BAB II LANDASAN TEORI
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Uji Instrumen Tes
Untuk mengetahui apakah butir soal memenuhi kualifikasi sebagai butir soal yang baik sebelum digunakan dan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda butir soal baik.
a. Uji Validitas
Sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada
51
item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus korelasi product-moment, yang rumus lengkapnya (Sudijono, 2016: 181) adalah sebagai berikut:
ππ₯π¦ = π β ππββ π β π
β{π β π2β(β π)2}{π β π2β(β π)2} Keterangan:
ππ₯π¦ = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
N = Jumlah peserta didik
β π₯ = Jumlah skor item tiap nomor π = Jumlah skor total
β ππ = Jumlah hasil perkalian antara x dan y
Selanjutnya hasil ππ₯π¦ yang didapat dari perhitungan dari perhitungan dibandingkan dengan ππ‘ππππ dengan taraf signifikansi 5% dan sesuai dengan jumlah peserta didik. Kriteria valid atau tidaknya suatu soal bisa ditentukan dari banyaknya validitas masing-masing soal. Apabila ππ₯π¦ > ππ‘ππππ maka dapat dikatakan soal tersebut βvalidβ, tetapi apabila ππ₯π¦< ππ‘ππππ maka soal tersebut tergolong soal βtidak validβ.
52 b. Reliabilitas
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap, maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Untuk mengetahui reliabilitas tes digunakan rumus Alpha. Adapun rumus Alpha yang di maksud yaitu (Sudijono, 2016: 208) sebagai berikut:
π11= ( π π β 1) (1 β β π π2 π π2 ) Keterangan: 11
r
= reliabilitas yang dicari n = banyaknya itemβ π π2 = jumlah varians skor tiap-tiap item π π2 = varian total
Setelah diperoleh harga
r
11 kemudian dibandingkan dengan ππ‘ππππ apabila π11> ππ‘ππππ, maka instrumen tersebut dikatakan reliabel.c. Tingkat kesukaran
Soal yang baik adalah tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Rumus yang digunakan untuk mencari taraf kesukaran soal bentuk uraian adalah (Kusaeri dan Suprananto 2012: 174) sebagai berikut:
53 Dengan,
ππππ = ππ’πππβ π πππ πππ πππ‘π πππππ π‘πππ π πππ ππ’πππβ πππ πππ‘π πππππ π¦πππ πππππππ’π‘π π‘ππ Untuk mengetahui sukar mudahnya suatu soal (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 175), dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
0,00 < TK β€ 0,30 = Sukar 0,30 < TK β€ 0,70 = Sedang 0,70 < TK β€ 1,00 = Mudah d. Daya Beda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang belum menguasai materi yang diujikan (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 175). Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi untuk butir soal adalah (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 176):
π·π =ππππ πΎπππππππ π΄π‘ππ β ππππ πΎπππππππ π΅ππ€πβ ππππ ππππ ππππ
Adapun kriteria yang di gunakan adalah (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 177) :
0,00 < DB β€ 0,19 = jelek 0,19 < DB β€ 0,29 = cukup 0,29 < DB β€ 0,39 = baik 0,39 < DB β€ 1,00 = sangat baik
54 2. Analisis Data Tahap Awal
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data (Trianto 2009, 273) dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari nilai pretest kelas VII MTs Uswatun Hasanah Mangkang tahun pelajaran 2017/2018. Rumus yang digunakan adalah Uji Lilliefors yang digunakan untuk uji normalitas:
H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal
Adapun langkah-langkah uji Lilliefors (Sudjana, 2005) adalah sebagai berikut:
1) Menentukan nilai π§π, yaitu pengamatan π₯1, π₯2, β¦ , π₯π dijadikan bilangan baku π§1, π§2, β¦ , π§π dengan menggunakan rumus π§π =π₯πβπ₯Μ
π
2) Menghitung peluang πΉ(π§π) = π(π§ β€ π§π), yaitu untuk tiap bilangan baku (π§π) dan menggunakan daftar distribusi normal baku
3) Menghitung proporsi π§1, π§2, β¦ , π§π yang lebih kecil atau sama dengan π§π. Jika proporsi ini dinyatakan
oleh π(π§π), maka π(π§π) =
ππππ¦ππππ¦π π§1,π§2,β¦,π§π π¦πππ β€ π§π π
55
4) Menghitung harga selisih πΉ(π§π) β π(π§π) kemudian menentukan harga mutlaknya
5) Mengambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, kita sebut harga terbesar ini πΏ0
6) Untuk menerima atau menolak hipotesis maka bandingkan πΏ0 dengan nilai kritis πΏ yang diambil dari daftar kritis πΏ untuk uji Lilliefors untuk taraf nyata πΌ yang terpilih
7) π»0 diterima jika πΏ0< πΏπ‘ππππ, maka data berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Salah Satu teknik yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok adalah dengan varians (Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, 2016: 56). Rumus yang digunakan adalah (Sudjana, 2005: 250):
πΉ =
π£ππππππ π‘πππππ πππ£ππππππ π‘πππππππ
Pasangan hipotesis yang diuji adalah: π»0= π12= π22
π»1= π12 β π22
Keterangan:
56
π22= varians nilai data awal kelas eksperimen Tolak π»0 jika πΉ β₯ πΉ(1
2πΌ)(π£1,π£2) dan πΌ = 5% dengan: π£1 = π1β 1 (dk pembilang)
π£2= π2β 1 (dk penyebut) c. Uji Kesamaan Rata-Rata
Uji kesamaan rata-rata pada tahap awal digunakan untuk menguji apakah ada kesamaa rata-rata pretest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Langkah-langkah uji kesamaan rata-rata (Sudjana, 2005: 239) yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan rumusan hipotesisnya yaitu:
π»0 : π1= π2 artinya ada kesamaan rata-rata awal kemampuan berpikir kritis kedua kelas sampel
π»1 : π1β π2 artinya tidak ada kesamaan rata-rata awal kemampuan berpikir kritis kedua kelas sampel
