• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi dan berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap tabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2014: 238).

1. Uji Validitas Data a. Uji Validitas

Validitas menurut (Sugiyono, 2016: 177) menunjukkan derajat antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti untuk mencari validitas sebuah item, kita mengkorelasikan skor item dengan total item- item tersebut. Untuk menentukan suatu item itu layak digunakan atau tidak maka batas minimal korelasi 0,30 bisa digunakan, bila korelasi dibawah 0,30, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrument tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang, sedangkan apabila korelasi diatas 0,30 makan dapat dikatakan valid. Maka berdasarkan uraian diatas, penulis menetapkan pengujian validitas instrument dengan korelasi di atas 0,30 maka instrument dapat diambil.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kuesioner dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Croanbach alpha >0,60 (Ghozali, 2016: 47).

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini peneliti dibantu dengan software SPSS22. Pembuktian apakah data tersebut memiliki normal atau tidak dapat dilihat pada bentuk distribusi datanya, yaitu pada angka Asymp sig (2- tailed).

Nilai ini dibandingkan dengan 0,05 (menggunakan taraf signifikan atau = 5%) untuk pengambilan keputusan dengan pedoman:

1) Nilai sig. atau signifikansi <0,05 distribusi data tidak normal.

2) Nilai sig. atau signifikansi >0,05 data normal.

41

b. Uji Multikoliniearitas

Istilah koliniearitas ganda diciptakan Ragner Frish di dalam bukunya: Statistical confluence analysis by means of complete regression system. Aslinya istilah itu berarti adanya hubungan linear yang sempurna di antara variabel- variabel bebas dalam regresi.

Korelasi Parsial dalam penelitian ini penuliti dibantu dengan software SPSS22.

Uji multikolinearitas dihitung untuk mengetahui bahwa variabel penelitian saling bebas, artinya tidak tergantung dengan variabel lainnya. Multikolinearitas dapat diketahui dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) masing- masing variabel. Jika nilai VIF tidak melebihi 10 maka tidak terjadi multikolinearitas, begitupun sebaliknya jika nilai VIF melebihi 10 maka terjadi Multikolinearitas (Ghozali, 2011: 105).

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk melihat adanya problem heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terik at (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) (Priyatno, 2014: 147).

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan uji statistik melalui uji Durbin- Watson test. menurut (Ghozali, 2011 : 111) tidak ada gejala autokorelasi, jika nilai Durbin-Watson terletak antara du sampai dengan (4-du).

3. Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. variabel yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel penjelas. variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau variabel dependen (Rochaety, 2007: 138)

Metode analisis yang digunakan adalah model regresi linear berganda yang persamannya dapat dituliskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e dimana:

Y : Kinerja a : Konstanta X1 : Sarana X2 : Prasarna

b1..bn : Koefesien regresi e : error term

Nilai koefesien regresi disini sangat menentukan sebagai dasar analisis, mengingat penelitian ini bersifat fundamental method. Hal ini berarti jika koefesien b bernilai positif (+) maka dapat dikatakan terjadi pengaruh searah antara variabel independen dengan variabel dependen, setiap kenaikan nilai variabel independen akan mengakibatkan kenaikan variabel dependen. Demikian pula sebaliknya, bila koefesien nilai b bernilai negatif (-), hal ini menunjukkan adanya pengaruh negatif dimana kenaikan nilai variabel independent akan mengakibatkan penurunan nilai variabel dependen.

