BAB III METODE PENELITIAN
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih muda dibaca dan diinterpretasikan. Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua nilai tersebut dengan mengajukkan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai Posttest. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap rata-rata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-langkah analisis data dengan metode eksperimen adalah sebagai berikut:
Merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul selama proses penelitian dan bersifat kuantitatif. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai berikut:
a) Rata-rata (Mean)
̅ = ∑ (Arif Tiro, 2008: 120)
b) Persentase (%) nilai rata-rata = x 100%
Dimana:
P = Angka persentase
f = frekuensi yang dicari persentasenya N = Banyaknya sampel responden.
Dalam analisis ini peneliti menetapkan tingkat kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan prosedur yang dicanangkan oleh Depdikbud (2003) yaitu:
Tabel 3.3. Tingkat Penguasaan Materi
Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar
0 – 54 55 – 64 65 – 74 65 – 84 85 – 100 Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
2. Analisis Data Statistik Inferensial
Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik statistik t (uji t).Dengan tahapan sebagai berikut :
t = √∑
Keterangan :
Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest X1 = hasil belajar sebelum perlakuan (pretest) X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest) d = Deviasi masing-masing subjek
∑ = Jumlah kuadrat deviasi N = subjek pada sampel
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : a) Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = ∑
Keterangan:
Md = mean dari perbedaan pretest dengan posttest = jumlah dari gain (posttest – pretest)
N = subjek pada sampel.
b) Mencari harga “ ∑ ” dengan menggunakan rumus: ∑ = ∑ ∑
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
= jumlah dari gain (post test – pre test) N = subjek pada sampel.
c) Mentukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus: t =
√∑
Keterangan :
Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest X1 = hasil belajar sebelum perlakuan (pretest) X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest) D = Deviasi masing-masing subjek
∑ = Jumlah kuadrat deviasi N = subjek pada sampel
d) Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan Kaidah pengujian signifikan :
Jika t Hitung> t Tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti penerapan metode eksperimen berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres Batua II Kota Makassar.
e) Jika t Hitung< t Tabel maka H o diterima, berarti penerapan metode eksperimen tidak berpengaruh terhadap belajar menyimak siswa kelas IV SD Inpres Batua II Kota Makassar.
Mencari t Tabel dengan menggunakan table distribusi t dengan taraf signifikan
f) Membuat kesimpulan apakah penerapan metode eksperimen berpengaruh terhadap hasil belajar menyimak siswa kelas IV SD Inpres Batua II Kota Makassar.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh penerapan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD Inpres Batua II Kota Makassar.
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Pretest IPA Siswa Kelas IV SD Inpres Batua II Sebelum Diterapkan Metode Eksperimen
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Inpres Batua II Kota Makassar mulai tanggal 31 Juli - 14 Agustus, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui instrumen tes sehingga dapat diketahui hasil belajar siswa berupa nilai dari kelas IV SD Inpres Batua II.
Data hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres Batua II dapat diketahui sebagai berikut :
Tabel 4.1. Skor Nilai Pre-Test
Kategori nilai statistik Nilai Pre-Test
Jumlah murid 29
Nilai ideal 100
Nilai maksimum 65 - 50
Rentan nilai 20
Nilai rata-rata 44,48
Untuk mencari mean (rata-rata) nilai pre-test dari siswa kelas IV SD Inpres Batua II dapat dilihat melalui tabel di bawah ini :
Tabel 4.2. Perhitungan untuk mencari mean ( rata – rata nilai pretest)
X F F.X 20 1 20 30 7 210 40 5 200 50 11 550 60 3 180 65 2 130 Jumlah 29 1290
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ = 1290, sedangkan nilai dari N sendiri adalah 29. Oleh karena itu dapat diperoleh nilai rata-rata (mean) sebagai berikut :
̅ = ∑
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil belajar siswa kelas IVSD Inpres Batua II sebelum penerapan metode eksperimen yaitu 44,48. Adapun dikategorikan pada pedoman Departemen pendidikan dan
kebudayaan (Depdikbud), maka keterangan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3. Tingkat Penguasaan Materi Pretest no interval frekuensi Persentase
(%) Kategori hasil belajar 1. 2 3 4 5 0-54 55-64 64-74 75-84 85-100 24 3 2 0 0 82,75 10,34 6,89 0 0 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi jumlah 29 100
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap pretest dengan menggunakan instrumen test dikategorikan sangat rendah yaitu 82,75%, rendah 10,34%, sedang 6,89%, tinggi 0% dan sangat tinggi berada pada presentase 0%. Melihat dari hasil
presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam 1 penguasaan materi pelajaran IPA sebelum diterapkan metode eksperimen
tergolong rendah.
Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Skor Kategorisasi Frekuensi %
0 ≤ × < 65 Tidak tuntas 27 93,10
65 ≤ × ≤ 100 Tuntas 2 6,89
Apabila Tabel 4.4 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang mencapai atau melebihi nilai KKM (65) sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mata pelajaran IPA di Kelas IV SD Inpres Batua II Kota Makassar pada pokok bahasan wujud benda dan sifatnya belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal dimana siswa yang tuntas hanya 6,89 %.
2. Deskripsi Hasil Belajar (Posttest) IPA Siswa Kelas IV SD Inpres Batua II setelah diterapkan metode eksperimen
Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap kelas setelah diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya diperoleh setelah diberikan posttest. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data berikut ini :
Data hasil belajar siswa mata pelajaran IPA kelas IVSD Inpres Batua II setelah penerapan metode eksperimen.
Tabel 4.5. Skor Nilai Post-Test
Kategori nilai statistik Nilai Pre-Test
Jumlah murid 29 Nilai ideal 100 Nilai maksimum 90 - 70 Nilai terendah 65 - 50 Rentan nilai 45 Nilai rata-rata 73,96
Untuk mencari mean (rata-rata) nilai post-test dari siswa kelas IV SD Inpres Batua II Kota Makassar :
Tabel 4.6. Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai post-tes
X F F.X 45 1 45 50 1 50 60 3 180 65 1 65 70 9 630 80 5 400 85 7 595 90 2 180 Jumlah 29 2145
Dari data hasil post-test di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ = 2145 dan nilai dari N sendiri adalah 29. Kemudian dapat diperoleh nilai rata-rata (mean) sebagai berikut :
̅ = ∑
= 73,96
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres Batua II setelah penerapan metode eksperimen yaitu 73,96 dari skor ideal 100. Adapun di kategorikan pada pedoman Departemen pendidikan dan kebudayaan (Depdikbud), maka keterangan siswa dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7. Tingkat Penguasaan Materi Post-test
no interval frekuensi Persentase (%) Kategori hasil belajar 1. 2 3 4 5 0-54 55-64 64-74 75-84 85-100 24 3 2 0 0 82,75 10,34 6,89 0 0 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi jumlah 29 100
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mata pelajaran IPA pada tahap post-test dengan menggunakan instrumen test dikategorikan sangat tinggi yaitu 31,03%, tinggi 17,24%, sedang 34,48%, rendah 10,34%, dan sangat rendah berada pada presentase 6,89%. Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam penguasaan mata pelajaran IPA setelah diterapkan metode eksperimen tergolong tinggi.
Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Skor Kategorisasi Frekuensi %
0 ≤ × < 65 Tidak tuntas 5 17,24
65 ≤ × ≤ 100 Tuntas 24 82,75
Jumlah 29 100,0
Apabila Tabel 4.8 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang mencapai atau melebihi nilai KKM (65) sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mata pelajaran IPA Kelas IV SD Inpres Batua II Kota Makassar
pada pokok bahasan struktur tumbuhan telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal dimana siswa yang tuntas adalah 82,75%.
