• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik analisa data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah a). Analisis Daerah Operasi ODTWA

Analisis Daerah Operasi ODTWA dilakukan pada kawasan jalur tracking dengan menggunakan instrumen kriteria penilaian dan pengembangan, untuk mendapatkan kepastian kelayakan obyek dapat atau tidaknya suatu obyek dikembangkan menjadi obyek wisata alam. Kriteria penilaian yang digunakan dalam penilaian ODTWA jalur tracking Negeri Suah hingga Tongkoh mengacu pada pedoman ADO-ODTWA PHKA 2001 yang dimodifikasi sesuai dengan keadaan di lapangan. Kriteria penilaian dalam Analisa Daerah Operasi ODTWA di kawasan jalur tracking Negeri Suah hingga Tongkoh terdiri dari:

1. Kriteria daya tarik

2. Kriteria aksesibilitas kawasan

3. Kriteria peluang pengembangan ekonomi masyarakat lokal 4. Kriteria sarana prasarana

Masing-masing kriteria dalam penilaian ODTWA terdiri atas unsur dan sub unsur. Masing-masing kriteria diberikan bobot sesuai dengan tingkat kepentingan dalam pengembangan ekowisata pada lokasi penelitian. Tabel kriteria penilaian ODTWA dapat dilihat pada tabel di bawah ini

1. Kriteria Daya Tarik

Tabel 7 Kriteria daya tarik pada strategi pengembangan ekowisata di jalur tracking Negeri Suah-Tongkoh

No  Unsur/Sub Unsur  Nilai

Kriteria Daya Tarik

1.  Keindahan bentang alam 

a. Pandangan Lepas dalam  Objek  b. Variasi pandangan  Lepas  c. Pandangan lepas  menuju objek.  d. Pandangan lingkungan  objek 

Tidak ada Ada 1 Ada 2 Ada 3  Ada 4

1 2 3 4  5

2.   Variasi jenis daya tarik alam  a. Air Terjun  b. Flora   c. Fauna  d. Sungai  e. Panorama Alam  f. Camping ground 

Tidak ada Ada 1 Ada 2‐3 Ada 4‐5  Ada >5

1 2 3 4  5

3.  Jenis kegiatan wisata alam  a. Tracking 

b. Hiking  c. Revling  d. Susur sungai 

e. Teknik navigasi darat 

f. Pengamatan tumbuhan 

g. Pengamatan satwa. 

Tidak ada Ada 1 Ada 2‐3 Ada 4‐5  Ada >5

1 2 3 4  5

4.   Variasi bangunan dan benda  bersejarah/tradisional 

Tidak ada Ada 1 Ada 2 Ada 3  Ada 4

1 2 3 4  5

5.  Kebersihan udara dan lokasi  (tidak ada pengaruh dari): 

a. Kejadian alam (mis:  tanah longsor, belerang)  b. Industry  c. Jalan ramai  motor/mobil  d. Pemukiman penduduk  e. Sampah  f. Kebisingan 

Ada >5 Ada 4‐5 Ada 2‐3 Ada 1‐2  Tidak ada

1 2 3 4  5

Unsur dan sub unsur pada Kriteria daya tarik pada strategi pengembangan ekowisata di jalur tracking Negeri Suah-Tongkoh mengacu pada kriteria daya tarik penilaian ADO-ODTWA PHKA 2001 yang disesuaikan dengan kondisi lokasi penelitian

2. Kriteria Aksesibilitas Kawasan

Tabel 8 Kriteria aksesibilitas kawasan pada strategi pengembangan ekowisata di jalur tracking Negeri Suah-Tongkoh

No  Unsur/sub unsur Nilai

Kriteria Aksesibilitas 1  Variasi infrastruktur di 

dalam dan di sekitar  kawasan  a. Jalan Utama  b. Jalan cabang  c. Jalan setapak 

d. Jembatan 

Tidak ada Ada 1 Ada 2‐3 Ada 4‐5  Ada > 5

1  2 3 4  5

2.   Informasi yang dapat  diakses dari luar  (website, telpon seluler, 

pusat informasi wisata) 

Tidak ada Ada 1 Ada 2 Ada 3  Ada 4

1  2 3 4  5

3.  Frekuensi kendaraan  umum dari pusat  penyebaran wisata ke 

objek (jumlah  kendaraan/hari) 

