• Tidak ada hasil yang ditemukan

Target luaran dari kegiatan Pelatihan Pelatihan Penyusunan Engineering Estimate (EE) dan Spesifikasi Teknis Bagi Konsultan Kecil ini yaitu menerbitkan modul “Penyusunan Dokumen Hasil Perencanaan Konstruksi Jalan Lingkungan dan Kota” yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Selain itu, kegiatan ini akan dipublikasikan sebagai kegiatan rutin Laboratorium Manajemen Konstruksi, sekaligus sebagai media promosi ITS serta terjalinnya kerjasama antara Dinas terkait dengan ITS khususnya Laboratorium Manajemen Konstruksi Teknik Sipil ITS.

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 MANAJEMEN PROYEK

Kemajuan dalam kegiatan konstruksi/industry pada beberapa aspek memerlukan manajemen atau pengelolaan yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan, keekonomisan, keterpaduan, kecepatan, ketepatan, ketelitian serta keamanan yang tinggi dalam rangka memperoleh hasil akhir yang sesuai harapan.

Dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen yang sama oleh individu atau organisasi yang berbeda, hasil akhir proses manajemen dapat berbeda satu sama lain. Ini karena ada perbedaan budaya, pengalaman, lingkungan, kondisi social, tingkat ekonomi, karakter sumber daya manisia serta kemampuan untuk menguasai prinsip-prinsip dasar manajemen. Untuk memberikan gambaran tentang manajemen, selanjutnya diuraikan ruang lingkup manajemen , seperti difinisi dan kegiatan-kegiatan dalam manjemen proyek, karakteristik proyek, stakeholder (pemangku kepentingan) pada proyek serta organisasi proyek. Hal penting dari pada tujuan manajemen yaitu mendapatkan metode atau cara teknis yang paling baik agar dengan sumber sumber daya yang terbatas diperoleh hasil maksimal dalam hal ketepatan, kecepatan, penghematan dan keselamatan kerja secara komprehensif.

Rangkaian kegiatan proyek sering disingkat dengan POAC yang meliputi (Husen, 2010) : (1) Perencanaan (Planning), (2) Pengorganisasian (Organizing), (3) Pelaksanaan (Actuating), (4) Pengendalian (Controlling).

Kegiatan proyek Konstruksi meliputi : Tenaga kerja (seluruh sumber daya manusia yang ikut dalam pelaksanaan kegiatan), Bahan (bahan baku yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan, termasuk bahan berupa data dan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan), Peralatan (sumber daya penunjang pelaksanaan kegiatan), Biaya (seluruh biaya yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan termasuk biaya tidak langsung), Metode (teknik yang digunakan dalam melakukan kegiatan).

6 2.2 ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI

Pengertian tentang biaya proyek mencakup seluruh komponen pembiayaan dalam proyek, sejak tahap perencanaan hingga berakhirnya masa pembangunan atau pelaksanaan proyek. Biaya didefinisikan sebagai jumlah segala usaha dan pengeluaran yang dilakukan dalam mengembangkan, memproduksi dan aplikasi produk (Soeharto, 1997).

Perkiraan biaya dibedakan dari anggaran dalam hal perkiraan biaya terbatas pada tabulasi biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan tertentu proyek ataupun proyek secara keseluruhan. Sedangkan anggaran merupakan perencanaan terinci perkiraan biaya dari bagian atau keseluruhan kegiatan proyek yang dikaitkan dengan waktu. Definisi perkiraan biaya menurut National Estimating Society – USA adalah sebagai berikut : “Perkiraan biaya adalah seni memperkirakan ( the art of approximating ) kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada saat itu“.

Perkiraan biaya di atas erat hubungannya dengan analisis biaya, yaitu pekerjaan yang menyangkut pengkajian biaya kegiatan-kegiatan terdahulu yang akan dipakai sebagai bahan untuk menyusun perkiraan biaya. Dengan kata lain, menyusun perkiraan biaya berarti melihat masa depan, memperhitungkan, dan mengadakan prakiraan atas hal-hal yang akan dan mungkin terjadi. Sedangkan analisis biaya menitikberatkan pada pengkajian dan pembahasan biaya kegiatan masa lalu yang akan dipakai sebagai masukan.

