• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tekhnik Analisis Data

Dalam dokumen (STAIN) JURAI SIWO METRO (Halaman 53-82)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

F. Tekhnik Analisis Data

Keterangan :

: Korelasi antara skor-skor belahan tes.

: Koefisien reliabilitas yang sudah di sesuaikan.

F. Tekhnik Analisis Data

Analisa data kuantitatif dengan teknik product moment, korelasi product moment digunakan bila kedua datanya bergejala interval, untuk menghitung product moment dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

Koefisien korelasi

N : Jumlah Sampel ∑X : Jumlah seluruh skor x ∑Y : Jumlah seluruh skor y

XY : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y.46

Hasil analisa data melalui perhitungan diatas, di konsultasikan pada tabel nilai koefisien korelasi “r” product moment (rtabel), baik pada taraf

signifikan 1% maupun 5%, apabila lebih besar dari harga r tabel, baik pada taraf signifikan 1% maupun 5% maka hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Atau pada taraf signifikan 1% maupun 5% memang ada korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y yaitu antara (variabel bebas) keharmonisan dalam keluarga dan (variabel terikat) kesehatan mental.47

Sedangkan untuk mencari seberapa besar pengaruh keharmonisan dalam keluarga terhadap kesehatan mental anak di Desa Banjarrejo kecamatan

Batanghari Kabupaten Lampung Timur adalah “hasil dikuadratkan dan dikalikan dengan 100%”.

46. Ibid., h. 137.

47 M.Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik (Statistik Deskriptif), (Jakarta: Bumi Aksara,2003), h. 248.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN

a. Sejarah singkat berdirinya Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

Desa Banjarrejo di buka pada tahun 1939, jumlah penduduk pada waktu itu berjumlah 1000 jiwa yang terdiri dari 300 kepala keluarga. Penduduk tersebut adalah angkatan kolonisasi yang didatangkan dari jawa timur antara lain : Kediri, Trenggalek, Pacitan, Blitar, Bojonegoro, Wates, Kulon Progo, dan dari Yogyakarta.

Nama kepala kampung adalah bapak Joyo Sumarto, hingga tahun 1947. Nama Banjarrejo berasal dari Banjar dan Rejo, Banjar berarti dipisah-pisahkan, ada juga yang mengartikan Desa, dan Rejo berarti Ramai. Jadi Desa Banjarrejo berarti dipisah-pisahkan agar menjadi ramai.

Sebelum penduduk dipisah-pisahkan ke rumah masing-masing sebelumnya telah di asramakan pada suatu tempat atau dibuat bedeng-bedeng yaitu desa, Simbawaringin Kecamatan Trimurjo. Baru kemudian dipisahkan satu keluarga dengan keluarga dengan keluarga lain, ketempat atau ke rumah yang telah disediakan pada waktu itu.

Sedangkan Desa Banjarrejo dikenal dengan sebutan Bedeng 38. Nomor tersebut adalah merupakan nomor urut pembukaan hutan dari Pemerintah Hindia Belanda. Sehingga sampai sekarang Desa Banjarrejo dikenal dengan nama Bedeng 38, sejak pembukaan sampai sekarang Desa Banjarrejo telah mengalami beberapa pemimpin Kepala Desa.

b. Visi Dan Misi Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

1) Visi

a) Desa Banjarrejo adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan segala potensinya dalam sistem pemerintahan di wilayah Desa Banjarrejo.

b) Mandiri adalah satu kondisi kehidupan yang kreatif, inovatif, produktif, dan prasitipatif sehingga mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.

c) Pertanian: Bahwa sektor pangan adalah hal utama dalam perekonomian, sehingga tidak akan terjadi rawan pangan di Desa Banjarrejo.

