• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII. MEMBANGUN TIM YANG KUAT

8. Tanggung Jawab Membina Hubungan

Sebagian besar orang bekerja sama dan efektif dengan orang lain. Hal itu berlaku baik sebagai anggota organisasi ataupun pekerja lepas. Mengelola diri sendiri termasuk menerima tanggung jawab untuk membina hubungan. Mengelola diri sendiri terbagi atas dua bagian.

Pertama, adalah menerima fakta bahwa orang lain adalah sosok individu yang sama dengan Anda. Mereka berusaha keras untuk bersikap manusiawi. Ini berarti bahwa mereka juga memiliki kekuatan; memiliki cara untuk menyelesaikan pekerjaan; dan memiliki nilai-nilai. Oleh karenanya, agar efektif, Anda harus mengetahui kekuatan, cara kerja, dan nilai-nilai rekan kerja Anda.

Kedua, dalam pengelolan diri sendiri adalah tanggung jawab komunikasi. Komunikasi yang tidak berjalan akan menimbulkan konflik antar pribadi. Kebanyakan hal ini muncul karena orang-orang tidak tahu apa yang oleh orang lain dan bagiamana cara kerjanya, atau konsentrasi kontribusi dari orang lain dan hasil yang

diharapkan. Penyebab dari ketidaktahuan itu adalah karena mereka tidak bertanya dan karenanya, mereka tidak diberitahu.

Kegagalan bertanya ini mencerminkan bahwa kebodohan manusia tercermin dalam sejarah manusia. Sampai belum lama berselang, orang tidak perlu menceritakan hal seperti ini pada siapa pun. Di tengah kota, setiap orang dalam dalam satu distrik melakukan perdagangan yang sama. Di tepi kota, setiap orang di lembah menanam sayur cabai yang sama 4 atau 5 bulan menjelang hari raya tiba. Bahkan ada segelintir orang yang bekerja sendirian dalam melakukan sesuatu yang tidak “biasa”, sehingga mereka tidak harus bercerita pada orang lain tentang pa yang mereka kerjakan.

Organisasi tidak lagi dibangun berdasarkan pemaksaan, tetapi

berdasarkan kepercayaan. Adanya kepercayaan diantara orang-orang yang berada di dalamnya tidak perlu berarti bahwa mereka saling menyukai. Kepercayaan berarti Anda saling memahami satu sama lain. Oleh karenanya, bertanggung jawab dalam membina hubungan adalah sesuatu yang penting, bahkan merupakan keharusan.

Mengelola Karyawan Pag

e

7

Memaksimalkan daya pikir karyawan. Rata-rata manusia

menggunakan 10% dari total kapasitas otaknya. Karenanya, potensi untuk berkembang masih sangat besar. Otak manusia adalah pabrik pikiran yang dapat menghasilkan pikiran negatif dan positif. Otak dapat

memproduksi pikiran setiap menitnya, bagaimana pikiran membentuk diri kita tergantung pada tanggapan dari diri kita sendiri. Lebih banyak kita memasukan pikiran positif dan membuang pikiran negatif maka akan terjadi lompatan besar dalam hidup Anda. Begitu juga dengan karyawan Anda, sebagai pemimpin tugas Anda adalah membentuk “berlian-berlian” itu menjadi bercahaya dan berdaya jual tinggi.

Mulailah dari diri Anda untuk mengerjakan hal-hal dengan cara yang berbeda dan melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Ingat karyawan Anda memeiliki ragam otak, watak dan pikiran yang berbeda. Anda harus cepat melakukan perubahan besar dalam cara berpikir Anda dan kemudian bantu karyawan Anda untuk menemukan potensi besar dalam pikirannya, mereka adalah aset Anda yang berharga.

Ingat Anda membeli waktu karyawan. Oleh karena itu, Anda berhak meminta kepada mereka untuk menjadi efektif dengan melakukan hal-hal yang benar, alih-alih sekedar menjadi efisien karena melakukan hal-hal dengan benar. Penelitian menunjukkan bahwa 20% dari hal-hal yang kita kerjakan mempengaruhi 80% dari hasilnya, demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu, sebagai seorang pengusaha, begitu Anda

memprioritaskan untuk melakukan hal-hal yag benar dalam organisasi, Anda akan sukses. Setiap orang lebih suka melakukan apa yang mereka sukai daripada apa yang harus diselesaikan. Motivasi dan bimbingan yang tepat adalah kunci untuk menghadapi fenomena ini dalam organisasi.

Komunikasi yang efektif dengan karyawan. Setiap orang

membutuhkan informasi. Jumlah dan jenis informasi yang tepat akan membantu organisasi meraih sukses. Informasi bagi sebuah organisasi ibarat makanan bagi tubuh. Terlalu banyak atau sedikit makanan, atau jenis makanan yang tidak tepat, lebih cenderung membahayakan tubuh daripada menyehatkan tubuh. Bagaimana caranya mendapatkan

informasi yang tepat yang kelak dapat memaksimalkan laba perusahaan? Kuncinya adalah komunikasi yang efektif dengan karyawan. Belajalah untuk mendengarka dan memahami karyawan serta belajarlah

menuliskannya.

Jangan menempatkan karyawan pada posisi yang tidak tepat. Karyawan terkadang tidak mendapatkan pekerjaan yang cukup

menantang! Karenanya, mereka kurang bersemangat dalam bekerja. Pag

e

7

Anda dapat menciptakan suatu keadaan bagi karyawan di mana pekerjaan mereka jadi terasa membosankan atau menyenangkan. Bekerja harus menjadi suatu aktivitas pemenuhan diri yang mennuntut, dan memang sudah sepantasnya mendapatkan potensi diri yang terbaik dari seoarang karyawan. Bekerja sebaiknya bukan hanya sekedar untuk mendapatkan penghasilan, tetapi juga menjadi sesuatu aktivitas di mana karyawan dapat tumbuh dan berkembang.

