• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data 1) Analisis Data Kuantitatif

Dalam dokumen D BP 1008954 Chapter3 (Halaman 43-48)

Sesi 13 Batu Besar Sang Raja Dimensi Sosial 1. Buku modul

E. Teknik Analisis Data 1) Analisis Data Kuantitatif

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis melalui teknik analisis deskriptif dan teknik analisis statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data kualitatif sebelum dan sesudah perlakuan, adapun data yang bersifat kuantitatif pre test dan posttest dianalisis menggunakan teknik statistik dengan mengunakan anacova (analysis of covariance) dan anava satu jalur (one-way anova) dengan melalui proses komputasi program SPSS 17,0 for windows. Sebelum melakukan uji analisis, terlebih dulu dilakukan uji persyaratan atau uji asumsi yang meliputi uji normalitas, linieritas, dan homogenitas.

Perhitungan analisis data diperoleh melalui prosedur sebagai berikut.

a. Sebelum diolah, data terlebih dulu diverifikasi. Data-data yang tidak lengkap atau tidak sempurna (misalnya tidak mengikuti pretest atau posttest; tidak ada skor IQ, jumlah keikutsertaan subjek dalam proses konseling tidak optimal) tidak akan diikutsertakan untuk dianalisis. Setelah proses verifikasi selesai prosedur data dilanjutkan ke proses kedua.

pengumpul data yang digunakan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan checklist observasi sebagai panduan penghitungan frekuensi perilaku tanggung jawab yang muncul sesuai aitem-aitem yang terdapat dalam checklist. Masing-masing skor frekuensi dijumlah berdasar masing-masing aitem. Skor awal yang diperoleh berdasar frekuensi merupakan skor rasio, sehingga perlu diubah terlebih dahulu ke dalam skor interval sebelum dilakukan perhitungan analisis uji hipotesis.

c. Skor awal observasi dalam bentuk data frekuensi diubah ke dalam data interval dengan kategori sebagai berikut:

Tabel 3.11. Konversi skor rasio ke dalam skor interval Skor frekuensi Skor interval Keterangan

0 1 Tidak pernah

1 s.d 3 2 Jarang

4 s.d 6 3 Kadang-kadang

7 s.d 9 4 Sering

ؤ 10 5 Selalu

d.Setelah data interval diperoleh, perhitungan analisis data untuk menguji hipotesis dilakukan. Pengujian data secara kuantitatif diawali dengan melakukan analisis deskriptif data berupa rata-rata (mean), skor maksimal, skor minimal, dan standar deviasi masing-masing variabel data. Seluruh perhitungan statistik menggunakan bantuan paket program SPSS for Windows versi 17. Hasil perhitungan statistik secara rinci terdapat di halaman lampiran.

e. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan guna mengetahui pengaruh perlakuan Konseling Metafora dalam meningkatkan pembentukan nilai karakter tanggung jawab anak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji ANACOVA (analisis covarian) dan dilanjutkan dengan uji korelasi regresi untuk mengetahui seberapa besar sumbangan relatif dari masing-masing variabel kontrol terhadap nilai karakter tanggung jawab. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, uji persyaratan harus terpenuhi. Shavelson (1988) menyatakan bahwa dalam uji

ANACOVA terdapat tiga uji asumsi yang familier dilakukan, yakni uji normality, homogeneity of variances, dan independence. Sesuai dengan pendapat Shavelson mengenai uji asumsi yang harus dipenuhi, Wismanto (2005) menyatakan bahwa analisis statistik parametrik bekerja dengan kurve normal, oleh karena itu setiap teknik analisis membutuhkan persyaratan uji normalitas, dan uji asumsi yang lain. Hipotesis komparasi yang menggunakan analisis anakova membutuhkan tiga uji prasyarat, yakni uji normalitas, homogenitas, dan linieritas. Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan hasil uji persyaratan yang harus dipenuhi sebagai berikut: 1). Pengujian Persyaratan

i. Uji Normalitas Distribusi Variabel Dependen

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel terikat Y terdistribusi normal. Pengujian asumsi normalitas sebaran data merupakan asumsi paling dasar dalam inferensi statistik parametrik, karena dalam analisis ini perlu diketahui pasti apakah parameter-parameter data terutama mean, standar deviasi, dan varians memang dapat dipercaya dan layak untuk mewakili serta menggambarkan keseluruhan data. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Uji One-sample Kolmogorov-Smirnov test. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran adalah jika p>0.05, maka sebarannya normal, dan jika p<0.05 maka sebaran dinyatakan tidak normal (Hadi, 1993). Hasil uji normalitas menunjukkan sebaran data kedua kelompok sebagai berikut:

Tabel 3.12. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Distribusi Variabel Skor Variabel

Kecerdasan Pretest Posttest

Kolmogorov-Smirnov

Statistik 1.153 0.713 0.883

df 45 45 45

Sig 0.140 0.699 0.419

Keterangan Normal Normal Normal

Berdasar Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa taraf signifikansi masing-masing variabel p>0.05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran skor masing-masing variabel pada kelompok eksperimen dan kontrol terdistribusi secara normal.