2) Misi

a) Memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk meningkatkan SDM melalui pendidikan formal maupun informal.

b) Bekerja sama dengan petugas penyuluh lapangan dan kelompok tani untuk menambah hasil pertanian.

c) Meningkatkan usaha pertanian dan industri lokal. d) Meningkatkan dan mengelola pendapatan asli daerah.

e) Mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih melalui pelaksanaan otonomi Desa.

c. Letak Geografis Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

Desa Banjarrejo mempunyai luas wilayah 425,02 Ha, Ketinggian di atas permukaan laut ( rata-rata) : 50 dpl, Suhu : 27 – 32 C, Curah Hujan : 2000/3000 mm, dengan batas – batas sebagai berikut:

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Yosodadi dan Adirejo Kecamatan Metro.

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bumiharjo Kecamatan Batanghari.

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sumberrejo dan Tejosari Kecamatan Metro.

4) Sebelah Barat berbatasan dengan Metro dan Tejosari Kecamatan Metro.

d. keadaan penduduk Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

Tabel 3

No U R A I A N JUMLAH KETERANGAN

1. KEPENDUDUKAN

A. Jumlah Penduduk ( Jiwa ) 7756

B. Jumlah KK 1901

C. Jumlah Laki – Laki 3931 a. 0 - 15 Tahun 1596 b. 16 – 55 Tahun 2186 c. Diatas 55 tahun 149 D. Jumlah Perempuan 3825 a. 0 - 15 tahun 1537 b. 16 – 55 tahun 2147 c. Diatas 55 tahun 141 2. KESEJAHTRAAN SOSIAL A. Jumlah KK Prasejahtera 513 B. Jumlah Kk Sejahtera 735 C. Jumlah KK Kaya 103 D. Jumlah KK Sedang 98 E. Jumlah KK Miskin 452 3. TINGKAT PENDIDIKAN A. Tidak tamat SD 1655 B. SD 2145 C. SLTP 1925 D. SLTA 1925 E. Diploma/ Sarjana 298 4. MATA PENCAHARIAN A. Buruh Tani 492 B. Petani 2832 C. Peternak -D. Pedagang 2016 E. Tukang Kayu 211 F. Tukang Batu 175 G. Penjahit 51 H. PNS 550 I. Pensiunan 70 J. TNI/Polri 36 K. Perangkat Desa 44 L. Pengrajin 1 M. Industri Kecil 8 N. Buruh Industri 84 O. Lain-Lain 1246

5. AGAMA A. Islam 7382 B. Katolik 225 C. Protestan -D. Hindu 8 E. Budha 21

Sumber Data : Monografi Desa Banjarrejo

1) Sarana dan prasarana Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

Desa Banjarrejo memiliki beberapa sarana dan prasarana di antaranya:

Tabel 4

Sarana dan Prasarana Desa Banjarrejo

NO Jenis Prasarana dan Sarana

Desa Jumlah Keterangan

1. Balai Desa 1 2. Gedung SLTA 4 3. Gedung SLTP 1 4. Gedung SD 3 5. Gedung MI -6. Gedung TK 3 7. Masjid 7

8. Mushola 17 Perlu diperbaiki

9 Pasar Desa 1 10 Poskesdes 1 11 Posyandu 2 12 Poskampling 11 13 Jembatan 3 14 Gedung TPQ 2 15 PAUD 3

16 Gedung Posyandu 3 Perlu penambahan 17 Gedung Poskesdes 1

Sumber Data : Monografi Desa Banjarrejo

2) Struktur organisasi Desa Banjarrejo

Tabel 5

NO NAMA JABATAN

1. Musidi Kepala Desa

2. Warsino Sekretaris Desa 3. Istadi Kasi Pertanian 4. Warsito Jati, SE Kasi Keamanan 5. Parman. S Kaur Pemerintahan

6. Suwardi Kaur Umum

7. Suakrdi. Y Kaur Pembangunan 8. Ahmad Yakim Kaur Keuangan 9. Muji Rahayu Kepala Dusun 1 10. Sastro Suwarno Kepala Dusun 2-A 11. Panut Kepala Dusun 2-B 12. Marsudi Kepala Dusun 3 13. Dodi Kepala Dusun 4 14. Tugiyanto Kepala Dusun 5-1 15. Mardiyanto Kepala Dusun 5-2 16. Darsono Kepala Dusun 6 17. Sudaryani Ketua RT 1 18. Drs. Sukarman Ketua RT 02-A 19. Tugiyanto Ketua RT 02-B 20. Samuji Ketua RT 03 21. Marsudi Ketua RT 04 22. Tohir Ismadi Ketua RT 05 23. Sujarno Ketua RT 06

