• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.3 Tanggapan Responden Terhadap Variabel

Berdasarkan tabulasi data yang diperoleh dari 100 responden yang mengisi kuisioner di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur didapatkan hasil identifikasi tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang diteliti sebagai berikut.

5.3.1 Kesadaran(X1)

Terdapat 10 butir pertanyaan dari variabel kesadaran yang diajukan kepada 100 orang responden yang domisili di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal. Hasil skoring terhadap variabel kesadaran diperoleh jumlah skoring terkecil yaitu 31 dan jumlah skoring terbesar yaitu 49, dengan rentang seriap level adalah (49 – 31 + 1) / 5 = 3,8 dibulatkan menjadi 4.

47 Berdasarkan leveling di atas, ditemukan hasil penilaian responden terhadap variabel kesadaran adalah 38,87 dibulatkan menjadi 39 yang menunjukkan interpretasi rendah mendekati sedang pada level 2 dan 3. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini.

Tabel 14. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kesadaran

Level Rentang Skor

Tingkat Level Jumlah Responden Persentase 1 31 – 34 Sangat Rendah 9 9 % 2 35 – 38 Rendah 40 40% 3 39 – 42 Sedang 35 35% 4 43 – 46 Tinggi 15 15% 5 47 – 50 Sangat Tinggi 1 1% Total 100 100%

Dari Tabel diatas ditemukan bahwa dari 100 responden yang mengisi kuisioner ini tanggapan variabel kesadaran terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal rata-rata responden berada pada level rendah mendekati sedang, sehingga responden cukup memiliki kesadaran akan mengkonsumsi buah lokal serta memiliki pengetahuan yang cukup, manfaat dan keberadaan buah lokal.

5.3.2 Persepsi (X2)

Terdapat 12 butir pernyataan variabel persepsi yang diajukan kepada 100 responden yang berada di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur. Perhitungan jumlah skoring terkecil yaitu 39 dan jumlah skoring terbesar yaitu 55, diperoleh rentang setiap level adalah (55 – 39 + 1) / 5 = 3,4 dibulatkan 4. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 15 berikut.

48 Tabel 15. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Persepsi

Level Rentang Skor Tingkat Level Jumlah Responden Persentase

1 39 – 42 Sangat Rendah 21 21 % 2 43 – 46 Rendah 38 38 % 3 47 – 50 Sedang 29 29 % 4 51 – 54 Tinggi 10 10 % 5 55 – 58 Sangat Tinggi 2 2 % Total 100 100 %

Berdasarkan kriteria – kriteria diatas, ditemukan skoring rata – rata jawaban responden terhadap variabel persepsi adalah 45,91 yang menunjukkan interpretasi rendah yang terdapat pada level 2 sebesar 38%. Hal ini menunjukkan responden belum memiliki persepsi yang cukup kurang untuk mengkonsumsi buah lokal. Persepsi yang terbenuk akan memilih, mengatur dan menyusun gambaran mengenai buah lokal, namun persepsi yang rendah sulit untuk mendorong responden dalam mengkonsumsi buah lokal.

5.3.3 Preferensi (X3)

Terdapat 7 butir pertanyaan dari variabel preferensi, yang diperoleh dari 100 responden yang berada di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur.Jawaban responden terhadap variabel preferensi dengan perhitungan dari jumlah skoring terkecil yaitu 22 dan jumlah skoring terbesar yaitu 34, diketahui skor rentang (12+1) /5 = 3.Dapat dilihat pada Tabel 16 berikut.

49 Tabel 16. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Preferensi

Level Rentang Skor Tingkat Level JumlahResponden Persentase

1 22 – 24 Sangat Rendah 7 7 % 2 25 – 27 Rendah 26 26 % 3 28 – 30 Sedang 42 42 % 4 31 – 33 Tinggi 21 15 % 5 34 – 36 Sangat Tinggi 4 1% Total 100 100%

Berdasarkan kriteria – kriteria diatas, dapat diketahui bahwa rata-rata tanggapan responden terhadap variabel preferensi adalah 28,70 yang menunjukkan interpretasi level sedang sebesar 42 %. Hal ini berarti responden memiliki preferensi yang cukup untuk mendorong responden membeli dan mengkonsumsi buah lokal segar.

5.3.4 Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal (Y)

Terdapat 10 butir pertanyaan dari variabel perilaku mengkonsumsi buah lokal yang diajukan kepada 100 responden yang berada di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur. Perhitungan jumlah terkecil yaitu 31 dan jumlah skoring terbesar 50 diperoleh rentang setiap level adalah (19+1) /5 = 4. Dapat dilihat pada Tabel 17berikut :

Tabel 17. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Perialku Mengkonsumsi Buah Lokal

Level Rentang Skor Tingkat Level Jumlah Responden Persentase

1 31 – 34 Sangat Sedang 8 8 % 2 35 – 38 Rendah 41 41 % 3 39 – 42 Sedang 32 32 % 4 43 – 46 Tinggi 13 13 % 5 47 – 50 Sangat Tinggi 6 6 % Total 100 100%

50 Berdasarkan kriteria – kriteria di atas, diketahui bahwa rata – rata tanggapan responden terhadap variabel perilaku mengkonsumsi buah lokal berada pada level rendah mendekati sedang sehingga responden cukup memiliki keinginan, mengkonsumsi dan membeli buah lokal.

5.4. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis menggunakan regresi linier berganda, ada beberapa uji asumsi klasik yang harus dipenuhi agar kesimpulan dari regresi tersebut tidak bias, yaitu uji normalitas, uji multi kolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.

5.4.1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah yang datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Jika data tidak berada di sekitar wilayah garis diagonal dan tidak mengikuti garis diagonal atau tidak mengikuti pola sebaran distribusi normal maka akan diperoleh taksiran yang bias. Pengujian normalitas dalam penelitian ini yaitu melalui normal probability plot

dengan menggunakan SPSS 18.0 dan hasil normalitas dapat dilihat secara rinci pada Lampiran 3.

Uji normalitas menggunakan metode normal probability plot mensyaratkan bahwa penyebaran data harus berada disekitar wilayah garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Berdasarkan gambar di Lampiran 3 dapat disimpulkan bahwa

51 data dalam penelitian ini memenuhi syarat normal probability plot sehingga model regresi dalam penelitian memenuhi asumsi normalitas, artinya data dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

5.4.2. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi antara variabel independent (bebas) dalam suatu model regresi.Uji multikolinieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai Varian Inflation Factor (VIF) yang

tercantum pada Lampiran 3.

Dengan ketentuan Uji multikolinieritas, jika nilai VIF kurang dari 10 maka tidak terdapat korelasi antar variabel. Berdasarkan Lampian 3 dapat dilihat bahwa nilai VIF variabel kesadaran (X1) yaitu 1,057, variabel persepsi (X2) yaitu 1,055, variabel preferensi (X3) yaitu 1,008 yang artinya kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinieritas dalam data penelititan ini.Artinya bahwa antara variabel kesadaran (X1), persepsi (X2) dan preferensi (X3) tidak saling mengganggu atau mempengaruhi.

5.4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi perbedaan varians dari residual data yang ada. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan analisa grafik plot antara nilai prediksi terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Berdasarkan output grafik scatterplot

diketahui jika titik dalam grafik tersebar (tidak membentuk pola) maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Grafik tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3 bahwa titik-titik

52 yang ada tidak membentuk pola yang teratur.Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada data dalam penelititan ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

5.5. Pengaruh Kesadaran, Persepsi dan Preferensi Konsumen Terhadap Perilaku

Dokumen terkait