METODE PENELITIAN
3.5 Metode Penelitian Tahap
3.5.6 Teknik Analisa Data
Data yang diperolah dari uji coba lapangan ada dua jenis:
1. Data kuantitatif
Hasil kecepatan mahasiswa menyelesaikan requirement preventive dentistry dan hasil penilaian unjuk kerja mahasiswa dalam melakukan pembersihan karang gigi, topikal aplikasi, fissure sealant sebelum diberikan treatment dan sesudah diberikan treatment bahan ajar buku penuntun praktik, kemudian dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui efektifitas pembelajaran, (Sugiono, 2011:418).
Tabel 3.3 Instrumen Untuk Mengukur Efektifitas Buku penuntun praktik
Sebelum Treatment
Aspek Kinerja Sesudah
Treatment 1 2 3 4 Kecepatan mahasiswa menyelesaikan
requirement preventive dentistry (a)
1 2 3 4
1 2 3 4 Hasil penilaian unjuk kerja preventive dentistry (b)
1 2 3 4
Keterangan:
a = Kecepatan mahasiswa menyelesaikan requirement preventive dentistry dengan rentang skor setiap indikator sebagai berikut:
4 : minggu pertama kerja klinik 3 : minggu kedua kerja klinik 2 : minggu ketiga kerja klinik
1 : minggu keempat kerja klinik atau lebih
b = Hasil penilaian unjuk kerja, dengan rentang skor sebagai berikut: 4 : nilai A (79 – 100)
3 : nilai B (68 – 78) 2 : nilai C (56 – 67) 1 : nilai D (< 55 )
Kemudian dilakukan pengujian signifikansi efektivitas menggunakan bahan ajar buku penuntun praktik dari hasil pengembangan dengan uji-t berkorelasi (related) menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) untuk mengetahui perbedaan antara hasil (O1) perlakuan sebelum treatment dan hasil (O2) perlakuan sesudah treatment . Kedua nilai sebelum dan sesudah treatment tersebut dibandingkan dan dianalisis, kemudian disimpulkan untuk membuktikan adanya perbedaan kemampuan mahasiswa dalam requirement preventive dentistry setelah menggunakan bahan ajar buku penuntun praktik dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat perbedaan kemampuan mahasiswa sebelum dan sesudah
menggunakan buku peuntun praktik preventive dentistry.
Ha : Terdapat perbedaan kemampuan mahasiswa sebelum dan sesudah menggunakan buku penuntun praktik preventive dentistry.
Selanjutnya dilakukan uji gain ternormalisasi untuk melihat tingkat efektifitas menggunakan bahan ajar morfologi gigi hasil pengembangan. Skor gain
ternormalisasi yaitu perbandingan dari skor gain aktual dan skor gain maksimal. Skor gain aktual yaitu skor gain yang diperoleh mahasiswa sedangkan skor gain maksimal yaitu skor gain tertinggi yang mungkin diperoleh mahasiswa. Gain ternormalisasi dihitung dengan membandingkan selisih rata-rata dari nilai awal. Rumus indeks gain ternormalisasi adalah :
Keterangan :
= rata-rata gain ternormalisasi � = rata-rata nilai akhir
� = rata-rata nilai awal S maxs = nilai maksimal Si = nilai awal
Tabel 3.4 Klasifikasi Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi
Rata-rata gain ternormalisasi Interpretasi
≥ 0,70 Tinggi
0,30 ≤
≥ 0,70 Sedang
< 0,30 Rendah
Berdasarkan dari tabel di atas: 1) apabila nilai gain ternormalisasi berbeda dalam klasifikasi tinggi, maka efektifitasnya efektif; 2) apabila nilai gain ternormalisasi berada dalam klasifikasi sedang, maka efektifitasnya cukup efektif, dan; 3) apabila nilai gain ternormalisasi berada dalam klsifikasi rendah, maka efektifitasnya tidak efektif.
Pada efisiensi, peneliti memfokuskan pada aspek waktu yaitu perbandingan antara waktu yang diperlukan dengan waktu yang digunakan dalam pembelajaran sehingga akan diperoleh rasio dari hasil perbandingan tersebut. Jika rasio waktu yang dipergunakan lebih dari 1 jam maka pembelajaran dikatakan efisiensinya tinggi, begitu juga sebaliknya dengan perhitungannya sebagai berikut :
� � = � � �
� � �
Tabel 3.5 Nilai Efisiensi Pembelajaran dan Klasifikasinya Nilai Efisiensi Klasifikasi Tingkat Efisiensi
> 1 Tinggi Efisien
= 1 Sedang Cukup Efisien
< 1 Rendah Kurang Efisien
(Elice, 2012: 68)
Data kualitatif yaitu dari sebaran angket untuk mengetahui daya tarik produk. Data ini dianalisis dengan menggunakan persentase jawaban untuk kemudian dinarasikan.