<2  3‐5 6‐8 9‐10  >10

1  2 3 4  5

4.  Waktu tempuh dari  pusat penyebaran wisata 

ke objek 

>5 jam  4‐5jam  3‐4jam  2‐3jam   <2jam

1  2 3 4  5

Jumlah nilai tertimbang

Unsur dan sub unsur pada kriteria aksesibilitas kawasan pada strategi pengembangan ekowisata di jalur tracking Negeri Suah hingga Tongkoh mengacu pada kriteria aksesibilitas kawasan pada penilaian ADO-ODTWA PHKA 2001 yang disesuaikan dengan kondisi lokasi penelitian.

3. Kriteria Peluang Pengembangan Ekonomi Masyarakat Lokal

Tabel 9 Kriteria peluang pengembangan ekonomi masyarakat lokal pada strategi pengembangan ekowisata di jalur tracking Negeri Suah-Tongkoh

N o. 

Unsur/Sub Unsur  Nilai

Kondisi Lingkungan Sosial Ekonomi Masyarakat(yang berbatasan langsung dengan kawasan) 

1.  Status lahan  Tanah 

milik 

Hutan Hak Hutan adat Hutan 

Negara 

KK

1  2 3 4  5

2  Mata Pencaharian penduduk  Pengusaha 

Besar 

Pedagang Pegawai Petani  Buruh tani pada 

lahan milik orang  lain 

1  2 3 4  5 3.  Pendidikan   Mayoritas  tidak lulus  SD  Mayoritas  lulus SD  Mayoritas lulus  SMP  Mayoritas  lulus SLTA  Mayoritas lulu PT 1  2 3 4  5

4.  Tingkat Kesuburan Tanah Sangat 

subur 

Subur Cukup subur Tidak 

subur 

Sangat tidak  subur 

1  2 3 4  5

5.  Persepsi masyarakat terhadap 

pengembangan OWA  Sangat  tidak  mendukun g  Tidak  mendukung  Cukup  mendukung  mendukun g  Sangat  mendukung  1  2 3 4  5

6.  Sikap masyarakat terhadap  pengguna jalur tracking 

a. Keramahan 

b. Kesediaan 

membantu 

c. Kerjasama 

d. Fasilitas 

Tidak ada  Ada 1 Ada 2‐3 Ada 4‐5  Ada >5

1  2 3 4  5

7.   Kemampuan berbahasa

a. Bahasa daerah  b. Bahasa Indonesia  c. Bahasa Inggris 

Ada 1  ada 2 ada 3 Ada4  Ada>5

1  2 3 4  5

Jumlah Nilai Tertimbang 

Unsur dan sub unsur pada kriteria peluang pengembangan ekonomi masyarakat lokal berkaitan dengan strategi pengembangan ekowisata di jalur tracking Negeri Suah-Tongkoh disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Kriteria peluang pengembangan ekonomi masyarakat lokal merupakan hasil modifikasi kriteria kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal pada penilaian ADO-ODTWA PHKA 2001.

4. Kriteria Sarana Prasara Kawasan

Tabel 10 Kriteria sarana prasarana pada strategi pengembangan ekowisata di jalur tracking Negeri Suah-Tongkoh

No.  Unsur/Sub Unsur  Nilai

Kriteria sarana prasarana ekowisata di jalur tracking

1.  Prasarana Tidak ada ada 1 Ada 2 Ada 3  Ada >3

  a. Pengamanan  

b. Jasa Pemandu  c. Porter 

1 2 3 4  5

2.   Sarana  Tidak ada1 Ada 1 Ada 2 Ada 3  Ada 4

  a. Kamar Mandi 

b. Aula/Jambur 

c. Tanda‐tanda jalur  d. Camping ground 

1 2 3 4  5

Unsur dan sub unsur pada kriteria sarana prasarana ekowisata di jalur tracking Negeri Suah- Tongkoh disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan mengacu pada kriteria sarana prasarana pada penilaian ADO-ODTWA PHKA (2001). Unsur dan sub unsur yang terdapat pada kriteria fasilitas ekowisata merupakan fasilitas yang tersedia di sepanjang jalur tracking, sedangkan pada kriteria sarana prasarana penilaian ADO-ODTWA PHKA 2001, unsur dan sub unsur merupakan sarana prasarana yang tersedia dalam radius 10 km dari kawasan.

