• Tidak ada hasil yang ditemukan

Taxation a. Taxes Receivable

Dalam dokumen PT Vale Indonesia Tbk Annual Reports 2006 (Halaman 129-132)

Financial Statements

Kas 16 30 Cash on Hand

14. Taxation a. Taxes Receivable

c. Beban Pajak Penghasilan

Beban pajak penghasilan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

2006 2005*)

(Dalam ribuan Dolar AS) (US$, in thousands)

Kini 221.216 109.223 Current

Tangguhan 10.319 5.814 Deferred

Beban pajak penghasilan 231.535 115.037 Income tax expense

*) Disajikan kembali – lihat Catatan 3 *) As restated – see Note 3

b. Taxes Payable

c. Income Tax Expense

The income tax expense for the years ended December 31, 2006 and 2005 was as follows:

PT INCO Laporan Tahunan 2006

126

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2006 dan 2005

PT International Nickel Indonesia Tbk Notes to the Financial Statements December 31, 2006 and 2005PT International Nickel Indonesia Tbk

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang ditunjukkan dalam laporan keuangan dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:

2006 2005*)

(Dalam ribuan Dolar AS) (US$, in thousands)

Laba sebelum pajak penghasilan 744.893 382.791 Earnings before income tax

Perbedaan sementara: Temporary differences:

Perbedaan antara penyusutan Difference between book and

komersial dan fiskal ( 2.183 ) ( 15.706 ) tax depreciation

Manfaat pensiun dan imbalan Retirement benefits and other

pasca kerja lainnya ( 8.623 ) ( 5.289 ) post-retirement obligations

Cadangan persediaan usang 1.098 – Provision for obsolete inventory

Pemulihan tambang 1.353 1.277 Site restoration

736.538 363.073

Perbedaan permanen: Permanent differences:

Pendapatan bunga kena pajak final ( 177 ) ( 107 ) Interest income subject to final tax

Beban yang tidak dapat dikurangkan 951 921 Non - deductible expenses

Lainnya 76 193 Others

850 1.007

Laba kena pajak 737.388 364.080 Taxable profit

Pajak penghasilan - Lancar ( 221.216 ) ( 109.223 ) Income tax - Current

Pajak yang dibayar di muka 122.311 124.955 Prepaid tax

Pajak yang (kurang)/lebih bayar pajak ( 98.905 ) 15.732 (Under)/overpayment of tax

The reconciliation between earnings before income tax as shown in these financial statements and the estimated taxable income is as follows:

Laba kena pajak dalam laporan keuangan ini telah sesuai dengan angka yang akan dilaporkan dalam surat pemberitahuan pajak tahunan. Kontrak Karya 1968 menyatakan bahwa tarif pajak awal atas penghasilan kena pajak Perseroan adalah 45%. Akan tetapi, tarif pajak setelah pemakaian kredit pajak investasi tidak boleh melebihi tarif pajak terendah yang berlaku untuk industri pertambangan nikel Indonesia, yang besarnya 30%. Kontrak Karya 1968 juga memberi hak kepada Perseroan untuk memperoleh kredit pajak investasi sebesar 8% dari besarnya investasi dalam aktiva yang dipakai. Berdasarkan ketentuan-ketentuan Persetujuan Perpanjangan, hak Perseroan untuk memperoleh kredit pajak investasi ini berakhir pada tanggal 31 Desember 1995. Setelah tanggal tersebut, seluruh kredit pajak investasi yang ada dan yang belum dipakai dapat terus diperhitungkan dengan pajak penghasilan yang terhutang selama sisa masa berlaku Kontrak Karya 1968, maksimum 50% dari pajak penghasilan yang terhutang pada suatu tahun tertentu. Jika kredit pajak investasi ini dimanfaatkan, pajak penghasilan yang terhutang harus dihitung dengan memakai tarif 45% seperti yang tercantum dalam Kontrak Karya 1968, sehingga menurunkan tarif pajak efektif menjadi tidak lebih rendah dari 22,5%. Perseroan memperkirakan manfaat pajak dari kredit pajak investasi ini akan terealisasi sebesar nihil (2005: $7.812 juta), sehubungan dengan fluktuasi harga nikel akhir-akhir ini.

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perhitungan teoritis dari laba sebelum pajak penghasilan Perseroan adalah sebagai berikut:

Taxable income disclosed in these financial statements is consistent with amounts to be reported in the annual tax return.

The 1968 Contract provided that the initial rate of tax on the Company’s taxable profits was 45%. However, the rate of tax after the application of investment tax credits could not exceed the lowest tax rate applicable in the nickel mining industry in Indonesia, which was 30%. The 1968 Contract entitled the Company to earn investment tax credits amounting to 8% of the investment in the assets placed in service. Under the terms of the Extension Agreement, the Company’s entitlement to earn investment tax credits ceased effective December 31, 1995. All existing and unused credits as of that date may, for the remaining duration of the 1968 Contract, continue to be carried forward to be offset against income tax otherwise payable, to a maximum of 50% of such tax in the year. When these credits are utilized, income tax otherwise payable must be determined using the 45% rate of tax specified in the 1968 Contract, thereby reducing the effective income tax rate to no less than 22.5%. The Company estimates that the tax benefit that will be realised from these investment tax credits is nil (2005: $7,812 million), due to recent volatility of nickel prices.

