BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
D. Pembahasan
1. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompeten-
Akuntansi dan Motivasi Belajar Siswa
Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi yang baik akan berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Kompetensi pedagogik itu sendiri berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, merancang dan melaksanakan evaluasi, mengembangkan siswa untuk mengaktualisasikan potensinya, serta memahami siswa secara mendalam. Guru akuntansi yang mempunyai kemampuan-kemampuan tersebut akan membuat para siswa akan termotivasi untuk belajar akuntansi. Oleh sebab itu, tugas guru adalah berusaha menciptakan proses pengajaran yang memberikan harapan, bukan
yang menakutkan (Jejen Musfah, 2011:33). Harapan itu adalah keberhasilan dalam mencapai prestasi yang baik pada mata pelajaran akuntansi. Menurut
Jejen Musfah (2011: 42), “Guru harus bisa menjadi motivator bagi para muridnya, sehingga potensi mereka berkembang maksimal”.
2. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru
Akuntansi dan Motivasi Belajar Siswa
Persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi yang baik akan berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Kompetensi profesional itu sendiri berkaitan dengan kemampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuannya. Guru akuntansi yang memiliki kemampuan tersebut akan memotivasi belajar siswanya, karena siswa percaya pada kemampuan guru yang benar-benar menguasai bahan materi akuntansi.
3. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian
Guru Akuntansi dan Motivasi Belajar Siswa
Persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi yang baik akan berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Kompetensi kepribadian itu sendiri berkaitan dengan kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan siswa. Menurut Jejen Musfah (2011: 52), “Seorang guru yang berperilaku tidak baik, padahal di kelas ia selalu menyampaikan nilai- nilai kebaikan kepada para siswanya, akan menghilangkan kepercayaan dari
siswa, orang tua dan masyarakat akan luntur bahkan hilang. Guru semacam
ini tidak akan dapat menjadi teladan para siswa”. Oleh karena itu, siswa membutuhkan guru yang mampu menanamkan nilai-nilai baik pada dirinya, sehingga siswa tersebut merasa nyaman untuk belajar bersamanya.
4. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Sosial Guru
Akuntansi dan Motivasi Belajar Siswa
Persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi yang baik akan berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Kompetensi sosial itu sendiri berkaitan dengan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Menurut Jejen Musfah (2011: 52),“Guru harus berjiwa sosial tinggi, mudah bergaul, dan suka menolong, bukan sebaliknya, yaitu individu yang tertutup dan tidak memedulikan orang-orang di sekitarnya”.Oleh karena itu, siswa akan termotivasi untuk belajar dengan guru yang memiliki jiwa seperti itu.
Dari uraian di atas peneliti menggambarkan kerangka berfikir penelitian ini dalam bentuk bagan yaitu sebagai berikut:
Persepsi Siswa Kompetensi Pedagogik Kompetensi Profesional Kompetensi Kepribadian Kompetensi Sosial Motivasi Belajar Siswa
F. Hipotesis Penelitian
Menurut J.W, Buckley et al. M. H. (Sangadji&Sopiah, 2010:90)
mendefinisikan bahwa “hipotesis adalah suatu bentuk pernyataan yang sederhana mengenai harapan peneliti akan hubungan antara variabel-variabel dalam suatu masalah untuk diuji dalam penelitian”.
Berdasarkan pendapat di atas, maka hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ho = Tidak terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan motivasi belajar siswa.
Ha = Terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan motivasi belajar siswa.
2. Ho = Tidak terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan motivasi belajar siswa.
Ha = Terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan motivasi belajar siswa.
3. Ho = Tidak terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan motivasi belajar siswa.
Ha = Terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan motivasi belajar siswa.
4. Ho = Tidak terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan motivasi belajar siswa.
Ha = Terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan motivasi belajar siswa.
