• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.5 Tata Cara Penelitian

3.5.1 Alur Pelaksanaan Penelitian

Alur pelaksanaan penelitian mesin pengering pakaian disajikan pada Gambar 3.19.

Gambar 3.19 Alur Pelaksanaan Penelitian Perancangan

Persiapan Komponen Mesin, Bahan, dan Alat Ukur

Proses Perakitan Mesin Pengering Pakaian

Uji Coba Mesin Baikkah?

Pengambilan Data

Melakukan Penelitian dengan Variasi a. Tanpa kipas dan sebuah kipas b. Peras tangan dan peras mesin cuci

Variasi Penelitian Berlanjut?

Pengolahan Data, Perhitungan, dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai Kurang Baik Ya Tidak Baik Variasi Penelitian Berlanjut?

3.5.2 Pembuatan Mesin Pengering Pakaian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembuatan mesin pengering pakaian sebagai berikut:

a. Merancang model dan ukuran mesin pengering pakaian dengan sistem udara tertutup.

b. Membuat lemari pengering pakaian sesuai ukuran yang telah ditentukan. c. Membuat lubang saluran untuk udara masuk ke dalam evaporator, dan

membuat lubang saluran udara keluar dari kondensor untuk masuk ke dalam ruang pengering, seperti ditampilkan di Gambar 3.20.

Gambar 3.20 Lubang Masuk Ruang Pengering

d. Memberi lapisan cat pernis pada lemari pengering pakaian. Gambar 3.21 menampilkan proses pelapisan pada lemari pengering.

e. Membuat lubang pada pintu depan (dalam ruang pengering) untuk pemasangan hygrometer.

f. Memasang komponen AC split, yaitu 1 set evaporator dan 1 set outdoor yang terdiri dari kondensor, kompresor, pipa kapiler dan kipas. Gambar 3.22 menampilkan proses pemasangan komponen AC split pada mesin pengering.

Gambar 3.22 Pemasangan Komponen AC split

g. Membuat lubang untuk saluran pembuangan air hasil pengembunan dari evaporator.

h. Memasang styrofoam pada saluran udara yang terdapat pada evaporator. Gambar 3.23 menampilkan proses pembuatan saluran udara.

i. Memasang pengait untuk alat ukur suhu digital atau APPA serta membuat lubang untuk termokopel. Gambar 3.24 menampilkan alat ukur suhu digital dan termokopel terpasang pada mesin pengering.

Gambar 3.24 APPA dan Termokopel Terpasang j. Membuat dan memasang rangka tempat untuk peletakan hanger.

k. Memasang lakban pada lemari pengering pakaian guna mengurangi terjadinya kebocoran pada lemari pengering.

3.5.3 Proses Pengisian Refrigeran 410a

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengisian refrigeran adalah sebagai berikut:

a. Menyalakan AC Split sampai kompresor mendapatkan suplai listrik.

b. Memasang selang pada kedua manifold, posisi kran dalam keadaan tertutup. c. Membuka kran nepel pada bagian outdoor unit AC Split menggunakan kunci

d. Selang pada manifold berwarna biru disambungkan ke bagian nepel outdoor AC Split.

e. Kemudian selang pada manifold berwarna merah disambungkan pada tabung freon R410A, posisi kran pada manifold dan kran pada tabung freon dalam keadaan tertutup.

f. Setelah itu membuka kran pada tabung freon dan manifold, pada keadaan kran dibuka harus melihat jarum yang terdapat pada manifold yang menunjukkan tekanan yang digunakan untuk mengisi freon. Untuk freon R410A antara 100 psi – 120 psi, serta harus memperhatikan pada klem meter mencapai 2,5 ampere.

g. Jika terjadi kebocoran biasanya terdapat pada nepel, maka pada bagian nepel itu harus dikencangkan dan setelah itu freon diisi kembali atau diisi ulang. 3.5.4 Skematis Pengambilan Data

Untuk mempermudah memahami proses pengambilan data pada mesin pengering pakaian, disajikan skematis peletakkan alat ukur saat pengambilan data seperti pada Gambar 3.25.

Keterangan pada Gambar 3.25: a. TC

Termokopel ini berfungsi untuk mengukur suhu udara setelah melewati evaporator.

b. TD

Termokopel ini berfungsi untuk mengukur suhu udara setelah melewati kondensor dan kompresor.

c. Hygrometer

Terdapat dua buah termometer pada hygrometer, yakni termometer bola basah (wet-bulb) untuk mengukur suhu udara basah dan termometer bola kering (dry-bulb) untuk mengukur suhu udara kering.

d. TA

Termokopel ini berfungsi untuk mengukur suhu udara setelah melewati ruang pengering atau pakaian basah, dan akan masuk melewati evaporator.

3.5.5 Prosedur Pengambilan Data

Prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan data dalam penelitian adalah sebagai berikut :

a. Penelitian dilakukan di Laboratorium Perpindahan Kalor, Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Perubahan suhu dan kelembapan udara di lingkungan mesin pengering diabaikan, karena mesin pengering ini bekerja dengan sistem udara tertutup. b. Melakukan kalibrasi terhadap termokopel dan hygrometer sebelum digunakan

untuk pengambilan data.

c. Meletakkan alat bantu penelitian pada tempat yang sudah yang ditentukan, serta memberi isolasi pada lemari pengering agar tidak ada kebocoran udara. d. Menyalakan mesin pengering pakaian serta menyalakan kipas pada kecepatan

e. Menimbang dan mencatat berat pakaian kering (MPK) sebelum dibasahi, serta menimbang dan mencatat berat kosong hanger.

f. Menutup semua pintu mesin pengering pakaian dan menunggu sekitar 30 menit agar suhu kerja mesin pengering mencapai keadaan steady.

g. Membasahi pakaian dan memeras pakaian menggunakan tangan sampai air yang terdapat di dalam pakaian tidak menetes lagi. Setelah itu menimbang berat awal basah pakaian (MPB). Berat awal basah pakaian menjadi acuan untuk percobaan kedua, ketiga dan seterusnya.

h. Membasahi pakaian dan memeras pakaian menggunakan mesin cuci. Setelah itu menimbang berat awal basah pakaian (MPB). Berat awal basah pakaian menjadi acuan untuk percobaan kedua, ketiga dan seterusnya.

i. Memasukkan pakaian ke dalam mesin pengering pakaian.

j. Mengatur stopwatch dan timer selama 20 menit untuk pengambilan data peras tangan dan 10 menit untuk pengambilan data peras mesin cuci.

k. Data yang harus dicatat setiap 20 menit dan dalam setiap 10 menit, antara lain: MPB : Massa pakaian basah awal, gram

MPBt : Massa pakaian basah saat t, gram

TC : Suhu udara setelah melewati evaporator, °C

TD : Suhu udara setelah melewati kondensor dan kompresor, °C TA db : Suhu bola kering pada ruang pengering pakaian, °C

TA wb : Suhu bola basah pada ruang pengering pakaian, °C TA : Suhu udara yang akan masuk evaporator, °C

l. Pencatatan data dihentikan setelah pakaian menjadi kering (memiliki massa pakaian yang sama atau lebih rendah dari massa pakaian sebelum dibasahi (MPK)).

m. Hasil data yang diperoleh kemudian dijumlahkan dengan hasil kalibrasi alat bantu penelitian dan massa pakaian dikurangi dengan massa kosong hanger. n. Mengulang langkah g sampai langkah l hingga didapat tiga data percobaan

pada setiap variasinya.

Tabel 3.1 Tabel Pengambilan Data

t MPK MPB MPBt Δm

menit gram gram gram gram

1 2

Dokumen terkait