Menurut Hajek (1994) bahwa banyak perusahaan dalam suasana ekonomi yang dinamis dewasa ini mengalami persaingan yang sangat ketat. Kelangsungan hidup suatu organisasi tergantung pada keberhasilannya dalam menaksir biaya untuk berprestasi secara memuaskan dalam berbagai kontrak. Pembuatan Rencana Anggaran Biaya mengandung unsur ketidakpastian data masukan, misalnya data penggunaan jam-orang, bahan yang digunakan, alat yang digunakan, dan sebagainya yang sangat tergantung pada pengalaman estimator di lapangan. Dalam taksiran biaya harus diperhitungkan pula biaya cadangan yang cukup guna menutup bidang-bidang resiko itu. Perhitungan yang tidak mempertimbangkan cadangan

7

untuk resiko-resiko yang akan terjadi, mungkin berhasil memenangkan tender karena rendahnya penawaran, tetapi pada umumnya akan mengalami kerugian yang menyangkut kontrak. Jelas, tidak ada perusahaan yang dapat bertahan lama bisa beroperasi jika perusahaannya merugi. Sebaliknya perusahaan yang terlalu banyak mempertimbangkan cadangan untuk resiko-resiko yang akan terjadi dalam perkiraan biayanya tidak akan memenangkan tenderdan tidak akan dapat berkembang.

Beberapa metode estimasi biaya menurut Soeharto (1997) adalah :

1. Metode Parameter, ialah metode yang mengaitkan biaya dengan karakteristik fisik tertentu dari obyek, misalnya : luas, panjang, berat, volume dan sebagainya.

2. Memakai daftar indeks harga dan informasi proyek terdahulu, yaitu dengan mencari angka perbandingan antara harga pada suatu waktu (tahun tertentu) terhadap harga pada waktu (tahun) yang digunakan sebagai dasar. Juga pemakaian data dari manual, hand book, katalog, dan penerbitan berkala, amat membantu dalam memperkirakan biaya proyek.

3. Metode menganalisis unsur-unsurnya (Elemental Cost Analysis), yaitu dengan cara menguraikan lingkup proyek menjadi unsur-unsur menurut fungsinya.

4. Metode faktor, yaitu dengan memakai asumsi bahwa terdapat angka korelasi diantara harga peralatan utama dengan komponen-komponen yang terkait.

5. Quantity take-off, yaitu dengan membuat perkiraan biaya dengan mengukur kuantitas komponen-komponen proyek dari gambar, spesifikasi, dan perencanaan.

6. Metode harga satuan, yaitu dengan memperkirakan biaya berdasarkan harga satuan, dilakukan bilamana angka yang menunjukkan volume total pekerjaan belum dapat ditentukan dengan pasti, tetapi biaya per unitnya (per meter persegi, per meter kubik) telah dapat dihitung.

7. Memakai data dan informasi proyek yang bersangkutan, yaitu metode yang memakai masukan dari proyek yang sedang ditangani, sehingga angka-angka yang diperoleh mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.

8

Seiring dengan laju kemajuan pelaksanaan proyek, tataran kecermatan dan ketelitian estimasi yang diperlukan sudah tentu akan semakin meningkat pula.

Sehingga biasanya suatu proyek dimulai dengan kebutuhan macam estimasi yang kurang terperinci dan selanjutnya dapat dikelompokkan dalam urutannya, sebagai berikut :

1. Estimasi pendahuluan, dibuat pada tahap awal proyek dalam rangka upaya pendekatan kelayakan ekonomi di samping tujuan pengendalian pembiayaan.

2. Estimasi terperinci, dibuat dengan dasar hitungan volume pekerjaan, biaya, serta harga satuan pekerjaan.

3. Estimasi definitif, merupakan gambaran pembiayaan dan pertanggungjawaban rampung untuk suatu proyek dengan hanya kemungkinan kecil terjadi kesalahan.

Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah suatu rencana anggaran biaya yang akan dikeluarkan pada suatu proyek dimana hal itu didasarkan pada gambar kerja.

Dalam aplikasinya di lapangan Rencana Anggaran Biaya merupakan alat untuk mengendalikan jumlah biaya penyelesaian pekerjaan secara berurutan sesuai dengan yang telah direncanakan.Rencana Anggaran Biaya ini berada pada proposal biaya di luar proposal teknis yang merupakan kelengkapan administrasi sebuah perusahaan jasa konstruk. Selain itu juga RAB merupakan perkiraan yang dibuat sebelum pelaksanaan suatu proyek fisik dimulai. Yang dibuat oleh :

• Pemilik (owner)

• Konsultan teknik

• Perencana kontraktor

Tujuan pembuatan RAB adalah :

1. Agar biaya pembangunan yang dibutuhkan dapat diketahui se-belumnya

2. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kemacetan dalam proses pembangunan.