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara intensif terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu (Arikunto, 2002:120). Penelitian ini juga termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005:247). Penelitian ini tentang hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru (yang meliputi persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial) dan motivasi belajar siswa.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Tempat penelitian adalah SMK YPKK 3 Sleman yang beralamatkan di Karangnongko, Maguwoharjo, Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta 55282. Telp./Fax (0274) 881378. Alasan peneliti memilih tempat tersebut karena sekolah ini merupakan SMK yang hanya memiliki jurusan khusus keuangan untuk program studi akuntansi. Menurut peniliti ini sangat sesuai dengan judul penelitian.
2. Waktu
Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei s.d. Juni 2013.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI program studi akuntansi.
2. Objek
Objek penelitian ini adalah persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi (meliputi persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial) dan motivasi belajar siswa.
D. Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sangadji & Sopiah, 2010:185). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK YPKK 3 Sleman yang berjumlah 157 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi (Sudjana, 2001:5). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI jurusan akuntansi yang berjumlah 90 siswa.
3. Teknik Penarikan Sampel
Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2007:61). Dalam hal ini peneliti memilih untuk meneliti siswa kelas X dan XI program studi akuntansi dengan pertimbangan bahwa siswa kelas X dan XI sudah cukup merasakan pengalaman dalam belajar akuntansi bersama guru akuntansi mereka kurang lebih selama dua semester dan masih aktif ke sekolah. Selain pertimbangan tersebut, peneliti juga mempertimbangkan bahwa populasi memiliki kecenderungan karakteristik yang homogen, maka dengan sampel sebanyak 90 siswa sudah cukup representatif untuk diteliti.
E. Variabel dan Pengukuran Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah konstrak yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran lebih nyata mengenai fenomena-fenomena. Konstrak adalah abstraksi fenomena kehidupan nyata yang diamati (Sangadji & Sopiah, 2010:133).
Variabel penelitian berdasarkan fungsi variabel dalam hubungan antar-variabel dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen.
Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau memengaruhi variabel lain, sedangkan variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Sangadji & Sopiah, 2010:136). Maka variabel dalam peneltian ini adalah: a. Persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi (variabel independen)
Persepsi ini meliputi empat macam persepsi yaitu:
1) Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi. 2) Persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi. 3) Persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi. 4) Persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi.
Persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman.
Tabel III.1
Operasionalisasi Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi
Ranah Kompetensi Indikator Nomor Pertanyaan Positif Negatif Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik 1. Pemahaman terhadap karakteristik peserta didik
1, 2, 3, 4 2. Menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 5, 6, 7 3. Mengembangkan kurikulum 8 4. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik 9, 10, 11
5. Memanfaatkan teknologi
informasi untuk pembelajaran 12, 13 6. Membantu peserta didik
mengaktualisasikan potensinya
14, 15 7. Berkomunikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan siswa
16, 17, 18 8. Menilai proses dan hasil
pembelajaran
19, 20, 21 9. Melakukan tindakan reflektif 22
Persepsi Siswa tentang
Kompetensi Profesional
1. Menguasai materi, struktur, dan konsep keilmuan mata pelajaran 23, 24, 26, 27, 28 25 2. Menguasai standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diasuh
29, 30
3. Mengembangkan materi
pembelajaran secara kreatif 31, 32
Persepsi Siswa tentang
Kompetensi Kepribadian
1. Bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia
31, 34, 35, 36 2. Pribadi yang jujur, berakhlak
mulia, dan teladan bagi peserta dan masyarakat
37, 38, 39, 40 3. Pribadi yang mantap, stabil,
dewasa, arif dan berwibawa
41, 42, 43 4. Menunjukkan etos kerja,
tanggung jawab, rasa bangga menjadi guru, dan percaya diri
44, 45 5. Menjunjung tinggi kode etik
profesi guru 46
Persepsi Siswa tentang
Kompetensi Sosial
1. Bersikap insklusif, bertindak objektif dan tidak
diskriminatif
47 2. Berkomunikasi secara efektif,
empatik dan santun 48, 49 3. Beradaptasi di tempat tugas di
seluruh wilayah Indonesia 50 4. Berkomunikasi dengan
komunitas profesi sendiri dan profesi lain
51
b. Motivasi Belajar Siswa (variabel dependen)
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.
