• Tidak ada hasil yang ditemukan

(X 1 ) Beban Kerja

H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif 1.Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis dan menyajikan data kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui gambaran perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Dengan menggunakan statistik deskriptif maka dapat diketahui nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum (Ghozali, 2011). Deskripsi selanjutnya adalah melakukan pengategorian skor yang diperoleh dari masing-masing variabel. Uji kecenderungan digunakan untuk mengetahui gambaran umum tentang kondisi komitmen organisasi, beban kerja, dan turnover intention di PT Bale Ayu Indonesia Yogyakarta. Cara pengategorian data dibagi dalam 3 kategori menurut Azwar (2009) dengan rumus sebagai berikut:

a. Rendah = X < M – SD

b. Sedang = M – SD ≤ X < M + SD c. Tinggi = X ≥ M + SD

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi klasik terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan, yakni Uji Normalitas, Uji Linieritas, dan Uji Multikolonieritas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji statistik sederhana yang sering digunakan untuk menguji asumsi normalitas adalah dengan menggunakan uji normalitas dari Kolmogorov-Smirnov (Hazewinkel, 2001).

Dalam penelitian ini, menggunakan Uji Kolmogrov-smirnov dengan pedoman sebagai berikut:

1) Ho diterima jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) > level of significant (α =0,05), sebaliknya Ha ditolak (Nugroho, 2005).

2) Ho ditolak jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) < level of significant (α =0,05), sebaliknya Ha diterima (Nugroho, 2005).

Metode pengujian normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi variabel, jika signifikan lebih besar dari alpha 5%, maka menunjukkan distribusi data normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dengan bantuan program SPSS versi 22 for Windows.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang

digunakan sudah benar atau belum (Ghozali, 2011). Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikasi kurang dari 0,05.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika ditemukan adanya multikolinieritas, maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan menjadi tidak terhingga (Ghozali, 2006). Salah satu metode untuk mendiagnosa adanya multicollinierity adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi, karena VIF = 1/Tolerance. Nilai

cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2006).

3. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi digunakan untuk tujuan peramalan, di mana dalam model tersebut ada sebuah variabel dependen dan independen. Regresi berganda digunakan jika terdapat satu variabel dependen dan

dua atau lebih variabel independen. Cara untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh atau tidak terhadap variabel dependen maka dapat dilihat dari taraf signifikansinya dengan standar signifikansi 5%. Apabila tingkat signifikansi yang diperoleh dari hasil lebih dari 5% maka hipotesis ditolak, sebaliknya jika hasil uji hipotesis berada di antara 0-5% maka hipotesis diterima. Sementara itu, untuk melihat regresi yang dihasilkan berpengaruh positif atau negatif melalui koefisien beta (β). Apabila koefisien beta (β) memiliki tanda minus (-) berarti pengaruh yang dihasilkan adalah negatif, sebaliknya jika koefisien beta (β) tidak memiliki tanda (-), maka arah pengaruh yang dihasilkan adalah positif (+) Ghozali (2011).

b. Uji Delta Koefisien Determinasi (∆R2)

Delta koefisien determinasi (∆R2) pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Nilai delta koefisien determinasi (∆R2) adalah antara nol dan satu. Nilai ∆R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai ∆R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).

41

1. Sejarah PT Bale Ayu Indonesia Yogyakarta

PT Bale Ayu Indonesia adalah perusahaan yang berkantor pusat di Jalan Lowanu Nomor 55 RT 01 RW 05, Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta. PT Bale Ayu Indonesia bergerak di bidang restoran dengan brand Bale Ayu Resto, Bale Bebakaran dan Roemah Boemboe. PT Bale Ayu Indonesia berdiri pada tanggal 01 Oktober 2015 sebagai hasil pengembangan dari usaha perseorangan yang dirintis oleh Bapak Suryanto sejak tahun 2009. Bapak Suryanto mendirikan restoran pertama pada tanggal 19 Januari 2009 dengan brand Bale Ayu Resto dan memiliki menu khas aneka masakan ikan gurame. Cabang pertama Bale Ayu Resto terletak di Jalan Imogiri Timur KM 6, Bantul (100 meter selatan Terminal Giwangan). Cabang kedua Bale Ayu Resto dibuka pada tanggal 15 Desember 2013 di Jalan Rajawali nomor 24, Cirendeu, Tangerang Selatan.

Brand restoran kedua yang didirikan adalah Bale Bebakaran. Bale Bebakaran merupakan restoran dengan menu khas aneka masakan bebakaran. Cabang pertama Bale Bebakaran berdiri di Jalan Affandi (Gejayan) Gang Guru nomor 12, Yogyakarta pada tanggal 8 Juni 2013. Sedangkan cabang kedua didirikan pada tanggal 01 Mei 2015 di Jalan Menteri Supeno nomor 100, Umbulharjo, Yogyakarta dan cabang ketiga

berada di Jalan Kaliurang KM 4,5 Gang Kinanti nomor 6A, Yogyakarta pada tanggal 10 Juni 2015.

Brand restoran ketiga dari PT Bale Ayu Indonesia adalah Roemah Boemboe. Roemah Boemboe merupakan restoran dengan menu khas aneka masakan bebek yang terletak di Jalan Wonosari KM 13, Piyungan, Bantul yang berdiri pada tanggal 24 Juli 2015.

2. Filosofi, Visi dan Misi a) Filosofi

Memberikan manfaat bagi umat. b)Visi

Menjadi perusahaan yang bergerak di bidang jasa restoran yang mengutamakan kualitas produk dan pelayanan terbaik, sehingga PT Bale Ayu Indonesia menjadi pilihan utama dan terkemuka dalam bisnis restoran di Indonesia.

c) Misi

1) Memberikan solusi bagi pelanggan untuk mendapatkan produk makanan yang berkualitas.

2) Membangun profesionalitas dan pelayanan yang prima demi tercapainya pertumbuhan dan perkembangan PT Bale Ayu Indonesia.

3) Memberikan kesejahteraan bagi karyawan, seluruh mitra dan stake holder.

Dokumen terkait