• Tidak ada hasil yang ditemukan

H. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

I. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya pengolahan data yang telah diperoleh melalui instrumen penelitian yang valid dan reliabel menjadi informasi-informasi yang bermanfaat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian (Creswell, 2008:137). Dengan terjawabnya dan ternalisisnya pertanyaan-pertanyaan penelitian, peneliti menarik kesimpulan yang dapat digeneralisir dari sampel penelitian. Beberapa langkah kerja sistematis diperlukan untuk memperoleh analisis data yang akurat. Terkait dengan

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

71

langkah kerja tersebut, peneliti melakukan langkah-langkah sistematis tersebut sebagai berikut:

1. Pengumpulan data yang dilakukan melalui instrumen penelitian yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya (rujuk sub bab 3.7 dan 3.8)

2. Memeriksa lembaran instrumen penelitian untuk memastikan lembaran penelitian berjumlah lengkap sesuai dengan jumlah saat disebar

3. Memeriksa kelengkapan pengisian item pernyataan instrumen penelitian 4. Pengidentifikasian, pengklasifikasian, dan pengkodean dari setiap item

pernyataan yang terdapat dalam instrumen penelitian menurut variabel-variabel yang diteliti

5. Melakukan tabulasi data ke dalam tabel induk penelitian (lampiran 12) 6. Pengubahan jenis data

Menurut Creswell (2008:152), terdapat beberapa jenis data seperti ordinal dan interval. Dalam konteks penelitian ini, data yang diperoleh melalui instrumen penelitian dari responden merupakan jenis data ordinal. Data ordinal merupakan jenis data yang bersifat kualitatif (McMillan dan Schumacher, 2001:253) (dalam penelitian ini data yang dimaksud berupa pendapat mengenai tingkat kesetujuan responden mengenai pernyataan-pernyataan penelitian). Dikarenakan tujuan penelitian ini adalah menjawab pertanyaan kuantitatif (pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen), maka jenis data ordinal harus dikonversikan menjadi jenis data interval. Hal ini sejalan dengan pendapat yang diajukan oleh Cohen et.al. (2007:154) yang menyatakan bahwa penelitian yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan kuantitatif perlu mengubah jenis data ordinal yang biasanya diperoleh dari instrumen penelitian berupa angket menjadi jenis data interval. Dalam penelitian ini, pengubahan jenis data ordinal menjadi jenis data interval dilakukan melalui Method of Succesive Interval atau yang lebih dikenal dengan MSI. Terkait dengan MSI yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Microsoft Excel 2011 untuk mengkonversi data ordinal menjadi data interval penelitian (lampiran 13). Perhitungan secara manual dilakukan untuk melakukan cross-check dengan perhitungan Microsoft Excel 2011. Perhitungan manual ditempuh melalui beberapa langkah kerja sebagai berikut:

1) Menghitung frekuensi responden yang memberikan respon terhadap kategori jawaban tersedia

2) Menentukan proporsi untuk setiap alternatif jawaban responden tersebut

3) Menentukan proporsi kumulatif untuk setiap alternatif jawaban responden

4) Menentukan nilai z untuk setiap kategori

5) Menghitung nilai skala (scale value) dengan rumus sebagai berikut:

6) Melakukan nilai skala yang ditransformasi (Transform Scale Value) dengan rumus sebagai berikut:

7. Uji normalitas data

Uji normalitas data merupakan salah satu uji yang digunakan sebagai salah satu syarat penggunaan statistik parametrik (Cohen et.al, 2007:198). Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya dan homogen atau heterogennya suatu distribusi data. Dalam penelitian ini, uji normalitas data merupakan hal yang penting karena penelitian ini menggunakan statistik parametrik. Penelitian ini menggunakan SPSS 21.0 untuk menguji normalitas distribusi data – tujuan penggunaan SPSS 21.0 adalah untuk mengurangi human error. Perhitungan manual dilakukan sebagai cross-check terhadap perhitungan SPSS 21.0. Adapun

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

73

langkah kerja yang ditempuh dalam perhitungan manual untuk uji normalitas data adalah sebagai berikut:

1) Membuat tabel distribusi frekuensi yang dibutuhkan 2) Menentukan rata-rata dan standar deviasi

3) Menentukan batas kelas

4) Mencari nilai z skor untuk batas kelas interval dengan rumus sebagai berikut:

5) Mencari luas 0 – Z

6) Mencari luas tiap kelas interval 7) Mencari frekuensi harapan

8) Menentukan nilai Chi-Kuadrat dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:

= Chi-Kuadrat

= Frekuensi observasi

= Frekuensi yang diharapkan = Jumlah responden

9) Menentukan hasil uji normalitas

Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan untuk menentukan hasil uji normalitas adalah:

 Jika nilai uji > , maka distribusi data dinyatakan tidak normal, atau

 Jika nilai uji < , maka distribusi data dinyatakan normal 10)Hasil uji normalitas distribusi data

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan SPSS 21.0, tampak nilai skewness untuk variabel Y (-0.538), X1 (0.217), X2 (-0.114) mendekati angka 0. Hal ini bermakna bahwa distribusi data dinyatakan normal. Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat di lampiran 14.