4. Uji Hipotesis a. Uji t

pada tahapan ini dilakukan pengujian pengaruh masing- masing variabel bebas yaitu sarana dan prasarana yang terdapat pada model yang terbentuk untuk mengetahui apakah semua variabel bebas

43

yang ada pada model secara individual mempunyai pengaruh positif dan signifikan pada model secara individual. jika tingkat signifikannya <0,05 dan t-hitung lebih besar dari t-tabel maka dapat dikatakan bahwa variabel tersebut berpengaruh dan signifikan. dengan demikian variabel bebas dapat menerangkan variabel terikatnya secara parsial. Uji t dalam penelitian ini peneliti dibantu dengan Software SPSS22.

b. uji F

uji F digunakan untuk melihat pengaruh variabel- variabel independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan. Untuk mengetahui hasil F-test tersebut dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikan (sig F) dengan tingkat signifikan (α = 5%). Apabila sig F < 0,05 atau apabila Fhitung>Ftabel, maka bisa dikatakan bahwa variabel independent, secara Bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Sunyoto, 2013: 91).

c. Uji Koefesien Determinan (R2)

Koefesien Determinan (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisis regresi, dimana hal yang ditunjukkan oleh besarnya koefesien determinan (R2) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefesien determinasi ini ditunjukkan dengan R Square dalam Model Summary yang dihasilkan oleh program SPSS. Apabila nilai R2 semakin mendekati angka 1, maka model regresi dianggap semakin baik karena variabel independent yang dipakai dalam penelitian ini mamtu menjelaskan variabel dependen.

44 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian

1. Sejarah Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Padang Panjang

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Padang Panjang merupakan Penggabungan Dinas Pendapatan, bagian Keuangan Sekretariat Daerah, dan Sub bagian Aset pada bagian Perlengkapan dan Aset Sekretariat Kota Padang Panjang.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Padang Panjang adalah salah satu dari Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang yang berkedudukan sebagai Dinas Daerah.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang Panjang merupakan salah satu unit organisasi berada dibawah koordinasi Asisten Administrasi yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 36 Tahun 2007 dengan fungsi pokoknya yaitu mengelola administrasi keuangan daerah Kota Padang Panjang yang terdiri dari Sekretariat dan 4 Bidang.

Pembentukan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) berdasarkan Perda Kota Padang Panjang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Tata Kerja Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang, dan dalam rangka meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan di daerah secara berdaya guna dan berhasil guna. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi berdasarkan kepada Peraturan Walikota Padang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Padang Panjang.

Adapun bagian yang berada di DPPKAD sebagai berikut:

1) Kepala Badan;

45

2) Sekretariat

3) Bidang Akuntansi dan Verifikasi

4) Bidang Pengelolaan Aset dan Pengkajian Kuangan Daerah 5) Bidang Pendapatan

6) Bidang Anggaran dan Pembendaharaan

Pada 31 Desember 2016, berdasarkan Peraturan Daerah No. 9 tahun 2016 tentang struktur organisasi perangkat daerah pemko Padang Panjang, .DPPKAD resmi diganti menjadi Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).

1) Kepala Badan 2) Sekretariat

3) Bidang Pembendaharaan dan Akuntansi

4) Bidang pengelolaan Aset dan Pengkajian Keuangan Daerah 5) Bidang Pendapatan

6) Bidang Anggaran.

2. Visi dan Misi 1) Visi

Menyatakan pandangan jauh kedepan mengenai cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan satuan kerja pada masa yang akan datang. Memberikan gambaran kearah mana satuan kerja akan dibawa agar satuan kerja tersebut tetap eksis, konsisten, antisipatif, inofatif dan produktif.

Sehubungan dengan ini Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang Panjang menetapkan visinya sebagai berikut: “Terwujudnya Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Transparan Dan Anti Kkn”.

2) Misi

Misi dari Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Padang Panjang yang telah merumuskan misi sebagai berikut:

a. Mewujudkan pengelolaan keuangan daerah secara profesional.

b. Melakukan sistem penatausahaan keuangan daerah yang akuntabel, transparan dan anti KKN.

c. Mewujudkan peningkatkan pendapatan daerah.

d. Meningkatkan dan menyempurnakan sistem manajemen pengelolaan aset daerah.

3) Tujuan dan Sasaran a) Tujuan

Dalam rangka pencapaian visi dan misi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Padang Panjang perlu menetapkan tujuan sebagai penjabaran dari misi serta sasaran yang merupakan penjabaran dari tujuan.