24. Supardi Ketua RT 07 25. Syarifuddin Shi Ketua RT 08-A 26. Abdul Wahab Ketua RT 08-B 27. M. Hapit Ketua RT 08-C 28. Junaidi Ketua RT 09 29. Mardi Waluyo Ketua RT 10 30. Kasido Ketua RT 11 31. Hadi Purnomo Ketua RT 12 32. Hi. Marli Ketua RT 13 33. Drs. Sukaryono Ketua RT 14 34. Supriyadi Ketua RT 15 35. Sibuan, SE Ketua RT 16-A 36. Mariyana Ketua RT 16-B 37. Aris Mulyono Ketua RT 17-A 38. Darmaji Ketua RT 17-B

Sumber Data : Monografi Desa Banjarrejo

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian a. Variasi Jawaban Responden

1) Jawaban Responden untuk Variabel Keharmonisan Keluarga

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dapat diperoleh data kuantitatif dari jawaban responden, untuk lebih jelasnya berikut akan penulis sajikan tabel hasil jawaban responden berikut skor nilai yang diperoleh.

Tabel 6

Rekapitulasi jawaban Responden Variabel Keharmonisan Keluarga

No. Item Soal Jumlah

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A B C 1 a b b c a a a a a b 6 3 1 2 a a a a b a a b a a 8 2 * 3 a a c a a b a b a a 7 2 1 4 a a b a b b b a a a 6 4 * 5 a a a b b b a b b a 5 5 * 6 a b b b b b b a a a 4 6 * 7 a c b b b b a b a a 4 5 1 8 a c c a b b b b a c 3 4 3 9 b c c c b b b b a a 2 5 3 10 c a c a b b b b a c 3 4 3 11 a a b b b b b b a a 4 6 * 12 b b c a b b b b c c 1 6 3 13 b a c b c b a b a c 3 4 3 14 a a a a b a a b a a 8 2 * 15 a a c a b a a b a a 7 2 1 16 a a a a b b a b a a 7 3 * 17 a a b b b c a b a a 5 4 1 18 a a a a b b a b a b 7 3 * 19 a a c a a b b b a c 5 3 1 20 a a a b b a a b a a 7 3 * 21 a a c a b a a b a a 7 2 1 22 a a a a b b a b a a 7 3 * 23 a a a a b b a b a a 7 3 * 24 a c a a b b a b a b 5 4 1 25 a c c a b a b b a c 4 3 3 26 a a a b a b a b b c 4 5 1

Dalam perhitungan skor jawaban responden penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Mengubah data kualitas menjadi data kuantitas dari jawaban responden dengan ketentuan bila jawaban:

A diberi skor 3 B diberi skor 2 C diberi skor 1

Tabel 7

Skor Jawaban Responden Variabel Keharmonisan Keluarga

No. Skor yang diperoleh dari jawaban

Jumlah Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 3 2 2 1 3 3 3 3 3 2 25 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 28 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 26 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 26 5 3 3 1 2 2 2 3 2 2 3 23 6 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 24 7 3 1 2 2 2 2 3 2 3 3 23 8 3 1 1 3 2 2 2 2 3 1 20 9 2 1 1 1 2 2 2 2 3 3 19