8. Uji linieritas

Uji linieritas merupakan salah satu uji persyaratan analisis yang harus dilakukan dalam penelitian yang menggunakan statistik parametrik sebagai alat analisisnya (McMillan dan Schumacher, 2001). Uji ini ditujukan untuk mencari persamaan garis regresi variabel independen X1 dan X2 terhadap variabel dependen Y. Dalam konteks penelitian ini, uji linieritas dilakukan dengan menggunakan SPSS 21.0. Perhitungan manual dilakukan sebagai cross-check terhadap perhitungan SPSS 21.0. Perhitungan manual yang dilakukan oleh peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut (Muhidin dan Abdurahman, 2007:89-91):

1) Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y

2) Menghitung jumlah kuadrat regresi ( ) dengan rumus sebagai berikut:

3) Menghitung jumlah kuadrat regresi ( ), dengan rumus sebagai berikut:

4) Menghitung jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus sebagai berikut:

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

75

5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a ( ) dengan rumus sebagai berikut:

6) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( ) dengan rumus sebagai berikut:

7) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus sebagai berikut:

8) Menghitung jumlah kuadrat error ( ) dengan rumus sebagai berikut:

Untuk menghitung urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 9) Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus sebagai

berikut:

10)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus sebagai berikut:

11)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error ( ) dengan rumus sebagai berikut:

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

13)Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier

14)Mencari nilai pada taraf signifikansi 95% atau α = 5% menggunakan rumus : dimana db TC = k – 2 dan db E = n – k

15)Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan

16)Hasil uji linieritas

Berdasarkan hasil pengujian linieritas dengan SPSS 21.0, tampak nilai r untuk kedua variabel independen (X1 dan X2) terhadap variabel dependen (Y) lebih kecil daripada nilai α yang digunakan (0.05). Hal ini bermakna bahwa masing-masing variabel independen (X1 dan X2) berpola linier atas variabel dependen (Y). Hasil perhitungan linieritas untuk uji linieritas dapat dilihat pada lampiran 15.

9. Uji hipotesis dan signifikansi

Uji hipotesis merupakan suatu pengujian yang akan menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis yang telah dinyatakan dalam penelitian (Creswell, 2008). Dalam konteks penelitian ini, uji hipotesis yang digunakan adalah uji yang mengukur koefisien korelasi antara variabel independen dan dependen. Menurut Sugiyono (2009), Pearson Product Moment merupakan rumus yang tepat untuk mengukur koefisien korelasi dengan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini (data interval). Uji signifikansi merupakan uji yang ditujukan untuk mengetahui kuat atau lemahnya tingkat hubungan antara variabel independen (X1 dan X2) dan variabel dependen (Y) (Cohen et.al, 2007). Selain itu, Lodico et.al. (2006) menyatakan bahwa uji t merupakan uji yang tepat untuk mengukur signifikansi tersebut.

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

77

Penelitian ini menggunakan SPSS 21.0 untuk menghitung koefisien korelasi Product Moment (lihat lampiran 16). Perhitungan manual dilakukan sebagai cross-check terhadap perhitungan SPSS 21.0. Perhitungan manual yang dilakukan oleh peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menempatkan skor hasil tabulasi dalam tabel pembantu

2) Menghitung nilai koefisien korelai Product Moment dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

3) Menentukan kebermaknaan hubungan variabel independen (X1 dan X2) dan dependen (Y) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

4) Menghitung nilai korelasi antara X1 dan X2 terhadap Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

5) Menghitung signifikansi korelasi ganda dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

6) Membandingkan dan

7) Menghitung nilai pengaruh dua variebel independen (X1 dan X2) terhadap variabel dependen (Y) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perhitungan rinci mengenai hasil uji hipotesis dan signifikansi dapat dilihat pada lampiran 16.

Berdasarkan uji statistik dan analisis data tersebut, penelitian ini menarik kesimpulan apakah peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen memberikan dampak yang positif dan signifikan terhadap akurasi formulasi rencana stratejik. Selain itu, penelitian ini juga memberikan beberapa saran teoritis dan praktis yang terkait dengan formulasi rencana stratejik di institusi pendidikan tinggi.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan dengan metode penelitian tersebut, data-data yang terkait dengan penelitian ini dapat diperoleh. Setelah menganalisis data yang diperoleh, peneliti menemukan beberapa hasil penelitian penting yang terkait dengan akurasi formulasi rencana stratejik di institusi pendidikan tinggi. Hasil penelitian tersebut digunakan untuk memperoleh generalisir mengenai akurasi formulasi rencana stratejik yang ada di institusi pendidikan tinggi. Selain itu, hasil penelitian digunakan untuk membentuk kesimpulan dalam penelitian ini pada akhirnya. Terkait dengan hasil penelitian yang diperoleh, bab berikutnya akan memaparkan dan membahas hasil penelitian.

Defta Akauna Oktafiga, 2014

Pengaruh peran kepemimpinan ketua program studi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap akurasi formulasi rencana stratejik Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

126

BAB V

Dokumen terkait