3. Untuk mencegah terjadinya pem-borosan dalam penggunaan sumber daya Cost Estimate (estimasi biaya) atau dalam istilah populer yang disebut dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebelumnya harus dipahami sebagai Rencana

9

Anggaran Biaya yang diserahkan kontraktor sebagai harga penawaran dan diserahkan pada waktu mengikuti pelelangan.

Dalam menyusun Project Cost Estimate (PCE) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB) setidaknya secara sederhana dapat dipilah menjadi dua langkah, yakni tahap persiapan dan tahap penyusunan RAB itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan bahwa dalam penyusunan RAB ada dua faktor utama yang senantiasa dipadukan yakni faktor pengalaman dan faktor analisis biaya konstruksi (meliputi upah, tenaga kerja dan bahan).

Rencana Anggaran Biaya pelaksanaan proyek dibuat berdasarkan rencana anggaran penawaran yang digunakan sebagai patokan biaya penyelesaian proyek yang harus diikuti oleh setiap unit yang dalam kendali seorang manajer proyek.

Sebagai penetapan harga dalam suatu pelelangan ada 2 estimasi, yaitu : Estimasi perencanaan (Engineer’s Estimate atau EE) dan Estimasi pemilik (Owner’s Estimate atau OE).

2.3 ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Harga satuan upah dan bahan di setiap daerah berbeda sehingga dalam menghitung dan menyusun anggaran biaya suatu proyek, harus berpedoman pada Harga Satuan Pekerjaan.Analisa BOW umumnya digunakan dalam menyusun dan menghitung Harga Satuan Pekerjaan.

BOW (Burger lifke Open Bare Worken) ialah suatu ketentuan umum yang ditetapkan Direktorat BOW tanggal 28 Februari 2921 Nomor 5372 A pada zaman penjajahan Belanda. Analisa BOW hanya dapat dipergunakan pekerjaan yang bersifat tradisional yang memakai peralatan konvesional. Sedangkan bagi pekerjaan yang menggunakan peralatan modern/ alat berat, analisa BOW tidak dapat dipergunakan sama sekali. Tentu saja beberapa bagian analisa BOW yang tidak relevan lagi dengan kebutuhan pembangunan, baik bahan maupun upah tenaga kerja. Namun demikian, analisa BOW masih dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun anggaran biaya bangunan (Djojowirono, 1991).

10 BAB III STRATEGI DAN PERENCANAAN KEGIATAN 3.1 TAHAPAN PELAKSANAAN PENGABDIAN

Kegiatan Pelatihan Penyusunan Engineering Estimate (EE) dan Spesifikasi Teknis Bagi Konsultan Kecil ini akan dilaksanakan dengan strategi penyampaian materi berupa konsep, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian studi kasus sebagai latihan. Studi kasus tersebut didesain sebagai simulasi bagi peserta pelatihan, sehingga akan mirip dengan situasi proses perencanaan konstruksi yang sebenarnya.

Dengan strategi tersebut, para peserta yaitu konsultan kecil diharapkan dapat memahami dasar-dasar pengetahuan tentang estimasi biaya konstruksi, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) pelaksanaan pembangunan dengan baik;

dapat meningkatkan kompetensi teknis terkait aalisa biaya dan spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi jalan; dapat meningkatkan daya saingnya dalam mengikuti proses Pengadaan jasa konsultasi; dan konsultan kecil dapat lebih mudah dan lancar dalam pelaksanaan penyusunan RAB lengkap dengan RKS untuk pekerjaan jalan.

Agar manfaat dan dampak tersebut dapat dirasakan langsung oleh pemerintah dan masyarakat pengguna jalan, maka konsultan kecil yang diprioritaskan untuk mengikuti kegiatan Pelatihan Penyusunan Engineering Estimate (EE) dan Spesifikasi Teknis Bagi Konsultan Kecil ini adalah yang sedang dan sering mengikuti kegiatan Pengadaan Jasa Konsultansi di lingkungan Kota Mojokerto.