Tabel 3.6 Persentase Kemenarikan Persentase Klasifikasi 90 – 100 Sangat Menarik 70 – 89 Menarik 50 – 69 Cukup Menarik 0 – 49 Kurang Menarik (Elice, 2012: 69)
5.1. Simpulan
Berdasarkan rumusan tujuan dan paparan hasil yang diperoleh dalam penelitian pengembangan Buku penuntun praktik :
1. Bahan ajar cetak preventive dentistry, power point dosen dan disertai metode ceramah yang diajarkan saat ini belum dapat memfasilitasi dan membantu mahasiswa memberikan gambaran, cara dan tahap-tahap pelaksanaan perawatan pada pasien dalam pembelajaran praktik klinik preventive dentistry,secara efektif, efisien, dan menarik serta tidak termotivasi untuk belajar mandiri di rumah.
2. Penelitian ini menghasilkan model bahan ajar berupa buku penuntun praktik preventive dentistry untuk pedoman melakukan pencegahan penyakit jaringan keras gigi dan jaringan pendukung gigi untuk mahasiswa semester III (tiga) Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Tanjungkarang yang mengadaptasi dari prosedur penelitian dan pengembangan Borg and Gall. Sedangkan pengembangan instruksional dilakukan dengan menggunakan model pengembangan pembelajaran ASSURE.
3. Buku penuntun praktik preventive dentistry hasil pengembangan efektif, terlihat dari meningkatnya prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah praktik preventive dentistry.
4. Pembelajaran mengunakan buku penuntun praktik preventive dentistry memiliki efisiensi berupa penghematan waktu lebih besar dibandingkan pembelajaran mengunakan media cetak berupa hands out dan buku teks.
5. Buku penuntun praktik preventive dentistry ini memiliki daya tarik yang baik dan terbukti dapat meningkatkan motivasi mahasiswa untuk tetap pada tugas belajarnya.
5.2. Implikasi
Produk pembelajaran yang baik harus memenuhi kriteria efektifitas, efisiensi dan daya tarik. Efektifitas berkaitan dengan tercapainya tujuan pembelajaran, efisiensi berkaitan dengan penggunaan waktu, tenaga, dan biaya untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, dan daya tarik berkaitan dengan bagaimana buku penuntun praktik preventive dentistry ini dapat memotivasi siswa untuk belajar secara mandiri. Pengembangan suatu produk pembelajaran harus didasarkan pada hasil analisis kebutuhan sehingga produk yang akan dikembangkan benar-benar relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan benar-benar yang dibutuhkan oleh siswa sesuai dengan karakteriktik siswa.
Mata kuliah praktik preventive dentistry merupakan pembelajaran klinik yang berfokus pada hubungan teori dan praktik dalam membantu siswa, bukan hanya mengaplikasikan teori tetapi juga menerapkan berbagai keterampilan psikomotorik yang diperlukan untuk memberi asuhan keperawatan.
Dengan adanya produk buku penuntun praktik ini dibuat untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mengaplikasikan teori kedalam praktik, dapat memberi gambaran cara melakukan perawatan preventive dentistry, dan merupakan komponen penunjang untuk penguasaan ketrampilan perawatan pada pasien. Bahan ajar ini juga memfasilitasi perbedaan percepatan belajar mahasiswa, mengatasi kendala ruang dan waktu karena dapat digunakan untuk belajar secara mandiri dalam arti tidak tergantung pada orang lain.
Teknologi pendidikan sebagai studi dan etika praktik untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber daya teknologi yang sesuai. Model penelitian dan pengembangan, sebagai suatu penelitian sistematis pada proses desain, pengembangan dan evaluasi dengan tujuan membangun sebuah dasar empiris untuk penciptaan produk-produk pembelajaran, seharusnya menjadi prioritas utama para peneliti di bidang teknologi pendidikan untuk dapat memfasilitasi belajar, meningkatkan kinerja dan memecahkan masalah-masalah belajar. Namun banyak kalangan yang memandang penelitian dan pengembangan sebagai suatu penelitian yang rumit karena selain memerlukan waktu yang lama juga tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Pada kenyataannya penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik dan target dapat tercapai. Hal ini dapat menjadi pijakan empirik bagi peneliti lain untuk melakukan hal yang sama dengan objek yang berbeda.
5.3. Saran
1. Bagi Jurusan Keperawatan Gigi buku penuntun praktik preventive dentistry ini dapat dijadikan salah satu bahan ajar yang dapat dipergunakan sebagai alternatif pembelajaran untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi pembelajaran dalam praktek klinik
2. Buku penuntun praktik ini dapat dimanfaatkan pengajar untuk memfasilitasi belajar dan memecahkan masalah-masalah belajar dalam praktik preventive dentistry sebagai pelengkap materi pembelajaran teori preventive dentistry didalam kelas
3. Buku penuntun praktik preventive dentistry ini sebagai hasil pengembangan dapat dimanfaatkan mahasiswa jurusan keperawatan gigi secara mandiri sebagai pedoman sebelum memasuki kuliah praktik preventive dentistry sehingga memiliki keterampilan dalam asuhan keperawatan
4. Bagi pengelola klinik preventive dentistry untuk membagi kelompok kerja mahasiswa sesuai dengan latar belakang pendidikan asal non Mipa dan kelompok MIPA.