• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

H. Instrumen Penelitian

I. Tata Cara Penelitian

Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi tentang jumlah mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata Dharma. dan tempat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan responden pada saat pengukuran antropometri dan pengambilan sample darah responden. 2. Permohonan ijin dan kerja sama

Permohonan ijin pertama diajukan ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada untuk memenuhi etika penelitian menggunakan sampel biologis manusia yaitu darah. Permohonan ijin kedua ditujukan kepada rektorat tepatnya kepada Wakil Rektor 1 Universitas Sanata Dharma untuk memperoleh ijin melaksanakan penelitian. Permohonan ijin ketiga diajukan ke Laboratorium Parahita untuk memperoleh persetujuan ijin kerjasama dalam melakukan pengukuran sampel darah responden. Permohonan ijin kerjasama yang keempat ditujukan kepada calon reseponden yang bersedia ikut dan terlibat dalam pengukuran antropometri dan pengambilan sampel darah dalam penelitian, permohonan ijin kerjasama berupa pengisian informed concent. Permohonan ijin kelima ditujukan kepada kepala bagian rumah tangga untuk meminjam ruangan yang

digunakan untuk melaksanakan pengambilan data pengukuran antropometri dan pengambilan sampel darah responden.

3. Pembuatanleaflet,informed consent, dan data calon subyek penelitian a.Leaflet

Leaflet yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk selebaran kertas berukuran A4 yang berisi informasi mengenai gambaran umum dari penelitian. Leaflet ini digunakan sebagai alat bantu bagi peneliti untuk menjelaskan hal yang berkaitan dengan penelitan yang dilakukan. Judul

leaflet yang digunakan adalah ”Pengukuran Antropometri”. Isi leaflet ini meliputi : penjelasan singkat mengenai pentingnya pengukuran

antropometri (BMI, Skinfold Thickness, Lingkar pinggang dan lingkar panggul) dan pemeriksaan laboratorium yaitu profil lipid, kadar glukosa darah puasa, dan tekanan darah sebagai suatu metode deteksi dini berbagai masalah kesehatan khususnya mengenai penyakit kardiovaskular.

b.Informed consent

Informed Consent merupakan bukti tertulis pernyataan kesediaan subyek penelitian untuk ikut serta dalam penelitian. Informed Consent yang digunakan pada penelitian ini telah memenuhi standar dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. Subyek penelitian yang menyatakan diri bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini diminta untuk mengisi data nama, usia, dan alamat pada informed consent serta menandatangani informed

consent setelah mendapatkan kejelasan penuh dari peneliti terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.

c. Data responden

Data responden pada penelitian ini adalah berupa tabel yang berisi data nama, usia, alamat, dan nomor handphone responden. Data ini berfungsi untuk mempermudah peneliti melakukan kontak via short message system

(sms) maupun via telepon untuk memberikan konfirmasi ulang mengenai tempat pelaksanaan pengukuran parameter dan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan pengukuran parameter yaitu berpuasa selama 8-10 jam.

4. Pencarian responden

Pencarian subyek penelitian dilakukan dengan memohon ijin secara tertulis kepada Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma maupun Para Dekan Fakultas terlebih dahulu untuk memohon ijin melibatkan mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata Dharma dalam penelitian ini. Setelah memperoleh ijin, dilanjutkan dengan meminta data data nama, usia, alamat, dan nomor handphone responden. Dari data yang diperoleh, peneliti menghubungi satu persatu responden untuk meminta kesediannya berpartisipasi dalam penelitian. Calon responden yang bersedia untuk ikut serta dalam penelitian akan diminta untuk menghadiri tahap awal

penelitian ”briefing”. Pada tahap pencarian awal ini, responden yang bersedia

untuk mengikuti ”briefing” sebanyak 135 orang. Berhubung jumlah sampel

secara face to face di wilayah Kampus III Universitas Sanata Dharma yang memenuhi kriteria inklusi, dimana penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan melalui leaflet kepada calon responden, kemudian calon responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian akan diminta untuk menghadiri

tahap awal penelitian ”briefing”. Pada tahap pencarian yang kedua ini,

responden yang bersedia untuk mengikuti ”briefing” sebanyak 76 orang. Briefing ini bertujuan untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, prosedur yang dilakukan dalam penelitian serta pentingnya penelitian yang dilakukan. Calon responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian akan menandatangani informed consent sebagai suatu bentuk penyataan tertulis atas kesediaan responden ikut serta dalam penelitian. Responden yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian akan mencantumkan nama, usia, dan alamat pada informed consent serta menandatangani informed consent setelah mendapatkan penjelasan penuh dari peneliti.

Responden akan dihubungi satu hari sebelum pengukuran parameter untuk memberikan konfirmasi ulang mengenai tempat pelaksanaan pengukuran parameter dan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan pengukuran parameter yaitu berpuasa selama 8-10 jam via short message system (sms) dan via telepon jika responden tidak membalas sms dari peneliti. Responden yang belum hadir pada saat pengukuran parameter akan dikonfirmasi untuk kehadirannya melalui via telepon.

5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Suatu instrumen perlu dilakukan pengujian validitas dan reabilitas. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat. Validitas intrumen merupakan suatu pengujian untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data (Hastono, 2001). Reliabilitas intrumen adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya atau diandalkan, artinya bahwa hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan sebanyak 2 kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan instrumen yang sama (Notoatmodjo, 2010). Ketelitian atau presisi suatu alat adalah dengan cara menghitung nilai koefisien variasi (CV). Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2011), suatu alat kesehatan yang dikatakan reliabel dan memenuhi nilai presisi jika koefisien variasi (CV) ≤ 5%.

