• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya (sugiyono, 1999:143). Untuk pengujian deskriptif variabel kuesioner dalam data penelitian ini digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II ( Masidjo, 1991:46) sebagai berikut:

Tabel 3.10 PAP II

Tingkat Kepuasan Kerja Kategori Kecenderungan 81% - 100% Sangat Puas

66% - 80% Puas

56% - 65% Cukup Puas 46% - 55% Tidak Puas Di bawah 46% Sangat Tidak Puas

Berdasarkan kriteria diatas, maka kategori kecenderungan dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

a) Lingkungan Kerja Fisik

Kuesioner lingkungan kerja fisik terdiri dari 13 butir pernyataan. Skor tertinggi yang diharapkan dapat dicapai dari 13 butir pernyataan adalah 65 dan skor terendah adalah 13. Selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah adalah 52. Untuk pengukuran skala skor perhitungannya sebagai berikut:

Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah), Sehingga: 13 + (81% x 52) = 55,12 dibulatkan menjadi 55 maka intervalnya 55 – 65 13 + (66% x 52) = 47,32 dibulatkan menjadi 47 maka intervalnya 47 – 54 13 + (56% x 52) = 42,12 dibulatkan menjadi 42 maka intervalnya 42 – 46

13 + (46% x 52) = 36,92 dibulatkan menjadi 37 maka intervalnya 37 – 41 Di bawah 37 maka intervalnya 13 – 36

Berikut ini adalah interval skor yang digunakan sebagai dasar untuk menilai pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan:

Tabel 3.11

Interval Skor Lingkungan Kerja Fisik Interval Skor Interpretasi

55 ─ 65 Sangat Positif 47 ─ 54 Positif 42 ─ 46 Cukup Positif 37 ─ 41 Kurang Positif 13 ─ 36 Sangat Kurang Positif

Apabila skor penilaian makin tinggi maka pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan sangat positif.

b) Lingkungan Kerja Non Fisik

Kuesioner lingkungan kerja non fisik terdiri dari 9 butir pernyataan. Skor tertinggi yang diharapkan dapat dicapai dari 9 butir pernyataan adalah 45 dan skor terendah adalah 9. Selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah adalah 36. Untuk pengukuran skala skor perhitungannya sebagai berikut:

Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah), Sehingga: 9 + (81% x 36) = 38,16 dibulatkan menjadi 38 maka intervalnya 38 – 45 9 + (66% x 36) = 32,76 dibulatkan menjadi 33 maka intervalnya 33 – 37 9 + (56% x 36) = 29,16 dibulatkan menjadi 29 maka intervalnya 29 – 32

9 + (46% x 36) = 25,56 dibulatkan menjadi 26 maka intervalnya 26 – 28 Di bawah 26 maka intervalnya 9 – 25 Berikut ini adalah interval skor yang digunakan sebagai dasar untuk menilai pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja karyawan:

Tabel 3.12

Interval Skor Lingkungan Kerja Non Fisik Interval Skor Interpretasi

38 ─ 45 Sangat Positif 33 ─ 37 Positif 29 ─ 32 Cukup Positif 26 ─ 28 Kurang Positif 9 ─ 25 Sangat Kurang Positif

Apabila skor penilaian makin tinggi maka pengaruh lingkungan kerja non

fisik terhadap kepuasan kerja karyawan sangat positif. c) Kepuasan Kerja Karyawan

Kuesioner kepuasan kerja karyawan terdiri dari 21 butir pernyataan. Skor tertinggi yang diharapkan dapat dicapai dari 21 butir pernyataan adalah 105 dan skor terendah adalah 21. Selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah adalah 84. Untuk pengukuran skala skor perhitungannya sebagai berikut:

Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah), Sehingga: 21+(81% x 84) = 89,04 dibulatkan menjadi 89 maka intervalnya 89 – 105 21+(66% x 84) = 76,44 dibulatkan menjadi 76 maka intervalnya 76 – 88 21+(56% x 84) = 68,04 dibulatkan menjadi 68 maka intervalnya 68 – 75 21+(46% x 84) = 59,64 dibulatkan menjadi 60 maka intervalnya 60 – 67

Di bawah 60 maka intervalnya 21 – 59 Berikut ini adalah interval skor yang digunakan sebagai dasar untuk menilai kepuasan kerja karyawan:

Tabel 3.13

Interval Skor Kepuasan Kerja Karyawan Interval Skor Interpretasi

89 ─ 105 Sangat Puas 76 ─ 88 Puas 68 ─ 75 Cukup Puas 60 ─ 67 Tidak Puas 21 ─ 59 Sangat Tidak Puas

Apabila skor penilaian makin tinggi maka kepuasan kerja sangat puas sedangkan skor penilaian makin rendah maka kepuasan kerja sangat tidak puas.

2. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan analisis data maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang meliputi:

a) Uji Normalitas

Uji normalitas untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Apabila data yang terkumpul berdistribusi normal maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test (uji K-S). Selanjutnya untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi masing-masing variabel normal atau tidak, dilakukan dengan ketentuan uji signifikansi 5% jika nilai probabilitas (p) lebih besar dari α = 0,05 berarti data dianggap normal, dan begitu sebaliknya.

b) Uji Linieritas

Uji linieritas ini digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan linier atau tidak antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Apabila variabel tersebut mempunyai hubungan linier tentu saja ada pengaruh antara kedua variabel tersebut. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sudjana, 1996:332): F = e S TC S 2 2 Keterangan: S2TC = 2 ) ( − k TC JK S2e = k n E JK − ) (

F = Harga bilangan F untuk garis regresi

S2TC = Varians tuna cocok S2e = Varians kekeliruan

JK(TC) = Jumlah kuadrat tuna cocok

JK(E) = Jumlah kuadrat kekeliruan

Selanjutnya untuk mengetahui apakah masing-masing variabel mempunyai hubungan linier atau tidak, dilakukan perhitungan yang hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel dengan taraf

bebas dengan variabel terikat tidak linier. Sebaliknya jika nilai Fhitung <

Ftabel, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah

linier.

c) Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah kejadian/situasi adanya hubungan variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya. Artinya ada korelasi antara

1

X ,X2,…,Xn. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji derajat hubungan / pengaruh linier di antara variabel bebas dalam model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Untuk menguji multikolinieritas digunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF), Condition Index (CI) dan matriks korelasi. Untuk mendeteksi adanya gejala multikolinieritas dalam model regresi adalah: a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu hasil estimasi model regresi

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independent

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependent

b. Menganalisis matrik korelasi / nilai koefisien korelasi antara variabel

independent. Jika antara variabel independent ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas

c. Nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang melebihi 10 d. Nilai Condition Index (CI) yang melebihi 30

Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinieritas dalam model regresi dapat digunakan cara lain yaitu dengan:

a. Nilai tolerance (α ) adalah sebesar tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik.

b. Nilai Variance Inflation Factor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat.

Nilai tolerance (α ) dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dapat dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut:

- Besar nilai tolerance (α ):α = 1/ VIF

- Besarnya nilai Variance Inflation Factor (VIF): VIF = 1/α

Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika α hitung > α dan VIF hitung < VIF.

d) Uji Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi berganda perlu diuji mengenai sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada berbagai metode yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya situasi heteroskedastisitas dalam varians error term suatu model regresi. Dalam uji Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independent (Gujarati, 2003) dengan persamaan regresi:

Vt Xt Ut =α +β +

Jika variabel independent signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas (probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%).

