• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Pengangkatan Anak

III. METODE PENELITIAN

3.5. Teknik Analisis Data

3.4.4. Metode Angket

Menurut Kartini Kartono mengemukakan bahwa “ Angket adalah Suatu penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak) dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan sepeerlunya ( Kartini Kartono, 2008 “200 ).

Teknik angket digunakan dalam penelitian ini adalah teknik angket. Teknik angket ini akan disebarkan kepada masyarakat Lampung Adat Pepadun Di yang berada di Kampung Srimenanti Kecamatan Negara Batin Kabupaten Waykanan yang isinya adalah daftar pertanyaan yang diperlukan.

3.5. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data Kualitatif karena data yang diperoleh bukan berupa angka-angka sehingga tidak dapat diuji secara statistik. Selain itu analisis data kualitatif yang dapat memberikan penjelasan yang nyata dalam kehidupan kita sesuai dengan hal yang akan di teliti.

Menurut Moleong analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 1998 : 103).

Sedangkan Bogdan dan Totylor (dalam Lexy J. Moleong 2004 : 280) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menentukan tema dan rumusan hipotesis (ide), seperti yang disarankan

oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu.

Langkah-langkah dalam penelitian menganalisis data dalam penelitian adalah sebagai berikut :

3.5.1. Reduksi Data

Data yang diperoleh di lapangan dituangkan dalam laporan atau uraian yang lengkap dan terperinci.Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasikan sedemikian rupa, sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diferivikasi.Hasil wawancara dan dokomentasi digolongkan dalam fokus-fokus kajian penelitian.

3.5.2. Penyajian Data

Penyajian data ini dimaksudkan untuk memudahkan penelitian melihat data secara keseluruhan dan bagian-bagian penting. Bentuk penyajian data yang digunakan pada data kualitataif adalah bentuk teks naratif, oleh karena itu informasi yang kompleks akan disederhanakan kedalam bentuk tabulasi yang selektif dan mudah dipahami. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dengan memilih data yang lebih relevan dengan konteks penelitian, disajikan dalam kalimat baku dan mudah dimengerti.

3.5.3. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi

Setelah data direduksi dan memasukan data kedalam bentuk bagan, matrik, dan grafik maka tindak lanjut peneliti adalah mencari arti

✜1 41

pula, konfigurasi yang mungkin menjelaskan alur sebab akibat dan sebagainya.Kesimpulan harus senantiasa di uji selama penelitian berlansung.

Adapun langka-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam mengambil suatu kesimpulan adalah :

a. Mencari data-data yang relevan dengan penelitian.

b. Menyusun data-data dan menyeleksi data-data yang diperoleh dari sumber yang didapat di lapangan.

c. Setelah semua data diseleksi barulah ditarik kesimpulan dan hasilnya dituangkan dalam bentuk penulisan.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diataskegiatan merwatin pada masyarakat Lampung Adat Pepadun Srimenanti Waykanan dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1.Proses persiapan Merwatin dilakukan dengan cara terlebih dahulu memberitahu seluruh keluarga, kerabat jauh dekat, sanak dan family tentang pihak tuan rumah akan melaksanakan gawi (kerjaan), setelah keluarga kumpul maka dilaksanakan pepung keluarga (musyawarah keluarga) untuk membicarakan bentuk acara, waktu acara, dan biaya atau dana acara.

2.Proses Merwatin, dalam hal ini adalah mengundang seluruh penyimbang adat atau perwatin di tempat kediaman yang memiliki gawi (kerjaan) untuk menyampaikan bahwa tuan rumah ada hajad dan menyerahkan kepada perwatin yang hadir untuk membina dan menyelesaikan seluruh masalah yang berhubungan dengan adat (dau adat). Kemudian pihak perwatin yang melaksanakan merwatin melakukan musyawarah dan merumuskan tentang seluruh persyaratan yang harus didanai oleh tuan rumah, setelah itu tuan rumah menyelesaikan seluruh biaya-biaya (dau adat) berdasarkan hasil keputusan perwatin dalam acara merwatin kepada seluruh penyimbang yang ada.

