BAB II LANDASAN TEORI
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
statistik deskriptif dan analisis regresiberganda untuk mengetahui pengaruh
variabel independen terhadap variabeldependen. Sebelum melakukan uji hipotesis
terlebih dahulu menguji analisiskualitas data dengan uji validitas dan rebilitas
kemudian uji asumsi klasik yangterdiri dari uji normalitas, uji heterokedastisitas,
dan uji multikolinieritas yangdiuraikan sebagai berikut :
Statistik deskriptif ini bertujuan untuk menganalisa konsistensi dan
akurasi sampel data penelitian. Kualitas data yang dihasilkan dari instrumen
penelitian dievaluasi dengan uji validitas dan realiabilitas (Ghozali, 2011).
Perumusan masalah deskriptif dengan tujuan untuk menjelaskan distribusi data
dari variabel yang diteliti dan sekaligus mengetahui gambaran umum mengenai
pencegahan kecurangan, peran internal audit dan dewan komisaris.
2. Analisis Regresi Berganda
Menurut Imam Ghozali (2013) mendefinisikan analisisregresi adalah
studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan
satu atau lebih variabel independen (variabel bebas) dengan tujuan untuk
mengestimasikan atau memprediksi rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai
variabel independen yang diketahui.
Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau
lebih variabel independen (X1, X2,...Xn) dengan variabel dependen (Y). Model
regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan
menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Santoso,
2004). Persamaan regresi berganda dirumuskan sebagai berikut :
Y = α + 1X1 + 2X2
Y : Pencegahan kecurangan
ڭ : konstanta
1, 2 : Koefisien regresi
X1 : Peran internal audit
X2 :Dewan komisaris
Sebelum dilakukan uji analisis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi
klasik. Menurut Imam Ghozali (2011:57) menyatakan bahwa uji asumsi klasik
digunakan untuk mendapatkan model regresi yang baik. Model regresi yang baik
harus memiliki distribusi data normal atau mendekati normal dan terbebas dari
asumsi regresi atau penyimpangan data. Untuk melakukan uji asumsi klasik atas
data primer ini, maka peneliti melakukan uji normalitas, uji multikolinieritas dan
uji heteroskesdasitas yang diuraikan sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu data
terdistribusi secara normal atau tidak. Untuk mendeteksi suatu data terdistribusi
secara normal atau tidak, dapat menggunakan analisis grafik. Jika distribusi
residual normal, maka garais yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2013).
Uji statistic yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual
denganmembandingkan probalitas yang diperoleh dengan taraf signifikan 0,05.
Apabila nilaisignifikan hitung >0,005 maka data distribusi normal (Ghozali,
2013).
Uji normalitas dilakukan dengan melihat apakah variabel dependen dan
variabel independen mempunyai kontribusi atau tidak, yaitu dengan melihat
Normal Probability Plot. Untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut :
KS = Keterangan :
Xi : Angka pada data
Z : Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal
Fr : Probabilitas komulatif normal, komulatif proporsi luasan kurva
normal berdasarkan notasi Zi dihitung dari luasan kurva mulai dari
ujung kiri kurva sampai dengan titik Z.
Fs : Pobabilitas komulatif empiris (1/data ke n)
b. Uji Multikoloneritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadikorelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2013). Jika terjadi gejala
multikolinearitas yang tinggi, standar error koefisien regresi akan semakin lebar
salah dan mengolah hipotesis yang benar. Uji asumsi klasik ini dapat dilakukan
dengan jalan mengresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar
variabelindependen.
Untuk mendekteksi ada atau tidaknya multikolinearitas maka dilakukan
dengan melihat Toleraance Value dan Variance Inflantion Factor (VIF). Tolerance
Value mengukur variabelitas variabel independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan oleh variabl independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1/Tolerance Value. Nilai yang umum dipaki
untuk menunjukan adanya multikolinieralitas adalah nilai Tolerance Value < 0,01
atau sama dengan nilai VIF > 10 maka tidak terjadi multikolinieritas antara
variabel independennya (Ghozali, 2013).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpanganasumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan
varian residualuntuk semua pengamatan pada model regresi. Model regresi yang
baik adalah yang hemokedatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk
mengetahui ada tidaknya Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser.
