• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Tata Cara Penelitian

1. Analisis situasi

Tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai keadaan lokasi penelitian serta hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Hal-hal tersebut antara lain jumlah responden yang memenuhi kriteria inklusi dan waktu yang tepat untuk mengambil data serta mengetahui batas wilayah daerah pengambilan data.

2. Penentuan lokasi

Penelitian dilakukan di Kelurahan Klitren, Kecamatan Gondokusuman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta karena dari 5 kelurahan yang berada di Kecamatan Gondokusuman, responden dari kelurahan Klitren lebih mudah untuk dihubungi dan bersedia untuk mengikuti seminar yang diadakan.

3. Permohonan ijin dan kerjasama

Pembuatan surat permohonan ijin kepada dinas perizinan, kantor Kecamatan Gondokusuman, kantor Kelurahan, serta ketua RT setempat, dimana ijin tersebut harus diketahui oleh pejabat Kelurahan dan ketua RT. Surat permohonan ijin ini dimaksudkan untuk memenuhi etika penelitian yang menggunakan masyarakat Kecamatan Gondokusuman sebagai obyek penelitian. Hasil penelitian akan dipublikasikan.

4. Penyusunan kuisioner

Penyusunan Kuisioner dibagi menjadi tiga domain utama yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan dimana masing-masing domain memiliki pokok bahasan tersendiri. Langkah pertama, menyusun pernyataan mengenai pengetahuan terkait antibiotika dengan alternatif jawaban “benar” dan “salah” sejumlah 20 aitem. Kemudian menyusun pernyataan mengenai sikap dan perilaku responden terkait antibiotika dengan alternatif jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Pernyataan pada bagian ini berjumlah 10 item untuk domain sikap dan 10 item untuk domain tindakan, masing-masing domain terbagi menjadi favorable dan unfavorable. Keseluruhan item yang disusun harus sesuai dengan pokok bahasan pada domain

masing-masing yang sudah ditentukan oleh peneliti, memiliki jumlah item yang mendekati seimbang (benar-salah dan favorable-unfavorable) serta disebar secara acak dan disusun berdasarkan poin-poin pada acuan penyusunan kuesioner.

5. Uji validitas konten

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas konten membutuhkan penilaian dari para ahli di bidang yang sesuai dengan cakupan kuesioner yaitu bidang kesehatan dan pengobatan. Pada penelitian ini ahli yang terlibat yaitu seorang apoteker. Penilaian kelayakan konten berdasarkan pada keselarasan konten dengan tujuan pengukuran kuesioner, bila masih terdapat item yang tidak selaras maka revisi perlu dilakukan. Kuesioner yang telah direvisi kemudian dinilai ulang oleh ahli dengan prosedur yang sama seperti penilaian sebelumnya. Kuesioner dikatakan valid secara konten apabila para ahli telah menyatakan persetujuan.

6. Uji pemahaman bahasa

Pada uji pemahaman bahasa, 40 item yang telah dinyatakan valid secara konten dapat dilanjutkan ke langkah selanjutnya yaitu uji pemahaman bahasa. Uji pemahaman bahasa perlu dilakukan untuk mendapatkan masukan awal terhadap kuesioner. Responden pada uji ini yaitu 30 orang masyarakat umum yang sesuai kriteria inklusi responden penelitian namun tidak berdomisili di Kecamatan Gondokusuman.

Pada penelitian ini, uji pemahaman bahasa dilakukan di Gejayan Kota Yogyakarta. Pada pengujian pemahaman bahasa ini, masyarakat memberikan penilaian terhadap konten kuesioner dalam hal kemudahan memahami dan

kemudahan menjawab. Dari 40 pernyataan dalam kuesioner yang diujikan, terdapat beberapa pernyataan yang sulit dipahami oleh responden. Pernyataan yang sulit dimengerti oleh responden diganti bahasanya menggunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh responden. Berikut hasil pengujian pemahaman bahasa pada responden yang dipaparkan pada tabel IV.