The reconciliation of the income tax expense to the theoretical tax amount on the Company’s earnings before income tax is as follows:

PT INCO 2006 Annual Report 127

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2006 dan 2005

PT International Nickel Indonesia Tbk Notes to the Financial Statements December 31, 2006 and 2005PT International Nickel Indonesia Tbk

31 Desember 2006 2005*) December 31

(Dalam ribuan Dolar AS) (US$, in thousands)

Laba sebelum pajak penghasilan 744.893 382.791 Earnings before income tax

Pajak dihitung pada tarif 30% 223.468 114.837 Tax calculated at 30%

Pendapatan bunga kena pajak final ( 53 ) ( 32 ) Interest income subject to final tax

Beban yang tidak dapat dikurangkan dan lainnya 308 333 Non - deductible expenses and others

Penghapusan kredit pajak investasi 7.812 294 Write-off of investment tax credits

Penyesuaian tahun-tahun sebelumnya ( 395 ) Previous years adjustments

Beban pajak penghasilan 231.535 115.037 Income tax expense

*) Disajikan kembali – lihat Catatan 3 *) As restated – see Note 3

d. Kewajiban Pajak Penghasilan Tangguhan, bersih

Dibebankan/

(Dikreditkan) Penyesuaian

ke Laporan Tahun-tahun

1 Januari/ Laba-Rugi/ Sebelumnya/ 31 Desember/

January 1, Charged/ Prior December 31,

2006 (Credited) to Period 2006

Statement Adjustments

31 Desember of Earnings December 31

(Dalam ribuan Dolar AS) (US$, in thousands)

Perbedaan temporer Temporary differences

Penyusutan dan amortisasi 220.205 655 220.860 Depreciation and amortization

Manfaat pensiun dan imbalan Retirement benefits and other

pasca kerja lainnya ( 3.508 ) 2.587 ( 921 ) post-retirement obligations

Kredit pajak investasi ( 7.812 ) 7.812 Benefit of investment tax credits

Cadangan Persediaan usang ( 329 ) ( 329 ) Provision for obsolete inventory

Kewajiban penghentian

pengoperasian aset ( 6.694 ) ( 406 ) ( 7.100 ) Asset retirement obligation

Kewajiban pajak tangguhan, bersih 202.191 10.319 212.510 Deferred income tax liabilities, net

d. Deferred Income Tax Liabilities, net

Changes in the deferred income tax liabilities for 2006 and 2005 are shown below:

Perubahan kewajiban pajak tangguhan untuk 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

Atas terjadinya perubahan harga nikel akhir-akhir ini, Manajemen telah memutuskan untuk membuat pencadangan penuh atas kemungkinan tidak termanfaatkannya kredit investasi pajak.

With the recent volatility of nickel prices, management has opted to make a full provision for the possible non-recoverability of the investment tax credits.

Dibebankan/

(Dikreditkan) Penyesuaian

ke Laporan Tahun-tahun

1 Januari/ Laba-Rugi/ Sebelumnya/ 31 Desember/

January 1, Charged/ Prior December 31,

2005*) (Credited) to Period 2005*)

Statement Adjustments

31 Desember of Earnings December 31

(Dalam ribuan Dolar AS) (US$, in thousands)

Perbedaan temporer Temporary differences

Penyusutan dan amortisasi 215.889 4.711 (395) 220.205 Depreciation and amortization

Manfaat pensiun dan imbalan Retirement benefits and other

pasca kerja lainnya ( 5.095 ) 1.587 – ( 3.508 ) post retirement obligations

Kredit pajak investasi ( 8.106 ) – 294 ( 7.812 ) Benefit of investment tax credits

Kewajiban penghentian

pengoperasian aktiva ( 6.311 ) ( 383 ) – ( 6.694 ) Asset retirement obligation

Kewajiban pajak tangguhan, bersih 196.377 5.915 (101) 202.191 Deferred income tax liabilities, net

PT INCO Laporan Tahunan 2006

128

Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2006 dan 2005

PT International Nickel Indonesia Tbk Notes to the Financial Statements December 31, 2006 and 2005PT International Nickel Indonesia Tbk

e. Surat Ketetapan Pajak

Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, Perseroan telah menerima dan membayar beberapa Surat Ketetapan Pajak dalam Dolar AS. Namun, pengaruh Surat Ketetapan Pajak ini tidak signifikan dan telah direfleksikan pada laba tahun berjalan.

f. Administrasi

Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, Perseroan menyampaikan surat pemberitahuan pajak berdasarkan metode self-assessment (menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang). Sebagaimana dinyatakan dalam Kontrak Karya 1968, Direktorat Jenderal Pajak berhak melakukan pemeriksaan pajak dan menerbitkan surat ketetapan dalam kurun waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Dalam Kontrak Karya 1968 juga disebutkan bahwa pajak penghasilan harus dihitung dan dibayar dalam Dolar AS. Hal ini dipertegas lagi dalam Persetujuan Perpanjangan yang menyatakan bahwa perhitungan dan pembayaran pajak Perseroan harus dilakukan dalam Dolar AS berdasarkan pendapatan bersih kena pajak yang juga dinyatakan dalam Dolar AS. Kelebihan cicilan pembayaran pajak penghasilan atas pajak yang terhutang dicatat sebagai Piutang Pajak. Piutang Pajak Penghasilan Badan pada 31 Desember 2006 adalah nihil (2005: $15,7 juta).

Dalam dokumen PT Vale Indonesia Tbk Annual Reports 2006 (Halaman 129-132)

Dokumen terkait