Secara umum rencana kegiatan Pelatihan Penyusunan Engineering Estimate (EE) dan Spesifikasi Teknis Bagi Konsultan Kecil ini adalah sebagai berikut:

1) Menentukan sasaran dari peserta pelatihan, yaitu khusus untuk konsultan kecil yang membuat RAB untuk pekerjaan jalan lingkungan di Kabupaten Mojokerto khususnya.

2) Menentukan hari dan tempat diadakannya rencana kegiatan pelatihan tersebut.

3) Menentukan anggaran biaya pelaksanaan dan siapa pemateri kegiatan pelatihan.

4) Membuat modul dan tugas pelatihan.

11 5) Membuat jadwal pelaksanaan pelatihan.

6) Pelaksanaan kegiatan.

Tahap Persiapan (70%)

1. Mencetak modul pelatihan yang masih kurang serta memperbanyak modul pelatihan

2. Pemesanan konsumsi untuk peserta pelatihan 3. Persiapan transportasi dan SPPD ke Mojokerto

4. Konfirmasi dengan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Mojokerto.

5. Persiapan segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk terlaksananya kegiatan Pelatihan ini.

6. Persiapan terakhir menuju Hari Pelatihan 7. Penyusunan laporan kemajuan kegiatan Tahap Pelaksanaan (30%)

1. Pelaksanaan kegiatan

2. Evaluasi kegiatan dan penyusunan laporan akhir kegiatan.

Secara umum, catatan kemajuan terangkum dalam tabel berikut :

No Tanggal Kegiatan

1. 04-Mei-15 Catatan:

Penandatangan Kontrak

antara Ketua LPPM ITS dan Ketua Pelaksana Pengabdian

Dokumen Pendukung:

Surat Perjanjian Penugasan

dalam Rangka Pelaksanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat

Dana BOPTN ITS Tahun Anggaran 2015

Nomor :

tanggal 04 Mei 2015

12

No Tanggal Kegiatan

2. 03-Jul-15 Catatan:

Kick-off Meeting

yang membahas detil mengenai keseluruhan isi kontrak, yaitu terkait:

a. Tanggal-tanggal penting yang telah disepakati dalam kontrak.

b. Penyesuaian alokasi RAB menjadi Rp.16.000.000 (enam belas juta rupiah).

c. Dana sebesar Rp.16.000.000,- (enam belas juta rupiah) tersebut akan dicairkan dalam 2 tahap, yaitu masing-masing sebesar 70%

dan 30% sesuai kemajuan kegiatan.

d. Susunan anggota tim pelaksanaan, yang terdiri dari ketua, anggota, mahasiswa, dan teknisi.

e. Hasil luaran yang dijanjikan pada kegiatan ini adalah Modul pelatihan f. Koordinasi awal dengan Dinas PU Mojokerto

3. 14-Agust-15 Catatan:

Desain dan Cetak Sertifikat

a. Penentuan pelaksanaan kegiatan pelatihan, awal September 2015

b. Menyusun daftar Seminar Kit

c. Penyusunan silabus materi pelatihan

d. Penyusunan draft pembagian jadwal dan pemateri

Dokumen Pendukung: 28-Agust-15 a. Penentuan desain backdrop

b. Pembelian Seminar Kit

c. Pembelian map peserta

d. Perubahan jadwal pengabdian semula 16-18 Sept menjadi 22-23 Sept'15

Dokumen Pendukung:

Backdrop

13

No Tanggal Kegiatan

5. 01-Sep-15 Catatan:

Penyusunan Modul, Penggandaan dan Penjilidan a.Penyusunan draft Modul Materi Pelatihan

b. Penyusunan draft pembagian jadwal dan pemateri c. Penggandaan dan jilid Modul pelatihan

d. Persiapan pelaksanaan Pelatihan Tanggal 22-23 September 2015 e. Finalisasi dan pembuatan surat ke Dinas PU Mojokerto

Pelaksanaan Pelatihan PPM

Pelaksanaan sesuai jadwal yang telah direncanakan Dokumen Pendukung:

a. Penyusunan Laporan Akhir b. Finalisasi Laporan Akhir c. Cetak dan jilid Laporan Akhir

d. Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan Tanggal 22-23 September 2015

14 3.2. ORGANISASI TIM PENGABDI

Pada prinsipnya struktur organisasi dari tim pengabdi yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Organisasi Tim Pengabdi

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai tim pengabdi termasuk kompetensi dan tanggung jawabnya, adalah seperti yang tercantum pada Tabel 3.1. sebagai berikut.

