(unit)Standart Kebutuhan RTH
D. Indikasi Program Sebagai Operasionalisasi Rencana Pola Ruang Dan Struktur Ruang Khususnya Bidang Cipta Karya
4. Iman dan Taqwa
Nilai-nilai iman dan taqwa masyarakat, akan melandasi pelaksanaan pembangunan Kota Pasuruan. Upaya ini tercermin dari dinamika pembangunan kota yang mampu:
a. Menjaga predikat Kota Pasuruan sebagai kota santri, yang dicirikan dengan kentalnya pengamalan nilai-nilai religius dalam kehidupan masyarakat.
b. Memelihara nilai-nilai kearifan lokal sebagai kota santri, dalam kehidupan masyarakat.
c. Memperkuat peran lembaga keagamaan, terutama pesantren, dalam membentuk karakter masyarakat yang religius.
5. Sejahtera
Pelaksanaan pembangunan di Kota Pasuruan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik secara material maupun spiritual. Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah antara lain memfasilitasi, mendorong dan menjamin keberlangsungan peningkatan kegiatan perekonomian kota melalui kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada masyarakat. Dalam konteks ini sejahtera berarti masyarakat telah berada dalam kondisi aman dan sentosa (terlepas dari segala gangguan dan kesulitan), makmur (telah terpenuhinya seluruh kebutuhan dasarnya sesuai dengan standar hidup yang layak bagi kemanusiaan) dan tentram.
Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka rumusan misi pembangunan Kota Pasuruan 2010–
2015 sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen untuk mengarah pada pencapaian kondisi akhir adalah:
1. Meningkatkan partisipasi dan kualitas pendidikan.
2. Meningkatkan cakupan layanan dan kualitas kesehatan masyarakat. 3. Menciptakan kesempatan kerja dan iklim usaha yang kondusif.
4. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat secara layak.
5. Menyediakan infrastruktur kota, sarana dan prasarana dasar, serta tata ruang/ lingkungan yang nyaman.
6. Mewujudkan pelayanan publik dan tata pemerintahan yang baik. 7. Meningkatkan kualitas iman dan taqwa.
Pembangunan Kota Pasuruan 2010–2015, diarahkan untuk mewujudkan kondisi akhir sebagai berikut:Strategi dan kebijakan pembangunan dalam 5 tahun ke depan diarahkan pada pertumbuhan ekonomi dengan fokus industri kecil dan menengah sertapemenuhan hak-hak dasar masyarakat, yang pada hakikatnya mengandung nilai-nilai pembangunan sosio-kultural. Hipotesa yang berkembang, menjustifikasi bahwa strategi pembangunan dalambidang ekonomi yang mengejar pertumbuhan tinggi akan selalu mengorbankan pemerataan hasil-hasil pembangunan.
Oleh karena itu strategi pertumbuhan dalam RPJMD Kota Pasuruan berbasis pada industri kecil menengah, perdagangan dan jasa, yang merupakan bagian terbesar dari mata pencaharian masyarakat melalui strategi berikut:
1. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
Inti dari strategi „redistribution of benefits with growth‟ berupa perubahan pula growth
dan distribusi; yang ditujukan untuk mempercepat pertumbuhan pendapatan golongan miskin. Fokusnya mengarah pada penyediaan atau penciptaan lapangan pekerjaan langsung bagi masyarakat sebagai alat untuk mendistribusikan pertumbuhan dan kesejahteraan.
Harapannya, hasil pertumbuhan ekonomi tidak hanya dinikmati oleh sekelompok orang atau usaha besar, tetapi justru terdistribusi pada segmen menengah ke bawah. Strategi pertumbuhan ekonomi yang diimbangi dengan pemerataan hasil-hasilnya disebut dengan strategi pertumbuhan ekonomi berkualitas.
