• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEOR

3) Tanggung Jawab

Tanggung jawab (responbility) adalah suatu tugas atau kewajiban untuk melakukan atau menyelesaikan tugas dengan penuh kepuasan sembilan (yang diberikan oleh seseorang, atau atas janji atau komitmen sendiri) yang harus dipenuhi seseorang, dan yang memiliki konsekuan hukuman terhadap kegagalan.

4) Keadilan (adil)

Adil merupakan suatu kata yang mudah diungkapkan namun sangat sulit untuk dilakukan. Kesulitannya karena melibatkan keadaan keikhlasan hati untuk membedakan antara kepentingan individu atau kelompok sendiri dan kepentingan individu dan kelompok lain. Adil yang mempunyai pengertian menempatkan sesuatu pada tempatnya sesuai dengan porsi dan kapasitasnya dalam berbagai hal. Adapun

menurut sebagian masyarakat adil merupakan pembagian yang sama rata tanpa memperhatikan porsi dan kapasitasnya dalam sesuatu hal. 5) Kepedulian

Kepedulian adalah merasakan kekhawatiran tentang orang lain atau sesuatu. Misalnya ketika melihat teman dalam keadaan susah atau sakit, muncul perasaan yang sama seperti yang dirasakan oleh teman lalu mendapat dorongan untuk menolongnya. Itulah sebabnya, Josephson Institute (2012: 3) mengatakan bahwa kepedulian (caring) adalah jantungnya etika, dan etika dalam pengambilan keputusan. Dikatakannya jantung etika karena dengan memberikan kepedulian kepada orang lain merupakan suatu jalan terbaik dalam beretika walaupun mungkin dalam hati kecil terhalang untuk sepenuhnya untuk memberikan suatu perhatian. Hal ini mungkin tergantung dari sejauh mana tingkat kedekatan hubungan yang telah dibangun sebelumnya. Peduli terhadap orang lain merupakan suatu bentuk partisipasi aktif untuk merasakan yang sesungguhnya dirasakan oleh orang lain. 6) Nasionalis

Kewarganegaraan (citizenship) atau disebut juga dengan nasionalis menunjukan hubungan seseorang dan negara atau kesatuan negara. Hal ini biasanya indetik dengan istilah kewarganegaraan meskipun istilah yang terakhir kadang-kadang dipahami memiliki

konotasi etnis. Karakter nasionalisme merupakan suatu karakter hidup bersama dalam suatu komunitas yang selalu menjalankan peraturan bersama demi untuk kesejahteraan dan ketentraman bersama selaku warga negara. Adapun karakteristik nasionalisme sebagai berikut: a) Berbagilah untuk membuat sekolah masyrakat menjadi semakin

baik.

b) Bekerja sama dan kolaborasi.

c) Memberikan hak suara ketika dalam pemilihan. d) Jadilah tetangga yang baik.

e) Mematuhi hukum dan peraturan.

f) Menghormati kekuasaan atau yang memegang otoritas. g) Menjaga dan memelihara lingkungan.

d. Karakter yang Ditanamkan

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang berusaha menanamkan dan mengambangkan karakter luhur yang dimiliki oleh siswa dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan yang ada dalam masyarakat serta dapat menerapkan dalam kehiduapan sehari-hari. Dalam penelitian ini ada tiga karakter yang ditanamkan untuk mengembangkan buku cerita anak, yaitu:

1) Peduli Sosial

Kita menyadari bahwa tidak ada seorangpun yang mampu hidup tanpa kehadiran pihak lain. Kekayaan, ketinggian pangkat dan golongan, bukan suatu jaminan untuk dapat berhasil dalam hidup bermasyarakat. Bahkan kemampuan intelektual yang tinggi sangat sulit beradaptasi dengan masyarakat jika tidak memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Itulah sebabnya dalam agama istilah iman selalu dibarengi dengan amal shaleh, yang berarti kewajiban untuk mempertajam dimensi sosial, yakni berbuat baik kepada orang lain walaupun pada saat yang sama orang lain belum mampu untuk berbuat baik kepada kita. Yang dimaksud dengan peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Mork (dalam Yaumi, 2014: 130) mengatakan bahwa setiap kali membangun sikap peduli sosial selalu berhubungan dengan empat elemen penting, yakni: (1) membaca isyarat sosial; (2) memberi empati; (3) mengontrol emosi; (4) mengekpresikan emosi pada tempatnya.

