Pembelajaran menurut (Hamalik, 2011) merupakan suatu kombinasi yang tersusun unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Terdapat tiga ciri yang terkandung dalam sistem pembelajaran, yaitu:
1) Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.
2) Kesalingtergantungan (
interdependence
), antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam satu keseluruhan.3) Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai yaitu agar siswa belajar.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses dimana guru mampu membuat siswa itu belajar, dalam proses interaksi guru membangun hubungan yang baik terhadap siswa serta mengaktifkan, mendukung dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.
b. Prinsip-prinsip Pembelajaran
Pembelajaran yang optimal dicapai melalui beberapa prinsip pembelajaran, prinsip pembelajaran dibangun atas dasar prinsip- prinsip yang ditarik dari teori psikologi terutama teori belajar dan hasil- hasil penelitian dalam kegiatan pembelajaran. Beberapa prinsip pembelajaran dikemukakan oleh Atwi Suparman (dalam Siregar, 2011), sebagai berikut:
1) Respon-respon baru (
new responses
) diulang sebagai akibat dari respons yang terjadi sebelumnya. Implikasinya adalah perlunya pemberian umpan balik positif dengan segera atas keberhasilan atau respons yang benar dari siswa; siswa harus aktif membuat respons, tidak hanya duduk diam dan mendengarkan saja.2) Perilaku tidak hanya dikontrol oleh akibat dari respons, tetapi juga di bawah pengaruh kondisi atau tanda-tanda di lingkungan siswa. Implikasinya adalah perlunya menyatakan tujuan pembelajaran secara jelas kepada siswa sebelum pelajaran dimulai agar siswa
bersedia belajar lebih giat serta penggunaan berbagai metode dan media agar dapat mendorong keaktifan siswa dalam proses belajar. 3) Perilaku yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang
atau berkurang frekuensinya bila tidak diperkuat dengan akibat yang menyenangkan. Implikasinya adalah pemberian isi pembelajaran yang berguna,
feedback
berupa penghargaan, latihan atau tes pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada siswa.4) Belajar yang berbentuk respons terhadap tanda-tanda yang terbatas akan ditransfer kepada situasi lain yang terbatas pula. Implikasinya adalah pemberian kegiatan belajar kepada siswa yang melibatkan tanda-tanda atau kondisi yang mirip dengan kondisi dunia nyata.
5) Belajar menggeneralisasikan dan membedakan adalah dasar untuk belajar sesuatu yang kompleks seperti yang berkenaan dengan pemecahan masalah. Implikasinya adalah perlu digunakan secara luas bukan saja contoh-contoh yang positif, tapi juga yang negatif. 6) Situasi mental siswa untuk menghadapi pelajaran akan
mempengaruhi perhatian dan ketekunan siswa selama proses siswa belajar. Implikasinya adalah pentingnya menarik perhatian siswa untuk mempelajari isi pembelajaran, antara lain dengan menunjukkan apa yang akan dikuasai siswa setelah selesai proses belajar, bagaimana menggunakan apa yang dikuasainya dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana prosedur yang harus diikuti atau kegiatan yang harus dilakukan siswa agar mencapai tujuan pembelajaran dan sebagainya.
7) Kegiatan belajar yang dibagi menjadi langkah-langkah kecil dan disertai umpan balik menyelesaikan tiap langkah, akan membantu siswa. Implikasinya adalah guru harus menganalisis pengalaman belajar siswa menjadi kegiatan-kegiatan kecil, disertai latihan dan balikan terhadap hasilnya.
8) Kebutuhan memecah materi yang kompleks menjadi kegiatan- kegiatan kecil dapat dikurangi dengan mewujudkannya dalam suatu model. Implikasinya adalah penggunaan media dan metode pembelajaran yang dapat menggambarkan materi yang kompleks kepada siswa seperti model, realita, film, program video, komputer, drama, demonstrasi dan lain-lain.
9) Keterampilan tingkat tinggi (kompleks) terbentuk dari keterampilan dasar yang lebih sederhana. Implikasinya adalah tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk hasil belajar operasional. Demonstrasi atau model yang digunakan harus dirancang agar dapat menggambarkan dengan jelas komponen- komponen yang termasuk dalam perilaku/keterampilan yang kompleks itu.
10) Belajar akan lebih cepat, efesien dan menyenangkan bila siswa diberi informasi tentang kualitas penampilannya dan cara meningkatkannya. Urutan pembelajaran harus dimulai dari yang sederhana secara bertahap menuju kepada yang lebih kompleks; kemajuan siswa dalam menyelesaikan pembelajaran harus diinformasikan kepadanya.