(1) Adapun tujuan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah adalah: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam Pengelolaan Keuangan Daerah.

(2) Menyempurnakan sistem dan prosedur mekanisme Pengelolaan Keuangan Daerah.

(3) Meningkatkan aparatur yang bertanggung jawab dalam penatausahaan keuangan daerah.

b) Sasaran

Sasaran yang akan dicapai dalam rangka mewujudkan:

(1) Terwujudnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Pengelolaan Keuangan Daerah.

(2) Tertatanya sistem dan prosedur mekanisme Pengelolaan Keuangan Daerah.

(3) Terwujudnya aparatur yang bertanggung jawab dalam penatausahaan keuangan daerah.

3. Struktur Organisasi BPKD Kota Padang Panjang a. Kepala Badan

b. Sekretariat, terdiri dari :

47

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2) Sub Bagian Keuangan;

c. Bidang Anggaran, terdiri dari:

1) Sub Bidang Penyusunan Anggaran;

2) Sub Bidang Data & Informasi Keuangan;

3) Sub Bidang Pengendalian Anggaran;

d. Bidang Aset, terdiri dari:

1) Sub Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Aset;

2) Sub Bidang Pengawasan Pengendalian & Pengahapusan Aset;

e. Bidang Pembendaharaan dan Akuntansi, terdiri dari : 1) Sub BidangAkuntansi;

2) Sub Bidang Verifikasi;

3) Sub Bidang Perbendaharaan;

f. Bidang Pendapatan, terdiri dari:

1) Sub Bidang Pendataan & Pendaftaran;

2) Sub Bidang Penetapan & Pembukuan;

3) Sub Bidang Penagihan & Keberatan;

Gambar 4. 1

Struktur Organisasi Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Padang Panjang

49

Gambar 4. 2

Struktur Ruangan Di Kantor Bpkd Kota Padang Panjang

LANTAI II

LANTAI I

LANTAI DASAR

RUANG UNTUK PARKIR MOBIL DAN MOTOR PEGAWAI BPKD Bagian

Bagian Sipkd Bagian Akutansi

Dan

4. Tugas Personil pada BPKD Kota Padang Panjang.

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas memberi kewenangan dan keputusan kepada masing-masing bagian yang membutuhkan keputusan terhadap laporan yang telah dilaksanakan semua bagian, untuk memperoleh kesepakatan yang tepat sehingga laporan yang dibutuhkan lebih sempurna.

2. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan pelayanan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang meliputi urusan umum kepegawaian perlengkapan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Sekretariat terdiri atas 2, yaitu:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas menyelenggarakan program administrasi umum dan kepegawaian dalam arti melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, ekspedisi, pengandaan, administrasi, perjalan dinas, kerumahtanggaan peralatan dan pelengkapan kantor, menyelenggarakan kepustakaan, organisasi dan tata laksana serta kehumasan.

b. Sub Bagian Keuangan

Sub bagian keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan program keuangan dalam arti melaksanakan penyusunan anggaran, pembukuan, akuntansi dan verifikasi, pertanggungjawaban dan laporan keuangan.

3. Bidang Pendapatan

Bidang pendapatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Pengelolaan Keuangan Daerah dibidang pengelolaan pendapatan, yang terdiri atas 4 seksi, yaitu:

51

a. Seksi pendapatan dan pendaftran

Seksi pendapatan dan pendaftaran mempunyai tugas menyelenggarakan program pedataan dan pendaftaran dalam arti melaksanakan kegiatan pendaftaran dan pendataan wajib pajak daerah dan wajib retribusi daerah, melaksanakan perhitungan besarnya angsuran atas pemohon wajib pajak dan retribusi daerah dan membantu menyampaikan SPOP PBB kepada para wajib pajak serta menerima isian SPOP PBB dari para wajib pajak.

