• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.7. TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data merupakan proses pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan keseluruhan. Analisis digunakan untuk memahami hubungan dan konsep dalam data sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi (Sugiyono, 2009:244)

3.7.3.1.Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2011:23), data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (scoring). Data kuantitatif pada penelitian ini diwujudkan dengan data hasil belajar yang diperoleh siswa yaitu hasil nilai unjuk kerja dan nilai evaluasi. Data kuantitatif didapat dari hasil evaluasi hasil evaluasi hasil pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri pada setiap siklus. Hasil evaluasi dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan nilai evaluasi yang diperoleh siswa, mean atau rata-rata kelas, dan presentase ketuntasan belajar.

3.7.3.1.1. Menentukan nilai tes individu berdasarkan skor teoritis

Untuk menentukan penilaian tes individu, peneliti menggunakan Metode Penilaian Acuhan Patokan (PAP) dengan sistem penilaian skala 0-100. Pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) disebut juga penilaian dengan norma absolut atau kriteria. Pendekatan PAP berarti membandingkan skor-skor hasil tes peserta didik dengan kriteria atau patokan yang secara absolut/mutlak telah ditetapkan oleh guru (Poerwanti dkk, 2008:6-14).

Adapun langkah-langkah PAP dalam penelitian ini yaitu (Poerwanti dkk, 2008:6-15):

a. Menentukan skor berdasarkan proporsi

Skor =

x 100% (rumus bila menggunakan skala 0-100) Keterangan:

B = Banyaknya butir yang dijawab benar (dalam bentuk pilihan ganda) atau jumlah skor jawaban benar pada tiap butir/item soal (pada tes bentuk penguraian).

= skor teoritis

b. Menentukan batas minimal nilai ketuntasan individual

Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah dikontrakkan dalam pembelajaran (Poerwanti dkk, 2008: 6-16). Pada penelitian ini batas minimal perolehan siswa adalah 85%, sedangkan kriteria ketuntasan minimal pelajaran IPA Kelas V SD Negeri Tmabakaji 03 Semarang yaitu 62. Perhitungan ini harus disesuaikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa SD Negeri Tambakaji 03 Semarang.

Tabel 3.1

Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa Kriteria Ketuntasan

Individual Kualifikasi

≥ 62 Tuntas

≥ 62 Tidak tuntas

3.7.3.1.2. Menentukan jumlah kelas interval

Keterangan :

K = Jumlah kelas interval n = Jumlah data obesrvasi

log= Logaritma (Sugiono, 2010:35)

3.7.3.1.3. Menghitung nilai rata-rata

̅ Keterangan:

̅ = Nilai rata-rata

Σxi = tanda kelas interval

Σfi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi

(Sugiyono, 2010: 54)

3.7.3.1.4. Menentukan nilai ketuntasan klasikal

P =

Keterangan :

P : Presentase siswa yang tuntas (Aqib, 2010:41) Dengan demikian, dapat ditentukan jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Ketuntasan belajar klasikal dapat tercapai apabila ≥ 85% dari keseluruhan obyek penelitian (Hamdani, 2011:60).

Tabel 3.2

Kriteria Ketuntasan Klasikal

Kriteria Ketuntasan Klasikal (%) Kualifikasi

> 85 Tuntas

< 85 Tidak Tuntas

3.7.3.2.Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berupa tampilan kata-kata yang tertulis yang dicermati oleh peneliti dengan detail agar dapat ditangkap makna secara tersirat dalam dokumennya (Arikunto, 2010:22). Teknik analisis data kualitatif ini digunakan untuk menilai hasil aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pelaksanaan model Inkuiri berbasis audiovisual di kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang.

Analisis data kualitatif dengan model Miles dan Huberman dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Sugiyono, 2009:246-252).

3.7.3.2.1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak sehingga perlu dicatat secata teliti dan rinci. Oleh karena itu, perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

3.7.3.2.2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.

3.7.3.2.3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belumpernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis, atau teori.

Pengumpulan data dilakukan pada siklus I, II, dan III selama penelitian tindakan kelas. Setelah data terkumpul, peneiti menganalisis, mereduksi, dan menyimpulkan data. Data penelitian yang telah terkumpul baik melalui observasi, catatan lapangan, maupun dokumentasi kemudian ditelaah oleh peneliti.