11) Perkembangan dan kecepatan belajar siswa sangat bervariasi, ada yang maju dengan cepat ada yang lambat. Implikasinya adalah pentingnya penguasaan siswa terhadap materi prasyarat sebelum mempelajari materi pembelajaran selanjutnya; siswa mendapat kesempatan maju menurut kecepatan masing-masing.
12) Dengan persiapan, siswa dapat mengembangkan kemampuan mengorganisasikan kegiatan belajarnya sendiri dan menimbulkan umpan balik bagi dirinya untuk membuat respons yang benar. Implikasinya adalah pemberian kemungkinan bagi siswa untuk memilih waktu, cara dan sumber-sumber disamping yang telah ditentukan, agar dapat membuat dirinya mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan ke-12 prinsip pembelajaran yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut dalam pembelajaran diharapkan dapat tercipta kegiatan pembelajaran yang efektif dan efesien. Menimbulkan efek
feedback
yang positif serta adanyanew responses
dari siswa ketika terjadi interaksi dengan guru dalam proses pembelajaran berlangsung. c. Sistem PembelajaranSistem pembelajaran merupakan satu kesatuan dari beberapa komponen pembelajaran yang saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, Hadi (dalam Hamalik, 2011). Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap sistem pembelajaran yaitu :
Dalam proses pembelajaran, guru bukan hanya berperan sebagai model bagi peserta didiknya, tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran (
manager of learning
). Dengan demikian, keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas dan kemampuan guru.2) Faktor Siswa
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan pada setiap aspek anak tidak selalu sama. Aspek latar belakang dan faktor sifat yang dimiliki siswa maupun sikap serta penampilan siswa di dalam kelas juga merupakan aspek yang dapat mempengaruhi dan menentukan dalam interaksi pembelajaran.
3) Faktor sarana dan prasarana
Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dan siswa dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Dengan demikian, sarana prasarana merupakan komponen penting yang dapat menumbuhkan gairah, motivasi guru mengajar serta dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa untuk belajar.
4) Faktor lingkungan
Dilihat dari dimensi lingkungan, ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas yang didalamnya meliputi jumlah siswa dalam suatu kelas yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran dan faktor iklim sosial-psikologis,
yakni keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran baik secara internal maupun eksternal (Sanjaya, 2014).
d. Komponen-Komponen Sistem Pembelajaran
Sebagai suatu sistem, proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang satu sama lain saling berinteraksi dan berinterelasi. Menurut Sanjaya (2014), komponen–komponen tersebut adalah:
1) Tujuan pembelajaran 2) Materi pelajaran
3) Metode atau strategi pembelajaran 4) Media pembelajaran
5) Evaluasi pembelajaran
Komponen–komponen dalam proses pembelajaran tersebut dapat dijelaskan pada Gambar 2 :
Gambar 2. Komponen Proses Belajar (Sanjaya, 2014)
Berdasarkan gambar tersebut, proses pembelajaran merupakan proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu sistem, maka media
pembelajaran menempati posisi yang cukup tinggi sebagai salah satu komponen proses pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal.
Tujuan pembelajaran merupakan sesuatu yang hendak dicapai oleh peserta didik setelah menyelesaikan setiap proses pembelajaran sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran yang memiliki fungsi sangat penting. Menurut syah (2007), komponen-komponen dalam tujuan pembelajaran antara lain:
1) Perilaku Terminal
Perilaku terminal berupa seperangkat perilaku yang harus ditunjukkan atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Untuk mengetahui perilaku tersebut maka harus digunakan kata-kata operasional (kata-kata yang dapat menunjukkan perilaku peserta didik) yang dapat diukur oleh guru maupun pihak lain yang terkait dengan prose pembelajaran. Kata-kata operasional tersebut berdasarkan domain kognitif, efektif, dan psikomotorik.
2) Kondisi-kondisi Tes
Kondisi yang dimaksud disini adalah situasi pada saat dilakukan evaluasi terhadap tujuan pembelajaran, baik yang dilakukan di akhir proses maupun pada saat proses pembelajaran. Kondisi pada saat dilakukan evaluasi atau tes benar-benar dipersiapkan oelh guru yang meliputi aspek-aspek diantaranya, media dan sumber balajar yang harus dimiliki dan dipergunakan untuk menyelesaikan tes, tantangan yang dihadapai kepada peserta didik hendaknya memiliki waktu yang
terbatas untuk peserta didik dalam menyelesaikan tes, dan cara penyajian informasi dengan tulisan atau dengan mempergunakan media pembelajaran.
