• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis data adalah proses mengolah data penelitian berdasarkan hasil pengumpulan data secara sistematis dengan cara mengorganisasikan kedalam kategori tertentu untuk menyimpulkan hasil penelitian. Berikut ini merupakan diagram alur teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini:

Statistik nonparametris Data penelitian Uji hipotesis/Independent Sample T-Test Uji homogenitas Uji Normalitas Distribusi Normal? Statistik paramateris

Uji Mann Whitney Test

Berdasarkan diagram tersebut, dapat dijelaskan langkah pertama yang dilakukan adalah uji normalitas data untuk menguji apakah data kontinu berdistribusi normal ataukah tidak. Jika berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametris. Setelah data berdistribusi normal, maka langkah berikutnya adalah uji homogenitas ( uji kesamaan dua varians) untuk menguji apakah kedua data tersebut homogen dengan membandingkan kedua variansnya. Setelah terbukti homogen, langkah selanjutnya dilakukan uji hipotesis (independent sample t-test). Jika data berdistribusi normal dan memiliki varians

yang tidak homogen maka pengujiannya dilakukan menggunakan (independent

sample t-test equal variances not assumed).Sedangkan jika data tidak berdistribusi normal, maka statistik yang adalah statistik non parametris Mann-Whitney test. 1. Analisis Deskriptif

Dalam analisis deksriptif, peneliti mengungkapkan hasil analisis data penelitian secara umum dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel dan program SPSS 16.0. Adapun interval kategori yang digunakan menurut Cece Rahmat & Solehudin (2006, hlm.63) adalah sebagai berikut :

Tabel 3.15. Interval Kategori

No Interval Kategori

1 X ≥ ideal + 1,5 Sideal Sangat Tinggi

2 ideal + 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 1,5 Sideal Tinggi 3 ideal - 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 0,5 Sideal Sedang 4 ideal - 1,5 Sideal ≤ X < ideal - 0,5 Sideal Rendah

5 X< ideal - 1,5 Sideal Sangat Rendah

Keterangan :

Xideal = skor maksimal ideal = Xideal

Sideal = ideal

Untuk mengolah data kedalam kategori yang telah ditentukan, peneliti menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007. Sedangkan untuk menganalisis data penelitian secara deskriptif statistik peneliti menggunakan

bantuan program SPSS 16.0 dengan untuk mengetahui mean, median, mode, sum, std.deviation dan skor maksimal serta skor minimal siswa.

Analisis data deksriptif secara umum tersebut tentu saja belum cukup, perlu analisis lain untuk mengolah data.

Berikut adalah tahapan uji analisis data secara rinci : 2. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah data yang diteliti berdistribusi normal ataukah tidak sehingga analisis dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji homogenitas dan uji t dapat dilakukan. Dalam hal ini, peneliti menggunakan uji analisis normalitas data dengan menggunakan kriteria kolmogorov smirnov dengan bantuan program SPSS 16.0. Adapun rumusan hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :

H0 : Skor pre-test berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. Ha : Skor pre-test berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Berdasarkan rumusan hipotesis tersebut, dengan taraf signifikansi 0,05, kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi >0,05 maka data berdistribusi normal dan Ha diterima, sedangkan jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal dan Ha ditolak.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas data dilakukan untuk meyakinkan bahwa sekumpulan data yang diteliti berasal dari populasi yang tidak jauh keragamannya . Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16.0 levene statistic test dengan One Way ANOVA untuk menguji homogenitas data dengan kriteria pengujian kolmogorov smirnov.

Adapun rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :

H0 : Varians skor kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak sama. Ha : Varians skor kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama.

Dalam hal ini jika nilai signifikansi <0,05, maka dapat dikatakan bahwa varians dari kedua kelompok tersebut tidaklah sama/tidak homogen dan Ha

ditolak. Tapi jika nilai signifikansi >0,05 maka dapat dikatakan varians dari kedua kelompok tersebut adalah sama/homogen dan Ha diterima.

3. Uji Beda Rata-rata

Setelah menguji normalitas dan homogenitas data, langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis. Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan dengan menggunakan kriteria Komogorov Smirnov dengan menggunakan Independent Sample T Test jika data berdistribusi normal, dan menggunakan uji Mann-Whitney U jika data tidak berdistribusi normal. dengan taraf signifikansi 0,05. Adapun langkah-langkah dalam pengujian Independent Sample T-Test berdasar nilai signifikansi adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan hipotesis

H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Ha : Terdapat perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Menentukan taraf signifikansi

c. Menentukan kriteria pengujian

1) Jika signifikansi (sign.2 Tailed) >0,05, maka H0 diterima 2) Jika signifikansi (sign.2 Tailed) <0,05, maka H0 ditolak. d. Membuat kesimpulan

Jika nilai signifikansi (sign.2 Tailed) >0,05 , maka H0 diterima dan tidak terdapat perbedaan rata-rata skor kelas eksperimen dan kontrol, sedangkan jika nilai signifikansi (sign.2 Tailed) <0,05, maka H0 ditolak dan terdapat perbedaan rata-rata antara skor kelas eksperimen dan kontrol.

4. Index Gain

Uji gain dilakukan untuk melihat perbedaan rata-rata peningkatan hasil perlakuan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Indeks gain dicari dengan melihat selisih nilai post-test dan pre-test dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0. Adapun setelah diketahui gain masing-masing siswa. Peneliti menguji beda rata-rata gain siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan

Independent Sample T Test jika gain berdistribusi normal, dan menggunakan t test sampel bebas Two Independent Sample T Test (uji Mann Whitney U) jika data gain tidak berdistribusi normal. Adapun rumusan hipotesisnya sebagai berikut : H0 : µg1≤ µg2 peningkatan penguasaan kosakata siswa di kelas

eksperimen lebih kecil atau sama dengan kemampuan kosakata siswa di kelas kontrol.

Ha : µg1> µg2 peningkatan penguasaan kosakata siswa di kelas eksperimen lebih besar dari kemampuan kosakata siswa dari kelas kontrol.

Adapun kriteria pengujiannnya sebagai berikut;

a. jika nilai signifikansi (Sig.) ≥ 0,05, maka H0 diterima, b. jika nilai signifikansi (Sig.) < 0,05 , maka H0 ditolak.

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H0 diterima yang berarti penguasaan kosakata siswa dikelas eksperimen lebih kecil atau sama dengan di kelas kontrol, sedangkan jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan penguasaan kosakata dikelas eksperimen memiliki peningkatan lebih besar.

5. Uji Normal Gain

Setelah menguji dan membandingkan peningkatan di kelas eksperimen dan kelas kontrol dan mengetahui kelas yang memiliki peningkatan lebih besar, selanjutnya adalah menguji N-Gain (Normal Gain) untuk mentafsirkan peningkatan tersebut efektif, cukup efektif, kurang efektif dan tidak efektif. Adapun rumus yang digunakan menurut Melter (2002) sebagai berikut :

Dengan kategori interpretasi normal gain yang dikemukakan oleh Arikunto (1999, hlm.22) sebagai berikut :

Tabel 3.16.

Interpretasi Kategori Normal Gain

Normal Gain Tafsiran

<0,40 Tidak Efektif 0,40-0,55 Kurang Efektif 0,56-0,75 Cukup Efektif

>0,76 Efektif

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait