• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

E. Teknik Analisis Data

Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan analisis statistik Deskriptif yang didukung oleh analisis statistik infrensial.

1. Hasil validasi perangkat pembelajaran

Data hasil validasi para ahli dan praktisi untuk masing-masing perangkat pembelajaran dianalisis secara kualitatif dengan mempertimbangkan masukan, komentar, dan saran-saran dari validator. Hasil analisis tersebut dijadikan sebagai pedoman untuk merevisi perangkat pembelajaran.

Kegiatan yang dilakukan dalam proses analisis data kevalidan perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Melakukan rekapitulasi hasil penilaian ahli

b. Mencari rerata hasil penilaian ahli untuk setiap kriteria c. Mencari rerata tiap aspek

d. Mencari rerata total (X )

e. Menentukan kategori validitas setiap kriteria K atau rerata aspek i A atau rerata i total X dengan kategori validasi yang telah ditetapkan;

f. Kategori validitas yang digunakan adalah sebagai berikut (Rasyid, dkk., (2015).

3,5M4sangat valid 2,5M 3,5 valid 1,5M 2,5cukup valid 1,5 M  tidak valid Keterangan :

GM = K untuk mencari validitas setiap kriteria i M = A untuk mencari validitas setiap aspek i M = X untuk mencari validitas keseluruhan aspek

Kriteria yang digunakan untuk menentukan derajat validitas perangkat adalah nilai X untuk keseluruhan aspek minimal berada dalam kategori cukup valid, dan nilai Ai untuk setiap aspek minimal berada dalam kategori valid. Jika tidak, maka perlu

21

dilakukan revisi berdasarkan saran dari para validator atau dengan melihat kembali aspek-aspek yang nilainya kurang. Selanjutnya dilakukan validasi ulang lalu dianalisis kembali. Demikian seterusnya sampai memenuhi nilai M minimal berada di dalam kategori valid.

2. Analisis data aktivitas mahasiswa

Data hasil pengamatan terhadap aktivitas mahasiswa selama kegiatan perkuliahan berlangsung, selanjutnya dianalisis dan dideskripsikan. Analisis hasil pengamatan terhadap aktivitas mahasiswa meliputi:

a. Frekuensi rata-rata tiap kategori aktivitas tiap pertemuan dilakukan dengan cara menjumlahkan frekuensi kategori aktivitas yang dimaksud dibagi banyaknya mahasiswa yang diamati.

b. Persentase tiap kategori aktivitas mahasiswa tiap pertemuan dilakukan dengan cara membagi frekuensi rata-rata tiap kategori aktivitas mahasiswa (poin 1) tiap pertemuan dengan jumlah maksimal frekuensi pengamatan pada pertemuan tersebut dikali 100%.

c. Rata-rata setiap kategori aktivitas mahasiswa untuk seluruh pertemuan, dihitung dengan membagi jumlah persentase setiap kategori aktivitas mahasiswa pada semua pertemuan dengan banyak pertemuan.

4. Analisis data keterlaksanaan perangkat pembelajaran

Kegiatan yang dilakukan dalam proses analisis data keterlaksanaan perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut:

22

b. Mencari rerata setiap aspek pengamatan setiap pertemuan c. Mencari rerata tiap aspek pengamatan untuk t kali pertemuan d. Mencari rerata total (X )

e. Menentukan kategori keterlaksanaan setiap aspek atau keseluruhan aspek dengan mencocokkan rerata setiap aspek A atau rerata total i X dengan kategori yang telah ditetapkan;

5. Analisis data respons mahasiswa

Data respons mahasiswa terhadap perangkat pembelajaran meliputi respons mahasiswa terhadap Buku Ajar dan LKM. Respons mahasiswa terhadap pelaksanaan perkuliahan meliputi respons terhadap suasana perkuliahan, cara dosen mengajar dan penampilan dosen. Kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis data respons mahasiswa, yakni melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung banyaknya mahasiswa yang memberi respons positif sesuai dengan aspek yang ditanyakan, kemudian menghitung persentasenya;

b. Menentukan kategori untuk respons positif mahasiswa dengan cara mencocokkan hasil persentase dengan kriteria yang ditetapkan;

c. Jika hasil analisis menunjukkan bahwa respons mahasiswa belum positif, maka dilakukan revisi terhadap perangkat yang tengah dikembangkan.

