• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

E. Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah meliputi wawancara, observasi, dan pengumpulan dokumen.

1. Teknik wawancara

Wawancara adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan untuk mengumpulkan data penelitian kualitatif.Wawancara memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang beragam dari pada responden dalam situasi dan konteks. Meskipun demikian, wawanacara perlu digunakan dengan hati-hati karena perlu ditriangulasi dengan data lain.30

Seorang peneliti tidak melakukan wawancara berdasarkan sejumlah pertanyaan yang telah disusun dengan mendetail dengan alternative jawaban yang telah dibuat sebelum melakukan wawancara, melainkan berdasarkan pertanyaan yang umum yang kemudian didetailkan dan dikembangkan ketika melakukan wawancara atau setelah melakukan wawancara untuk melakukan wawancara berikutnya.Mungkin ada sejumlah pertanyaan yang telah dipersiapkan sebalum melakukan wawancara (sering disebut pedoman wawancara), tetapi pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak terperinci dan bertunya pertanyaan-pertanyaan terbuka.

Dalam tahap wawancara ini, peneliti akan melakukan wawancara bertahap:

30

a. Kepala sekolah, yaitu untuk mendapatkan informasitentang data-data umum madrasah.

b. Guru, yaitu untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana guru berpartisipasi pada penumbuhan kedisiplinan siswa melalui penerapan tata tertib.

c. Siswa, yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai sejauh mana siswa tersebut dalam menaati peraturan tata tertib yang sudah dibuat. 2. Observasi

Peneliti untuk mengetahui sesuatu yang terjadi atau yang sedang dilakukan merasa perlu untuk melihat sendiri, mendengar sendiri, atau merasakan sendiri.Hal ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi. Teknik observasi ini diklasifikasikan menurut 3 cara, pertama, pengamat bertindak sebagai seorang partisipan atau non perisipan, kedua, observasi dapat dilakukan secara terus terang atau penyamaran, ketiga, observasi yang menyangkut latar. Dalam penelitian ini digunakan teknik observasi yang pertama, dimana pengamat bertindak sebagai partisipan.

Observasi dalam penelitian ini dilakukan di sekolah MI Ma’arif Kadipaten Ponorogo.

3. Dokumentasi

Pengumpulan dokumen ini mungkin dilakukan untuk mengecek kebenaran atau ketepatan infiormasi yang diperoleh dengan melakukan

wawancara.Bukti-bukti tertulis tentu lebih kuat dari informasi lisan untuk hal-hal tertentu, seperti peraturan-peraturan dan lain sebagainya.31

Dalam penelitian ini, pengumpulan dokumen dilakukan untuk mendapatkan data tentang:

a. Sejarah berdirinya Madrasah b. Letak geografis Madrasah c. Visi da Misi Madrasah d. Keadaan guru dan siswa

e. Keadaan sarana dan prasarana Madrasah

F. Teknik Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman analisi data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara siklus, dimulai dari tahap satu sampai tiga, kemudian kembali ke tahap satu. Berikut ini akan diringkas dan diulas gagasan mereka tentang analisis data dalam penelitian kualitatif. Secara garis besar Miles dan Huberman membagi analisis data menjadi tiga tahap, yaitu:

1. Tahap Kodifikasi

Tahap ini merupakan tahap pekodingan terhadap data. Hal yang mereka maksud dengan pekodingan data adalah peneliti memberikan nama atau penamaan terhadap hasil penelitian. Hasil kegiatan tahap pertama adalah diperolehnya tema-tema atau klasifikasi dari hasil penelitian.

31

2. Tahap Penyajian

Tahap ini merupakan tahap lanjutan analisis dimana peneliti menyajikan temuan peneliti berupa kategori atau pengelompokkan.

3. Tahap Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Adalah suatu tahap lanjutan dimana pada tahap ini peneliti menarik kesimpuan dari temuan data. Ini adalah interpretasi peneliti atas temuan dari suatu wawancara atau sebuah dokumen. Setelah kesimpulan diambil, peneliti kemudian mengecek lagi kesahihan interpretasi dengan cara mengecek ulang proses koding dan penyajian data untuk memastikan tidak ada kesalahan yang telah dilakukan. Setelah tahap tiga ini dilakukan, maka peneliti telah memiliki temuan penelitian berdasarkan analisis data yang telah dilakukan terhadap suatu hasil wawancara atau sebuah dokumen.32

G. Pengecekan Keabsahan Temuan

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas). Derajat kepercayaan keabsahan data (kreadibitas data) dapat diadakan pengecekan dengan teknik: 1. Perpanjangan keikutsertaan

Peneliti dalam kualitatif adalah instrument itu sendiri. Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Dalam hal ini keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu

32

singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan peneliti pada latar penelitian.

2. pengumpulan yang tekun,

Ketekukan pengamatan yang dimaksud adalah menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari. Ketekunan pengamatan ini dilaksanakan peneliti dengan cara: (a) mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara bekesinambungan terhadap peran guru dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa melalui penerapan tata tertib di MI MA’ARIF KADIPATEN PONOROGO, kemudian (b) menelaahnya secara rinci sampai suatu pada titik, sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh faktor yang ditelaah sudah difahami dengan cara yang biasa

3. Tehnik triangulasi

Triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan : sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini, dalam hal ini digunakan tehnik triangulasi dengan sumber, berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal itu dapat dicapai peneliti dengan jalan : (a) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, (b) membandingkan apa yang

dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, (c) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, (d) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, dan orang pemerintahan, (e) membandingkan hasil wawancara dengan isi sesuatu dokumen yang berkaitan. Hal ini dapat membuktikan bahwa di MI MA’ARIF KADIPATEN PONOROGO melakukan peran guru dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa melalui penerapan tata tertib.

H. Tahapan-Tahapan Penelitian

Tahap-tahap dalam penelitian ini ada 3 tahapan dan ditambah dengan tahap terakhir dari penelitian yaitu tahap penulisan laporan hasil penelitian. Tahap-tahap penelitian tersebut adalah:

1. Tahap pra lapangan, yaitu meliputi: menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajagi dan menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informasi, menyiapkan perlengkapan penelitian dan menyangkut persoalan etika penelitian.

2. Tahap pekerjaan lapangan, yang meliputi: memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan serta sambil mengumpulkan data.

3. Tahap analisis data, yang meliputi: analisis selama dan setelah pengumpulan data.

BAB IV

Dokumen terkait