BAB I PENGANTAR
E. Tata Cara Penelitian
a. Verifikasi indeks bias minyak kulit kayu manis
Indeks bias minyak diukur dengan refractometer Abbe. Minyak
diteteskan pada prisma utama, kemudian prisma ditutup dan ujung
refraktometer diarahkan ke arah cahaya terang(lampu Natrium),
minyak ditunjukkan dengan adanya garis batas pemisah sisi terang
dan gelap pada bagian atas dan bawah (Kusuma, 2010).
b. Verifikasi bobot jenis minyak kulit kayu manis
Bobot jenis minyak diukur menggunakan piknometer yang sudah
dikalibrasi, dengan menetapkan bobot piknometer kosong dan bobot
air, pada suhu 250C. Pikno diisi dengan minyak dan dikondisikan
hingga suhu 250C, kemudian pikno ditimbang.
Perhitungan:
Bobot jenis minyak kayu manis = bobot minyak kayu manis bobot air dalam suhu 25℃
(Kusuma, 2010).
2. Uji daya antibakteri minyak kulit kayu manis
a. Penentuan konsentrasi minyak kulit kayu manis
Minyak kulit kayu manis dibuat dalam beberapa seri konsentrasi yaitu
10, 15, 20, dan 25% dengan pelarut etanol 96%.
1) Pembuatan stok bakteri S.epidermidis
MHA suhu 45 - 50℃ dimasukkan ke tabung reaksi sejumlah 5 ml, kemudian disterilkan menggunakan autoklaf pada suhu 121℃
selama 20 menit. Pada suhu 45 - 50℃ tabung reaksi dimiringkan hingga memadat. Diambil 1 ose biakan murni Staphylococcus
epidermidisdan diinokulasikan secara goresan, inkubasi selama
2) Pembuatan suspensi bakteri
Diambil 1 ose koloni bakteri dari stok bakteri, masukkan ke
tabung reaksi yang berisi MHB steril, inkubasi selama 24 jam
pada suhu 37℃ kemudian kekeruhan suspensi disesuaikan standar 0,5 Mac Farland (1,5 x 108 CFU/mL) (Bonang dan Koeswardono,
1982).
3) Pembuatan kontrol media
MHA steril dituang ke dalam cawan petri, biarkan memadat,
kemudian inkubasi selama 24 hingga 48 jam dengan suhu 37℃. Setelah diinkubasi, diamat dan dibandingkan dengan perlakuan.
4) Pembuatan kontrol pertumbuhan bakteri uji Staphylococcus epidermidis
MHA steril suhu 45 - 55℃ diinokulasikan suspensi bakteri uji dengan kepadatan dan jumlah yang sama dengan suspensi bakteri
uji pada perlakuan, kemudian tuang ke cawan petri steril dan
digoyang sehingga pertumbuhan bakteri dapat merata. Cawan
petri tersebut diinkubasi 24 – 48 jam, dengan suhu 37℃. Setelah itu diamati pertumbuhan bakteri uji melalui kekeruhan media
dibanding perlakuan.
b. Uji daya antibakteri minyak kulit kayu manis terhadap Staphylococcus epidermidis dengan metode difusi sumuran
Cawan petri steril dengan diameter 14 cm diisi 36 mL MHA steril dan
dituang di atas lapisan pertama, sebanyak 61 mL media MHA yang
telah diinokulasikan dengan suspensi bakteri. Dibuat 6 lubang
sumuran dengan diameter 0,8 cm pada cawan petri yang berisi media
MHA double layer yang telah padat. Kelima sumuran diisi
masing-masing 50𝜇𝐿 minyak kulit kayu manis dengan konsentrasi yang berbeda dan sumuran yang tersisa diisi 50𝜇𝐿 etanol sebagai pelarut. Cawan petri dilapisi dengan menggunakan plastic wrab, kemudian
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37℃, dan diamati serta diukur zona hambat yang terbentuk. Konsentrasi dengan daya antibakteri
yang maksimal dipakai untuk pengujian daya antibakteri sediaan
topikal antibau kaki minyak kulit kayu manis. Replikasi 3 kali.
3. Pembuatan krim antibau kaki minyak kulit kayu manis
Tabel II. Formula Standar Krim Menurut Penelitian Jantan et al.,(1998).