Analisis data observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan catatan lapangan dilakukan secara menyeluruh sejak awal data terkumpul sampai seluruh data penelitian terkumpul. Setelah data terkumpul diadakan reduksi data. Kegiatan reduksi data dikelompokkan dengan cara meringkas, membuang data yang tidak perlu dan disesuaikan dengan masalah yang ada dalam penelitian kemudian dilanjutkan pada penyimpulan. Hasil analisis catatan lapangan digukanan untuk menguatkan temuan dari hasil pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa.

Selanjutnya data hasil pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA menerapkan model pembelajaran Inkuiri dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Data dijabarkan dalam kalimat

yang dipisah-pisahkan menurut kriteria dalam beberapa paragraf agar diperoleh kesimpulan.

Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Kriteria penilaian dalam lembar observasi aktivitas siswa yaitu:

4: apabila empat deskriptor tampak 3 : apabila tiga deskriptor tampak 2 : apabila dua deskriptor tampak 1 : apabila satu deskriptor tampak

Untuk menghitung median dalam penelitian ini menggunakan perhitungan sebagai berikut :

Q1 = kuartil pertama, letak Q1 =

( n +2 ) untuk data genap atau Q1 = ( n +1 ) untuk data ganjil.

Q2 = median = X( ) + X( ); untuk n genap = X( ); untuk n ganjil

R = skor terendah T = skor tertinggi n = banyaknya skor = (T – R) + 1

letak Q2 = ( n+1 ) untuk data ganjil atau genap

Q3 = kuartil ketiga, letak Q3 = (3n +2 ) untuk data genap atau Q3 = (n + 1) untuk data ganjil

Nilai yang diperoleh dari lembar observasi kemudian dikonversikan dengan tabel ketuntasan data kualitatif sebagai berikut:

Tabel 3.3

Tabel ketuntasan data kualitatif

Skor yang diperoleh Kategori Nilai

Q3≤ skor ≤ T Sangat Baik A

Q2≤ skor < Q3 Baik B

Q1≤ skor < Q2 Cukup C

R ≤ skor < Q1 Kurang D

(Herryanto, 2008:5.3)

Untuk menghitung skor pengamatan terhadap keterampilan guru menggunakan perhitungan sebagai berikut :

Skor maksimal : 11 x 4 = 44

Skor minimal : 11 x 1 = 11 Persentase :

Skor diurutkan dari terendah ke tertinggi

11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44

n= (44 - 11 ) + 1 = 34

Q1 = kuartil pertama, letak Q1 =

( n +2 ) = ( 34 + 2 ) = 9 Jadi Q1= 19 Q2 = median , letak Q2 = ( n + 1 ) = x 34 = 17 Jadi Q2= 27

Q3 = kuartil ketiga, letak Q3= = (3n +2 ) = (102 + 2) = 26

Jadi Q3= 36

Q4= kuartil keempat = T = 44

Tabel 3.4

Tabel ketuntasan ketrampilan guru Kriteria Ketuntasan Kategori

36 ≤ skor ≤ 44 Sangat Baik

27 ≤ skor < 36 Baik

19 ≤ skor < 27 Cukup

11 ≤ skor < 19 Kurang

Untuk menghitung skor pengamatan terhadap aktivitas siswa menggunakan perhitungan sebagai berikut:

Skor maksimal : 7 x 4 = 28

Skor minimal : 7 x 1 = 7

Persentase :

Skor diurutkan dari terendah ke tertinggi

7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28

n = (28 - 7 ) + 1 = 22

Q1 = kuartil pertama, letak Q1 = ( n +2 ) =

( 22 + 2 ) = 6 Jadi Q1= 12

= x 22 = 11 Jadi Q2= 17

Q3 = kuartil ketiga, letak Q3= = (3n +2 ) =

(66 + 2) = 17 Jadi Q3= 23

Q4= kuartil keempat = T = 28

Tabel 3.5

Tabel ketuntasan aktivitas siswa

Kriteria Ketuntasan Kategori Nilai

23 ≤ skor ≤ 28 Sangat Baik A

17 ≤ skor < 23 Baik B

12 ≤ skor < 17 Cukup C

Dokumen terkait