Dalam uji Glejser, adanya indikasi terjadi heteroskedastisitas apabila variabel
probabilitas signifikan diatas tingkat kepercayaan 5%, maka model regresi tidak
mengandungadanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).
3. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien
regresi yang didapat signifikan. Ada dua jenis koefisien regresi yang dapat
dilakukan yaitu uji t dan uji F.
a. Uji t (Uji Parsial)
Uji parsial (t test) regresi dimaksudkan untuk melihat apakah variabel
bebas (independen) secara individu mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat
(dependen), dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan (Ghozali, 2013).
Kriteria pengujian yang digunakan dengan membandingkan nilai signifikan yang
diperoleh dengan taraf signifikan yang telah ditentukan yaitu 0,05. Apabila nilai
signifikan < 0,05 maka variabel independen mampu mempengaruhi variabel
independen mampu mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau
hipotesis diterima.
b. Uji F (Uji Simultan)
Pengujian koefisen regresi keseluruhan menunjukkan apakah variabel
terikat. Kriteria pengujian yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai
signifikan yang diperoleh dengan taraf signifikan yag telah ditentukan yaitu 0,05.
Apabila nila signifikan < 0,05 maka variabel independen mampu mempengaruhi
variabel dependen secara signifikan atau hipotesis diterima (Ghozali, 2013).
4. Koefisien Determinasi (R-Square)
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variansi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nila R2 yang kecil berarti berarti
kemampuan variabel-variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati
satu berarti variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).
Keterangan :
D : Determinasi
R : Nilai korelasi berganda
100% : Persentasi kontribusi
56
A. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan pengelolaan data dalam bentuk
angket yang terdiri dari 6 pertanyaan untuk variabel X1, 4 pertanyaan untuk
variabel X2, 7 pertanyaan untuk X3, 3 pertanyaan untuk X4, dan 9 pertanyaan
untuk variabel Y. Tahap dalam penelitian ini yakni dengan melakukan survei ke
PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Pengumpulan data pada penelitian ini
dengan menggunakan kuisioner yang dilakukan pada bulan september 2018.
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 17 September 2018 meminta
izin kepada kepala bagian MSDM PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Setelah
meminta izin peneliti membagikan semua kuisioner kepada responden pada
tanggal 22 September 2018. Peneliti menitipkan 50 set kuisioner pada PT.
Perkebunan Nusantara IV Medan untuk dibagikan kepada responden. Dari 50 set
kuisioner yang disebarkan yang kembali sebanyak 44 set kuisioner dan yang tidak
kembali 6 set kuisioner. Dari 44 set kuisioner yang kembali sekitar 39 set
kuisioner dapat digunakan dan sisanya sebanyak 5 set kuisioner tidak dapat
digunakan dikarenakan pengisian kuisioner yang tidak lengkap sehingga tidak
1. Identitas Responden
Responden dalam penelitian ini meliputi beberapa manajer yang ada pada
PT. Perkebunanan Nusantara IV Medan yang terdiri dari dari beberapa
karakteristik baik itu dari jenis kelamin, usia responden dan jenjang pendidikan
terakhir responden.
Tabel IV.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid LAKI-LAKI 23 59,0 59,0 59,0
PEREMPUAN 16 41,0 41,0 100,0
Total 39 100,0 100,0
Sumber : Data Penelitian Diolah SPSS (2018)
Berdasarkan tabel IV.1 diatas dapat diketahui bahwa lebih banyak jenis
kelamin responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 23 orang (59%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 16 orang (41%).
Data penelitian ini memperlihatkan bahwa responden laki-laki lebih banyak di PT.
Perkebunan Nusantara IV Medan.