Dengan demikian, uji asumsi normalitas terpenuhi.

ii. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah beberapa kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas kelompok dilakukan dengan uji Levene. Jika nilai signifikansi Levene’s Test lebih kecil dari 0.05 (p<0.05) berarti nilai Levene’s Test signifikan. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan diantara kedua kelompok. Sebaliknya, jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05 (p>0.05) berarti kedua kelompok homogen. Berikut disajikan hasil uji homogenitas variabel dependen.

Tabel 3.13 . Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varian Sumber Type III Sum

of Squares df Mean Squares F Sig Corrected Mode 2908.554 4 727.139 7.731 0.000 Intercept 349.797 1 349.797 3.719 0.061 IQ 58.221 1 58.221 0.619 0.436 Kelompok 1830.264 1 1830.264 19.460 0.000 Jenis Kelamin 0.008 1 0.008 0.000 0.993 Kelompok*Jenis 36.582 1 36.582 0.153 0.698

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa semua nilai signifikansi varians lebih besar dari 0.05 (p>0.05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel dalam penelitian ini homogen.

iii. Uji Linieritas

Uji asumsi linieritas dalam uji Anacova perlu dilakukan untuk mengetahui hubungan linier antara kovariat dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini uji linieritas dilakukan guna mengetahui hubungan linier antara kelompok dengan IQ, dan kelompok dengan pretest. Hasil analisis uji linieritas skor antara kelompok dengan IQ menunjukkan nilai F = 0.859 dengan taraf signifikansi sebesar 0.431

(lebih besar dari p = 0.05), hasil ini menunjukkan bahwa hubungan antara skor kelompok dan IQ tidak linier. Hasil analisis uji linieritas yang ketiga antara kelompok dan skor pretest menunjukkan hasil nilai F = 9.986 dengan taraf signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil dari p = 0.05, dengan demikian hubungan antara skor kelompok dan skor pretest adalah linier. Asumsi ketiga mengenai interaksi antara skor kelompok dan skor pretest tidak memenuhi uji prasyarat anakova, sehingga untuk mengetahui perbedaan antar kelompok ini perlu diuji dengan menggunakan perbandingan antar gain score melalui uji analisis varians satu jalur. Berdasar uji prasyarat yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa uji linieritas dalam penelitian ini dapat dilanjutkan.

2) Analisis Data Kualitatif

Teknik analisis data kualitatif yang diperoleh melalui pengumpulan data observasi, wawancara, dan focus group discussion dilakukan melalui analisis tematik. Analisis tematik merupakan cara memperoleh pola dari kumpulan informasi awal yang diperoleh. Tujuan analisis tematik adalah untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan realitas sosial tertentu. Analisis data dapat dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data (Miles dan Huberman, 1992). Namun dalam penelitian ini digunakan langkah-langkah analisis data menurut Creswell (2010). Langkah-langkah tersebut dilakukan sebagai berikut.

a)Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis yang meliputi transkrip wawancara dan hasil observasi partisipan.

b)Membaca keseluruhan data, pada tahap ini peneliti menulis catatan-catatan khusus atau gagasan-gagasan umum tentang data yang diperoleh baik dari hasil observasi maupun hasil wawancara.

c)Menganalisis lebih detail dengan meng-coding data. Coding merupakan proses mengolah materi atau informasi menjadi segmen-segmen tulisan sebelum memaknainya. Dalam penelitian ini koding dikembangkan berdasar data yang telah terkumpul. Proses pengkodean bagian-bagian

transkrip dilakukan untuk mendapat padatan faktual, tema, kategori, guna ditelaah lebih lanjut. Data mentah hasil koding kembali ditransformasi dan disistemasi secara logis hingga mencapai hasil akhir. Mengidentifikasi coding untuk mendeskripsikan seting, orang, kategori, atau tema-tema yang akan dianalisis. Tahap identifikasi dilakukan dengan menghubungkan tema-tema. Tema-tema inilah yang menjadi hasil utama dalam penelitian. Tahap ini dilakukan dengan mengidentifikasi coding berdasar masing-masing subjek dengan skor ekstrim.

d)Menginterpretasi tema-tema yang akan disajikan dalam laporan kualitatif. Interpretasi hasil analisis akan disampaikan dalam bentuk naratif dengan menggabungkan semua hasil kualitatif berdasar masing-masing subjek dan mencoba mencari pola perubahan tanggung jawab sebelum dan setelah perlakuan, serta memperoleh pola sikap antara subjek yang menunjukkan perubahan positif dan subjek yang tidak menunjukkan perubahanan tanggung jawab berdasar hasil analisis data.

Dalam dokumen D BP 1008954 Chapter3 (Halaman 43-48)

Dokumen terkait