10 1 3 1 3 2 2 2 2 3 1 20 11 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 25 12 2 2 1 3 2 2 2 2 1 1 18 13 2 3 1 2 1 2 3 2 3 1 20 14 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 28 15 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 26 16 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 27 17 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 26 18 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 26 19 3 3 1 3 3 2 2 2 3 1 23 20 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 27 21 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 26 22 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 27 23 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 27 24 3 1 3 3 2 2 3 2 3 2 24 25 3 1 1 3 2 3 2 2 3 1 21 26 3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 23

b) Mencari lebar interval

Untuk mengetahui kriteria penilaian dari variabel keharmonisan keluarga kedalam kriteria baik, cukup baik, kurang baik, rumus yang digunakan adalah:

R = H – L + 1 R = 28 – 18 + 1 R = 11

Keterangan :

H = Skor Tertinggi L = Skor Terendah

Setelah R diketahui dan jumlah interval kelas sudah ditentukan. Maka bisa dicari lebar interval ( i ) dengan rumus sebagai berikur: i =

= 11 3 = 3,67 = 4.

Maka kriteria nilai yang diperoleh dari skor jawaban responden adalah sebagai berikut:

18 – 21 = C (Kurang) 22 – 25 = B (Cukup Baik) 26 – 29 = A (Baik)

Tabel 8 Kriteria Nilai dari

Variabel Keharmonisan Keluarga

No. Responden Jumlah Skor Kriteria Nilai

1 1 25 B 2 2 28 A 3 3 26 A 4 4 26 A 5 5 23 B 6 6 24 B 7 7 23 B 8 8 20 C 9 9 19 C 10 10 20 C 11 11 25 B 12 12 18 C R 3

13 13 20 C 14 14 28 A 15 15 26 A 16 16 27 A 17 17 26 A 18 18 26 A 19 19 23 B 20 20 27 A 21 21 26 A 22 22 27 A 23 23 27 A 24 24 24 B 25 25 21 C 26 26 23 B

Setelah diketahui nilai kategori baik, cukup dan kurang maka akan diketahui prosentasenya dengan rumus :

P = Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah subjek48 Tabel 9

Distribusi Frekuensi Hasil Angket Tentang Keharmonisan Keluarga

48 .Anas Sudijonno, Pengantar statistic pendidikan, (Jakarta, Rajawali Pers, 2011), h.43

No. Kategori Lambang Frekuensi Prosentase

1 Baik A 12 46,2

2 Cukup B 8 30,8

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa 26 orang tua dalam keluarga yang menjadi sampel penelitian tentang keharmonisan keluarga dengan 6 kategori kurang, 8 kategori cukup dan 12 kategori baik.

2) Jawaban Responden untuk Variabel Kesehatan Mental Anak

Dari hasil jawaban responden tentang kesehatan mental dapat doperoleh data, untuk lebih jelasnya berikut akan penulis sajikan tabel hasil jawaban responden beserta skor nilai yang diperoleh.

Tabel 10

Rekapitulasi jawaban Responden Variabel Kesehatan Mental

No. Item Soal Jumlah

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A B C 1 a A a a a b b a a a 8 2 * 2 a A b a a b a a b a 7 3 * 3 b B b a b c c b c c 1 5 4 4 a A b a a a a b a a 8 2 * 5 b B b a b b b b b c 1 8 1 6 a A b a a a b a a a 8 2 * 7 b B b a b b b a b a 3 7 * 8 b B b a b b c b b c 1 7 2 9 b C b a b b c b b c 1 6 3 10 b C b a b b c b b c 1 6 3

11 a A b b b b b a a b 4 6 * 12 a B b a b c b a b c 3 5 2 13 b B b b b b b a b c 1 8 1 14 b A b a b b b a a a 5 5 * 15 a B b a b a b a b c 5 4 1 16 b B b a b b b a b a 3 7 * 17 a A a a a b b a a a 8 2 * 18 a A a a b b b a a a 7 3 * 19 b B b a b b b a c c 2 6 2 20 a A b a a b b a a a 7 3 * 21 b A b a b b b b a a 4 6 * 22 a B b a b b b a b b 3 7 * 23 b B b a b b b b a a 3 7 * 24 b B b a a b b b b a 3 7 * 25 b B b a c b b a b a 3 6 1 26 a B a a a b a a a a 8 2 *