6. Analisis data skor perkembangan mahasiswa

Setiap akhir perkuliahan, mahasiswa diberikan kuis yang dikerjakan selama 10 menit. Skor perolehan kuis pada pertemuan pertama dibandingkan dengan skor dasar, skor dasar dalam penelitian ini diambil dari nilai ulangan harian materi sebelumnya.

23

Skor dasar untuk pertemuan selanjutnya diambil dari rata-rata skor dasar pada beberapa pertemuan sebelumnya.

7. Analisis data tes hasil belajar mahasiswa

Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis data secara kuantitatif digunakan Statistik Deskriptif untuk mendeskripsikan tingkat penguasaan mahasiswa terhadap materi perkuliahan Public Communication setelah dilakukan perkuliahan dengan menggunakan perangkat pembelajaran Public Communication berbasis Integrasi sosial.

Penskoran hasil tes mahasiswa menggunakan skala bebas bergantung dari bobot butir soal tersebut. Banyaknya skor yang didapat oleh mahasiswa bergantung dari ketepatan langkah-langkah penyelesaian yang dibuat sesuai dengan petunjuk perangkat yang telah dibuat. Kemampuan mahasiswa dapat dikelompokkan dalam skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional dalam Rasyid (2015), yaitu:

Tabel 1. Kategorisasi Standar

SKOR KATEGORI 0 – 34 35 - 54 55 - 64 65 - 84 85 – 100 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

24

Seorang mahasiswa dikategorikan berhasil dalam belajar dengan menggunakan perangkat yang telah dikembangkan jika skor mereka berada pada kategori tinggi atau sangat tinggi atau minimal memperoleh skor 65. Perkuliahan dikatakan berhasil jika minimal 85% mahasiswa berada pada kategori tinggi atau sangat tinggi atau skor minimal 65.

8. Analisis tingkat integrasi sosial antar mahasiswa

Integrasi sosial antar mahasiswa dijaring melalui beberapa perangkat instrumen, yaitu

a. Student book, dengan isi yang mampu membangun integrasi sosial antar mahasiswa.

b. Student worksheet, dengan keterkaitan antar tugas dengan isi student worksheet. c. Lesson plan, dengan tatanan pengorganisasian pedoman dan isi dari lesson plan

tersebut.

d. Lembar pengamatan kemampuan dosen mengelola perkuliahan Public Communication berbasis integrasi sosial. Instrumen ini terdiri dari pengamatan: (a) kegiatan awal, (b) kegiatan inti, (c) kegiatan akhir, (d) kemampuan mengelola waktu, dan (e) suasana kelas.

e. Lembar pengamatan keterlaksanaan perangkat perkuliahan Public Communication berbasis integrasi sosial. Instrumen ini dilengkapi tiga level pengamatan kualitatif yaitu: (a) ada, berarti terlaksana atau digunakan dengan cukup baik dan cukup sempurna, (b) sebagian, berarti terlaksana atau digunakan kurang baik dan kurang sempurna, dan (c) tidak, berarti tidak terlaksana sama sekali.

25

f. Lembar pengamatan aktivitas mahasiswa dalam perkuliahan Public Communication berbasis integrasi sosial. Kegiatan yang direkam pada instrumen ini dilakukan setiap 4 menit, yang disertai dengan komentar dan saran dari pengamat.

g. Angket respons mahasiswa dalam perkuliahan Public Communication berbasis integrasi sosial. Angket respon mahasiswa tersebut dimaksudkan untuk menjaring penilaian kualitatif mahasiswa yang mengikuti matakuliah Public Communication berbasis integrasi sosial. Angket tersebut terdiri dari 6 butir pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan program ini untuk membangun integrasi sosial antar mahasiswa dalam lingkup Program Studi Sastra Inggeris, Jurusan Bahasa Inggris FBS UNM.

Dokumen terkait