Tabel IV.2
Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Sumber : Data Penelitian Diolah SPSS(2018)
Berdasarkan tabel IV.2 diatas dapat disimpulkan bahwa lebih banyak usia
responden dalam penelitian ini adalah berusia 25-35 tahun. Hal ini dapat kita lihat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 25-35 TAHUN 22 56,4 56,4 56,4
35-45 TAHUN 17 43,6 43,6 100,0
dari besarnya frekuensi yaitu sebanyak 22 orang dengan persentase 56,4%. Dan
pada usia 35-45 tahun menunjukkan frekuensi 17 orang dengan persentase
43,6%. Data penelitian ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang
berusia 25-35 tahun yang menjadi responden dalam penelitian ini.
Tabel IV.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Sumber : Data Penelitian Diolah SPSS (2018)
Berdasarkan data pada tabel IV.3 diatas dapat diketahui bahwa pendidikan
terakhir responden mayoritas berpendidikan S1. Hal tersebut dapat kita lihat dari
frekuensi sebanyak 32 orang dengan persentase sebesar 82,1% dan responden
yang bergelar Diploma sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 17,9%. Data
diatas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini lebih banyak yang
bergelas S1.
2. Deskripsi Variabel Penelitian a. Variabel Independen (X)
Berdasarkan penyebaran angket yang dilakukan peneliti kepada responden
yang ada di PT. Perkebunan Nusantara IV Medan diperoleh nilai-nilai frekuensi
jawaban responden tentang variabel independenseperti broadscopes (X1),
timeliness (X2), agregation (X3), integration (X4) sebagai berikut :
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid DIPLOMA 7 17,9 17,9 17,9
S1 32 82,1 82,1 100,0
Tabel IV.4
Data Kuisioner Broadscopes (X1)
Tanggapan Responden Sangat Tersedia Tersedia Cukup Tersedia Tidak Tersedia Sangat Tidak Tersedia Total No Item F % F % F % F % F % F % 1 7 17,9 19 48,7 11 28,2 2 5,1 0 0 39 100 2 12 30,8 19 48,7 7 17,9 1 2,6 0 0 39 100 3 20 51,3 19 48,7 0 0 0 0 0 0 39 100 4 16 41,0 17 43,6 4 10,3 2 5,1 0 0 39 100 5 11 28,2 20 51,3 7 17,9 1 2,6 0 0 39 100 6 12 30,8 9 23,1 12 30,8 6 15,4 0 0 39 100 Rata-rata 13,0 33,3 17,1 44,0 6,8 17,5 2,0 5,1 0,0 0,0 39 100
Sumber : Data Penelitian Diolah SPSS (2018)
Dari tabel IV.4 diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Jawaban responden tentang informasi yang berkaitan dengan perencanaan
atau peristiwa masa yang akan datang, lebih banyak responden menjawab
tersedia dengan persentase jawaban sebesar 48,7%.