3. Deskripsi Aktivitas Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Inpres Batua II Selama Diterapkan Metode eksperimen
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen pokok bahasan teks pengumuman selama 3 kali pertemuan dinyatakan dalam persentase sebagai berikut:
Hasil pengamatan untuk pertemuan I sampai dengan pertemuan V menunjukkan bahwa :
a. Persentase kehadiran siswa sebesar 97,70%
b.Persentase siswa yang tidak memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi 10,34%
c. Persentase siswa yang memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi 89,65 %
d.Persentase siswa yang menjawab pertanyaan guru baik secara lisan maupun tulisan 71,03%
e. Persentase siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung 57,44%
f. Persentase siswa yang mengajukan diri untuk mengerjakan soal di papan tulis 50,55%
g.Persentase siswa yang mengerjakan soal dengan benar 91,93%
h.Persentase siswa yang mampu menyimpulkan materi pembelajaran pada akhir pembelajaran 58,62%
i. Rata-rata persentase aktivitas siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen pada pokok bahasan struktur tumbuhan yaitu 65,90%
Sesuai dengan kriteria aktivitas siswa yang telah ditentukan peneliti yaitu siswa dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah siswa yang aktif 60% baik untuk aktivitas siswa perindikator maupun rata-rata aktivitas siswa, dari hasil pengamatan rata-rata persentase jumlah siswa yang aktif melakukan aktivitas yang diharapkan yaitu mencapai 65,90% sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA pokok bahasan struktur tumbuhan telah mencapai kriteria aktif.
4. Pengaruh Penerapan Metode eksperimen pada Siswa Kelas IVSD Inpres Batua II
Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “pengaruh penerapan metode eksperimen memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Inpres Batua II Kota Makassar.”, maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.
Tabel 4.10. Analisis skor Pre-test dan Post-test
No X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 - X1 d² 1 60 80 20 400 2 40 80 40 1600 3 20 70 50 2500 4 30 80 50 2500 5 30 85 55 3025 6 30 85 55 3025
7 30 70 40 1600 8 40 85 45 2025 9 50 60 10 100 10 50 90 40 1600 11 50 85 35 1225 12 30 70 40 1600 13 40 70 30 900 14 40 45 5 25 15 50 70 20 400 16 50 90 40 1600 17 50 85 35 1225 18 60 85 25 625 19 60 60 0 0 20 50 65 15 225 21 65 70 15 225 22 65 70 15 225 23 40 85 45 2025 24 30 70 40 1600 25 30 80 50 2500 26 50 70 20 400 27 50 60 10 100 28 50 50 0 0 29 50 80 30 900 1290 2145 875 34175
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : 1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = ∑
= 30,17
2. Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus: ∑ = ∑ ∑ = = 7775
3. Menentukan harga t Hitung t = √ ∑ t = √ t = √ t = √ t = t = 9,76
4. Menentukan harga t Tabel
Untk mencari t Tabel peneliti menggunakan table distribusi t dengan taraf signifikan = 29 – 1 = 28 maka diperoleh t 0,05 = 2,04
Setelah diperoleh tHitung= 9,76 dan tTabel = 2,04 maka diperoleh tHitung > tTabel atau 9,76> 2,04. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa penerapan metode eksperimen berpengaruh terhadap hasil belajar siswa .
B. Pembahasan
Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, maupun aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain , siswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh, dan menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan.
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada table, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap pre-test dengan menggunakan instrumen test dikategorikan sangat rendah yaitu 82,75%, rendah 10,34%, sedang 6,89%, tinggi 0% dan sangat tinggi berada pada presentase 0%.. Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam penguasaan materi struktur tumbuhan mata pelajaran IPA sebelum diterapkan metode eksperimen tergolong rendah.
Selanjutnya nilai rata-rata hasil post-test adalah 73,96. Jadi hasil belajar IPA setelah diterapkan metode eksperimen hasil belajar yang lebih baik dibanding
dengan sebelum penerapan metode eksperimen. Selain itu persentasi kategori hasil belajar siswa materi struktur tumbuhan mata pelajaran IPA juga meningkat yakni sangat tinggi yaitu 31,03%, tinggi 17,24%, sedang 34,48%, rendah 10,34%, dan sangat rendah berada pada presentase 6,89%.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji t, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 9,76 Dengan frekuensi (dk) sebesar 29 - 1 = 28, pada taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 2,04. Oleh karena thitung ttabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima yang berarti bahwa penerapan metode eksperimen mempengaruhi hasil belajar siswa mata pelajaran IPA.
