• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ME1ODOLOGI PENELITIAN............................................. . 48-62

C. Target Behavior

Target behavior merupakan tingkah laku yang diharapkan berkembang dalam suatu penelitian. Target behavior dalam penelitian ini meliputi motivasi dan hasil belajar peserta didik teridentifikasi hiperaktif yang terdiri atas dua aspek, yaitu motivasi belajar peserta didik teridentifikasi hiperaktif dan hasil belajar fisika peserta didik teridentifikasi hiperaktif yang diberikan. Untuk dapat menghitung target behavior tersebut dilakukan secara kuantitatif. Yang menjadi parameter target behavior dalam penelitian ini adalah mengukur atau menganalisa perkembangan motivasi dan hasil belajar fisika pada peserta didik teridentifikasi hiperaktif .

Dalam penelitian ini, prosedur pengukuran dilakukan pengamatan pada aspek motivasi belajar peserta didik teridentifikasi hiperaktif dengan diberikannya pendekatan tersebut pada saat proses pembelajaran berlangsung peserta didik akan termotivasi untuk belajar sehingga mempengaruhi hasil belajar peserta didik teridentifikasi hiperaktif tersebut melalui metode pemberian Learning Self Control.

1. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini secara garis besar mencakup dua tahapan, yakni tahap pra-penelitian, dan tahap penelitian. Penjelasan dari kedua tahap tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti melakukan studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka dilakukan untuk mencari, menganalisis dan menginterpretasi teori-teori yang berkaitan erat dengan penelitian, yang mencakup teori metode pemberian Learning Self Control motivasi belajar, hasil belajar, teori peserta didik teridentifikasi hiperaktif, teori psikologi anak, teori metodologi penelitian dan hasil penelitian sebelumnya.

Studi lapangan dilakukan untuk menemukan, a) masalah-masalah yang berkaitan dengan motivasi belajar peserta didik teridentifikasi hiperaktif, b) masalah hasil belajar peserta didik teridentifikasi hiperaktif, dan c) potensi belajar peserta didik teridentifikasi hiperaktif yang dapat dikembangkan, sehingga dapat dijadikan peluang penelitian. Studi lapangan tahap prapenelitian dilakukan dengan tujuan untuk

mendapatkan data selengkapnya tentang peserta didik teridentifikasi hiperaktif yang diproyeksikan akan menjadi subjek penelitian.

Teridentifikasi hiperaktif merupakan suatu kelainan perkembangan yang terjadi pada masa anak dan dapat berlangsung sampai masa remaja. Gangguan perkembangan tersebut berbentuk suatu spectrum, sehingga tingkat kesulitannya akan berbeda dari satu anak dengan anak yang lainnya. Dalam kaitannya dengan pengertian hiperaktif ini, sekilas dapat dilihat dari perjalanan ditemukannya gangguan ini. Fokus kajiannya dalam studi lapangan adalah menggali data yang memuat hasil pemeriksaan psikologis anak yang bersangkutan, yang berisi nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, nilai rapor fisika peserta didik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada lima yaitu mencakup, 1) Sosiometri, 2) Pedoman Wawancara,, 3) Lembar Observasi, 4) Tes hasil belajar, dan 5) Angket motivasi belajar peserta didik. a). Menyiapkan instrumen, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada lima

yaitu mencakup: 1) Pedoman Wawancara, 2) Sosiometri, 3) Lembar Observasi, 4) Tes hasil belajar, dan 5) Angket motivasi belajar peserta didik.

b). Melakukan validasi instrumen yaitu dengan memberikan instrumen pada dua orang pakar untuk divalidasi

c). Melakukan seminar proposal d). Menyiapkan surat izin penelitian

e). Melakukan konsultasi dengan pihak sekolah mengenai rencana teknis penelitian f). mengobservasi sekolah yang akan menjadi tempat penelitian

g). Mencari subjek penelitian dengan membagikan sosiometri dan wawancara terhadap guru mata pelajaran untuk menentukan peserta didik yang memiliki karakter teridentifikasi hiperaktif

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap penelitian eksperimen single subject A-B-A pada metode pemberian Learning Self Control ini mencakup: a) tahapan penelitian eksperimen single subject A-B-A, b) tahapan kegiatan observer dalam metode pemberian Learning Self Control, dan c) tahapan kegiatan peserta didik teridentifikasi hiperaktif dalam metode pemberian Learning Self Control.

