• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data ini menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari masukan validator pada tahap validasi, masukan dari ahli materi, ahli media dan ahli bahasa. Sedangkan data kuantitatif adalah memaparkan hasil dari pengembangan produk yang dibuat berupa alat evaluasi menggunakan aplikasi Kahoot.

Data yang digunakan menggunakan uji coba statistika. Cara ini diharap dapat memahami data selanjutnya dan untuk merevisi produk yang dikembangkan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Analisis Lembar Penilaian Para Ahli

Pengisian lembar penilaian oleh para ahli dimuat dalam bentuk tabel kelayakan produk untuk dijadikan landasan melakukan revisi dari setiap komponen alat evaluasi matematika. Lembar penilaian yang diisi oleh para ahli kemudian di analisis untuk mengetahui kualitas produk yang dibuat peneliti.

Tabel 3.1

Kriteria Kelayakan untuk Para Ahli

Skor Kriteria 5 Sangat Baik (SB) 4 Baik (B) 3 Cukup (C) 2 Kurang (K) 1 Sangat Kurang (SK)

Dari hasil angket lalu dianalisis dengan cara8 :

Keterangan :

P = Angka Presentase

f = Skor Mentah yang Diperoleh N = Skor Maksimal

Langkah terakhir adalah menyimpulkan hasil perhitungan berdasarkan aspek dengan melihat tabel 3.2 dibawah ini.

8

Tabel 3.2

Range persentase dan Kriteria Interprestasi9 Penilaian Kriteria Interpretasi 80% < x≤ 100% Sangat Layak

60% < x≤ 80% Layak 40% < x≤ 60% Cukup Layak 20% < x≤ 40% Tidak Layak

0% ≤ x≤ 20% Sangat Tudak Layak

2. Analisis Respon Peserta Didik

Menganalisis respon peserta didik terhadap sistem tes, peneliti mengukur dengan memberikan angket respon peserta didik kapada masing-masing peserta didik dengan menggunakan skala Likert sebagai berikut :

Tabel 3.3

Skor Respon Peserta Didik

Skor Pilihan Jawaban

5 Sangat Setuju

4 Setuju

3 Kurang Setuju

2 Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju

Selanjutnya dilakukan perhitungan tiap butir pernyataan menggunakan rumus sebagai berikut :

9

Andrita Purnamasari, Pengembangan Alat Evaluasi Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dengan Wondershare Quiz Creator Materi Sistem Penilaian Persediaan,

Keterangan :

P = Angka Presentase

f = Skor Mentah yang Diperoleh N = Skor Maksimal

Dari hasil analisis data diatas diperoleh kesimpulan tentang respon peserta didik terhadap alat evaluasi menggunakan aplikasi kahoot sebagai berikut :

Tabel 3.4

Skala Kriteria menurut Arikunto10

Rata-rata Skor Klasifikasi

80% < x≤ 100% Sangat Menarik 60% < x≤ 80% Menarik 40% < x≤ 60% Kurang Menarik 20% < x≤ 40% Tidak Menarik

0% ≤ x≤ 20% Sangat Tidak Menarik

3. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen tes item soal akan dilihat tingkat kevalidtannya. Pada uji coba instrumen terbagi menjadi beberapa yaitu :

a. Validitas Item Soal

Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika isntrumen dapat mengukur sesuatu yang hendak diukur11. Skor butir dikatomi (0, 1) menggunakna koefisien korelasi Poin biseral ( )yaitu12 :

10

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta, 2010, Hal 44.

11

Novalia & Muhamad Syazali, Olah Data Penelitian Pendidikan, Lampung : Aura, 2014, Hal 37.

12

Keterangan :

: Koefesien korelasi biseral

: Rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya

: Rerata skor total

: Standar deviasi dari skor total

: Proporsi siswa yang menjawab benar

: Proporsi siswa yang menjawab salah

Nilai akan dibandingkan dengan koefisien korelasi tabel . Jika , maka instrumen valid.

b. Reliabilitas

Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel, jika pengukuran konsisten, cermat dan akurat. Tujuan dari uji reliabilitas adalah untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes menggunakan metode split half digunakan tes dengan rumus Spearman Brown yaitu :

Keterangan :

: Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan ⁄ ⁄ : Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Nilai koefisien alpha (r) akan dibandingkan dengan koefisien korelasi tabel . Jika , maka instrumen reliabel.

c. Uji Tingkat Kesukaran

Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

I : Indeks kesukaran untuk setiap butir soal

B : Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

J : Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan

Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut.

Tabel 3.5

Kriteria Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran Kategori

0,00 ≤ x < 0,30 Sukar 0,30 ≤ x < 0,70 Sedang 0,70 ≤ x ≤ 1,00 Mudah

d. Uji Daya Beda

Menganalisis daya pembeda artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesanggupan tes tersebut dalam membedakan peserta didik yang termasuk ke dalam kategori lemah/ rendah dan kategori kuat/ tinggi prestasinya. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung daya prmbeda butir soal adalah :

Keterangan : BD : Daya Beda

PT : Proporsi kelompok tinggi PR : Proporsi kelompok rendah

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis daya pembeda butir soal adalah sebagai berikut :

1. Mengurutkan jawaban peserta didik mulai dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah.

2. Membagi kelompok atas dan kelompok bawah.

3. Menghitung proporsi kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus dan .

Tabel 3.6

Kriteria Daya Beda Butir Soal

Daya Beda Kriteria

0,70 <x ≤ 1,00 Baik Sekali 0,40 <x ≤ 0,70 Baik 0,20 <x ≤ 0,40 Cukup 0,00 <x ≤ 0,20 Jelek x ≤ 0,00 Jelek Sekali e. Analisis Pengecoh

Pada soal bentuk pilihan ganda ada alternatif jawaban (opsi) yang merupakan pengecoh. Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah. Sebaliknya, butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih secara tidak merata. Pengecoh dianggap baik bila jumlah peserta didik yang memilih pengecoh itu sama atau mendekati jumlah ideal. Indeks pengecoh dihitung menggunakan rumus13:

Keterangan :

IP : Indeks pengecoh

P : Jumlah peserta didik yang memilih pengecoh N : Jumlah peserta didik yang ikut tes

B : Jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal

13

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011, Hal

n : Jumlah alternatif jawaban (opsi) 1 : Bilangan tetap

Tabel 3.7

Kriteria Indeks Pengecoh

Indeks Pengecoh Kualitas

Pengecoh Kriteria 75% <IP ≤ 125% ++ Sangat Baik 50% <IP ≤ 75% atau 125% <IP ≤ 150% + Baik 25% <IP ≤ 50% atau 150% <IP ≤ 175% - Kurang Baik

0% <IP ≤ 25% atau 175% <IP ≤ 200% -- Jelek

Dokumen terkait