Peserta didik yang memiliki kepedulian sosial, menunjukan sikap kekhawatiran yang mendalam terhadap musibah yang dialami orang

lain,memelihara kebaikan yang diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, dan memiliki jiwa pengasih kepada semua orang. Untuk membangun karakter peduli sosial diperlukan usaha bersama dalam membentuk kepribadian peserta didik. Mereka yang memiliki karakter peduli memiliki karakteristik:

a) Menunjukkan keprihatinan yang mendalam kepada orang yang mengalami penderitaan.

b) Tidak memberikan sikap dan perilaku kasar dan kejam kepada setiap orang.

c) Dapat merasakan apa yang orang lain rasakan dan memberikan respons positif terhadap perasaan itu.

d) Menunjukkan pengorbanan kenyamanan diri demi untuk kebaikan orang lain.

e) Menunjukkan sikap dan perilaku peduli terhadap kepentingan umum diatas dari pada kepentingan pribadi golongan

2) Jujur

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) karangan Poerwadarminta (2007: 496), jujur berarti lurus hati, tidak curang. Menurut Samani dan Hariyanto (2013: 51) menjelaskan bahwa jujur adalah menyatakan apa adanya, terbuka, konsisten antara apa yang

dikatakan dan dilakukan (berintegritas), berani karena benar, dapat dipercaya dan tidak curang.

Jujur juga merupakan nilai penting yang harus dimiliki oleh setiap orang. Jujur tidak hanya diucapkan, tetapi harus tercermin dalam perilaku sehari-hari. Pepatah mengatakan, “Kejujuran adalah mata uang yang laku di mana-mana. Bawalah sekeping kejujuran dalam saku anda, maka itu telah melebihi mahkota raja diraja

sekalipun” (Naim, 2012: 132). Menurut Kusuma, Triatna dan Permana

(2012: 17) ciri-ciri orang yang jujur adalah sebagai berikut:

1. Jika bertekad (inisiasi keputusan) untuk melakukan sesuatu, tekadnya adalah kebenaran dan kemaslahatan.

2. Jika berkata tidak berbohong (benar apa adanya).

3. Jika adanya kesamaan antara yang dikatakan hatinya dengan apa yang dilakukannya.

3) Tanggung jawab

Secara sederhana, yang dimaksud dengan tanggung jawab adalah suatu kewajiban untuk melakukan atau menyelesaikan tugas (ditugaskan oleh seseorang, atau diciptakan oleh janji sendiri atau keadaan) yang seseorang harus penuhi, dan yang dimiliki konsekuensinya hukuman terhadap kegagalan

Tanggung jawab juga dapat dimaknai dengan mengamalkan perintah Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang bertanggung jawab memiliki karakter berbuat sebaik mungkin dan tidak menyalahkan orang lain ketika berbuat kekalahan. Jadi yang dimaksud dengan tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.

Berdasarkan penjelasan mengenai pendidikan karakter, nilai-nilai pendidikan karakter dalam kurikulum 2013, pilar-pilar pendidikan menurut Josephson Institute of etchics, dan karakter yang ditanamkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang berusaha menanamkan dan mengembangkan karakter luhur yang dimiliki oleh siswa dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan yang ada dalam masyarakat serta dapat menerapkandalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pendidikan karakter, ada beberapa delapan belas nilai- nilai yang dapat dikembangkan, yaitu religius, jujur, toleran, disiplin, kerja keras kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli

sosial, tanggung jawab. Selain delapan belas karakter nilai-nilai karakter yang dikembangkan pendidikan karakter juga mempunyai enam pilar yang mana terdiri dari, rasa hormat, tanggung jawab, keadilan, kepedulian, dan nasionalis. Dalam penelitian ini, nilai yang hendak dikembangkan meliputi tiga aspek, yaitu peduli sosial, jujur dan tanggung jawab. Peduli sosial merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan sedangkan tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.

Dokumen terkait