Dalam perhitungan skor jawaban responden penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Mengubah data kualitas menjadi data kuantitas dari jawaban responden dengan ketentuan bila jawaban:

A diberi skor 3 B diberi skor 2 C diberi skor 1

Lebih jelasnya penulis akan menyajikan data melalui tabel rekapitulasi jawaban responden untuk variabel kesehatan mental pada anak:

Skor Jawaban Responden

Variabel tentang Kesehatan Mental Anak

No. Skor yang diperoleh dari jawaban Jumlah

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 28 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 27 3 2 2 2 3 2 1 1 2 1 1 17 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 28 5 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 20 6 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 28 7 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 23 8 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 19 9 2 1 2 3 2 2 1 2 2 1 18 10 2 1 2 3 2 2 1 2 2 1 18 11 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 24 12 3 2 2 3 2 1 2 3 2 1 21 13 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 20 14 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 25 15 3 2 2 3 2 3 2 3 3 1 24 16 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 23 17 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 28 18 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 27 19 2 2 2 3 2 2 2 3 1 1 20 20 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 27 21 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 24 22 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 23 23 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 23 24 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 23 25 2 2 2 3 1 2 2 3 2 3 22 26 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 28

Untuk mengetahui kriteria penilaian dari variabel kesehatan mental anak kedalam kriteria baik, cukup baik, kurang baik, rumus yang digunakan adalah:

R = H – L + 1 R = 28 – 17 + 1 R = 12

Keterangan :

R = Jarak Pengukuran (Range) H = Skor Tertinggi

L = Skor Terendah

Setelah R diketahui dan jumlah interval kelas sudah ditentukan. Maka bisa dicari lebar interval ( i ) dengan rumus sebagai berikur: i =

= 12 3 = 4.

Maka kriteria nilai yang diperoleh dari skor jawaban responden adalah sebagai berikut:

17 – 20 = C (Kurang), 21 – 24 = B (Cukup Baik), 25 – 28 = A (Baik)

Tabel 12 R

Kriteria Nilai dari

Variabel Kesehatan Mental Anak

No. Responden Jumlah Skor Kriteria Nilai

1 1 28 A 2 2 27 A 3 3 27 A 4 4 28 A 5 5 20 C 6 6 28 A 7 7 23 B 8 8 19 C 9 9 18 C 10 10 18 C 11 11 24 B 12 12 21 B 13 13 20 C 14 14 25 A 15 15 23 B 16 16 24 B 17 17 28 A 18 18 26 A 19 19 20 C 20 20 27 A 21 21 24 B 22 22 23 B 23 23 23 B 24 24 23 B 25 25 22 B 26 26 28 A

Setelah diketahui nilai kategori baik, cukup dan kurang maka akan diketahui prosentasenya dengan rumus :

P = Keterangan : P = Prosentase F =Frekuensi N = Jumlah subjek49 Tabel 13

Distribusi Frekuensi Hasil Angket

Tentang Kesehatan Mental Anak

No. Kategori Lambang Frekuensi Prosentase

1 Baik A 10 38,5

2 Cukup B 10 38,5

3 Kurang C 6 23

Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa 26 anak dalam keluarga yang menjadi sampel penelitian tentang kesehatan mental anak dengan 8 kategori kurang, 9 kategori cukup dan 9 kategori baik.

3. Pengujian Hipotesis

Hipotesis pertama yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian ini adalah ”Terdapat pengaruh keharmonisan keluarga terhadap kesehatan mental anak di Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.” Proses pengolahan dan analisa data secara manual yang penulis lakukan dalam penelitian in adalah dengan menggunakan rumus Product Moment.

Keterangan :

Koefisien korelasi

N : Jumlah Sampel ∑X : Jumlah seluruh skor x ∑Y : Jumlah seluruh skor y

XY : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y.50

Apabila r hitung telah diperoleh, kemudia r tabel dikonsultasikan dengan kriteria dan r tabel product moment dengan kriteria r hitung > r tabel pada taraf 5% atau 1% maka hipotesis kerja diterima. Sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka hipotesis ditolak.