b. Seksi Penepatan dan Pembukuan

Seksi penetapan dan pembukuan mempunyai tugas menyelenggarakan program penetapan dan pembukuan dalam arti menerima dan mencatat semua Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Ketetapan Retribusi (SKR) serta surat-surat ketetapan pajak lainnya, SPPT PBB, menerima dan mencatat semua SKP dan SKR, surat-surat ketetapan pajak lainnya yang telah dibayar lunas, mencatat penerimaan dan penyetoran pajak dan retribusi, menghitung tunggakannya, menyiapkan mendistribusikan surat menyurat dokumentasi yang berhubungan dengan penagihan, menerima dan melayani surat keberatan dan surat permohonan banding atas materi penetapan pajak dan retribusi daerah, menyiapkan keputusan dan menerima atau menolak keberatan dan meneruskan penyelesaian permohonan banding ke Majelis Pertimbangan Pajak.

c. Seksi Penagihan dan Keberatan

Seksi penagihan mempunyai tugas menyelenggarakan program penagihan dalam arti melaksanakan penagihan pajak, retribusi, PBB dan tunggakannya, serta malakukan pengawasan teknis administrasi dibidang pemungutan dan penyetoran pajak

daerah dan retribusi daerah serta penerimaan sumber-sumber lain dari perinbangan dan lain-lain penerimaan yang sah.

4. Bidang Anggaran

Bidang anggaran mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Pengelolaan Keuangan Daerah di bidang anggaran.

Seksi anggaran mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah bahan penyusunan program dalam arti mengumpulkan dan mengolah pedoman, petunjuk teknis, menyelenggarakan penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah, rancangan perubahan APBD dan petunjuk teknis pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah, menyiapkan dan mengesahkan DPA SKPD/ DPPA SKPD.

Menyiapkan SPD, menyusun standar harga, analisa standar biaya dan anggaran serta pembinaan penganggaran.

5. Bidang Akuntansi, Verifikasi, dan Perbendaharaan

Bidang akuntansi dan verfikasi mempunyai tugas pelaksanaan sebagian tugas Badan Pengelolaan Keuangan Daerah dibidang akuntansi, verifikasi, dan Perbendaharaan.

a. Seksi Akuntansi

Seksi akuntansi mempunyai tugas mengumpukan dan mengolah bahan penyusunan program dalam arti mengumpukan dan mengolah pedoman, petunjuk teknis, menyelenggarakan pembinaan sistemakuntansi dan pelaporan keuangan daerah (laporan semeteran dan prognosis, laporan realisasi anggaran dan penyusunan neraca daerah), menyajikan informasi keuangan daerah, evaluasi keuangan daerah, pembinaan sistem akuntansi keuangan daerah, vefikasi anggaran belanja, anggaran penerimaan serta pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah

b. Seksi verifikasi

53

Seksi verifikasi tugas mengumpulkan dan mengolah bahan penyusunan program verifikasi dalam arti mengumpulkan bahan, mengolah pedoman dan petunjuk teknis, pembinaan sistem verifikasi keuangan daerah serta menyelenggarakan pengujian tagihan dan permintaan pembayaran.

c. Seksi Perbendaharaan

Seksi pembendaharaan mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah bahan penyusunan program pembendaharaan dalam arti mengumpulkan bahan, mengolah pedoman dan petunjuk teknis pembinaan sistem pembendaharaan keuangan daerah, penyiapan penetapan pengangkatan bendahara penerima dan pengeluaran, menyiapkan anggaran kas, pengaturan dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD, menerbitkan SP2D, melakukan pembayaran berdasarkan permintaan penjabat pengguna anggaran / kuasa penggunaan anggaran

d. Seksi Penerimaan dan Pengeluaran

Seksi penerimaan dan pengeluaran mempunyai tugas mengumpukan dan mengolah bahan penyusunan program penerimaan dan pengeluaran dalam arti mengumpulkan dan mengolah pedoman, petunjuk teknis serta menyelenggarakan laporan dan evaluasi keuangan kas daerah, pengelolaan penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah, petunjuk bank umum untuk menerima dan menyimpan uang daerah, membuka rekening kas umum daerah, penetapan uang daerah pada rekening bank umum, pengelolaan penerimaan jasa giro/ bunga bank, membuat perencanaan kas dan menetapkan saldo kas minimal, menyelesaikan masalah tuntutan pembayaran/

tuntutan ganti rugi dan pengawasan anggaran.