3) Ukuran-ukuran Perilaku
Ukuran-ukuran perilaku merupakan ukuran-ukuran yang dijadikan sebagai patokan atau standar untuk mengukur perubahan perilaku peserta didik selama maupun setelah mengikuti proses pembelajaran. Terdapat empat urgensi tujuan pembelajaran menurut Sanjaya (2008). Keempat urgensi tujuan pembelajaran tersebut antara lain:
a) Rumusan pembelajaran yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas keberhasilan proses pembelajaran.
b) Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman maupun panduan kegiatan belajar peserta didik.
c) Tujuan pembelajaran dapat digunakan dalam mendesain pembelajaran lebih lanjut.
d) Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batsa-batas dan kualitas pembelajaran.
Kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dirumuskan dengan tujuan pembelajaran yang didesain oleh seorang guru harus berbasis pada pencapaian kompetensi. Menurut Ardy (2013), setiap kompetensi mengandung beberapa aspek sebagain tujuan yang akan dicapai diantaranya, pengetahuan (
knowledge
), pemahaman (understanding
), kemahiran (skill
), nilai (value
), sikap (attitude
) dan minat (interest
). Dalam penelitian ini menggunakan kurikulum 2013dimana dalam konteksnya kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dirumuskan dan ditetapkan dalam Satuan Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi Mata Pelajaran (SK-MP), Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
Penyampaian informasi merupakan salah satu komponen strategi pembelajaran. Informasi yang baik adalah informasi yang dapat diserap oleh peserta didik dengan baik. Menuru Uno (2008) menjelaskan tentang beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyampaian informasi, yaitu:
a) Urutan penyampaian materi materi harus menggunakan pola yang tepat. Urutan materi yang diberikan berdasarkan tahapan berpikir dari hal-hal yang bersifat konkret ke hal-hal yang bersifat abstrak. Selain itu, perlu juga diperhatikan apakah suatu materi harus disampaikan secara berurutan atau boleh melompat-lompat atau tidak bolak-balik, misalnya dari teori ke praktik atau dari praktik ke teori. Urutan yang sistematis akan memudahkan peserta didik cepat memahami apa yang ingin disampaikan oleh gurunya.
b) Ruang lingkup materi yang disampaikan, besar kecilnya materi yang disampaikan atau ruang lingkup materi sangat bergantung pada karakteristik peserta didik dan jenis materi yang dipelajari yang sudah tergambar pada saat penentuan tujuan pembelajaran.
c) Materi yang akan disampaikan, memahami jenis materi yang akan disampaikan agar diperoleh strategi pembelajaran yang sesuai.
Alat penyampaian informasi berbentuk teks, huruf-huruf dan tanda-tanda baca digunakan seefektif dan seefesien mungkin dalam merangkai kalimat terutama pada menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam pembelajaran. Mengefektifkan kalimat dilakukan sesuai dengan gaya bahasa. Gaya bahasa adalah daya guna bahasa; kesanggupan menyampaikan pengalaman batin (berita batin) dengan hasil sebesar-besarnya. Terdapat beberapa ciri-ciri kalimat efektif, sebagai berikut:
a) Kalimat efektif mengandung kesatuan gagasan
b) Kalimat efektif mewujudkan koherensi yang baik dan kompak
c) Kalimat efektif merupakan komunikasi yang berharkat
d) Kalimat efektif memperhatikan paralelisme
e) Kalimat efektif diwarnai kehematan
f) Kalimat efektif didukung dengan variasi
g) Kalimat efektif dibantu pemakaian EYD
h) Kalimat efektif berdasarkan pilihan kata yang baik (Widyamartaya, 1991).
Menurut Sanjaya (2014), dengan menggunakan media dalam proses pembelajaran akan terjadi variasi aktifitas yang melibatkan semua alat indera pembelajar. Semakin banyak alat indera yang terlibat dalam menerima dan mengolah informasi, semakin besar kemungkinan isi pelajaran tersebut dapat dimengerti dan
dipertahankan dalam ingatan pembelajaran. Sementara dalam kemajuan teknologi saat ini, memungkinkan siswa dapat belajar dari mana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan hasil-hasil teknologi. Oleh karena itu, peran guru bergeser dari sebagai sumber belajar menjadi pengelola sumber belajar, sehingga melalui penggunaan media diharapkan kualitas pembelajaran akan semakin meningkat.
e. Keefektifan Pembelajaran berbasis Multimedia
Keefektifan pembelajaran dapat disamakan dengan kesuksesan pembelajaran yang salah satunya ditandai dengan keinginan siswa mempelajari hal yang diajarkan. Terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan indikasi bahwa pembelajaan dapat dikatakan efektif, menarik, bermakna, dan memberi tantangan pada siswa. Keempat kondisi tersebut adalah (Prasetya, dalam Sugihartono, 2013):
1)
Attention
(perhatian)Perhatian siswa muncul didorong rasa ingin tahu. Perlu adanya ransangan sehingga siswa selalu memberikan perhatian terhadap materi pelajaran yang diberikan. Materi yang disampaikan bervariasi, senantiasa mendorong keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar, dan banyak menggunakan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari untuk memperjelas konsep.