b). Analisis Stakeholder

Analisis stakeholder dalam penelitian ini dilakukan untuk memastikan keterlibatan para pemangku kepentingan dalam strategi pengembangan kawasan jalur tracking. Analisis stakeholder dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu

1. Penetapan tujuan

2. Mengidentifikasi stakeholder yang terlibat

Instrument yang digunakan untuk identifikasi stakeholder adalah: Laporan dan dokumen proyek yang berkaitan dengan strategi pengembangan ekowisata, diskusi informal semi-struktur, dan wawancara dengan key person

3. Tabel Kepentingan Stakeholder

Tabel kepentingan stakeholder, semua stakeholder yang relevan didaftar dan kepentingannya disimpulkan. Beberapa spesifikasi kepentingan yang memungkinkan ditampilkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 11 Tabel kepentingan stakeholder

Stakeholder Kepentingan Dampak potensial proyek Prioritas kepentingan relatif Stakeholder Primer 1. 2. Stakeholder sekunder 1. 2. 3. Stakeholder eksternal 1. 2.

Stakeholder Primer adalah stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap strategi pengembangan ekowisata kawasan jalur tracking. Stakeholder

sekunder adalah stakeholder yang tidak memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap

strategi pengembangan ekowisata kawasan jalur tracking. Sedangkan stakeholder eksternal adalah para pihak yang tidak akan secara langsung terlibat dalam strategi pengembangan ekowisata kawasan jalur tracking, akan tetapi tertarik atau memiliki kepentingan terhadap outcome dari pengembangan ekowisata yang akan dilaksanakan. Perkiraan dampak proyek terhadap berbagai kepentingan stakeholder dapat dikategorikan ke dalam positif, negatif, tidak pasti dan tidak diketahui. Tabel tersebut menunjukkan bahwa tiap stakeholder memiliki beberapa kepentingan . Proyek yang dimaksudkan memiliki dampak positif pada beberapa ketertarikan, tapi tidak seluruhnya. Tabel tersebut juga mengidentifkasi prioritas relatif yang harus diberikan pada setiap stakeholder berdasarkan pada kebijakan dan tujuan proyeknya

4. Matriks Klasifikasi Stakeholder

Matriks klasifikasi stakeholder dibuat dengan beberapa tahap pelaksanaan, yaitu a. Mengelompokkan kepentingan dan pengaruh dari masing-masing stakeholder.

b. Melakukan pembobotan dari masing-masing tingkat kepentingan dan pengaruh dari masing-masing stakeholder.

c. Hasil pembobotan terhadap tingkat kepentingan dan pengaruh dari masing-masing stakeholder dikelompokkan menurut jenis indikator dan kemudian disandingkan sehingga membentuk koordinat

d. Posisi kuadran menggambarkan ilustrasi posisi dan peranan stakeholder terkait dengan penyusunan strategi pengembangan ekowisata di jalur tracking Negeri Suah hingga Tongkoh, yaitu:

(1). Subjek, dengan tingkat kepentingan tinggi dan pengaruh yang rendah. (2). Key Player; Kepentingan tinggi dan pengaruh yang tinggi pula. (3). Crowd; Kepentingan dan pengaruh yang rendah.

(4). Context setters; Kepentingan rendah dan pengaruh yang tinggi. Matriks pengaruh dan kepentingan stakeholder dapat dilihat pada gambar

Gambar 7 Matriks Pengaruh dan kepentingan Analisis Stakeholder (Reed et al. 2009).

Keberhasilan suatu proyek secara terpisah bergantung pada keabsahan pembuatan asumsi tentang berbagai stakeholder, dan resiko yang dihadapi dalam suatu proyek. Beberapa resiko ini berasal dari konflik kepentingan. Dengan mengkombinasikan pengaruh dan kepentingan setiap stakeholder dalam diagram matriks, asumsi dan resiko dari stakeholder dapat diidentifikasi. Dengan matriks dua-dua, stakeholder diposisikan pada istilah relatif berdasarkan dua papan kriteria pengaruh dan kepentingan. Posisi kelompok stakeholder mengindikasikan resiko relatif yang dimiliki oleh stakeholder, dan potensi koalisi dukungan terhadap proyek.