Hasil analisis diatas yang menunjukkan adanya pengaruh pembelajaran metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran IPA, sejalan dengan hasil observasi yang dilakukan. Berdasarkan hasil observasi terdapat perubahan pada siswa dimana pada awal kegiatan pembelajaran ada beberapa siswa yang melakukan kegiatan lain atau bersikap cuek selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat dilihat pada pertemuan pertama siswa yang melakukan kegiatan lain sebanyak 5 orang, sedangkan pada pertemuan terakhir hanya 1 siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat guru menjelaskan materi. Pada awal pertemuan, hanya sedikit siswa yang aktif pada saat pembelajaran berlangsung. Akan tetapi sejalan dengan diterapkannya pembelajaran metode eksperimen mulai aktif pada setiap pertemuan.
Hasil observasi menunjukkan banyaknya jumlah siswa yang menjawab pada saat diajukan pertanyaan dan siswa yang mengajukan diri untuk
mengerjakan soal. Siswa juga mulai aktif dan percaya diri untuk menanggapi jawaban dari siswa lain sehingga siswa yang lain ikut termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran IPA di kelas IV SD Inpres Batua II Kota Makassar.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa secara umum hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Inpres Batua II sebelum penerapan metode eksperimen dikategorikan rendah. Hal ini ditunjukkan dari perolehan persentase hasil belajar siswa yaitu sangat rendah 82,75%, rendah 10,34%, sedang 6,87%, tinggi 0% dan sangat tingggi berada pada presentase 0 %
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa secara umum metode eksperimen berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Inpres Batua II dapat dilihat dari perolehan persentase yaitu sangat tinggi 31,03%, tinggi 17,24%, sedang 34,48%, rendah 10,34%, dan sangat rendah berada pada presentase 6,89%
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Inpres Batua II Setelah diperoleh tHitung= 9,76 dan tTabel = 2,04 maka diperoleh tHitung > tTabel atau 9,76> 2,04.
B. Saran
Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian penerapan metode eksperimen yang mempengaruhi hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Inpres Batua II, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Kepada para pendidik khususnya guru SD Inpres Batua II,
disarankan untuk menerapkan metode eksperimen untuk
membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk belajar.
2.
Kepada calon Peneliti, akan dapat mengembangkan dan
memperkuat metode ini serta memperkuat hasil penelitian ini
dengan cara mengkaji terlebih dahulu dan mampu
mengadakan penelitian yang lebih sukses.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah. 2011. Metode Eksperimen, (Online), (http://gudangilmuabdi.blogspot. com/2011/03/metode-eksperimen.html, diakses pada 31 Maret 2015). Anwar. 2012. Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Course Revie Horay (CRH) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kajuara Kabupaten Bone. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ernasari, Reni. 2013. Metode Eksperimen, (Online). (http://renny12395.blogspot.com/2013/02/metode-eksperimen.html, diakses pada 31 Maret 2015).
Hasriani MS. 2008. “Pengaruh Penerapan Medote Langsung Dalam Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru”. Skripsi Makassar: UNM Makassar.
Ruswandi. 2013. Psikologis Pembelajaran. Bandung: Cipta Pesona Sejahtera. Sulistyanto, Heri. & Wiyono, Edy. 2008. BSE Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD
dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Widarmika, Komang. 2012. Metode Eksperimen, (Online),
(http://komangwidarmika.blogspot.com/2012/12/metode-eksperimen.html, diakses pada 31 Maret 2015).
Willis Dahar, Ratna. 2006. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Bandung: Gelora Aksara Pratama.
Wisudawati, Asih. & Sulistyowati, Eka. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta : Bumi Aksara.
Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Ruswandi. 2013. Psikologis Pembelajaran. Bandung: Cipta Pesona Sejahtera. Sulistyanto, Heri. & Wiyono, Edy. 2008. BSE Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD
dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
L
A
M
P
I
R
A
N
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BATUA II No Nama Siswa P/L Pertemuan Ket 1 2 3 4 1 Faqih. F L √ √ √ √ 2 Agil L √ √ √ √ 3 Cinta Lestari P √ √ √ √
4 Awalia putri ramadani P √ √ √ √
5 Fatir fatahilla L √ √ √ √
6 Muh. Ashari L √ √ √ √
7 Akbar L √ √ √ √
8 Muh. Nur Fajri L √ √ √ √
9 Dwi Arianto L √ √ √ √
10 Azzahra Aulia P √ √ √ √
11 Nur Fadilla L √ √ √ √
12 Wasyifa Aura P √ √ √ √
13 Popi maharani P √ √ √ √
14 Andini pujianti dahlan P √ √ √ √
15 Atifa Nur Azizah P √ √ √ √
16 Maya Oktaviani P √ √ √ √ 17 Muhammad Al Fajriel L √ √ √ √ 18 Fauzul L √ √ √ √ 19 Wiyana Arsita P √ √ √ √ 20 Hasna P √ √ √ √ 21 Anggi P √ √ √ √ 22 Mutiara P √ √ √ √
23 Adinda Intan Nuraeni P √ √ √ √
24 Pinkan Pratiwi P √ √ √ √ 25 Arif Hidayatullah L √ √ √ √ 26 Raihan.S L √ √ √ √ 27 Amru L √ √ √ √ 28 Hilmi Raihan P √ √ √ √ 29 Putra Aditya L √ √ √ √
LAMPIRAN RUMUS ANALISI DATA
Skor nilai pre-test
No Nama Siswa Nilai
1 Faqih. F 60
2 Agil 40
3 Cinta Lestari 20
4 Awalia putri ramadani 30
5 Fatir fatahilla 30
6 Muh. Ashari 30
7 Akbar 30
8 Muh. Nur Fajri 40
9 Dwi Arianto 50
10 Azzahra Aulia 50
11 Nur Fadilla 50
12 Wasyifa Aura 30
13 Popi maharani 40
14 Andini pujianti dahlan 40
15 Atifa Nur Azizah 50
16 Maya Oktaviani 50 17 Muhammad Al Fajriel 50 18 Fauzul 60 19 Wiyana Arsita 60 20 Hasna 50 21 Anggi 65 22 Mutiara 65
23 Adinda Intan Nuraeni 40
24 Pinkan Pratiwi 30
25 Arif Hidayatullah 30
26 Raihan.S 50
27 Amru 50
29 Putra Aditya 50
Skor Nilai Post-Test
No Nama Siswa Nilai
1 Faqih. F 80
2 Agil 80
3 Cinta Lestari 70
4 Awalia putri ramadani 80
5 Fatir fatahilla 85
6 Muh. Ashari 85
7 Akbar 70
8 Muh. Nur Fajri 85
9 Dwi Arianto 60
10 Azzahra Aulia 90
11 Nur Fadilla 85
12 Wasyifa Aura 70
13 Popi Maharani 70
14 Andini Pujianti Dahlan 45
15 Atifa Nur Azizah 70
16 Maya Oktaviani 90 17 Muhammad Al Fajriel 85 18 Fauzul 85 19 Wiyana Arsita 60 20 Hasna 65 21 Anggi 70 22 Mutiara 70
23 Adinda Intan Nuraeni 85
24 Pinkan Pratiwi 70
25 Arif Hidayatullah 80
26 Raihan.S 70
27 Amru 60
29 Putra Aditya 80
Analisis skor Pre-test dan Post-test
No X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 - X1 d² 1 60 80 20 400 2 40 80 40 1600 3 20 70 50 2500 4 30 80 50 2500 5 30 85 55 3025 6 30 85 55 3025 7 30 70 40 1600 8 40 85 45 2025 9 50 60 10 100 10 50 90 40 1600 11 50 85 35 1225 12 30 70 40 1600 13 40 70 30 900 14 40 45 5 25 15 50 70 20 400 16 50 90 40 1600 17 50 85 35 1225 18 60 85 25 625 19 60 60 0 0 20 50 65 15 225 21 65 70 15 225 22 65 70 15 225 23 40 85 45 2025 24 30 70 40 1600 25 30 80 50 2500 26 50 70 20 400 27 50 60 10 100 28 50 50 0 0
29 50 80 30 900
1290 2145 875 34175
Tabel 4.9 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
No. Aktivitas Siswa
Jumlah Siswa yang Aktif pada Pertemuan ke-
Rata-rata % Kategori 1 2 3 4 5
1. Siswa yang hadir pada saat pembelajaran P R E T E S T 29 27 29 P O S T T E S T 28,33 97,70 Aktif 2.
Siswa yang tidak
memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi.