3. Uji Hipotesis

a) Untuk menguji hipotesis pertama, yaitu apakah ada pengaruh positif lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja para karyawan, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1)Merumusan hipotesis

H01= Tidak ada pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan

kerja

Ha1= Ada pengaruh positif lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja

2) Mencari persamaan regresi linier sederhana dengan rumus sebagai berikut:

Y = a + bX1

Keterangan:

Y = variabel dependent (kepuasan kerja)

X1 = variabel independent (lingkungan kerja fisik)

a = konstanta

b = koefisien regresi

∑ ∑

∑ ∑

∑ ∑

− − = − − = 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 ) ( ) ( ) ( x x n y x y x n b x x n y x x x y a

Arah dari koefisien regresi dapat digunakan untuk melihat apakah suatu variabel dengan variabel lain itu terdapat suatu bentuk pengaruh yang positif atau negatif. Kriteria bentuk pengaruh yang dilihat dari koefisien regresi antara lain:

a. Arah nilai b yang positif menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. b. Arah nilai b yang negatif menunjukkan bahwa ada pengaruh

yang negatif antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. 3) Mengambil keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dengan uji

signifikansi dengan uji t sebagai berikut:

t 2 1 2 r n r − − =

a. Menentukan level of significant sebesar 5% dan derajat kebebasan n-2

b. Membandingkan nilai thitung dengan ttabel dengan ketentuan Ho

ditolak jika thitung > ttabel atau thitung < -ttabel dan Ho diterima jika -

ttabel ≤ thitung≤ ttabel.

b) Untuk menguji hipotesis kedua yaitu apakah ada pengaruh positif lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja para karyawan, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1)Merumusan hipotesis

H02= Tidak ada pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja

Ha2= Ada pengaruh positif lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja

2)Mencari persamaan regresi linier sederhana dengan rumus sebagai berikut:

Y = a + bX2

Keterangan :

Y = variabel dependent (kepuasan kerja)

X2 = variabel independent (lingkungan kerja non fisik)

a = konstanta

b = koefisien regresi

Nilai a dan b dapat dicari melalui rumus sebagai berikut:

∑ ∑

∑ ∑

∑ ∑

− − = − − = 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 ) ( ) ( ) ( x x n y x y x n b x x n y x x x y a

Arah dari koefisien regresi dapat digunakan untuk melihat apakah suatu variabel dengan variabel lain itu terdapat suatu bentuk pengaruh yang positif atau negatif. Kriteria bentuk pengaruh yang dilihat dari koefisien regresi antara lain:

a. Arah nilai b yang positif menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.

b. Arah nilai b yang negatif menunjukkan bahwa ada pengaruh yang negatif antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.

3) Mengambil keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dengan uji signifikansi dengan uji t sebagai berikut:

t 2 1 2 r n r − − =

a. Menentukan level of significant sebesar 5% dan derajat kebebasan n-2

b. Membandingkan nilai thitung dengan ttabel dengan ketentuan Ho

ditolak jika thitung > ttabel atau thitung < -ttabel dan Ho diterima jika -

ttabel ≤ thitung≤ ttabel.

c) Untuk menguji hipotesis ketiga yaitu apakah ada pengaruh lingkungan kerja fisik dan non fisik terhadap kepuasan kerja para karyawan, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1)Merumusan hipotesis

H03= Tidak ada pengaruh lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja

non fisik terhadap kepuasan kerja

Ha3= Ada pengaruh positif lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja

2)Mencari persamaan regresi linier ganda dengan rumus sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2

Keterangan:

X1 = variabel independent (lingkungan kerja fisik)

X2 = variabel independent (lingkungan kerja non fisik)

a = konstanta b = koefisien regresi b1 = koefisien regresi X1

b2 = koefisien regresi X2

3)Mengambil keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dengan uji signifikansi dengan uji F sebagai berikut:

) 1 ( ) 1 ( 2 2 R m m N R Fhit − − − = Keterangan: R2 = koefisien determinasi N = jumlah populasi

m = jumlah variabel independent

a. Menentukan level of significant sebesar 5% dan derajat kebebasan n-3

b. Membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel dengan ketentuan

Dokumen terkait