2. Jawaban responden tentang informasi tentang kemungkinan munculnya
kejadian dimasa yang akan datang, lebih banyak responden yang menjawab
tersedia dengan persentase jawaban sebesar 48,7%
3. Jawaban responden tentang informasi non-ekonomi seperti kepuasan
konsumen, sikap karyawan, sikap pemerintah daerah dan lembaga
konsumen serta ancaman kompetitip dsn lain-lain, lebih banyak responden
yang menjawab tersedia dengan persentase 48,7%
4. Jawaban responden tentang informasi tentang faktor eksternal seperti
kondisi ekonomi, pertumbuhan pelanggan, perkembangan teknologi an
lain-lain, lebih banyak responden yang menjawab tersedia dengan
5. Jawaban responden tentang informasi non keuangan yang berkaitan dengan
produksi seperti tingkat produksi, tingkat komplain atas pelayanan
pelanggan, efisiensi, mesin, ketidakhadiran karyawan perusahaan dan
lain-lain, lebih banyak yang memberikan jawaban tersedia dengan persentase
sebesar 51,3%
6. Jawaban responden tentang informasi non-keuangan yang berkaitan dengan
pasar seperti ukuran / luas pasar, dan pangsa pasar, lebih banyak yang
memberikan jawab sangat tersedia dengan persentase sebesar 30,8%
Berdasarkan hasil kuisioner untuk variabel broadscopes (X1) yang
dilakukan dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang menyatakan
tersedia sebanyak 44,0% terhadap pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa informasi yang berkaitan dengan perencanaan atau peristiwa masa yang
akan datang, non-ekonomi, non-keuangan yang berkaitan dengan tingkat produksi
dan luas pangsa pasar serta faktor-faktor eksternal seperti kondisi ekonomi dan
sikap karyawan cukup berpengaruh terhadap kinerja manajerial dalam
pengambilan keputusan dengan persentase sebesar 44,0%
Tabel IV.5
Data Kuisioner Timeliness (X2) Tanggapan Responden Sangat Tersedia Tersedia Cukup Tersedia Tidak Tersedia Sangat Tidak Tersedia Total No Item F % F % F % F % F % F % 1 9 23,1 25 64,1 5 12,8 0 0 0 0 39 100 2 12 30,8 24 61,5 3 7,7 0 0 0 0 39 100 3 8 20,5 17 43,6 8 20,5 5 12,8 1 2,6 39 100 4 9 23,1 27 69,2 2 5,1 1 2,6 0 0 39 100 Rata-rata 9,5 24,3 23,5 59,6 4,5 11,5 1,5 3,8 0,2 0,6 39 100
Dari tabel IV.5 diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Jawaban responden tentang informasi yang dibutuhkan ketika diminta,
lebih banyak yang menjawab tersedia dengan persentase jawaban sebesar
64,1%
2. Jawaban tentang informasi yang diberikan kepada saya segera setelah
pemrosesan diselesaikan, lebih banyak yang memberikan jawaban tersedia
dengan persentase jawaban 61,5%.
3. Jawaban tentang laporan sering disediakan secara sistematis dan teratur
contoh laporan harian dan laporan mingguan, lebih banyak yang
memberikan jawaban tersedia dengan persentase jawaban 43,6%.
4. Jawaban tentang penundaan waktu antara kejadian yang terjadi dengan
penyampaian informasi yang relevan, lebih banyak responden menjawab
tersedia dengan persentase 69,2%.
Berdasarkan hasil kuisioner untuk variabel timeliness (X2) yang dilakukan
dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang menyatakan tersedia
sebanyak 59,6% terhadap pernyataan item yang penulis berikan. Hal ini
menunjukkan bahwa informasi yang dibutuhkan ketika diminta dan informasi
yang diberikan kepada manajer segera setelah pemrosesan diselesaikan serta
laporan yang sering disediakan secara sistematis dan teratur cukup mempengaruhi
kinerja manajerial dalam pemrosesan pengambilan keputusan. Selain itu informasi
yang berhubungan dengan penundaan waktu antara kejadian yang terjadi dengan
penyampaian informasi yang relevan cukup berpengaruh terhadap pengambilan
Tabel IV.6
Data Kuisioner Agegration (X3)
Tanggapan Responden Sangat Tersedia Tersedia Cukup Tersedia Tidak Tersedia Sangat Tidak Tersedia Total No Item F % F % F % F % F % F % 1 14 35,9 23 59,0 2 5,1 0 0 0 0 39 100 2 11 28,2 25 64,1 3 7,7 0 0 0 0 39 100 3 11 28,2 26 66,7 2 5,1 0 0 0 0 39 100 4 8 20,5 28 71,8 3 7,7 0 0 0 0 39 100 5 4 10,3 31 79,5 4 10,3 0 0 0 0 39 100 6 4 10,3 31 79,5 4 10,3 0 0 0 0 39 100 7 11 28,2 24 61,5 4 10,3 0 0 0 0 39 100 Rata-rata 9 23,0 26,8 68,8 3,14 8,07 0 0 0 0 39 100
Sumber : Data Penelitian Diolah SPSS (2018)
Dari tabel IV.6 diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Jawaban responden tentang informasi disediakan pada bagian atau bidang
fungsional yang berlainan dalam organisasi seperti bidang pemasaran,
pusat biaya dan pusat laba, lebih banyak responden menjawab tersedia
dengan persentase jawaban 59,0%.