5 3 1 3 10,34 Tidak
Aktif
3.
Siswa yang
memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi.
24 26 28 26 89,65 Aktif
4.
Siswa yang menjawab pertanyaan guru baik secara lisan maupun tulisan.
15 20 27 20,6 71,03 Aktif
5.
Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
10 15 25 16,66 57,44 Aktif
6.
Siswa yang mengajukan diri untuk mengerjakan soal di papan tulis
12 15 17 14,66 50,55 Tidak Aktif
7 Siswa yang mengerjakan
soal dengan benar 25 27 28 26,66 91,93 Aktif
8
Siswa yang mampu menyimpulkan materi pembelajaran pada akhir pembelajaran
12 19 20 17 58,62 Aktif
Rata-rata 65,90 Aktif
Hasil pengamatan untuk pertemuan I sampai dengan pertemuan V menunjukkan bahwa :
a. Persentase kehadiran siswa sebesar 97,70%
b.Persentase siswa yang tidak memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi 10,34%
c. Persentase siswa yang memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi 89,65 %
d.Persentase siswa yang menjawab pertanyaan guru baik secara lisan maupun tulisan 71,03%
e. Persentase siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung 57,44%
f. Persentase siswa yang mengajukan diri untuk mengerjakan soal di papan tulis 50,55%
g.Persentase siswa yang mengerjakan soal dengan benar 91,93%
h.Persentase siswa yang mampu menyimpulkan materi pembelajaran pada akhir pembelajaran 58,62%
i. Rata-rata persentase aktivitas siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen pada pokok bahasan struktur tumbuhan yaitu 65,90%
Sesuai dengan kriteria aktivitas siswa yang telah ditentukan peneliti yaitu siswa dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah siswa yang aktif 60% baik untuk aktivitas siswa perindikator maupun rata-rata aktivitas siswa, dari hasil pengamatan rata-rata persentase jumlah siswa yang aktif melakukan aktivitas yang diharapkan yaitu mencapai 65,90% sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA pokok bahasan struktur tumbuhan telah mencapai kriteria aktif.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah : SD Inpres Batua II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : IV / 1
Materi Pokok : Benda dan Sifatnya
Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar kompetensi
1. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud bendaserta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya
B. Kompetensi dasar
1. Mengidantifikasi wujud benda padat, cair dan gas memiliki sifat tertentu C. Indikator
1. Mengetahui berbagai wujud benda 2. Mengidentifikasi wujud benda
3. Menjelaskan sifat-sifat benda padat, cair dan gas D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengetahui berbagai wujud benda 2. Siswa dapat mengidentifikasi wujud benda
3. Siswa dapat menarik kesimpulan tentang benda padat, cair dan gas
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline), Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung jawab (responsibility) Dan Ketelitian (carefulness).
E. Materi ajar Benda dan sifatnya
F. Metode Pembelajaran
G. Kegiatan Pembelajaran
No Tahap Kegiatan Waktu
A. Kegiatan Awal 5 Menit
1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan menanyakan kabar mereka.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Apersepsi (mengingatkan pelajaran minggu lalu). 5. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai.
B. Kegiatan Inti 35 Menit
1. Guru memberikan materi tentang benda dan sifatnya.
2. Guru memberi tugas peserta didik untuk membuat daftar berbagai macam sifat-sifat benda
3. Guru meminta peserta didik menuliskan macam-macam benda dan sifatnya di papan tulis. Setiap peserta didik dapat saling melengkapi.
4. Guru membagi kelompok peserta didik menjadi 3 kelompok sesuai dengan materi yang diberikan
5. Guru membimbing peserta didik mempraktekkan sesuai materi yang diberikan
C. Kegiatan Akhir 5 Menit
1. Kesimpulan, guru menyimpulkan semua yang telah di diskusikan siswa
3. Membaca doa, dan 4. Pulang.
H. Sumber Bahan
1. Alat Peraga : Gambar contoh-contoh bendapadat cair dan gas 2. Sumber : Buku IPA kelas IV
No. Aspek Kriteria Skor