5. Matriks Partisipasi

Stakeholder kunci dengan pengaruh yang tinggi dan kepentingan yang tinggi terhadap kesuksesan program harus berkoalisi untuk mendukung keberhasilan program, dan merupakan mitra yang potensial dalam perencanaan dan implementasi. Stakeholder kunci dengan pengaruh yang tinggi tetapi memiliki kepentingan yang rendah terhadap keberhasilan program dapat dijadikan sebagai konsultan atau mengetahui. Pada matriks partisipasi stakeholder tahapan program merupakan kumpulan dari beberapa kegiatan yang dimulai dari informasi dan konsultasi pada tingkat terendah, bermitra, hingga pengawasan penuh pada tingkat partisipasi paling tinggi. Matriks Partisipasi dapat dilihat pada tabel 12

Tabel 12 Matriks Partisipasi Stakeholder

Mengetahui Konsultan Mitra Pengawas

Program Kerja 1. Stakeholder Stakeholder Stakeholder Stakeholder

Program Kerja 2. Stakeholder Stakeholder Stakeholder Stakeholder

Program Kerja 3. Stakeholder Stakeholder Stakeholder Stakeholder

Program Kerja 4 Stakeholder Stakeholder Stakeholder Stakeholder

Tinggi  Rendah  Subjek  Context Setters  Key Player Crowd  Nilai Kepentingan  Tinggi  Rendah  Pengaruh

d). Analisis SWOT

Analisis SWOT dalam penelitian ini dilakukan untuk menyusun strategi pengembangan ekowisata yang akan dilakukan di jalur tracking Negeri Suah hingga Tongkoh. Penyusunan strategi pengembangan ekowisata dengan menggunakan analisis SWOT didasarkan pada pemanfaatan peluang dan peningkatan kekuatan yang dimiliki serta berusaha mengurangi ancaman dan kelemahan yang ada pada setiap elemen sumberdaya. Analisis SWOT dilakukan pada hasil analisis ADO-ODTWA dan hasil wawancara yang dilakukan dengan stakeholder terkait pengembangan ekowisata di jalur tracking Negeri Suah-Tongkoh. Formulasi strategi dalam analisis SWOT disusun berdasarkan analisis yang diperoleh dari penrapan model SWOT dengan tahapan sebagai berikut:

a. Penentuan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) di dalam upaya pengembangan ekowisata di jalur tracking Negeri Suah-Tongkoh.

b. Penentuan faktor eksternal (peluang dan ancaman) di dalam upaya pengembangan ekowisata di jalur tracking Negeri Suah-Tongkoh.

c. Perumusan alternatif strategi pengembangan pariwisata alam dengan cara membuat Matriks Internal Eksternal, Matriks Space dan Matirks SWOT.

Pengisian tabel, baik tabel internal maupun tabel eksternal dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

• Melakukan pengisian kolom 1 yang terdiri dari variabel yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman.

• Melakukan pembobotan dengan menggunakan nilai yang didapat pada penilaian ADO- ODTWA dan wawancara dengan stakeholder, kemudian dikonversi ke dalam persen sehingga nilai total yang didapat adalah 100% atau 1,00. Semua bobot jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00.

• Melakukan penetapan rating, untuk masing-masing dimulai dari nilai 0-4 untuk masing- masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (dbawah rata-rata) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap upaya pengembangan ekowisata di jalur tracking Negeri Suah-Tongkoh.

• Melakukan penjumlahan nilai tertimbang sehingga akan menunjukkan seberapa besar nilai eksternal dan internal yang kemudian akan digunakan di dalam matriks Internal- Eksternal (IE Matriks).

c). Sintesis

Sintesis memiliki tujuan untuk mengembangkan sistem yang baru, bukan memperbaiki sistem lama yang tidak baik sebagaimana konsep analisis (Eriyatno 2007). Analisis SWOT dan analisis stakeholder pada tahap matriks klasifikasi stakeholder dan matriks partisipasi stakeholder akan diintegrasikan untuk kemudian disintesis dengan menggunakan metode deskriptif untuk mendapatkan strategi pengembangan ekowisata di jalur tracking Negeri Suah hingga Tongkoh

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Dokumen terkait