KEMENRISTEK DIKTI

LPPM ITS

Ketua Tim Pengabdi

Anggota Tim Pengabdi

Mahasiswa & Staf Laboratorium

15 Tabel 3.1 Organisasi Tim

No Nama Tanggung jawab

1 Yusroniya Eka Putri, ST, MT Ketua Tim, Pemateri, menyusun laporan keuangan

2. Cahyono Bintang Nurcahyo, ST, MT Menyusun modul pelatihan, pemateri

3. Ir. Retno Indryani, MT Menyusun modul pelatihan, pemateri

4. Trijoko Wahyu Adi, ST, MT, Ph.D Menyusun modul pelatihan, pemateri

5. Christiono Utomo, ST, MT, Ph.D Menyusun modul pelatihan, pemateri

6. Ir. I Putu Artama W, MT, Ph.D Menyusun modul pelatihan, pemateri

7. Istiar, ST. MT. Menyusun modul pelatihan, pemateri

8. Dewi Yulianti, Santi Nuraini dan Novilia Hardiani, ST

Administrasi, membantu penyusunan modul, asisten pemateri

3.3. JADWAL KEGIATAN

Pelatihan Penyusunan Engineering Estimate (EE) dan Spesifikasi Teknis Bagi Konsultan Kecil pada awalnya direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 16-17 September 2015. Namun berdasarkan padatnya kegiatan di Dinas terkait, maka diundur menjadi tanggal 22-23 September 2015. Kemajuan pelaksanaan Program Pelatihan Penyusunan Engineering Estimate (EE) dan Spesifikasi Teknis Bagi Konsultan Kecil sejauh ini sudah berjalan dengan baik.

16 Jadwal Kegiatan

3.4. ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN

Kegiatan Pelatihan Penyusunan Engineering Estimate (EE) dan Spesifikasi Teknis Bagi Konsultan Kecil ini pada dasarnya mengacu pada rencana anggaran biaya seperti yang telah diajukan pada proposal. Adapun, dari pengajuan rencana anggaran biaya sebesar Rp.25.000.000,00 pada proposal, ternyata mengalami penyesuaian menjadi Rp.16.000.000,00 seperti yang disetujui pada kontrak.

No. Waktu Materi PIC/Pemateri

Hari Pertama, Selasa 22 September 2015 1. 08.00 – 08.45 Pendaftaran

2. 08.45 – 09.00 Pembukaan - Kepala Dinas

- Yusroniya Putri 3. 09.00 - 10.30 Persiapan penyusunan Dokumen Hasil

Pengadaan Tri Joko WA

4. 10.30 - 10.45 - break -

5. 10.45 - 12.15 Lingkup dan Peranan Biaya Konstruksi Christiono Utomo 6. 12.15 - 13.30 - lunch break -

7. 13.30 - 14.45 Teori dan Kriteria Jalan Putu Artama 8. 14.45 - 15.00 - break -

9. 15.00 - 16.30 Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Istiar Hari Kedua, Rabu 23 September 2015

1. 09.00 - 10.30 Perencanaan Perkerasan Aspal Istiar 2. 10.30 - 10.45 - break -

3. 10.45 - 12.15 Penyusunan Spesifikasi Teknis Cahyono Bintang 4. 12.15 - 13.30 - lunch break -

5. 13.30 - 14.45 Perhitungan Volume dan Harga Satuan Retno Indryani 6. 14.45 - 15.00 - break -

7. 15.00 - 16.30 Penyusunan Engineering Estimate (EE) Yusroniya Putri 8. 16.30 – 17.00 Penutupan dan Pembagian Sertifikat - Kepala Dinas

- Yusroniya Putri

17

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN KEBERLANJUTANNYA 4.1. HASIL YANG DICAPAI

Hasil akhir yang dicapai dalam pengabdian ini adalah terselenggaranya Penyusunan Engineering Estimate (EE) dan Spesifikasi Teknis Bagi Konsultan Kecil dengan sukses, baik dalam hal penyelenggaraan ataupun tujuan pelatihan seperti yang ditulis pada sebelumnya. Selain itu, produk akhir dari kegiatan ini adalah untuk menerbitkan modul “Penyusunan Engineering Estimate (EE) dan Spesifikasi Teknis Bagi Konsultan Kecil” yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

Adapun hasil yang telah dicapai dalam kegiatan ini adalah : 1. Penentuan sasaran dari peserta pelatihan.