Tabel III.2
Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar Siswa
No. Indikator Motivasi Belajar Nomor Pertanyaan
Positif Negatif
1. Tekun menghadapi tugas 52, 53
2. Ulet menghadapi kesulitan 54, 55 3. Minat terhadap sesuatu 56, 57, 58,
59, 60, 61
4. Mandiri 62, 63
5. Sikap terhadap tugas-tugas rutin 64
6. Teguh dalam pendapat 65
7. Gemar mencari dan memecahkan
masalah soal-soal 66, 67
Jumlah 16
2. Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru dan variabel motivasi belajar siswa, keduanya diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010:134).
Pilihan jawaban untuk masing-masing pertanyaan dibuat berbeda, tujuannya agar menghasilkan persepsi yang benar-benar mampu mewakili persepsi siswa yang sebenarnya.
Mardapi (2008:121) dalam pengukuran sering terjadi kecenderungan responden memilih jawaban pada kategori tiga untuk skala likert. Untuk mengatasi hal tersebut skala likert hanya menggunakan empat pilihan agar jelas sikap atau minat responden, yaitu: Selalu – Sering – Hampir Tidak Pernah–Tidak Pernah.
Bobot yang diberikan untuk alternatif jawaban adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2010:135):
Tabel III.3
Bobot Alternatif Jawaban Kriteria Jawaban Skor Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif Selalu 4 1 Sering 3 2 Hampir Tidak Pernah 2 3 Tidak Pernah 1 4
F. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa: 1. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Sangadji & Sopiah, 2010:151).
Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap data tentang persepsi siswa mengenai kompetensi guru akuntansi (yang meliputi persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial) dan motivasi belajar siswa.
Dipandang dari cara menjawabnya, penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yaitu responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan.
2. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mempelajari berbagai sumber tertulis, dalam hal ini adalah guru dan identitas siswa. Guru dan siswa digunakan sebagai sumber yang diteliti.
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel (Sujarweni & Endrayanto, 2012:177).
Pengujian validitas dilakukan dengan berdasarkan uji korelasi product moment dengan rumus (Arikunto, 2006:72):
= ∑ − (∑ )(∑ )
∑ − (∑ ) ∑ − (∑ )
dimana:
rxy= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y.
Dari hasil pengujian instrumen yang dilaksanakan di SMK Putra Tama diketahui bahwa n = 43 dan taraf signifikansi (alpha) adalah 0,005 atau 5% sehingga rtabeldari 0,05 ; 43 adalah 0,301.
Hasil pengukuran validitas untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi adalah sebagai berikut:
Tabel III.4
Hasil Pengukuran Uji ValiditasVariabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru Akuntansi
No. Item
Soal r tabel r hitung Keterangan
Item_1 0,301 0,755 Valid Item_2 0,301 0,332 Valid Item_3 0,301 0,395 Valid Item_4 0,301 0,563 Valid Item_5 0,301 0,577 Valid Item_6 0,301 0,755 Valid Item_7 0,301 0,810 Valid Item_8 0,301 0,580 Valid Item_9 0,301 0,765 Valid Item_10 0,301 0,446 Valid Item_11 0,301 0,467 Valid Item_12 0,301 0,588 Valid
Item_13 0,301 0,156 Tidak Valid
Item_14 0,301 0,503 Valid Item_15 0,301 0,340 Valid Item_16 0,301 0,443 Valid Item_17 0,301 0,631 Valid Item_18 0,301 0,555 Valid Item_19 0,301 0,391 Valid Item_20 0,301 0,730 Valid Item_21 0,301 0,399 Valid Item_22 0,301 0,450 Valid
Jumlah soal 22 item
Dari hasil pengukuran 22 item soal untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi, dapat diketahui bahwa ada 21 item soal valid karena rhitunglebih besar dari rtabeldan ada satu item soal yang tidak valid. Item soal yang tidak valid tersebut dibuang, sehingga saat
penelitian yang sesungguhnya untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi menggunakan 21 item soal.