Tabel IV. Pernyataan pada Tiap Aspek Kuesioner Yang Sulit dipahami oleh Responden No Aspek Pernyataan 1 Pengetahuan 7, 19 2 Sikap 8 3 Tindakan 10 7. Manajemen data

Untuk menjamin keakuratan data, dilakukan beberapa kegiatan proses manajemen data yaitu :

a. Editing

Pada tahap ini, dilakukan pemeriksaan kelengkapan jawaban dari responden dan pemilihan yang memenuhi kriteria inklusi. Kuesioner yang telah diisi dan dikembalikan responden,tidak semua digunakan dalam analisis data. Hanya kuesioner yang telah terisi lengkap dan kuesioner dengan responden yang memenuhi kriteria inklusi.

b. Processing

Pada tahap ini pengolahan data dilakukan dengan cara memasukkan angka dari setiap item pernyataan yang dijawab oleh responden, kemudian dilakukan pengelompokkan item pernyataan. Pengelompokkan item pernyataan

dalam kuesioner berdasarkan pada variabel-variabel yang akan diteliti. Setelah itu dilakukan pemindahan isi data dari kuesioner ke program komputer.

8. Analisis hasil a. Data coding

Setelah responden menjawab pernyataan yang diajukan oleh peneliti, peneliti melakukan pengkodean data dengan cara scoring. Cara scoring dilakukan dengan memberikan nilai 1 pada pernyataan yang dijawab benar dan nilai 0 pada pernyataan yang dijawab salah oleh responden pada kuisioner no 1-20. Untuk kuisioner no 20-40 diberikan poin 4 pada jawaban sangat setuju, poin 3 untuk setuju, poin 2 untuk tidak setuju dan poin 1 untuk sangat tidak setuju.

b. Uji reliabilitas

Reliabilitas yang dapat diukur pada penelitian ini adalah nilai reliabilitas yang berasal dari konsistensi internal kuesioner. Pada penelitian ini kuesioner dapat dikatakan reliabel jika memenuhi nilai α>0,60 untuk masing-masing domain kuesioner yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan di Maguwoharjo Kota Yogyakarta.

Dengan bantuan program statistik R maka hasil olahan data sebelumnya dapat dihitung dan didapatkan nilai Alpha. Apabila nilai Alpha telah memenuhi kriteria, maka domain kuesioner tersebut dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai kuesioner siap pakai. Jika nilai Alpha belum memenuhi kriteria, maka dilakukan seleksi item dengan tujuan menambah nilai Alpha agar memenuhi kriteria.

Seleksi item dilakukan berdasarkan nilai koefisien korelasi masing-masing item. Nilai koefisien korelasi item ini tidak perlu dihitung secara terpisah karena pada program statistik R telah dibuat sebuah perintah untuk langsung menghitung nilai Alpha sekaligus menghitung koefisien korelasi.

Pada seleksi item ini, dilakukan penghilangan satu item dengan nilai koefisien korelasi yang terendah kemudian data kembali diolah untuk mendapatkan nilai Alpa yang baru. Apabila nilai Alpa yang baru masih belum memenuhi kriteria, maka proses seleksi item kembali dilakukan. Demikian proses seleksi item terus-menerus dilakukan dan dapat berhenti jika nilai Alpa telah terpenuhi.

c. Uji normalitas

Uji normalitas yang dilakukan pada data penelitian ini untuk mengetahui apakah data yang telah didapat pada saat penelitian ini normal atau tidak. Uji normalitas juga digunakan untuk mengecek apakah data penelitian berasal dari populasi sebaran yang normal.

Uji ini dilakukan dengan program statistik menggunakan Uji

Shapiro-Wilk karena sampel yang digunakan kecil (<50). Distribusi data dikatakan normal

apabila p>0,05. uji ini dilakukan dengan memasukkan data yang berupa selisih jumlah nilai kuesioner pre-intervention dan pos-intervention 1 bulan pertama untuk variabel pengetahuan, sikap, dan tindakan. Apabila nilai p>0,05 maka data terdistribusi normal. Apabila nilai p<0,05 maka data terdistribusi tidak normal (Dahlan, 2008). Hasil uji normalitas dicantumkan pada tabel V di bawah ini.

Tabel V. Hasil Uji Normalitas

Variabel Uji Normalitas

(p value)

Pre

intervention intervention I Post intervention II Post intervention Post III Pengetahuan 0,2439** 0,02568 0,002679 0,009949 Sikap 0,03937 0,0311 0,1495** 0,2517** Tindakan 0,2581** 0,0183 0,08417** 0,01072 Keterangan : ** Normal d. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis untuk mengukur peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan mengenai antibiotika sebelum dan sesudah intervensi dengan metode seminar dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan menggunakan program R 3.1.2. Nilai p-value menentukan hasil pengujian yang dilakukan bermakna atau tidak. Hasil dikatakan signifikan jika nilai p-value < 0,05.

Dokumen terkait