Bahan: Formula
Minyak atsiri daun Cinnamomum mollissimum 5,0 mL
Minyak atsiri daun Litsea elliptica 5,0 mL
Minyak atsiri daun Cymbopogon nardus 5,0 mL
Cetostearyl alcohol 4,0 g
Sodium Lauryl Sulfate 0,4 g
TEA 5 mL
asam stearat 10 gram
metil p-hidroksibenzoat 0,2 g
Tabel III. Formula Krim antibau kaki Modifikasi (dibuat dalam 100 gram)
Bahan:
Formula Basis Krim
Formula Krim Minyak kulit kayu manis
Minyak kulit kayu manis - 18,5 g
TEA 8,9 g 7,39 g
Cetostearyl alcohol 6,435 g 5,28 g
Sodium lauryl sulfate 0,6435 g 0,528 g
asam stearat 16,6 g 13,2 g
Metil paraben 0,319 g 0,264 g
Aquadest add 100 g add 100 g
Prosedur pembuatan krim antibau kaki:
Cetostearyl alkohol dilelehkan pada suhu 95 ℃ – 115 ℃ kemudian ditambahkan sodium lauryl sulfate, dan diaduk hingga homogen.
Menambahkan sedikit aquadest kemudian dipanaskan hingga suhu 120℃, diaduk hingga terlihat bening, kemudian didinginkan segera (Campuran I).
Campuran I dicampurkan dengan asam stearat yang sudah dilelehkan, TEA,
air panas dan minyak kemudian diaduk dengan mixer selama 5 menit
(Campuran II). Metil paraben ditambahkan kemudian dilanjutkan pengadukan
4. Pembuatan gel antibau kaki minyak kulit kayu manis
Tabel IV. Formula Standar Gel Menurut Penelitian Yuliani (2005)
Bahan Formula Etanol 96% 26,7 g larutan Carbopol 3%b/v 34 g propilenglikol 12,4 g Aquadest 17.2 g TEA 1,4 g
Minyak atsiri akar wangi 10,00 g
Tabel V. Formula Gel antibau kaki Modifikasi (dibuat dalam 100 g)
Bahan:
Formula Basis Gel
Formula Gel Minyak kulit kayu manis
minyak kayu manis - 18,5 g
etanol 96% 29,61 g 21,97 g
Carbopol 3% b/v 37,71 g 27,98 g
TEA 1,5 g 1,15 g
propilen glikol 13,75 g 15,07 g
Aquadest 19,07 g 20,89 g
Prosedur pembuatan gel antibau kaki:
Carbopol dikembangkan dalam air panas, kemudian diaduk. Minyak kulit
kayu manis dicampurkan ke dalam propilen glikol hingga rata, kemudian
air sampai volume yang dikehendaki, kemudian tambahkan TEA tetes demi
tetes sambil diaduk perlahan sampai terbentuk gel yang jernih.
5. Uji sifat fisik sediaan topikal antibau kaki minyak kulit kayu manis a. Uji pH
Melakukan uji pH setelah pembuatan gel dan krim antibau kaki selesai
dengan menggunakan pH meter stick.
b. Uji organoleptik
Melakukan uji organoleptik (bau dan warna) terhadap gel maupun krim.
Kemudian lakukan pemeriksaan warna dan pemeriksaan bentuk terhadap
gel maupun krim antibau kaki.
c. Uji viskositas
Uji viskositas dilakukan dua kali yaitu setelah 48 jam pembuatan gel dan
krim antibau kaki setelah penyimpanan selama 2 minggu dan sebulan
menggunakan alat Viscometer Rion (RION-JAPAN) yang sesuai (seri
VT-04E). Salah satu formula dimasukkan ke dalam chamber yang
tersedia. Dipasangkan alat untuk mengukur viskotester kemudian diuji
viskositas. Mencatat viskositas formula tersebut. Pengukuran sebanyak 3
kali.
d. Uji daya sebar
Pengujian daya sebar gel dan krim antibau kaki dilakukan setelah 48 jam
dam 2 minggu pembuatan. Ditimbang 0,5 gram sediaan, diletakkan di
tengah kaca bundar berskala. Di atas massa gel maupun krim antibau
dibiarkan selama 1 menit. Diukur diameter penyebaran gel dan krim
antibau kaki. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali
6. Uji daya antibakteri sediaan topikal antibau kaki minyak kulit kayu manis
Pada media MHA double layer yang telah dipadatkan dibuat 6 lubang
sumuran dengan diameter 0,8 cm. Masing-masing diisi 100 mg krim antibau
kaki, 100 mg kontrol basis krim antibau kaki, 100 mg gel antibau kaki, dan
100 mg kontrol basis gel antibau kaki, sebagai pembanding yaitu minyak
kulit kayu manis, kontrol positif yaitu sediaan gel clyndamicyn 1,2% dan
kontrol negatif yaitu etanol 96 % sebagai pelarut. Cawan petri ditutup dengan
plastic wrab, kemudian diinkubasi 24 jam pada suhu 370C. Pada 24 jam
diamati zona hambat yang dihasilkan.