Hasil pengukuran validitas untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi adalah sebagai berikut:
Tabel III.5
Hasil Pengukuran Uji ValiditasVariabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru Akuntansi No. Item
Soal r tabel r hitung Keterangan
Item_23 0,301 0,569 Valid Item_24 0,301 0,711 Valid Item_25 0,301 0,891 Valid Item_26 0,301 0,712 Valid Item_27 0,301 0,612 Valid Item_28 0,301 0,366 Valid Item_29 0,301 0,640 Valid
Item_30 0,301 0,101 Tidak Valid
Item_31 0,301 0,833 Valid
Item_32 0,301 0,681 Valid
Jumlah soal 10 item
Dari hasil pengukuran 10 item soal untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi, dapat diketahui bahwa ada sembilan item soal valid karena rhitunglebih besar dari rtabeldan ada satu item soal yang tidak valid. Item soal yang tidak valid tersebut dibuang, sehingga saat penelitian yang sesungguhnya untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi menggunakan sembilan item soal.
Hasil pengukuran validitas untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi adalah sebagai berikut:
Tabel III.6
Hasil Pengukuran Uji ValiditasVariabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepibadian Guru Akuntansi
No. Item
Soal r tabel r hitung Keterangan
Item_33 0,301 0,655 Valid Item_34 0,301 0,833 Valid Item_35 0,301 0,399 Valid Item_36 0,301 0,845 Valid Item_37 0,301 0,480 Valid Item_38 0,301 0,655 Valid Item_39 0,301 0,675 Valid Item_40 0,301 0,791 Valid Item_41 0,301 0,628 Valid Item_42 0,301 0,852 Valid Item_43 0,301 0,682 Valid
Item_44 0,301 0,165 Tidak Valid
Item_45 0,301 0,196 Tidak Valid
Item_46 0,301 0,389 Valid
Jumlah soal 14 item
Dari hasil pengukuran 14 item soal untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi, dapat diketahui bahwa ada 12 item soal valid karena rhitunglebih besar dari rtabeldan ada dua item soal yang tidak valid. Item soal yang tidak valid tersebut dibuang, sehingga saat penelitian yang sesungguhnya untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi menggunakan 12 item soal.
Hasil pengukuran validitas untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi adalah sebagai berikut:
Tabel III.7
Hasil Pengukuran Uji ValiditasVariabel
Persepsi Siswa tentang Kompetensi Sosial Guru Akuntansi No. Item
Soal r tabel r hitung Keterangan
Item_47 0,301 0,586 Valid
Item_48 0,301 0,705 Valid
Item_49 0,301 0,321 Valid
Item_50 0,301 0,458 Valid
Item_51 0,301 0,793 Valid
Jumlah soal 5 item
Dari hasil pengukuran lima item soal untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi, dapat diketahui bahwa ada lima item soal valid semua karena rhitung lebih besar dari rtabel. Sehingga saat penelitian yang sesungguhnya untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi tetap menggunakan lima item soal.