Fundamen ekonomi yang bertumpu pada indsutri kecil dan menengah, perdagangan serta jasa akan semakin kokoh apabila didukung dengan investasi yang efisien sehingga mampu mendukung peningkatan pendapatan per kapita.
Upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas bisa ditempuh melalui:
a)
Revitalisasi peran industri kecil dan menengah,b)
Pengembangan sektor perdagangan dan jasac)
Optimalisasi pengelolaan BUMD dan aset produktif daerah.Dukungan lain dalam upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, berkesinambungan serta terwujudnya pemenuhan hak dasar rakyat adalah pembenahan kebijakan publik dan regulasi. Peningkatan kapasitas kelembagaan
maupun aparatur pemerintah merupakan upaya penting dalam membangun sebuah birokrasi yang kondusif bagi pelayanan publik. Hal tersebut dapat dicapai dengan lebih mengoptimalkan pemberdayaan kelembagaan dan aparatur pemerintah.
Pemerintah berkewajiban melaksanakan pembangunan demi terpenuhinya kebutuhan hak dasar, yaitu:
a. pemenuhan hak atas pangan,
b. pemenuhan hak atas pelayanan kesehatan, c. pemenuhan hak atas pendidikan,
d. pemenuhan hak atas pekerjaan dan usaha, e. pemenuhan hak atas pemukiman yang layak,
f. pemenuhan hak atas sumber daya dan lingkungan hidup, g. pemenuhan hak atas rasa aman, dan
h. pemenuhan hak untuk berpartisipasi,
dengan memperhatikan keterlibatan masyarakat sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat pada berbagai kegiatan pembangunan daerah untuk menyeimbangkan antara laju pertumbuhan pembangunan dan pemerataan pembangunan.
Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pembangunan daerah tersebut dilakukan mulai dari proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan monitoring dan evaluasi hasil-hasil pembangunan. Untuk memperkuat keterlibatan masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan dibutuhkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya peran masyarakat bagi keberhasilan pembangunan daerah.
Sejalan dengan konsep dalam penyusunan indeks pembangunan manusia, tingkat pemberdayaan masyarakat memiliki korelasi dengan tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan kemapanan secara ekonomi. Oleh karena itu upaya pemberdayaan masyarakat harus diiringi dengan penyediaan layanan dan sarana pendidikan serta kesehatan yang layak, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Perbaikan kondisi ekonomi masyarakat juga akan memberikan peluang yang lebih besar dalam berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan pembangunan.
2. Pembangunan Infrastruktur menuju Kota Perdagangan, Industri dan Jasa.
Agar pertumbuhan ekonomi yang diimbangi dengan pemerataan dapat terwujud, maka perlu ditunjang dengan percapatan pembangunan infrastruktur, seperti jalan lingkar selatan, jalan lingkar utara, Pasar Karangketug, Pasar Poncol dan Rest Area Gadingrejo.
Selain pembangunan infrastruktur ekonomi, diperlukan pula pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan pemenuhan hak dasar masyarakat seperti air bersih, sanitasi, kesehatan dan pendidikan.
Untuk itu strategi pembangunan Kota Pasuruan diarahkan pada (1) pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung wilayah; (2) penyempurnaan tata ruang kota yang berwawasan lingkungan; (3) pengembangan sistem dan jaringan transportasi darat dan laut; (4) penambahan kapasitas jalan dan jalan raya; (5) penambahan dan peningkatan sarana prasarana perdagangan; (6) peningkatan pemanfaatan dan pemeliharaan sarana prasarana wilayah.
