985 0 t tabel = 1,985 t hitung = 2,073 Daerah penolakan H0

124

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan penulis

pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Tanggapan responden mengenai konsep pemasaran hijau pada The Body

Shop Cabang Bandung Indah Plaza tergolong baik, hal ini ditunjukan

dengan perolehan nilai persentase sebesar 69,1% yang berada pada rentang

interval antara 68,01%-84%. Dimana skor tertinggi terdapat pada indikator

green price dan terendah pada indikator green product.

2. Tanggapan responden mengenai sikap konsumen pada The Body Shop

Cabang Bandung Indah Plaza tergolong baik, hal ini ditunjukan dengan

perolehan nilai persentase sebesar 77,3% yang berada pada rentang

interval antara 68,01%-84%. Dimana skor tertinggi terdapat pada indikator

konatif dan terendah pada indikator kognitif.

3. Tanggapan responden mengenai keputusan pembelian di The Body Shop

Cabang Bandung Indah Plaza tergolong baik, hal ini ditunjukan dengan

perolehan nilai persentase sebesar 70,7% yang berada pada rentang

interval antara 68,01%-84%. Dimana skor tertinggi terdapat pada indikator

4. Secara simultan konsep pemasaran hijau dan sikap konsumen berpengaruh

terhadap keputusan pembelian di The Body Shop Cabang Bandung Indah

Plaza ( F hitung > F tabel) dengan total pengaruh sebesar 11,4%

sedangkan sisanya sebesar 88,6% dipengaruhi oleh faktor lain diluar

penelitian. Artinya, semakin tinggi pemasaran hijau dan sikap konsumen

maka semakin tinggi pula keputusan pembelian di The Body Shop Cabang

Bandung Indah Plaza.

5. Dari pengaruh simultan sebesar 11,4% ternyata 6,8% diberikan dari

variabel konsep pemasaran hijau dengan pengaruh yang signifikan (t

hitung > t tabel) dan sisanya sebesar 4,6% diberikan oleh variabel sikap

konsumen dengan pengaruh yang signifikan pula. Artinya, pengaruh

pemasaran hijau lebih tinggi dibandingkan dengan sikap konsumen di The

Body Shop Cabang Bandung Indah Plaza.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian dan kesimpuan diatas penulis mencobamemberikan

saran bagi The Body Shop cabang Bandung Indah Plaza sebagai bahan

pertimbangan perusahaan maupun untuk pihak lainnya mengenai pelaksanaan

konsep pemasaran hijau, sikap konsumen, dan keputusan pembelian, yaitu sebagai

berikut:

1. Dalam penerapan konsep pemasaran hijau, perusahaan akan mengalami

beberapa kendala, oleh karena itu perusahaan harus mampu

mengantisipasinya dengan beberapa cara seperti mengadakan turun harga

yang premium membuat konsumen mempertimbangkan kembali sebelum

membeli. Selain itu, perusahaan sebaiknya mengadakan pergantian produk

atau inovasi baru secara berjangka agar konsumen tidak jenuh dan tidak

berpaling ke produk kosmetik lain yang harganya lebih rendah.

2. Sikap konsumen The Body Shop secara umum sudah baik. Tetapi The

Body Shop sebaiknya lebih aktif dalam mengkampanyekan kelima

nilai-nilainya dengan cara dibuatnya program promosi yang ekslusif, dengan

membangkitkan kepedulian konsumen atau masyarakat secara sosial dan

sering dibuat acara-acara yang melibatkan masyarakat atau konsumen

secara berkelompok seperti bekerjasama dengan green peace dan selebritis yang banyak digemari oleh konsumen.

3. Keputusan konsumen The Body Shop umumnya sudah baik. Tapi

sebaiknya perusahaan lebih mengenalkan kembali kepada konsumen atau

masyarakat bahwa The Body Shop adalah produk yang memperhatikan

lingkungan dan sosial. Karena masih banyak konsumen atau masyarakat

yang belum mengenal atau bahkan tidak menyadari bahwa The Body Shop

adalah produk yang mengusung program pemasaran hijau. Sebagian

konsumen akan memutuskan membeli produk ramah lingkungan karena

mereka prihatin dengan global warming yang semakin parah.

4. Sebaiknya bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut

dengan menggunakan variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam

untuk meningkatkan kualitas dan mutu The Body Shop Cabang Bandung

Indah Plaza.

5. Sebaiknya The Body Shop lebih mempublikasikan kampanye-kampanye

dan aktifitas sosialnya melalui media televisi, sehingga masyarakat lebih

mengetahui kampanye atau program ramah lingkungan dan aktifitas sosial

yang diselenggarakan The Body Shop adalah nyata bukan hanya sekedar

On Consumer Purchase Decision. 25(5) 281-293.

Bukhari, S.S. 2011. Green Marketing and its impact on consumer behavior. 3(4), 375-383.

Chai, L.T., Chen, T.B. 2010. Attitude towards the Environment and Green Products:Consumers’ Perspective. 4(2). 27-39.

Dahlstrom.R. 2011. Green Marketing Management. University of Kentucky: United State of Amerika.

Djaslim,S. 2007. Intisari Pemasaran dan Unsur – unsur Pemasaran. Linda Karya: Bandung.

Jaolis Ferry. 2011. Profil Green Consumers Indonesia: Identifikasi Segmen dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Green Products, 2(1),115-136

Junaedi Sellyana, M.F., 2006. Pengembangan Model Perilaku Konsumen Berwawasan Lingkungan di Indonesia : Studi Perbandingan Kota Metropolitan dan Non Metropolitan, 21(4), 399-419

Kotller.P., & Keller.K.L. 2009. Manajemen Pemasaran. Indeks: Jakarta.

Maheshwari.A., & Malhotra.G. 2011. Green marketing: a study on indian youth,

2(11), 1-15.

Mohammad, W. 2008. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Rokok. 2(2), 98-111.

Marketing – A Case Study Of Consumer Durables And Retailing. 1(4). 152-162

Singh.S., Vrontis.D., & Thrassou.A. 2011. Green Marketing and Consumer Behavior: The Case of Gasoline Products, 16, 84–106.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kombinasi. ALFABETA, Bandung. Suryani.2008. Perilaku Konsumen. Graha ilmu:Yogyakarta.

Tiwari, S., Tripathi, D.M., Srivastava, U. 2011. Green Marketing – Emerging Dimensions, 2(1), 18-23

Umi.N., Sri.D.A., & Linna.I.2010. Penulisan Karya Ilmiah. Genesis: Jakarta.

http://id.wikipedia.org http://www.thebodyshop.co.id http://pagekosmetik.blogspot.com/2008/07/revlon-price-list.html http://info-kosmetik.blogspot.com/2010/06/wardah-long-lash-curling-mascara.html http://kosmetikonline.pasarberingharjo.com/category/merek/mustika-ratu http://online.marthatilaarshop.com/shop/shop/sariayu.html

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama Lengkap : Tia Suwantari

Alamat : Kp. Cinengah RT 004/ RW 011 Desa Sukanagalih kec.

Pacet

Tempat/Tgl.Lahir : Cianjur, 6 Juni 1990

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Telp : 085871108529

Riwayat Pendidikan :

 1996 – 2002 SDN 1 Cipanas  2002 – 2005 SMPN 1 Pacet  2005 – 2008 SMAN 1 Sukaresmi

 2008 – Sekarang Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Bandung, September 2012

Dokumen terkait