✢ ✣

3.Proses penutup Merwatin, dalam kegiatan ini berhubung keputusan sudah diambil dan sudah ditetapkan seluruh biaya yang ditetapkan maka pihak tuan rumah menyampaikan kepada keluarga tentang waktu dan tempat serta biaya yang diperlukan. Sehingga kegiatan seterusnya dapat dilaksanakan.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1). Kepada Tokoh Adat maupun Ketua Adat Srimenanti diharapkan untuk terus berpartisipasi aktif dalam mensosialisasikan kebudayaan Lampung khususnya Adat Merwatin dan menghimbau masyarakat adat agar lebih peduli terhadap kebudayaan.Sepertimemberi pemahaman kepada masayarkat adat agar lebih mencintai kebudayaan Lampung Pepadun yang sudah semestinya untuk dilestarikan,serta menghimbau masayarakat adat untuk ikut serta melaksanakan ketentuan adat, memberikan wawasan yang baik kepada masyarakat adat terhadap macam-macam kebudayaan Lampung.Khususnya Lampung pepadun agar masyarakat dapat turut serta melestarikan kebudayaan yang diberikan oleh leluhur atau pendahulu kita contoh kecilnya perkawinan Merwatin, oleh karena itu untuk melaksanakan adat merwatin memang memerlukan biaya yang tidak sedikit.Maka dari itu penulis mengharapkan untuk kesesuaian biaya terhadap masyarakat adat berdasarkan kemampuan masyarakat adat, agar kebudayaan kita tetap bisa dilaksanakan oleh lapisan masyarakat Lampung khususnya di

KampungSrimenanti, maka perlu adanya penyederhanaan biaya dan tidak menutup kemungkinan untuk tidak meninggalkan hal-hal pokok dari adat perkawinan merwatin tersebut. Sehingga kebudayaan adat perkawinan merwatin tetap bisa dilaksanakan dan di lestarikan oleh masyarakat Lampung Srimenanti dan itu semua diharapkan berdasarkan kemampuan individu masyarakat untuk biaya pelaksanaan adat.

2). Kepada masyarakat atau orang tua diharapkan untuk meningkatkan kepedulian bagi anak-anaknya terhadap ketentuan adat, serta mensosialisasikan ketentuan adat.sehinggaanak tersebut mempunyai pemahamanyang jauh lebih baik dari sebelumnya.Seperti memiliki pengetahuan, dan pemahaman yang luas terhadap ketentuan adat, tentang adat perkawinan merwatin.Sehingga masyarakat mampu berpartisipasi aktif dalam melaksanakan maupun melestarikan adat perkawinan merwatin dan bukan hanya adat merwatin saja, tetapi adat atau kebudayaan yang di miliki oleh Lampung pepadun.

3). Kepada aparatur desa diharapkan membantu pemuka adat untuk menghimbau masyarakat adat agar berpartisipasi melaksanakan ketentuan adat perkawinan merwatin, karena kebudayaan itu dibuat mempunyai maksud, tujuan, dan nilai sakral.Karena perkawinan adat merwatin sifatnya musyawarah adat, pemberian gelar dan yang lebih utama menerangkan kepada masyarakat adat supaya mempelai wanita dapat dikenal oleh masyarakat adat di mana memepelai wanita tersebut tingggal.

81

4). Kepada generasi muda khususnya masyarakat Lampung pepadun untuk lebih mencintai dan peduli terhadap kebudayaan yang sudah ada sejak jaman nenek moyang kita, kalau kita tidak peduli terhadap kebudayaan kita siapa lagi yang akan peduli terhadap kebudayaan, bukannya Indonesia terkenal akan keanekaragaman budayanya. Itujuga selama kebudayaan kita tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.Ayo mulai sekarang kita lestarikan sebagai ciri khas orang Lampung dan ciri khas orang Indonesia.

Aksara.

Ali, Muhammad. 1985.Penelitian Kependidikan dan Strategi. Bandung : Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 1986.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : Bina Aksara.

Edward Raja Mega Achamd 1965,Adat Pepadun di Lampung, htt://mestaboh.com, 20 September 2011

Hadikusuma Hilman.2003.Hukum Perkawinan Adat dengan Adat Istiadat dan Upacara Adatnya. Bandung : Citra Aditya Bakti.

Hadi Sutrisno.1996.Metodologi Research. Jogjakarta : Gajah Mada University Press.

Jalalludin Rakhmat.1996. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Koentjaraningrat. 2003.Pengantar AntropologiJilid 1, cetakan kedua, Jakarta:

Rineka Cipta.

Mohammad Nasir, 1988, Prosedur Penelitian ilmiah.Bandung. Angkasa. Org.PengertianMasyarakat

http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat- dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia. 20 September 2011 Pengertian masyarakat

http://shvoong.com/pengertianmasyarakat 20 September 2011

Shvoong.Definisi-Persepsi.

http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1837978-definisi-persepsi/. 20 Januari 2011

83

Sarlito Wirawan Sarwono.1993. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Universitas Lampung. 2010.Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung: Universitas Lampung

Walgito, Bimo. 1993.Pengantar Psikologi Umum. Rajo Granfindo Persada. Jakarta

Dokumen terkait