METODOLOGI PENELITIAN
3.9 Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data. Karena data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki
43
Hanifah Rahmatillah,2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
makna yang berarti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.
Data yang diperoleh melalui angket dan observasi akan diuraikan secara deskriptif naratif. Analisis ini digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari angket berupa deskriptif persentase.
Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase adalah: Keterangan :
∑ : Jumlah
n : Jumlah seluruh item angket
Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan, maka digunakan ketetapan pada Tabel 3.7 sebagai berikut:
Tabel 3.7 Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 4
Tingkat
Pencapaian (%) Kualifikasi Keterangan
0 – 54 Sangat Kurang Direvisi
55 – 64 Kurang Direvisi
65 – 74 Cukup Direvisi
75 – 89 Baik Tidak perlu direvisi
90 – 100 Sangat Baik Tidak perlu direvisi
(Sudjana: 2007) Sedangkan data evaluatif, merupakan hasil dari pemberian instrumen berupa
pretest sebelum dan posttest sesudah diberi perlakuan penambahan penerapan
model pembelajaran hybrid learning untuk meningkatkan mutu pembelajaran di SMK pada kelas eksperimen.
3.9.1 Uji Data Pretest, Posttest dan Gain Siswa
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah diberikan perlakuan (posttest). Perbedaan rata-rata nilai tersebut digunakan untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan (gain)
44
Hanifah Rahmatillah,2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hasil belajar ranah kognitif yang kemudian hasil tersebut dibandingkan sehingga mengetahui efektifitas dari penerapan model pembelajaran hybrid learning untuk meningkatkan mutu pembelajaran di SMK pada kelas eksperimen.
Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data pretest,
posttest dan gain siswa :
1. Pemberian skor dan merubahnya ke dalam bentuk nilai
Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights
only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal
yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar.Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai dengen ketentuan berikut:
Nilai siswa = x 100 2. Menghitung gain semua subjek penelitian (siswa)
Gain adalah selisih antara nilai posttest dan nilai pretest. Secara
matematis dituliskan sebagai berikut:
Gain = Nilai posttest – Nilai pretest
Data gain tersebut dijadikan sebagai data peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif. Adapun hasil belajar ranah kognitif ini dikatakan meningkat apabila terjadi perubahan yang positif sebelum dan sesudah pembelajaran (gain bernilai positif).
3. Menghitung rata-rata gain
Nilai rata-rata (mean) dari gain pembelajaran ditentukan dengan menggunakan rumus:
̅
4. Menghitung perbedaan rata-rata gain kelas kontrol dan eksperimen
Nilai perbedaan rata-rata (mean) dari gain pembelajaran kelas kontrol dan eksperimen ditentukan dengan menggunakan rumus:
45
Hanifah Rahmatillah,2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data perbedaan rata-rata gain ini dihitung untuk mengetahui rata-rata selisih peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif pada kelas kontrol dan eksperimen, sehingga terlihat efektif atau tidaknya penelitian penerapan model pembelajaran hybrid learning untuk meningkatkan mutu
pembelajaran di SMK ini pada kelas eksperimen.
3.9.2 Uji Normalitas Data
Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2
). Menurut Sugiyono (2012: 79), uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal baku/standar (a) dengan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (b).
Gambar 3.2(a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya (Sugiyono, 2012: 80)
Menurut Sugiyono (2012:80), untuk menghitung besarnya nilai chi-kuadrat, maka terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan
chi-kuadrat, jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan Kurva Normal Baku).
2. Menentukan panjang kelas interval (PK), yaitu:
3. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi.
34,13% 34,13% 13,53% 13,53% 2,7% 2,7% ? ? ? ? ? ? (b) (a)
46
Hanifah Rahmatillah,2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Tabel Distribusi Frekuensi
Interval fo fh fo– fh (fo– fh)2
Keterangan :
fo : Frekuensi/Jumlah Data Hasil Observasi
fh : Frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap bidang dikalikan dengan n)
4. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)
5. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung harga-harga (fo – fh) dan
dan menjumlahkannya. Harga
merupakan harga chi-kuadrat (χ2
).
6. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan ketentuan, jika :
hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal
3.9.3 Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas data dilakukan untuk mengetahui varians populasi, apakah populasi dari dua kelas atau lebih mempunyai varians yang sama atau berbeda. Apabila kesimpulan menunjukkan kelompok data homogen, maka data berasal dari populasi yang sama dan layak untuk diuji statistik parametrik.
Rumus yang digunakan untuk menguji homogenitas adalah :
(Sugiyono : 2009) Derajat kebebasan masing-masing dk1 = (n1 - 1) dan dk2 = (n2 - 1) dan jika
Fhitung < Ftabel pada taraf signifikansi α1 = 0,05 dan α2 = 0,01 maka dinyatakan homogen.
47
Hanifah Rahmatillah,2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Uji hipotesis yang dilakukan penelitian ini menggunakan statistik inferensial. Pada statistik inferensial ada dua kemungkinan penggunaan statistik, yaitu statistik parametrik dan non parametrik. Jika data yang akan dianalisis berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan statistik parametrik dan jika datanya tidak berdistribusi normal atau tidak homogen, maka digunakan statistik non parametrik.
Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan hasil belajar siswa melalui tes. Uji yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji satu pihak (One
Tail Test) yaitu uji pihak kanan. Menurut Sugiyono (2009), untuk dua sampel
independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan t-test. Untuk melakukan t-test syaratnya data harus homogen dan normal. Berdasarkan pertimbangan dalam memilih rumus t-test, yaitu bila n1 = n2, varians homogen (�12 = �22), maka dapat digunakan rumus uji t-test dengan polled
varians, sebelum melakukan uji t, terlebih dahulu mencari nilai rata – rata dan simpangan baku.
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis komparatif adalah sebagai berikut :
1. Menghitung rata-rata data ( ̅)
̅ 2. Menghitung simpangan baku (s)
√ ̅
(Sugiyono, 2012: 57) Keterangan :
xi : Nilai pada tiap siswa ̅ : Nilai rata-rata n : Jumlah siswa s : Simpangan baku
48
Hanifah Rahmatillah,2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Menghitung harga t
̅ ̅
√ [ ]
Dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 - 2 dan taraf signifikansi α = (0,05)
Keterangan :
n1 : Jumlah sampel pada kelas eksperimen n2 : Jumlah sampel pada kelas kontrol ̅ : Rata – rata gain kelas eksperimen ̅ : Rata – rata gain kelas kontrol sІ² : Varians gain kelas eksperimen sЇ² : Varians gain kelas kontrol 4. Melihat harga ttabel
5. Menggambar kurva
Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kanan (Sugiyono, 2012: 100)
6. Meletakkan kedudukan thitung dan ttabel dalam kurva yang telah dibuat (ttabel
harus dibuat menjadi positif, karena berada pada daerah kanan). 7. Membuat keputusan pengujian hipotesis uji pihak kanan
Dalam uji pihak kanan berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh pada daerah penerimaan Ha (lebih besar dari ttabel), maka Ha diterima dan H0 ditolak.
thitung > ttabel, berarti Ha diterima thitung ≤ ttabel, berarti Ha ditolak