Untuk lebih mudahnya dalam perhitungan korelasi, penulis akan sajikan tabel koefisien korelasi sebagai berikut:

50. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Alfabeta: Bandung, 2011), h. 137.

Tabel 14

Koefisien Korelasi Antara

Keharmonisan Keluarga dan Kesehatan Mental Anak

No. Resp. X Y X² Y² XY

1 25 28 625 784 700 2 28 27 784 729 756 3 26 17 676 289 442 4 26 28 676 784 728 5 23 20 529 400 460 6 24 28 576 784 672 7 23 23 529 529 529 8 20 19 400 361 380 9 19 18 361 324 342 10 20 18 400 324 360 11 25 24 625 576 600 12 18 21 324 441 378 13 20 20 400 400 400 14 28 25 784 625 700 15 26 24 676 576 624 16 27 23 729 529 621 17 26 28 676 784 728 18 26 27 676 729 702 19 23 20 529 400 460 20 27 27 729 729 729 21 26 24 676 576 624 22 27 23 729 529 621 23 27 23 729 529 621 24 24 23 576 529 552 25 21 22 441 484 462 26 23 28 529 784 644

Σ

628 608 15384 14528 14835

Dengan melihat tabel diatas, maka rumus product moment dapat secara langsung digunakan. Adapun penghitungannya adalah sebagai berikit:

dibulatkan menjadi

B. Pembahasan

Berdasarkan dari pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus

product moment yang menunjukkan adanya pengaruh keharmonisan keluarga

maka data yang diperoleh terlebih dahulu diadakan perhitungan statistik dengan menggunakan rumus product moment yaitu untuk mencari besarnya angka korelasi antara keharmonisan keluarga terhadap kesehatan mental anak.

Berdasarkan analisa statistik diperoleh koefisien korelasi antara

keharmonisan keluarga dan kesehatan mental anak ( ) sebesar , selanjutnya hasil tersebut dikonsultasikan dengan r tabel product moment

dengan N = 26 dan taraf signifikasi 5% yaitu serta 1% yaitu . Terbukti hasil tersebut lebih besar dari r tabel, maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini signifikan, dalam arti hipotesis yang menyatakan” Bahwa ada pengaruh yang signifikan antara keharmonisan dalam keluarga terhadap kesehatan mental anak di desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur” diterima.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang ada pada bab IV, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Keharmonisan keluarga di Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur berada pada tingkatan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis pada tabel 9, bahwa kategori baik sebesar 46,2%, cukup baik 30,8%, dan kategori kurang sebanyak 23%.

2. Kesehatan mental anak di Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur berada pada tingkatan kategori baik, cukup

baik dan kurang, sebagaimana yang tertera pada tabel 13, bahwa kategori baik sebesar 38,5%, kategori cukup baik sebesar 38,5% dan kategori kurang sebesar 23%.

3. Ada pengaruh keharmonisan keluarga terhadap kesehatan mental anak di Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Adapun koefisien kolerasi antara keharmonisan keluarga dan kesehatan

mental anak ( ) adalah sebesar 0,578. Nilai r ini dikonsultasikan dengan nilai r tabel product moment dengan N = 26 dan taraf signifikasi 5% yaitu 0,388 serta taraf signifikasi 1% yaitu 0,496 terbukti r hitung lebih besar daripada r tabel sehingga hipotesis yang diajukan “diterima”, jadi intinya bahwa pengaruh keharmonisan keluarga terhadap kesehatan mental anak di desa Banjarrejo kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur berada pada tingkatan cukup.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

5. Untuk keluarga

Diharapkan dapat memberikan bahan masukan terhadap sebuah keluarga untuk menciptakan keluarga yang penuh ketentraman, ketenangan, kebahagiaan, dan keharmonisan dalam keluarga agar memperoleh kesehatan jasmani dan rohani bagi keluarga khususnya pada anak.