6. Bidang Pengelolan Aset dan Pengkajian Keuangan Daerah Bidang pengelolaan aset dan pengkajian keuangan daerah mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Pengelolaan Keuangan Daerah dibidang pengelolaan aset dan pengkajian keuangan daerah. Bagian-bagian dari bidang pengelolaan aset dan pengkajian keuangan daerah, yaitu:

a. Seksi Pengelolaan Aset Daerah

Seksi pengelolaan aset daerah mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah bahan penyusunan program dalam arti mengumpulkan dan mengolah pedoman, petunjuk teknis dan menyelenggarakan pembinaan, pengelolaan barang milik daerah, penilaian ekonomis kekayaaan daerah, analisa depresiasi kekayaan daerah, penghapusan barang milik daerah dan menyimpan seluruh bukti asli kepemilikan daerah serta pembukuan dan inventarisi barang daerah.

b. Seksi Pengkajian, Pembinaan dan Pengembangan Keuangan Daerah

Seksi pengkajian, pembinaan dan pengembangan keuangan daerah mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah bahan penyusunan program dalam arti mengumpulkan dan mengolah pedoman, petunjuk teknis dan menyelenggarakan pengkajian, pembinaan dan pengembangan keuangan daerah, melaksanakan pembinaan penjabat penatausahaan keuangan SKPD bendaharaan penerimaan, bendaharaan pengeluaran, entitas laporan, entitas akuntansi, pengumpulan sumber-sumber keuangan daerah dan imvestasi daerah, melakukan penelitian dan merancang mekanisme dan prosedur keuangan daerah serta merumuskan naskah rancangan peraturan daerah tentang pengelolaan keuangan daerah (Sumber: Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Padang Panjang).

55

B. Deskripsi Data Penelitian

a. Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4. 1

Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase%

Laki- laki 14 35%

Perempuan 26 65%

Total 40 100%

Sumber: Data Hasil Olahan Penulis

Berdasarkan jenis kelamin yang penulis peroleh dari Kuesioner yang telah ada, maka dapat diketahui bahwa 35% adalah responden laki- laki dan sebanyak 65% adalah responden perempuan.

b. Demografi Responden Berdasarkan Umur Tabel 4. 2

Distribusi Berdasarkan Umur

Perkiraan Umur Frekuensi Presentase%

20-30 18 45%

31- 40 9 22.5%

41-50 10 25%

>50 3 7.5%

Total 40 100%

Sumber: Data Hasil Olahan Penulis

Berdasarkan tabel di atas bahwa dapat di ketahui umur responden yang lebih banyak adalah yang berusia diantara 20-30 tahun sebesar 45%. sedangkan yang berusia di atas 50 tahun sebesar 7.5%, dan yang berumur di antara 31- 40 tahun sebesar 22.5%. dan juga terakhir yang berusia di antara 41- 50 adalah sebesar 7.5%.

c. Demografi Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 4. 3

Distribusi Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Frekuensi Presentase%

SMA 9 22.5%

D1 2 5%

D3 5 12.5%

S1 21 52.5%

S2 3 7.5%

Total 40 100%

Sumber: Data Hasil Olahan Penulis

Berdasarkan tabel di atas bahwa dapat dilihat pendidikan terakhir yang banyak rsepondennya adalah tamatan S1 yaitu sebanyak 21 reponden adalah sebesar 52.5%, sedangkan yang tamatan SMA adalah sebanyak 9 responden dengan presentase sebesar 22.5%, selanjutnya pada tamatan D3 yaitu sebanyak 5 responden dengan presentase 12.5%, selanjutnya pada tamatan D1 sebanyak 2 responden dengan presentase 5%, dan selanjutnya terkahir pada tamatan S2 sebanyak 3 responden yaitu dengan presentase 7.5%.