2. Jawaban responden tentang informasi dampak kejadian dalam periode
waktu tertentu misalnya rangkuman informasi bulanan / kwartalan,
perbandingan, lebih banyak menjawab tersedia dengan persentase jawaban
64,1%.
3. Jawaban responden tentang informasi yang berkaitan dengan pengaruh dari
aktifitas / departemen lain dalam laporan ringkas seperti laporan laba, biaya
pendapatan untuk bagian atau unit lain, lebih banyak responden
4. Jawaban responden tentang informasi untuk satu unit / bagian dimana
informasi tersebut akan berpengaruh terhadap unit lainnya, lebih banyak
responden menjawab tersedia dengan persentase sebesar 71,8%
5. Jawaban responden tentang informasi yang berkaitan dengan pengaruh dari
aktifitas dalam laporan ringkas seperti laporan laba, biaya, pendapatan
untuk keseluruhan bagian, lebih banyak responden menjawab tersedia
dengan persentase sebesar 79,5%.
6. Jawaban responden tentang informasi dalam format yang sesuai bagi input
kedalam model keputusan seperti analisa kenaikan laba, analisa persediaan,
lebih banyak responden yang menjawab tersedia dengan persentase
jawaban sebesar 79,5%.
7. Jawaban responden tentang biaya yang terpisah ke dalam komponen tetap
dan variabel, lebih banyak responden yang menjawab tersedia dengan
persentase jawaban sebesar 61,5%.
Berdasarkan hasil kuisioner untuk variabel agregation (X3) yang dilakukan
dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang menyatakan tersedia dengan
persentase sebesar 68,8% terhadap pernyataan item yang penulis berikan. Hal ini
menyatakan bahwa informasi yang disediakan pada bagian fungsional, dampak
kejadian pada periode waktu tertentu, informasi yang berpengaruh dari aktifitas
atau departemen lain dalam lapporan ringkas cukup mempengaruhi kinerja
manajerial dalam proses pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Selain itu, informasi yang berhubungan dengan unit lain, laporan
sesuai dengan input kedalam model keputusan serta biaya yang terpisah kedalam
komponen tetap dan variabel cukup mempengaruhi keputusan perusahaan dalam
pengambilan keputusan.
Tabel IV.7
Data Kuisioner Integration (X4) Tanggapan Responden Sangat Tersedia Tersedia Cukup Tersedia Tidak Tersedia Sangat Tidak Tersedia Total No Item F % F % F % F % F % F % 1 9 23,1 24 61,5 6 15,4 0 0 0 0 39 100 2 11 28,2 25 64,1 3 7,7 0 0 0 0 39 100 3 7 17,9 18 46,2 10 25,6 3 7,7, 1 2,6 39 100 Rata-rata 9 23,0 22,3 57,2 6,33 16,2 1 0 0,33 0,87 39 100
Sumber : Data Penelitian Diolah SPSS (2018)
Dari tabel IV.7 diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Jawaban responden tentang informasi yang berkaitan dengan pengaruh
keputusan anda terhadap keseluruhan unit dan pengaruh keputusan pihak
lain pada bidang tanggung jawab anda, lebih banyak responden menjawab
tersedia dengan persentase jawaban 61,5%.
2. Jawaban responden tentang informasi target yang tepat bagi aktifitas dari
semua bagian dalam unit anda, lebih banyak responden menjawab tersedia
dengan persentase jawaban 64,1%.
3. Jawaban responden tentang informasi yang berkaitan dengan pengaruh
yang ditimbulkan oleh keputusan manajer pada kinerja unit bisnis lainnya,
lebih banyak responden menjawab tersedia dengan persentase 46,2%.
