BAB III. METODE PENELITIAN
H. Instrumen Penelitian
I. Tata Cara Penelitian
Pada observasi awal ini dilakukan pencarian informasi mengenai
jumlah staf wanita yang berusia 40-50 tahun dan yang masih aktif
bekerja di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan menentukan
tempat yang tepat untuk dilakukan penelitian ini, serta pencarian
laboratorium untuk menganalisis sampel darah responden. Setelah
berdiskusi dengan anggota penelitian yang lainnya serta dosen
pembimbing, maka dipilih Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta. Alasan pemilihan penggunaan laboratorium
tersebut dikarenakan biaya analisis darah yang relatif murah dan juga
hasil yang didapatkan juga relatif cepat.
2. Permohonan izin dan kerjasama
Permohonan izin untuk melakukan penelitian ini ditujukan
kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh
ethical clearance. Hal ini bertujuan untuk memenuhi etika penelitian
menggunakan sampel darah dan hasil penelitian dapat dipublikasikan.
Ethical clearence pada penelitian ini dikeluarkan pada tahun 2014
dengan nomor Ref : KE/FK/896/EC. Permohonan izin kedua ditujukan
kepada Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma. Permohonan izin ini
bertujuan untuk memperoleh izin melakukan penelitian di lingkup
Bagian Personalia untuk menggunakan responden staf Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Permohonan kerjasama untuk pengambilan dan analisis darah,
diajukan ke bagian Laboratorium Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
Penawaran kerjasama juga ditujukan kepada responden penelitian dengan
menggunakan informed consent.
3. Pembuatan informed consent dan leaflet
a. Leaflet. Pembuatan leaflet bertujuan untuk membantu responden dalam
memahami gambaran mengenai penelitian ini. Isi dari leaflet ini antara
lain berisi tujuan penelitian, manfaat penelitian yang diterima
responden, pengukuran antropometri meliputi body mass index,
pengukuran lingkar pinggang, rasio lingkar panggul-panggul, body fat
percentage, dan pemeriksaan laboratorium meliputi, kadar LDL, HDL,
total kolesterol, HbA1c, dan serum kreatinin.
b. Informed consent. Informed consent ditujukan sebagai bukti tertulis mengenai kesediaan calon responden untuk ikut serta dalam penelitian
ini. Pembuatan informed consent ini sesuai dengan standar yang
dikeluarkan Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Responden penelitian yang menyetujui untuk ikut serta dalam
penelitian ini diminta untuk mengisi data nama, usia, dan alamat pada
4. Data responden
Data responden pada penelitian ini berupa tabel yang berisi nama,
usia, jenis kelamin, alamat, riwayat penyakit, dan nomor telepon
responden. Data ini akan digunakan peneliti untuk melakukan kontak via
telepon maupun via sms untuk memberikan konformasi ulang mengenai
tempat dan waktu pelaksanaan pengukuran parameter dan persyaratan
yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan kegiatan. Pada penelitian ini
juga dilakukan wawancara dengan pasien dan memberikan penjelasan
secara lisan mengenai penelitian yang akan dilakukan. Pasien juga
diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang bersangkutan
dengan penelitian yang akan dilakukan.
5.Pencarian responden
Pencarian data responden dilakukan setelah mendapatkan izin
penelitian dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Izin tersebut kemudian diteruskan ke Bagian Personalia Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta untuk meminta informasi mengenai staf yang masuk
dalam kriteria inklusi penelitian ini. Setelah diperoleh informasi mengenai
jumlah dan data diri staf, serta tempat dimana bekerja, maka peneliti
berusaha untuk mencari seluruh responden yang terdapat dalam daftar
nama, tetapi tidak semua staf yang ada di dalam daftar nama dapat ditemui
dan bersedia untuk mengikuti penelitian ini. Hal ini disebabkan karena staf
tersebut tidak dapat ditemui / sedang cuti / sedang studi lanjut. Apabila
mengenai penelitian ini secara umum dan juga diberikan penjelasan
mengenai kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini. Pada tahap ini,
ada beberapa calon responden yang tidak bersedia mengikuti penelitian ini
dikarenakan beberapa alasan, seperti menolak untuk berpuasa selama
10-12 jam, menderita penyakit degeneratif seperti jantung atau diabetes
melitus tipe 2, takut terhadap jarum suntik, waktu penelitian yang
bertabrakan dengan acara lain, atau sedang sibuk dalam beberapa minggu
ke depan.
Pada tahap selanjutnya, calon responden yang telah bersedia
mengikuti penelitian akan diberi informed consent yang akan diisi dan
ditandatangani sebagai bentuk persetujuan responden untuk mengikuti
penelitian ini dari awal sampai akhir. Responden juga diberikan informasi
mengenai waktu puasa dan waktu penelitian serta tempat penelitian.
6. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah timbangan
dan pengukur tinggi badan. Suatu instrumen dapat dikatakan valid dan
reliable, serta memiliki presisi yang baik apabila nilai CV (coefficient of
variation) ≤ 5% (Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, 2011).
Instrumen yang telah tervalidasi dan dikatakan reliable dalam penelitian
ini diharapkan mampu menunjukkan hasil pengukuran yang pasti dan
sesuai dengan kenyataan yang ada.
Pengujian reliabilitas dan validitas dilakukan pada timbangan
dari timbangan yang pertama yaitu sebesar 0,455%, sedangkan untuk nilai
CV yang diperoleh dari timbangan yang kedua sebesar 0%. Dari kedua
nilai CV tersebut, dapat dikatakan bahwa kedua timbangan tersebut valid
dan reliable, karena kedua timbangan memiliki nilai CV yang ≤ 5%.
Pengujian reliabilitas dan validitas pada alat pengukur tinggi badan dengan
replikasi sebanyak lima kali. Nilai CV yang diperoleh dari alat pengukur
tinggi badan yang pertama yaitu sebesar 0,173%, sedangkan untuk nilai
CV yang diperoleh dari alat pengukur tinggi badan yang kedua yaitu
sebesar 0,122%. Dari kedua nilai CV tersebut, dapat dikatakan bahwa
kedua alat pengukur tinggi badan tersebut valid dan reliable, karena kedua
alat pengukur tinggi badan memiliki nilai CV yang ≤ 5%.
7. Pengukuran parameter antropometri dan pengambilan darah
Pengambilan sampel darah responden yang telah menandatangi
informed consent dan telah berpuasa 10-12 jam sebelum pengambilan
darah dilakukan oleh analis dari Laboratorium Patologi Klinik Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah terakreditasi. Pengukuran
antropometri dilakukan oleh peneliti yang meliputi pengukuran tinggi
badan dan berat badan.
8. Analisis darah responden
Darah responden yang sudah diambil kemudian akan dibawa ke
Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda untuk dianalisis
9. Pembagian hasil pemeriksaan
Hasil pengukuran antropometri dan analisis darah diberikan
kepada responden segera setelah peneliti mendapatkan hasil analisis darah
dari Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda. Peneliti
memberikan penjelasan mengenai hasil pengukuran antropometri dan hasil
analisis darah, disertai dengan penjelasan mengenai terapi non farmakologi
yang dapat dilakukan responden jika terdapat hasil yang tidak normal.
10.Pengolahan data
Pengolahan data diolah pertama kali dengan menyusun data yang
sejenis. Tahap selanjutnya yaitu menggolongkan data-data ke dalam
kategori yang telah ditetapkan. Tahap yang terakhir yaitu melakukan
analisis data..