Peserta pelatihan yaitu konsultan perencana dan pengawas (khusus undangan), dan staf Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mojokerto.

2. Penentuan hari dan tempat diadakannya kegiatan pelatihan tersebut.

Pelatihan diadakan pada tanggal 22 dan 23 September 2015. Tempat pelatihan di Ruang Sosialisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mojokerto.

3. Pembuatan modul dan tugas pelatihan.

Modul Pelatihan yang berisi 6 Materi telah disusun dan dibagikan ke peserta, terlampir.

4. Pembuatan jadwal pelaksanaan dan pembagian pemateri pelatihan.

5. Pembuatan poster dan penyebaran undangan yang dibantu oleh koordinator dari dinas terkait.

6. Pengadaan Seminar Kit.

Seminar kit dibagikan saat pelaksanaan pelatihan berupa map, notebook, pulpen 7. Pelaksanaan pelatihan.

Pelatihan telah berjalan sesuai jadwal dan pemateri yang direncanakan dengan jumlah peserta pelatihan melebihi target yang direncanakan. Daftar kehadiran dan dokumentasi kegiatan terlampir.

Materi yang terdapat dalam modul tersebut diantaranya:

1. Persiapan penyusunan Dokumen Hasil Pengadaan.

2. Lingkup dan Peranan Biaya Konstruksi.

18 3. Teori dan Kriteria Jalan.

4. Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Aspal 5. Penyusunan Spesifikasi Teknis

6. Perhitungan Volume dan Harga Satuan 7. Penyusunan Engineering Estimate (EE)

Lebih lengkapnya untuk isi dari modul tersebut dapat dilihat pada lampiran. Berikut hasil desain backdrop yang akan digunakan.

4.2. KEBERLANJUTAN

Kegiatan Pelatihan Penyusunan Engineering Estimate (EE) dan Spesifikasi Teknis Bagi Konsultan Kecil ini merupakan jawaban dari keluhan yang disampaikan oleh Dinas Cipta Karya Kabupaten Mojokerto tentang kualitas hasil perencanaan konstruksi jalan yang telah selesai dilaksanakan oleh konsultan kecil terkait.

Sehingga diharapkan setelah mendapatkan pengetahuan terkait penyusunan Engineering Estimate (EE) dan Spesifikasi Teknis nantinya, konsultan kecil dapat meningkatkan kompetensi lanjutan.

Melihat antusiasme peserta, kegiatan Pelatihan Penyusunan Engineering Estimate (EE) dan Spesifikasi Teknis Bagi Konsultan Kecil sangat dibutuhkan dan dapat diadakan lagi pada tahun-tahun mendatang. Apabila memungkinkan, kegiatan ini

PENYUSUNAN ENGINEERING ESTIMATE (EE) DAN SPESIFIKASI TEKNIS UNTUK PEKERJAAN JALAN

MOJOKERTO 22-23 SEPTEMBER 2015 LABORATORIUM MANAJEMEN KONSTRUKSI ITS DI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA & TATA RUANG

KABUPATEN MOJOKERTO

PELATIHAN

19

dapat dilaksanakan secara berkelanjutan setiap tahun sekali, bisa untuk topik yang sama atau bergantian dengan topik lain. Sasaran peserta tetap pelaku konstruksi atau berkembang dengan staf instansi yang memerlukan pemahaman tentang manajemen proyek. Mahasiswa S1, S2, dan S3 memerlukan juga pemahaman materi ini sebagai bekal saat mereka lulus dan memasuki dunia konstruksi. Dalam setiap pelaksanaannya, akan dilakukan evaluasi untuk menjadi bahan perbaikan untuk kegiatan selanjutnya.

4.3. ANALISIS CAPAIAN LUARAN TERHADAP TARGET LUARAN

Seperti yang dituliskan pada proposal, target luaran dari kegiatan Pelatihan Penyusunan Engineering Estimate (EE) dan Spesifikasi Teknis Bagi Konsultan Kecil berupa modul “Penyusunan Engineering Estimate (EE) dan Spesifikasi Teknis Bagi Konsultan Kecil”. Selain itu, kegiatan ini dapat dipublikasikan sebagai kegiatan Laboratorium Manajemen Konstruksi, yang berarti juga sebagai bagian promosi kegiatan Pengabdian Masyarakat di ITS.