6. Untuk masyarakat

Masyarakat mengetahui peran dan tugas betapa pentingnya pembinaan kesehatan mental pada anak sebagai penerus bangsa, sehingga dapat berperan sebagaiman semestinya.

7. Bagi anak-anak

Anak-anak dapat memahami pentingnya menjaga komunikasi dengan orang tuanya juga demi mendapatkan masa depan yang sehat dan positif.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Renika Cipta, 2006.

---, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010.

Aziz Q, Ikhwan, Pendidikan Keluarga Dalam Membentuk Kesehatan Mental Remaja

(Studi Kasus di Desa Bumiharjo Kec. Batanghari Lampung Timur), STAIN

Jurai Siwo Metro, 2012.

Burhanudin, Yusak, Kesehatan Mental, Bandung : PT . Pustaka Setia, 1999.

Clara ,Pentingnya Mengetahui Karakteristik Anak Usia Dini, dalam http://mutiarabijak.com/2014/06/22/pentingnya-mengetahui-karakteristik-anak-usia-dini/ di unduh pada 6 Desember 2015.

Ernawati,”Ciptakan Keluarga Harmonis, Menghindari Perceraian”, dalam http://kalsel.bkkbn.go.id/_layouts/mobile/.com diunduh pada 04 November 2015.

Fahmi, Mustofa, Penyesuaian Diri Pengertian dan Peranannya Dalam Kesehatan

Mental, Jakarta : PT . Bulan Bintang, 1982.

Hasan, M.Iqbal, Pokok-Pokok Materi Statistik (Statistik Deskriptif), Jakarta: Bumi Aksara,2003.

Hawari, Dadang, Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Jakarta : PT Dana Bhakti Prima Yasa, 1996.

Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

Jalaludin dan Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, Jakarta : PT . Kalam Mulia, 1993.

Kasiran, Moh., Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, Malang: UIN Mailiki Press, 2010.

Kusnadi, Edi, Metodologi Penelitian, Ramayana Press dan STAIN Metro, 2008. Lesmana, Andi, “Definisi Anak”, dalam

http://andibooks.wordspress.com/definisi-anak/ di unduh pada 5 desember 2015.

Mubarok, Ahmad, Jiwa Dalam Al-Qur’an, Jakarta : PT. Paramadina, 2000. Nazir, Moh., Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999.

Purwanto , METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF Untuk Psikologi dan

Pendidikan, Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR, 2012.

Al’Quran Cordoba, Al-Qur’anulkarim Rasm Standar Indonesia, (Bandung; Cordoba International Indonesia), 2013

Semiun, Yustinus, Kesehatan Mental 1, Yogyakarta : Kanisius, 2006.

Subagyo, joko, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Jakarta , Reneka Cipta, 2006.

Subhan, Zaitunah, Membina Keluarga Sakinah, Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara, 2005.

Sudijonno,Anas, Pengantar statistic pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

R&D, Alfabeta: Bandung, 2011.

Sururin, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta : PT . Raja Grafindo Persada, 2004.

Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008. Syarfilani, Zihan, Batasan Usia Bagi Tiap Masa Perkembangan, dalam

https://asiaaudiovisualexc09zihansyarfilani.wordpress.com/2009/06/27/ batasan-usia-bagi-tiap-masa-perkembangan/ di unduh pada 5 Desember 2015.

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Metro: STAIN Jurai Siwo, 2013. Wahab, Rohmalia, Psikologi Agama, Jakarta : Rajawali Pers, 2015.

Wariso,Pembinaan Mental Remaja Dalam Pendidikan Islam (Studi Kasus Di Desa

Ratna Daya Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur Tahun 2014), Skripsi, .Metro: Stain,2014.

Yusuf LN, Syamsu, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA, Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2012.

Dalam dokumen (STAIN) JURAI SIWO METRO (Halaman 53-82)

Dokumen terkait