C. Pengujian Instrumen Data

Berdasarkan rancangan analisis data, pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan menggunakana statistic non- parametik regresi linear berganda. metode tersebut mensyaratkan terpenuhinya asumsi normalitas sebaran, linear hubungan antar variabel.

1. Uji Validitas Dan Reliabilitas Data a. Uji Validitas

uji validitas merupakan ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak

57

berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Bila penelitian membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada objek penelitian. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada objek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid. dalam penelitian ini terdapat 24 pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang terdiri dari 6 pertanyaan tentang Sarana, 6 pertanyaan tentang Prasarana, dan 12 pertanyaan tentang Kinerja. berikut ini menyajikan hasil pengujian validitas.

Pengujian validitas ini dilakukan dengan menggunakan model corrected item total correlation. Untuk mengetahui dan menilai validnya masing-masing item pernyataan maka perlu dicari nilai koefesien korelasi (rhitung). Setiap item pernyataan dinyatakan valid bila nilai koefesien korelasi ≥0,30 (Priyanto, 2008: 17).

Berdasarkan hasil pengujian validitas yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4. 4

Uji Validitas Variabel Sarana (X1) No butir

Sumber: Output SPSS 22 For Windows

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa semua item pernyataan tersebut di atas memiliki nilai koefesien di atas 0.30.

Dan thitung ≥ ttabel. Jadi dapat dikatakan bahwa semua item dikatakan valid.

Tabel 4. 5

Uji Validitas Variabel PraSarana (X2) No butir

Sumber: Output SPSS 22 For Windows

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa semua item pernyataan tersebut di atas memiliki nilai koefesien di atas 0.30.

Dan thitung ≥ ttabel. Jadi dapat dikatakan bahwa semua item dikatakan valid.

Tabel 4. 6

Uji Validitias Variabel Kinerja (Y) No butir

Sumber: Output SPSS 22 For Windows

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa semua item pernyataan tersebut di atas memiliki nilai koefesien di atas 0.30.

59

Dan thitung ≥ ttabel. Jadi dapat dikatakan bahwa semua item dikatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Tabel 4. 7

Uji Reliabilitas Sarana (X1) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.912 6

Sumber: Output SPSS 22 For Windows

Berdasarkan uji reliabilitas diatas, diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach adalah sebesar 0,912, dan jumlah item pernyataan adalah 6. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kuesioner dinyatakan reliabel karena 0,912> 0,60. Artinya pernyataan pada angket sarana dikatakan reliabel.

Tabel 4. 8

Uji Reabilitas Prasarana (X2) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.894 6

Sumber: Output SPSS 22 For Windows

Berdasarkan uji reliabilitas diatas, diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach adalah sebesar 0,894, dan jumlah item pernyataan adalah 6. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kuesioner dinyatakan reliabel karena 0,894> 0,60. Artinya pernyataan pada angket prasarana dikatakan reliabel.

Tabel 4. 9

Uji Reliabilitas Kinerja Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.961 12

Sumber: Output SPSS 22 For Windows

Berdasarkan uji reliabilitas diatas, diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach adalah sebesar 0,961, dan jumlah item pernyataan adalah 12. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kuesioner

dinyatakan reliabel karena 0,961> 0,60. Artinya pernyataan pada angket kinerja dikatakan reliabel.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Tabel 4. 10 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .35804746 Most Extreme Differences Absolute .105

Positive .092

Negative -.105

Test Statistic .105

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Sumber: Output SPSS 22 For Windows

Berdasarkan data di atas nilai dari Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,200. sehingga dapat dikatakan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal, karena memiliki nilai signifikansi yang besar dari 0,05.

Selanjutnya berdasarkan grafik P-Plot of Regression Stand, data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Selanjutnya berdasarkan grafik P-Plot of Regression Stand, data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Dokumen terkait