• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: METODE PENELITIAN

3.8. Teknik Analisis Data

Penelitian ini meggunakan teknik analisis path dengan menggunakan bantuan program Stastical Product and Service Solution (SPSS). Menurut Ghzoali (2016), teknik analisis path digunakan untuk menguji hipotesis pertama, kedua, ketiga dan keempat mengenai pengaruh persepsi kemudahan, persepsi kemanfaatan, persepsi sikap pengguna, persepsi untuk tetap menggunakan

36

terhadap keberhasilan penerapan SIMDA di OPD Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.

3.8.1. Uji Instrumen Penelitian

Analisis data penelitian merupakan bagiian dari proses pengujian data setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data dalam penelitian. Beberapa teknik analisis data dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas yang digunakan untuk mengidentifikasi variabel dasar atau faktor yang menerangkan pola hubungan dalam satu himpunan variabel observasi (Ghozali, 2016).

Suatu variabel dikatakan reliabel jika hitung lebih besar dari r table dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indicator tersebut dinyatakan valid. Menurut Ghozali (2016) nilai r table dihitung dengan menggunakan analisis df (degree of freedom) yaitu dengan rumus df = n-2.

2. Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas dalam penelitian ini diuji dengan metode Cronbach’s Alpha. Nilai Cronbach’s Alpha antara

0,80-1,0 dikategorikan reliabilitas baik, nilai 0,60-0,79 dikategrikan reliabilitasnya dapat diterima, nilai = 0,60 dikategrikan reliabilitasnya buruk (Ghozali, 2016).

3.8.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik agar menghasilkan model regresi yang baik. Pengujian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heterokedastisitas.

1. Uji Normalitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2016). Cara untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal adalah dengan melakukan Uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tidak terdistribusi secara normal. Data akan terdistribusi normal jika signifikansi > 0,05 (Ghozali, 2016).

2. Uji Multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF (Variance Inflation Factors) dan nilai tolerance. Jika VIF ≥ 10 dan nilai Tolerance ≤ 0,10 maka terjadi gejala Multikolinieritas (Ghozali, 2016).

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

38

lain. Jika variance residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokesdastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan nilai absolute dari unstandardized residual sebagai variabel dependen dengan variabel independen. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya Heterkedastisitas (Ghozali, 2016).

3.8.3. Uji Ketepatan Model 1. Uji F

Uji F digunakan untuk menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016). Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakanangka probabilitas signifikansi, yaitu:

a. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

b. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Analisis Koefisien Determinasi (R²)

Analisis Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016).

1.8.4. Analisis Jalur (Path Analysis)

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2016). Adapun persamaan dalam penelitian ini adalah:

Z = a + b1X1 + b2 X2+ b3X3+e1... (1) Y = a + b4 X1 + b5 X2 + b6 X3 + b7Z +e2 ...(2) Keterangan :

Y : Variabel dependen yaitu keberhasilan penerapan SIMDA Z : Variabel intervening yaitu persepsi untuk tetap menggunakan : konstanta

b : koefisien regresi : persepsi kemudahan : persepsi kemanfaatan : persepsi sikap penggunaan : Error

40

3.8.5. Uji Hipotesis

Uji t yaitu pengujian yang dilakukan dengan mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016). Kriteria yang digunakan untuk menilai t yaitu apabila hipotesis nol ( ) maka dapat disimpulkan bahwa suatu variabel independen bukan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Apabila hipotesis alternatifnya ( ) maka dapat disimpulkan bahwa suatu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016). Kriteria dalam menentukan uji hipotesis:

1. : bi 0 artinya tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen dan independen.

2. : bi > 0 artinya berpengaruh positif dan signifikan antara variabel dependen dan independen.

42

Obyek dari penelitian ini adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. OPD adalah pelaksana fungsi eksekutif yang harus berkoordinasi agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan dengan baik. Dasar hukum yang berlaku sejak tahun 2004 untuk pembentukan OPD adalah Pasal 120 UU no. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Responden dalam penelitian ini adalah Pengguna Anggaran, Pejabat Penatausahaan Keuangan, Bendahara, dan Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan yang berjumlah 80 staf di OPD Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Alasannya karena keempat staf OPD tersebut merupakan pengguna akhir SIMDA Keuangan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Langkah-langkah dalam penyebaran kuesioner dimulai dari pembuatan surat ijin penelitian yang ditujukan kepada 38 Kepala OPD di Sukoharjo yang ditandatangani oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Dalam proses ini membutuhkan waktu 2 hari. Surat ijin penelitian dari Dekan dikirim kepada 38 OPD untuk meminta surat persetujuan penelitian 38 OPD di Sukoharjo. Proses ini membutuhkan waktu 3 minggu selanjutnya surat persetujuan dari masing-masing OPD yang menyetujui diserahkan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sukoharjo.

43

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sukoharjo kemudian mengeluarkan surat ijin penelitian yang ditujukan kepada OPD yang telah menyetujui adanya penelitian. Proses ini membutuhkan waktu 1minggu selanjutnya bisa langsung menyebar kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan selama 3 minggu.

Tabel 4.1

Ringkasan Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner

Kuesioner Jumlah

Kuesioner yang disebar 80

Kuesioner yang tidak kembali (2)

Kuesioner yang kembali 78

Kuesioner yang tidak lengkap 0

Kuesioner yang dapat diolah 78

1.2. Pengujian dan Hasil Analisis Data

Dokumen terkait