2. Menentukan statistik yang digunakan yaitu uji t dua pihak.
3. Menentukan taraf signifikan yaitu πΌ = 5%
4. Kriteria pengujiannya adalah terima π»0 jika βπ‘1β1
2πΌ β€ π‘ β€ π‘1β1
2πΌ , di mana π‘1β1
2πΌ di dapat daftar distribusi t dengan dk = (π1+ π2β 2) dan peluang (1 β1
57
5. Menentukan statistik hitung menggunakan rumus:
Dengan
π 2= β(π1β 1)π 1
2+ (π2β 1)π 22 π1+ π2β 2
Keterangan:
π₯Μ 1 = Rata-rata data kelas eksperimen π₯Μ 2 = Rata-rata data kelas kontrol π1 = Banyaknya data kelas eksperimen π2 = Banyaknya data kelas kontrol π 2 = Varians gabungan
3. Analisis Data Tahap Akhir
Data yang digunakan dalam analisis data tahap akhir adalah data nilai posttest. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data nilai tes kemampuan berpikir kritis peserta didik berdistribusi normal atau tidak. Untuk pengujian normalitas kedua
58
langkahnya sama seperti dengan langkah-langkah uji normalitas data tahap awal.
b. Uji Homogenitas
Salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menjelaskan homogenitaskelompok adalah dengan varians (Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, 2016: 56). Rumus yang digunakan (Sudjana, 2005: 250) adalah:
πΉ =π£ππππππ π‘πππππ ππ π£ππππππ π‘πππππππ Pasangan hipotesis yang di uji adalah:
π»0= π12= π22 π»1= π12 β π22
Keterangan:
π12= Varians nilai data awal kelas kontrol π22= Varians nilai data awal kelas eksperimen Tolak π»0 jika πΉ β₯ πΉ(1/2.πΌ)(π£1,π£2) dan πΌ = 5% dengan: π£1= π1β 1 (dk pembilang)
π£2= π2β 1 (dk penyebut) c. Uji Perbedaan Rata- Rata
Uji perbedaan rata-rata (Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D 2016: 165) yang digunakan adalah uji satu pihak (uji t) yaitu pihak kanan. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
59 π»0 : ΞΌ1β€ ΞΌ2 π»1 : ΞΌ1> ΞΌ2 di mana:
ΞΌ1 = rata-rata kemampuan berpikir kritis kelompok eksperimen
ΞΌ2 = rata-rata kemampuan berpikir kritis kelompok kontrol
Maka untuk menguji hipotesis digunakan rumus: (Sudjana, 2005: 239) π‘ = πΜ 1 β πΜ 2 π βπ1 1+ π1 2 dengan π2= (π1β 1)π 1 2+ (π2β 1)π 22 π1+ π2β 2 Keterangan:
πΜ 1 : skor rata-rata dari kelompok eksperimen X
Μ 2 : skor rata-rata dari kelompok kontrol
n1 : banyaknya subjek dari kelompok eksperimen n2 : banyaknya subjek dari kelompok kontrol s12 : varians kelompok eksperimen
s22 : varians kelompok kontrol S2 : varians gabungan
ο¨ ο© ο¨ ο©
2 n n 1 n 1 n s 2 1 2 2 2 2 1 1 ο ο« ο ο« ο ο½ s s60
Kriteria pengujiannya (Sudjana, 2005: 243) adalah: terima π»0 jika π‘ < π‘1βπΌ dan tolak π»0 jika t mempunyai harga-harga lain.
61