Berdasarkan hasil kuisioner untuk variabel integration (X4) yang dilakukan
dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang menyatakan tersedia dengan
Hal ini menunjukkan bahwa informasi yang berhubungan tentang pengaruh
keputusan manajer terhadap keseluruhan unit dan pengaruh keputusan pihak lain
dan informasi yang berkaitan dengan target yang tepat bagi aktivitas dari semua
bagian dalam unit serta informasi yang berkaitan dengan pengaruh timbulnya
keputusan manajer pada kinerja unit bisnis lainnya cukup berpengaruh dengan
persentase sebesar 57,2%. Hal ini mengungkapkan bahwa informasi tersebut
berpengaruh terhadap kinerja manajerial dalam pengambilan keputusan dalam
perusahaan.
b. Variabel Dependen
Berdasarkan penyebaran angket yang dilakukan peneliti kepada responden
yang ada di PT. Perkebunan Nusantara IV Medan diperoleh nilai-nilai frekuensi
jawaban responden tentang variabel dependen kinerja manajerial (Y) dapat dilihat
dari tabel dibawah ini :
Tabel IV.8
Data Kuisioner Kinerja Manajerial (Y) Tanggapan Responden Sangat Tersedia Tersedia Cukup Tersedia Tidak Tersedia Sangat Tidak Tersedia Total No Item F % F % F % F % F % F % 1 11 28,2 19 48,7 5 12,8 4 10,3 0 0 39 100 2 8 20,5 25 64,1 4 10,3 2 5,1 0 0 39 100 3 10 25,6 24 61,5 3 7,7 2 5,1 0 0 39 100 4 10 25,6 26 66,7 3 7,7 0 0 0 0 39 100 5 8 20,5 27 69,2 4 10,3 0 0 0 0 39 100 6 15 38,5 22 56,4 2 5,1 0 0 0 0 39 100 7 11 28,2 23 59,0 5 12,8 0 0 0 0 39 100 8 11 28,2 22 56,4 6 15,4 0 0 0 0 39 100 9 14 35,9 21 53,8 4 10,3 0 0 0 0 39 100 Rata-rata 10,8 27,9 23,2 59,5 4 10,2 0,8 2,27 0 0 39 100
Dari tabel IV.8 diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Jawaban responden tentang menentukan tujuan, kebijakan dan rencana
kegiatan seperti penjadwalan kerja, penganggaran dan penyusunan
program, lebih banyak responden menjawab tersedia dengan persentase
jawaban 48,7%.
2. Jawaban responden tentang mengumpulkan dan menyiapkan informasi
yang biasanya berbentuk catatan, laporan, pengukuran hasil, pencatatan
pembukuan dan analisis pekerjaan, lebih banyak responden menjawab
tersedia dengan persentase jawaban sebesar 64,1%.
3. Jawaban responden tentang tukar menukar informasi dengan orang
dibagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan
program, memberi tahu bagian lain, dan hubungan dengan manajer lain,
lebih banyak responden menjawab tersedia dengan persentase jawaban
61,5%.
4. Jawaban responden tentang mengevaluasi dan menilai rencana kerja,
laporan kerja dari data keuangan maupun kerja yang diminati, lebih banyak
responden menjawab tersedia dengan pesentase jawaban 66,7%.,
5. Jawaban responden tentang mengarhkan pemimpin dan mengembangkan
bawahan anda seperti membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan
kerja dan memberikan tugas pekerjaan dan manangani keluhan, lebih
6. Jawaban responden tentang mempertahankan angkatan kerja dibagian anda,
lebih banyak responden menjawab tersedia dengan persentase jawaban
59,4%.
7. Jawaban responden tentang melakukan pembelian, penjualan atau
melakukan kontrak untuk barang / jasa, lebih banyak responden menjawab
tersedia dengan persentase jawaban 59,0%.