Berdasarkan pola dan kecenderungan perkembangan perubahan struktur perkotaan yang antara lain dipengaruhi oleh jumlah penduduk, kelengkapan fasilitas dan perkembangan ekonomi wilayah Kota Pasuruan, maka strukturperwilayahan Kota Pasuruan dibagi menjadi empat bagian wilayah kota sebagai berikut:
1. Bagian Wilayah Pelabuhan;
2. Bagian Wilayah Perdagangan dan Jasa; 3. Bagian Wilayah Industri;
Berdasarkan RPJMD Kota Pasuruan 2006-2010 dengan memperhatikan struktur perwilayahan Kota Pasuruan, maka kawasan/wilayah potensial yang perlu mendapatkan perhatian dalam prioritas pembangunan adalah sebagai berikut:
a. Kawasan strategis yang meliputi kawasan andalan yaitu pelabuhan, sentra kerajinan meubel Bukir, pusat perdagangan di Jalan Niaga dan Rest Area Gadingrejo. Untuk kurun waktu 2006 – 2010 penataan dan pengembangan kawasan ini akan difokuskan pada Pembangunan Pasar Poncol yang berada di kawasan jalan Niaga. Pengembangan kawasan prospektif diarahkan pada kawasan pantai sebagai kawasan lindung dan wisata serta wilayah selatan Kota Pasuruan yang dipersiapkan infrastrukturnya, untuk menunjang rencana ruas Tol Gempol – Pasuruan. Sedangkan untuk pengembangan wilayah tertinggal diarahkan pada wilayah dan Utara Kota Pasuruan. Pengembangan wilayah perdaganganakan dilakukan secara menyebar ke kawasan timur, barat dan selatan agar terjadi pemerataan perkembangan kota.
b. Pembangunan infrastruktur ekonomi dan infrastruktur dasar diarahkan pada:
Pembangunan jalan lingkar utara;
Pembangunan Rest Area Gadingrejo; dan
Pembangunan Pasar Poncol.
c. Wilayah Pengembangan Industri terutama diarahkan di barat Kota Pasuruan (Gadingrejo, Bukir, Petahunan dan Randusari).
d. Wilayah permukiman baru, diarahkan pada wilayah selatan dan timur dengan konsekuensi lahan pertanian akan semakin sempit.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kota Pasuruan diperlukan ketersediaan infrastruktur yang memadai untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan daerah. Ketersediaan infrastruktur tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan peran yang sangat penting dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan efektifitas pola distribusi serta pemerataan hasil-hasil pembangunan.
3. Peningkatan sumber pendanaan dan pemanfaatannya secara efektif, efisien dan transparan guna menunjang strategi pembangunan Kota Pasuruan dalam mencapai kinerja agregat 2006-2010, maka diperlukan alternatif pembiayaan dalam mengatasi keterbatasan dana PAD maupun APBD. Antara lain dengan mengoptimalkan
pengelolaan aset produktif, sharing pembiayaan dengan pemerintah pusat dan propisi serta mengembangkan kemitraan antara pemerintah dengan swasta dan masyarakat.
Dukungan pendanaan yang bersumber dari pendanaan utama dan alternatif, sangat dibutuhkan untuk pelaksanaan pembangunan Kota Pasuruan secara berkelanjutan. Sumber-sumber pendanaan pembangunan tersebut dapat diperoleh dari pemerintah, swasta maupun dari masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai sumber pendanaan berbagai kegiatan pembangunan secara efektif dan efisien.
Rasionalisasi dan obyektifitas pemanfaatan dana harus dilakukan atas dasar program-program dan kegiatan-kegiatan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Strategi peningkatan sumber pendanaan dan pemanfaatannya secara efektif diarahkan pada : (1) peningkatan sumber-sumber penerimaan daerah; (2) peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur pemerintah; (3) pengembangan sistem informasi keuangan daerah.
7.3. Arahan Peraturan Daerah Tentang Bangunan dan Gedung Kota Pasuruan 7.4. Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kota Pasuruan
DokumenmengenaiRencanaIndukSistemPenyediaan Air Minum(RISPAM) Kota Pasuruanmasihdalam proses penyusunan.
7.5. Arahan Strategi Sanitasi (SSK) Kota Pasuruan I. Tujuan, Sasaran dan Strategi Sektor Sanitasi