Pada saat ini kedua target tersebut telah dicapai. Modul “Penyusunan Engineering Estimate (EE) dan Spesifikasi Teknis Bagi Konsultan Kecil” telah selesai disusun, baik dalam format cetak (hardcopy) dan format digital (soft copy). Modul tersebut juga telah dibagikan pada peserta pelatihan dalam bentuk hard copy.

Terkait dengan publikasi, telah dibuatkan poster untuk sarana promosi kegiatan tersebut, yang berarti juga merupakan sarana promosi kegiatan Laboratorium Manajemen Konstruksi dan kegiatan Pengabdian Masyarakat di ITS.

20 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kegiatan Penyusunan Engineering Estimate (EE) dan Spesifikasi Teknis Bagi Konsultan Kecil ini telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kegiatan ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuannya. Pelatihan diadakan pada tanggal 22 dan 23 September 2015 di Ruang Sosialisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mojokerto.

Jumlah pemateri sebanyak 7 orang dosen Laboratorium Manajemen Konstruksi dan Laboratorium Perhubungan Jurusan Teknik Sipil, dibantu mahasiswa S1 dan S2 sebagai staf administrasi. Pelatihan berjalan sesuai dengan jadwal dan materi yang direncanakan.

21 BAB VI RENCANA SELANJUTNYA

Rencana selanjutnya yang akan dilakukan terhadap kegiatan Pelatihan di Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil ITS adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin di masa datang dengan materi yang sama dan sasaran peserta tetap.

2. Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin di masa datang dengan materi yang sama, namun sasaran peserta dikembangkan lagi dengan konsultan kecil atau staf instansi yang memiliki tupoksi dalam bidang perencanaan.

3. Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin di masa datang bergantian dengan materi lain yang terkait dengan Manajemen Proyek Konstruksi.

22 DAFTAR PUSTAKA

Djojowirono.S, 1991.Manajemen Konstruksi, KMTS FT. UGM, Yogyakarta.

Hajek, Victor G. 1994. Manajemen Proyek Perekayasaan. Jakarta : Erlangga.

Husen, A, 2010, Manajemen Proyek (edisi revisi). Penerbit Andi Yogyakarta.

Soeharto, I, 1995, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Penerbit Erlangga, Jakarta.

23 Lampiran I - Biodata Tim Pengabdi

Biodata Tim Pengabdi 1. Ketua

a. Nama Lengkap : Yusroniya Eka Putri Rachman Waliulu, ST, MT.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. N I P : 19840828 200812 2 004 d. Pangkat/Golongan : Asisten Ahli / IIIb

e. Jabatan Struktural : -

f. Bidang Keahlian : Manajemen Proyek Konstruksi

g. Fakultas/Jurusan : Teknik Sipil dan Perencanaan/ Teknik Sipil h. Laboratorium : Manajemen Proyek Konstruksi

i. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

j. Alamat Rumah : Jalan Rungkut Asri Utara RL 2K no 10 Surabaya a. Telepon : (031) 8701714

b. Mobile : 0856 3090375 k. Riwayat Penelitian :

 Manajemen Proyek Konstruksi Berwawasan Gender, Penelitian Studi Kajian Wanita DIKTI, Tahun 2008 sebagai anggota peneliti.

 Model Kinerja Para Pekerja Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Bertingkat di Surabaya, Penelitian Hibah Bersaing DIKTI, Tahun 2009 sebagai anggota peneliti.

l. Publikasi :

 Peranan Kompetensi Terhadap Prestasi Kerja Pelaku Jasa Konstruksi, LKTI Konstruksi Indonesia, Dinas Pekerjaan Umum, Tahun 2007.

Yusroniya Eka Putri.

Studi Penerapan E-Procurement Pada Pelaksanaan Pengadaan di Pemerintah Kota Surabaya, Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil VII ITS, Tahun 2011. Wahyu Hary Wijaya, Retno Indryani, dan Yusroniya Eka Putri

24 2. Anggota I

a. Nama : Istiar, ST.,MT

b. Jenis Kelamin : Laki Laki

c. Fungsional/Pangkat/Gol : Asisten Ahli/ Penata Muda Tk.I/IIIb

c. Fungsional/Pangkat/Gol : Asisten Ahli/ Penata Muda Tk.I/IIIb

Dokumen terkait