2)
Relevansi
(relevansi)Menunjukkan adanya hubungan antara materi pelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Motivasi siswa akan terpelihara apabila siswa menganggap apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi
3)
Confidence
(kepercayaan diri)Berhubungan dengan keyakinan pribadi bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk melakukan suatu tugas yang menjadi syarat keberhasilan. Memperbanyak pengalaman berhasil siswa misalnya, dengan menyusun aktivitas pembelajaran sehingga mudah dipahami, menyusun kegiatan pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menyatakan persyaratan untuk berhasil, dan memberikan umpan balik yang konstruktif selama proses pembelajaran.
4)
Satisfaction
(kepuasan)Kepuasan dalam pencapaian tujuan dipengaruhi oleh konsekwensi yang diterima. Untuk meningkatkan dan memeliharanya, guru dapat memberi penguatan berupa pujian, pemberian kesempatan dan sebagainya.
Selain itu, menurut Rusman dkk (2009), manfaat multimedia pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b. Materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
c. Metode pembelajaran akan bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi harus mengajar setiap jam pelajaran.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemostrasikan, dan lain-lain.
Menurut Kemp dan Dayton (dalam Daryanto, 2013) menjelaskan beberapa kontribusi media dalam proses pembelajaran antara lain yaitu :
a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar b. Pembelajaran dapat lebih menarik
c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
h. Peran guru mengalami perubahan ke arah yang positif
Berdasarkan hal diatas, dapat disimpulkan bahwa keefektifan pembelajaran tidak hanya berhubungan dengan kesuksesan dalam belajar tetapi juga berhubungan dengan nilai yang diperoleh siswa. Selain itu keefektifan dalam pembelajaran dipengaruhi oleh guru dimana jika guru paham benar terhadap materi yang diajarkan, paham terhadap cara siswa belajar, dan tentunya dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik.
Secara umum manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan multimedia pembelajaran interaktif adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, dapat mengurangi jumlah waktu mengajar, dapat meningkatkan kualitas belajar siswa, proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, serta dapat meningkatkan sikap belajar siswa (Daryanto, 2013).
Pembelajaran berbasis multimedia merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan
link
dantool
yang memungkinkan pemakai untuk melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi (Rusman, dkk, 2011)Menurut Seels & Glasgow (dalam Arsyad, 2002) menjelaskan tentang Media pembelajaran interaktif adalah suatu sistem penyampaian pengajaran yang menyajikan materi video rekaman dengan pengendalian komputer kepada penonton (siswa) yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif dan respon itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. Media pembelajaran interaktif yang dimaksudkan adalah berbentuk
Compact-Disk
(CD). Media ini disebut CD Multimedia Interaktif.Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran interaktif adalah sebuah suatu kesatuan dari metode penggunaan teknologi untuk membantu proses belajar atau penyampaian materi yang bertujuan untuk penyeragaman
materi yang disampaikan sehingga membuat proses belajar mengajar lebih jelas, menarik dan juga dapat mengefiseinkan waktu karena memungkinkan proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana saja sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
4. Administrasi Server
Mata pelajaran Administrasi server merupakan mata pelajaran pada kelompok paket keahlian teknik komputer dan jaringan yang ciri keahlian khusus bagi lulusan SMK. Layanan server jaringan yang akan dipelajari harus dikuasai konsep dan prinsip kerjanya, sebelum melakukan eksperimen dalam mengimplementasikan dalam jaringan komputer yang nyata.
Pembelajaran Administrasi Server menggunakan metode pendekatan
saintifik
. Pendekatansaintifik
merupakan pendekatan melingkupi praktikum atau eksperimen berbasis sains yang merupakan bidang pendekatan ilmiah dengan tujuan dan aturan khusus, dimana tujuan utamanya adalah untuk memberikan bekal keterampilan yang kuat dengan disertai landasan teori yang realistis mengenai fenomena yang akan di amati.Gambar 3. Peta Kedudukan Bahan Ajar Kelompok C3 Mata Pelajaran Administrasi Server (Wismanu, 2013)
5. Kajian Model Pengembangan
Penelitian dan pengembangan (