Ubah sikap mentalitas 8-17 (jam 8 sampai jam 17), inilah sebuah sikap dan mentalitas seorang staff yang berpatok pada kuantitas bukan pada kualitas. Masuk pukul 08.00 dan pulang pukul 17.00, pekerjaan bukan lagi sesuatu yang menyenangkan tetapi sebuah rutinitas hingga yang terjadi adalah hal yang monoton dalam hidup. Bagaimana Anda sebagai

pemimpin dapat mengubah sikap dan mental seperti itu? Tugas Anda adalah menjadikan mereka memiliki pikiran seperti seorang pengusaha, dan memiliki mental yang mengutamakan kualitas bukan kuantitas kerja.

Delegasikan, tetapi jangan di lupakan. Berelasi dengan orang lain pada dasarnya berarti menyelesaikan tugas dengan perantaraan orang lain. sebagian besar pekerjaan dapat diselesaikan oleh orang lain.

delegasikan, tetapi jangan di lupakan. Delegasi adalah sebuah seni, dan kita mempelajarinya dari kesalahan kita. Kesalahan dapat ditekan dengan cara mengamati dan mempraktikan, disertai sedikit inovasi dan

keberanian untuk mengambil resiko. Bisnis adalah sebuah seni berstrategi seperti hal-nya peperangan kita membutuhkan banyak strategi dalam memenangkan setiap medan peperangan yang berbeda. Salah satu strategi bisnis agar sefisien adalah dengan mendelegasikan tugas pada karyawan, hal ini dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan kepada karyawan.

Memotivasi karyawan Anda

Asa Yang Memudar

Karyawan yang tanpa goal akan secara alami tanpa tujuan.

Menyediakan mereka tujan yang jelas dan memastikan ada standar terukur di perusahaan untuk mengevaluasi kinerja mereka. Karyawan harus tahu tindakan apa yang mereka akan ambil dan menghasilkan kinerja yang diinginkan. Karyawan harus memahami apa yang apa yang diharapkan oleh perusahaan pada mereka untuk melakukannya dan bagaimana mereka akan dinilai untuk itu.

Memberikan Feedback Yang BerkelanjutanPag

e

7

Segera, beri umpan balik terus-menerus memungkinkan karyawan tahu bahwa tindakan meeka mempengaruhi perusahaan. Sulit bagi Anda dan karyawan untuk mengingat kejadian tertentu ketika penilaian kinerja karyawan tidak tercatat. Teori penetapan tujuan memprediksi bahwa karyawan termotivasi dengan menetapkan tujuan dan dengan umpan balik terus-menerus dimana mereka berdiri dengan tujuan- tujuan tersebut. Penelitian terbaru menunjukan betapa memotivasi dapat membuat karyawan membuat kemajuan.

Perbaiki Pribadi dan Berikan Pujian

Kebanyakan orang tidak termotivasi oleh umpan balik negatif, hal itu bagi mereka adalah memalukan. Satu-satunya tempat yang dapat diterima masalah yang sedang berlangsung atau mengoreksi adalah di kantor di ruangan dengan pintu tertutup.

Merasa kurang di hargai akan membuat karyawan membuat berbagai macam alasan, hal ini akan berdampat pada kinerja perusahaan. Sebuah pujian dari atasan akan menjadi “stimulus” bagi karyawan Anda dimana mereka merasa di hargai dan diperhatikan, buatlah yang tulus bukan hanya kepuraan. Beberapa penelitian bahkan menyarankan agar pengusaha (Anda) memberikan insentif dan bonus sebagai bentuk penghargaan atas kinerja karyawan untuk perusahaan. Jadikan hal tersebut sebagai standar perusahaan untuk mengenali orang-orang yang positif dan tren dalam bisnis.

Percaya Pada Karyawan Anda

Pa

g

e

7

Apa yang Anda katakan kepada karyawan selama masa review, atau di tempat lain, seorang karyawan yang di panggil “bos” dan mendapatkan “perkataan” yang kurang berkenan perihal hasil kinerjanya pasti akan merasa sedih. Bagaimanapun dia tidak akan termotivasi untuk

meningkatkan prestasinya. Persepsi kepercayaan dan transformasional pemimipin adalah komponen kunci dalam bisnis.

Kepemimpinan Anda adalah jiwa dari penggerak motivasi dalam membangun kinerja bawahan, kepemimpinan yang tegas, lugas dan memberi kepercayaan pada bawahan untuk berkembang dan

“mengembangkan” diri mereka, adalah kepemimpinan yang banyak diharapkan karyawan.

Berikan Bonus Perjalanan Wisata

Semua orang akrab dengan dengan bonus perjalanan tahunan yang diberikan kepada karyawan yang berkinerja sangat baik. Masalahnya hal tersebut biasanya akrab hanya pada satu atau dua karyawan. Hal ini akan membuat seluruh staf Anda merasa seperti tidak ada gunanya bekerja keras, karfena yang akan menuai hasil selalu hanya beberapa orang saja.

Sebagai pemimpin, jangan hanya melihat pada angka penilaian untuk menilai seorang karyawan. Pemimpin seharusnya lebih berperan untuk membantu masing – masing karyawan dalam mencapai tujuan, aspirasi dan keinginan yang hendak mereka capai. Dengan begitu seorang pemimpin akan lebih mengenal secara spesifikasi. Tujuan akhirnya satu sama lain akan saling membantu mecapai “finish” dan untuk mencapai hal itu masing-masing harus mengidentifikasikan hal-hal yang

memotivasi baik untuk bekerjasama.