8. Jawaban responden tentang mempromosikan tujuan umum perusahaan
anda dengan cara memberikan konsultasi secara lisan atau berhubungan
dengan invidual / kelompok diluar perusahaan, lebih banyak responden
menjawab tersedia dengan persentase jawaban 56,4%.
9. Jawaban responden tentang kinerja lainnya dan aktifitas manajerial
perusahaan, lebih banyak menjawab tersedia dengan persentase jawaban
sebesar 53,8%.
Berdasarkan hasil kuisioner untuk variabel kinerja manajerial (Y) yang
dilakukan dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang menyatakan
tersedia dengan persentase sebesar 59,5% terhadap pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan informasi yang menunjukkan tujuan, kebijakan dan rencana
kegiatan serta pengumpulan dan penyiapan informasi yang biasanya berbentuk
catatan dan laporan berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan besar
persentase 59,5%. Selain itu tukar menukar informasi dengan orang dibagian
organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan program dan informasi
yang mengevaluasi dan mnilai rencana kerja berpengaruh terhadap kinerja
mengarahkan pemimpin dan mengembangkan bawahan serta mempertahankan
angkatan kerja dibagian pembelian, penjualan dan melakukan kontrak untuk
barang selain itu juga informasi yang mempromosikan tujuan umum perusahaan
dengan cara mamberikan konsultasi secara lisan yang berhubungan dengan
individu ataupun kelompok dalam perusahaan cukup berpengaruh terhadap
kinerja manajerial dalam pengambilan keputusan untuk manajer produksi yang
ada di dalam perusahaan.
3. Hasil Analisis Data a. Uji Normalitas
Uji normalitas data yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu data
terdistribusi secara normal atau tidak. Uji statistik yang dapat digunakan untuk
menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik
Kolmogrov-Smirnov (Uji K-s). Uji ini dilakukan dengan membandingkan probabilitas yang
diperoleh dengan taraf significant 0,05. Apabila nilai signifikan hitung >0,05
maka data distribusi normal (Ghozali, 2013).
Tabel IV.9
Hasil Uji One Sample Kolmogrov-Smirnov Test (K-S)
Unstandardized Residual
N 39
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2.53838194
Most Extreme Differences Absolute ,086
Positive ,085
Negative -,086
Kolmogrov-smirnov ,605
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : output SPSS 22, 2018
Berdasarkan tabel IV.9 diatas dapat diketahui besarnya nilai
Kolmogrov-Smirnov adalah 0,857 dan significant pada 0,605. Jadi nilai signifikan Kolmogrov-Smirnov lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi normal.
1) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Suatu model dikatakan
bebas multikolinearitas jika mempunyai VIF kurang dari 10, dan nilai toleransi
lebih dari 0,1.
Tabel IV.10
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel TOL VIF Keterangan
Broad scopes 0,962 1,039 Tidak terjadi multikolinearitas
Timeliness 0,197 5,066 Tidak terjadi multikolinearitas
Agregation 0,879 1,138 Tidak terjadi multikolinearitas
Integration 0,187 5,349 Tidak terjadi multikolinearitas Sumber : output SPSS 22, 2018
Berdasarkan tabel IV.10 diatas dapat dilihat bahwa semua nilai TOL >
0,10 dan VIF < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas antar independen dalam model ini.
2) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya
ketidaksamaan varian residual untuk semua pengamatan pda model regresi. Uji
ini menggunakan uji glejser dengan melihat nilai signifikan setelah dilakukan
Tabel IV.11
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig Keterangan
Broad scopes 0,830 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Timeliness 0,673 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Agregation 0,483 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Integration 0,588 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber : output SPSS22, 2018
Dari penjelasan tabel IV.11 diatas dapat kita lihat data menunjukkan
hasil bahwa semua nilai signifikan yakni lebih besar dari 0,05 (Sig>0,05),
sehingga variabel broad scopes, timeliness, agregation dan integration tidak ada
terjadi gejala heteroskedastisitas.
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengalisis pengaruh