Instrumen yang digunakan pada penelitan ini telah divalidasi, antara lain timbangan berat badan Tanita® memiliki nilai CV 0,125%, alat pengukur tinggi badan merek Stature® memiliki nilai CV 0,027%, dan skinfold caliper

merekpi zhi hou du ji® memiliki nilai CV untuk pengukuran pria pada bagian

tricepssebesar 0,37%, pada bagianabdominalsebesar 1,05%, dan pada bagian

suprailiac sebesar 1,34%. Untuk pengukuran wanita pada bagian triceps

sebesar 0,00%, pada bagian abdominal sebesar 1,07%, dan pada bagian

suprailiac sebesar 2,11%. Hasil validasi alat secara keseluruhan memenuhi syarat validitas yang kurang dari≤5%, dengan perhitungan validasi terlampir

dalam lampiran. Presisi dari alat untuk mengukur kadar glukosa darah puasa

Architect ci 8200,telah dilakukan oleh Laboratorium Parahita. 6. Pengukuran parameter

Pengukuran parameter pada awal bulan September 2012, yang dilakukakan selama 2 tahap yaitu pada tanggal 8 dan 15 September 2012 bertempat di kampus III Universitas Sanata Dharma, Paingan, Yogyakarta. Parameter yang diukur adalah body mass index, skinfold thicknessdan kadar glukosa darah puasa. Sehari sebelum pelaksanaan penelititian, peneliti mengingatkan subyek penelitian via sms maupun telepon untuk berpuasa selama 8-10 jam. Pengambilan darah untuk uji laboratorium dilakukan oleh Laboratorium Parahita, sedangkan pengukuran antropometrik dilakukan oleh tim peneliti, meliputi pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk menghitung BMI serta pengukuran skinfold thickness (tebal lipatan kulit) bagian triceps, abdominaldansuprailiac.

a. Berat Badan dan Tinggi Badan.Pengukuran berat badan dan tinggi badan digunakan untuk mengukurBody Mass Index (BMI). Pada saat pengukuran, responden diwajibkan untuk melepas alas kaki untuk mengurangi faktor koreksi pasa saat pengukuran. Pengukuran berat badan dilakukan dengan menggunakan timbangan. Responden berdiri di atas timbangan dengan posisi tegak lurus. Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan menggunakan meteran yang ditempel pada tembok dengan posisi tegak lurus. Responden berdiri tegak lurus sehingga garis meteran menyentuh ujung kepala responden.

b. Skinfold Thickness. Pengukuran skinfold thickness dilakukan dengan menggunakan skinfold caliper. Pengukuran skinfold thickness digunakan untuk menghitung percent body fat. Peneliti menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memegang lapisan lemak di bawah kulit. Rahang skinfold caliper menjepit lapisan lemak di bawah kulit dengan posisi vertikal. Peneliti perlu berhati-hati saat memegang lapisan laipsan lemak di bawah karena bisa saja yang bagian otot ikut terukur dengan skinfold caliper. Pengukuran skinfold thickness dilakukan pada tiga bagian tubuh, yaitu

triceps, abdominal dan suprailiac. Triceps skinfold thickness diukur pada bagian tengah dari punggung lengan tepat diotot triceps, pada titik tengah proyeksi antara sisi dari proses akronim skapula dengan bagian tepi yang lebih rendah dari olecranon ulna. Abdominal skinfold thickness diukur dengan jarak 5 cm dari umbilikus. Suprailiac Skinfold Thickness diukur dengan mencubit pada titik perpotongan antara garis spina iliaca dengan

anterior axilladan garis horizontal yang melalui crista iliaca. Arah cubitan 45odari arah horizontal.

7. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi kemudian disusun dan diinterpretasi. Cara pengolahan data dilakukan secara statistik dengan komputerisasi.

8. Teknik analisis data penelitian dengan statistik

Data yang diperoleh diolah secara komputerisasi. Langkah awal adalah dilakukan uji normalitasKolmogorov-Smirnovuntuk melihat distribusi normal

suatu data.Suatu data dikatakan normal bila nilai Asymp. Sig lebih besar dari 0,050. Data diuji komparatif untuk melihat perbedaan rerata dari dua kelompok dengan menggunakan uji t bila terdistribusi normal dan menggunakan uji Mann-Whitney jika data terdistribusi tidak normal. Suatu data dikatakan mempunyai perbedaan bermakna antara dua kelompok apabila

Asymp. Sig lebih kecil dari 0,050. Data kemudian diuji korelasinya menggunakan analisis Pearson apabila data terdistribusi normal atau analisis

Spearman apabila data terdistribusi tidak normal. Taraf kepercayaan yang digunakan sebesar 95 %.

Tabel IV. Panduan Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi dan Nilai p (Dahlan, 2009)

No Parameter Nilai Interpretasi

1. Kekuatan korelasi 0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000 Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat Kuat 2. Nilai p p<0,05 p>0,05

Terdapat korelasi yang bermakna antar dua variabel yang diuji.

Tidak terdapat korelasi yang bermakna antar dua variabel yang diuji.

9. Pembagian Hasil Pemeriksaan

Pembagian hasil pemeriksaan dilakukan secara langsung kepada responden. Pada saat pembagian hasil pemeriksaan, peneliti memberikan penjelasan makna tentang hasil pemeriksaan responden serta memberikan saran-saran untuk menjaga kesehatan jika ditemukan hasil pemeriksaan yang tidak normal.

Dokumen terkait