Hasil pengukuran validitas untuk variabel motivasi belajar siswa sebagai berikut:
Tabel III.8
Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar Siswa No. Item
Soal r tabel r hitung Keterangan
Item_52 0,301 0,598 Valid Item_53 0,301 0,583 Valid Item_54 0,301 0,527 Valid Item_55 0,301 0,598 Valid Item_56 0,301 0,674 Valid Item_57 0,301 0,569 Valid Item_58 0,301 0,585 Valid Item_59 0,301 0,461 Valid Item_60 0,301 0,475 Valid Item_61 0,301 0,428 Valid Item_62 0,301 0,547 Valid
Item_63 0,301 0,468 Valid
Item_64 0,301 0,165 Tidak Valid
Item_65 0,301 0,484 Valid
Item_66 0,301 0,648 Valid
Item_67 0,301 0,516 Valid
Jumlah soal 16 item
Dari hasil pengukuran 16 item soal untuk variabel motivasi belajar siswa diketahui bahwa ada 15 item soal valid karena rhitunglebih besar dari rtabel dan ada satu item soal yang tidak valid. Item soal yang tidak valid tersebut dibuang, sehingga saat penelitian yang sesungguhnya untuk variabel motivasi belajar siswa menggunakan 15 item soal.
Jumlah keseluruhan item soal dalam kuesioner yang digunakan untuk penelitian dari variabel-variabel di atas adalah 62 item soal.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk- kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner (Sujarweni dan Endrayanto, 2012:186).
Pengujian reliabilitas dilakukan berdasarkan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha (Arikunto, 2006:109):
11= − 1 1 −
∑ 2
2
dimana:
11 = reliabilitas yang dicari
∑ 2=jumlah varian skor tiap-tiap item 2 = varians total
Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan, jika nilai Alpha > 0,60 maka reliabel (Sujarweni dan Endrayanto, 2012:186).
Untuk menentukan tinggi rendahnya reliabilitas (keterandalan) dapat menggunakan indeks korelasi sebagai berikut (Arikunto, 2002:245):
Tabel III.9
Tingkat Keterandalan Instrumen Penelitian Besarnya nilai r Tingkat keterandalan
(Interpretasi) Antara 0,800–1,000 Antara 0,600–0,800 Antara 0,400–0,600 Antara 0,200–0,400 Antara 0,000–0,200 Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah
Uji reliabilitas instrument dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS 16 dengan koefisien rtabelpada n = 43. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel III.10
Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai rhitung
Nilai rtabel
Status Keterangan Persepsi Siswa tentang
Kompetensi Pedagogik Guru Akuntansi
0,906 0,600 Andal Tinggi Persepsi Siswa tentang
Kompetensi Profesional Guru Akuntansi
0,883 0,600 Andal Tinggi Persepsi Siswa tentang
Kompetensi Kepribadian Guru Akuntansi
0,895 0,600 Andal Tinggi Persepsi Siswa tentang
Kompetensi Sosial Guru Akuntansi
0,787 0,600 Andal Cukup Motivasi Belajar Siswa 0,873 0,600 Andal Tinggi
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan data penelitian tentang variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi yang terdiri dari variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial, serta variabel motivasi belajar siswa. Pendiskripsian data dilakukan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Berikut adalah tabel PAP II (Masidjo, 1995:157):
Tabel III.11
Penilaian Acuan Patokan Tipe II Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 81%–100% Sangat baik 66%–80% Baik 56%–65% Cukup baik 46%–55% Kurang baik
Dibawah 46% Sangat kurang baik
Berikut ini adalah pendeskripsian variabel penelitian:
a. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru Akuntansi
Jumlah soal untuk persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi terdiri dari 21 item soal. Berdasarkan data tersebut maka dilakukan analisis sebagai berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 4 x 21 = 84 Skor terendah yang diharapkan 1 x 21 = 21
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi berdasarkan PAP tipe II dapat ditentukan sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah + % (nilai tertinggi–nilai terendah) = 21 + 81% (84–21) = 72,03 dibulatkan 72
= 21 + 66% (84–21) = 62,58 dibulatkan 63 = 21 + 56% (84–21) = 56,28 dibulatkan 56 = 21 + 46% (84–21) = 49,98 dibulatkan 50 = di bawah 50
disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel III.12
Interval Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru Akuntansi
b. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru Akuntansi
Jumlah soal untuk persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi terdiri dari sembilan item soal. Berdasarkan data tersebut maka dilakukan analisis sebagai berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 4 x 9 = 36 Skor terendah yang diharapkan 1 x 9 = 9
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi berdasarkan PAP tipe II dapat ditentukan sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah + % (nilai tertinggi–nilai terendah)
Interval Skor Penilaian
72–84 Sangat baik
63–71 Baik
56–62 Cukup
50–55 Kurang baik 21–49 Sangat kurang baik
= 9 + 81% (36–9) = 30,87 dibulatkan 31 = 9 + 66% (36–9) = 26,82 dibulatkan 27 = 9 + 56% (36–9) = 24,12 dibulatkan 24 = 9 + 46% (36–9) = 21,42 dibulatkan 21 = di bawah 21
disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel III.13
Interval Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru Akuntansi
c. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Guru Akuntansi
Jumlah soal untuk persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi terdiri dari 12 item soal. Berdasarkan data tersebut maka dilakukan analisis sebagai berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 4 x 12 = 48 Skor terendah yang diharapkan 1 x 12 = 12
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi berdasarkan PAP tipe II dapat ditentukan sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah + % (nilai tertinggi–nilai terendah) = 12 + 81% (48–12) = 41,16 dibulatkan 41
= 12 + 66% (48–12) = 35,76 dibulatkan 36 = 12 + 56% (48–12) = 32,16 dibulatkan 32
Interval Skor Penilaian
31–36 Sangat baik
27–30 Baik
24–26 Cukup
21–23 Kurang baik 9–20 Sangat kurang baik
= 12 + 46% (48–12) = 28,56 dibulatkan 29 = di bawah 29
disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel III.14
Interval Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Guru Akuntansi
d. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Sosial Guru Akuntansi
Jumlah soal untuk persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi terdiri dari lima item soal. Berdasarkan data tersebut maka dilakukan analisis sebagai berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 4 x 5 = 20 Skor terendah yang diharapkan 1 x 5 = 5
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi berdasarkan PAP tipe II dapat ditentukan sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah + % (nilai tertinggi–nilai terendah) = 5 + 81% (20–5) = 17,15 dibulatkan 17
= 5 + 66% (20–5) = 14,90 dibulatkan 15 = 5 + 56% (20–5) = 13,40 dibulatkan 13 = 5 + 46% (20–5) = 11,90 dibulatkan 12 = di bawah 12
Interval Skor Penilaian
41–48 Sangat baik
36–40 Baik
32–35 Cukup
29–31 Kurang baik 12–28 Sangat kurang baik
disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel III.13
Interval Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Sosial Guru Akuntansi
e. Motivasi Belajar Siswa
Jumlah soal tentang motivasi belajar siswa terdiri dari 15 item soal. Berdasarkan data tersebut maka dilakukan analisis sebagai berikut: Skor tertinggi yang diharapkan 4 x 15 = 60
Skor terendah yang diharapkan 1 x 15 = 15
Penilaian persepsi siswa tentang motivasi belajar siswa berdasarkan PAP tipe II dapat ditentukan sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah + % (nilai tertinggi–nilai terendah) = 15 + 81% (60–15) = 51,45 dibulatkan 51
= 15 + 66% (60–15) = 44,70 dibulatkan 45 = 15 + 56% (60–15) = 40,20 dibulatkan 40 = 15 + 46% (60–15) = 35,70 dibulatkan 36 = di bawah 36
Interval Skor Penilaian
17–20 Sangat baik
15–16 Baik
13–14 Cukup
12 Kurang baik
disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel III.16
Interval Skor Motivasi Belajar Siswa
2. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data masing- masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas yang digunakan adalah dengan uji Kolmogorov Smirnov. Adapun rumusnya adalah (Sugiyono, 2007:156):
= | ( ) − ( )|
D = Deviasi maksimum
( )= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan ( )= Distribusi kumulatif yang diobservasi
Jika nilai asymp. sig < taraf nyata (0,05) maka distribusi data variabel