1. Tahapan Penelitian Eksperimen Single Subject A-B-A

Secara garis besar, tahapan penelitian eksperimen single subject A-B-A ini mencakup:

a. Tahap 1 (A-1, Baseline 1)

1. Menetapkan perilaku belajar yang akan diubah sebagai target behavior, yaitu peningkatan motivasi dan hasil belajar peserta didik teridentifikasi hiperaktif melalui metode pemberian Learning Self Control

2. Untuk mengambil data Baseline 1, maka langkah pelaksanaannya adalah: a. Observer melaksanakan kegiatan pembelajaran fisika sebanyak tiga sesi. b. Subjek melaksanakan kegiatan pembelajaran fisika dalam situasi

pembelajaran biasa, tanpa menerapkan metode pemberian Learning Self Control.

c. Observer memotret kegiatan peserta didik dan melaksanakan penilaian dalam dua aspek, yaitu 1). Motivasi belajar, dan 2). Hasil belajar fisika berdasarkan instrumen yang telah disediakan.

d. Hasil pemotretan, observasi dan penilaian dicatat dalam format data penilaian. b. Tahap 2 (B Intervensi)

1. Dilaksanakan metode pemberian learning self control terhadap subjek

penelitian selama tiga sesi, masing-masing sesi @70 menit (2 x jam pelajaran). 2. Untuk mengambil data pada tahap intervensi ini, maka tahap kegiatan yang

dilakukan antara lain:

a. Observer melaksanakan kegiatan pembelajaran fisika dengan menerapkan metode pemberian Learning Self Control sebanyak tiga sesi, masing-masing sesi @70 menit. Dimana kategorisasi learning self control yaitu : (1). Behavior control, (2) cognitive control, (3) decisional control. Pada pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik teridentifikasi hiperaktif .

b. Subjek melaksanakan kegiatan pembelajaran fisika dalam konteks pemberian Learning Self Control

c. Observer melaksanakan kegiatan: memotret kegiatan peserta didik dan melakukan penilaian dalam dua aspek yaitu: a) motivasi belajar, dan b) hasil belajar fisika berdasarkan instrumen yang telah disediakan.

Hal tersebut di atas dilakukan untuk mengukur tingkat kestabilan kondisi subjek.

3. Tahapan Kegiatan Peneliti dalam Pembelajaran dengan Metode Pemberian Learning Self Control

Tahapan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh Peneliti meliputi: a) pembukaan, b) pemodelan, c) praktek, d) evaluasi, serta e) feedback dan refleksi.d.Tahapan Kegiatan Peserta didik teridentifikasi hiperaktif dalam Pembelajaran dengan Metode Pedekatan Learning Self Control

Tahapan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik teridentifikasi hiperaktif meliputi:

a) pembukaan, b) pemodelan, c) praktek, d) evaluasi, serta e) feedback dan refleksi.

3. Tahap 3 (A-2 Baseline)

a. Menetapkan perilaku belajar yang akan diubah sebagai target behavior, yaitu peningkatan motivasi dan hasil belajar peserta didik teridentifikasi hiperaktif melalui metode pemberian Learning Self Control yang dibatasi pada aspek kognitif peserta didik

b. Untuk mengambil data Baseline 2, maka langkah pelaksanaannya adalah:

(2) Subjek melaksanakan kegiatan pembelajaran fisika dalam situasi pembelajaran biasa,setelah diterapkan metode pemberian Learning Self Control.

(3) Observer memotret kegiatan peserta didik dan melaksanakan penilaian dalam dua aspek, yaitu 1). Motivasi belajar, dan 2). Hasil belajar fisika berdasarkan instrumen yang telah disediakan.

(4) Hasil pemotretan, observasi dan penilaian dicatat dalam format data penilaian

D. Subjek dan Lokasi Penelitian

Dokumen terkait