• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif lapangan, karena data yang diperoleh merupakan keterangan dalam bentuk uraian. Penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu sumber dari tertulis atau ungkapan tingkah laku diobservasi dari manusia.15

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif Teknik analis data yang digunakan dalam penelitian, sebagai berikut:

14Lexy J. Moleong,. Metode Penelitian Kualitatif, 216.

15 Burhan Ashaf, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Reinika Cipta, 2004), 16.

Gambar: 1 Komponen-komponen Analisa Data

Ketiga alur aktivitas tersebut saling keterkaitan satu dengan yang lainnya dalam analisis data yaitu, sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Mereduksi data berrti merangkum memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang peting dicari tema dan polanya.16 Reduksi Data, yakni proses pereduksian data dfalam bentuk uraian yang lengkap dan banyak.17 Uraian di atas bahwa proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan dengan maksud menyisihkan data yang tidak relevan sehingga dapat mereduksi data signifikan.

2. Display Data

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya dalam menganalisis data adalah dengan menyajikan data.“penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dll.18 Uraian di atas bahwa dengan menyajikan data, memudahkan Peneliti untuk memahami hal yang telah terjadi, kemudian merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan yang telah dipahami tersebut, data yang disajikan secara menyeluruh sesuai permasalahan yang dikaji.

3. Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan

Kesimpulan awal yang dikemukakan dan didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

16 Sugiono, Mamahami Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Alfabeta, 2014), 92.

17 Cik Hasan Bisri, Model Penelitian Agama dan Dinamika Sosial, Himpunan Rencana Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo, 2002), 67.

18Sugiyono, Metode Penelitian 341.

pengumpulan data maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.19 Verifikasi data (data verification) dalam penelitian ini pada merupakanpenyusunan secara sistematis data-data yang telah dihasilkan memudahkan untuk mengambil kesimpulan hasil penelitian. Peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

19 Ibid, 99.

A. Gambaran Umum Penelitian

1. Sejarah Taman Merdeka Kota Metro

Taman Merdeka terletak pada koordinat 5° 6' 88,1" LS dan 105°

18' 52,9" BT (Matindas, Rudolf W dan Budiman, 2011). Taman Kota secara spasial berada pada area pusat Kota Metro yang menjadi bagian dari struktur ruang kota yang memusat. Pada awalnya, ruang terbuka ini berfungsi untuk berbagai macam aktivitas termasuk untuk olahraga sepakbola, upacara dan acara-acara lain yang mengundang massa yang besar. Pada perjalanannya, ruang terbuka ini diubah menjadi taman kota yang pada waktu itu masih belum dapat terakses secara bebas oleh masyarakat umum (berpagar) (Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kota Metro, 2012).1

Pemda Lampung Tengah yang telah berhasil menghidupkan kota terus mendapat dukungan dalam menjalankan program-programnya. Alun-alun (lapangan) yang berada di tengah kota menjadi area publik yang saat itu hanya dimanfaatkan sebagai lapangan sepak bola setiap sore. Fasilitas umum ini hanya bisa dinikmati oleh masyarakat biasa saat ada acara pasar malam, layar tancap dan sejenisnya. Sementara pada hari-hari biasa, tidak

1 Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kota Metro, Tahun 2021

ada yang memanfaatkan kecuali para pemain sepak bola dan orang-orang yang berolah raga seperti lari-lari di pinggir lapangan.

Bupati Suwardi Ramli yang melihat ketidakmaksimalan fungsi alun-alun tersebut, kemudian merencanakan mengubah fungsi alun-alun menjadi taman kota. Kota Metro yang relatif tidak memiliki sarana rekreasi dapat sedikit terobati dengan adanya taman Kota ini.2

Namun, untuk memperjuangkan alih fungsi ini DPRD Lampung Tengah kurang mendukung. DPRD Lampung Tengah menganggap alun-alun sebagai jati diri dan mercusuar Metro akan tergusur. Mereka juga meragukan fungsi taman yang akan dibangun bisa maksiamal. Kemudian, dikhawatirkan setelah menjadi taman, berbagai agenda keramaian lain tidak dapat digelar di lokasi tersebut.

Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah tetap mengupayakan untuk mengubah fungsi alun-alun menjadi taman kota. Pekerjaan pengalihfungsian dilakukan. Aneka tanaman, berbagai hiasan, tempat-tempat duduk gaya taman, dan lampulampu taman dihadirkan. Cukup lama alih fungsi ini menjadi kenyataan. Sementara para pekerja alih fungsi alun-alun menjadi taman kota tengah dalam proses pengerjaan, setiap petang puluhan pemuda menyandang sepatu dan bola sepak memandang aktivitas para pekerja dengan sinis.

Para pemuda tersebut menganggap kebijakan pemerintah dengan mengubah fungsi alun-alun menjadi taman kota telah merenggut hobi

2 Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kota Metro, Tahun 2021

mereka selama ini.Namun, pada saat yang bersamaan, pemerintah juga sedang membangun fasilitas lapangan sepak bola yang lebih representatif.

Stadion Tejosari yang cukup megah mulai dibangun. Walaupun lokasinya bukan di pusat kota, kebijakan ini mengantisipasi perkembangan kota yang pesat.

Selain stadion Tejosari, pemerintah juga memperbaiki kondisi lapangan-lapangan sepak bola di pinggir- pinggir kota. Keberpihakan pemerintah terhadap prestasi dan dunia olah raga ditunjukkan dengan membangun sarana kolam renang, lapangan tenis, dan menggalakkan olah raga prestasi di setiap desa (Metro Desa Kolonis Menuju Metropolis (Metro Membangun-Membangun Metro), 2004).3

Sejarah mengenai Taman Merdeka juga diperoleh peneliti melalui dua informan yaitu BN (56 tahun) dan ZA (49 tahun). Wawancara dengan kedua informan tersebut terjadi pada tanggal 22 September 2015 di dalam area Taman Merdeka. Informan BN bersuku Banten lahir di Metro pada tahun 1959. Sekarang BN berdomisili di Sekampung, Lampung Timur.

Informan ZA merupakan keturunan Lampung asli yang lahir pada tahun 1966 di Sukadana, Lampung Timur. Sekarang ZA berdomisili di Metro sejak tahun 1980 tepatnya di 21 c.

Informasi mengenai sejarah Taman Merdeka yang diperoleh dari kedua informan tersebut yaitu sebelum berbentuk taman kota seperti sekarang, Taman Merdeka Kota Metro adalah sebuah lapangan yang

3 Metro Desa Kolonis Menuju Metropolis (Metro Membangun-Membangun Metro, 2021)

biasanya digunakan untuk bermain bola. Selain untuk aktivitas olahraga, lapangan juga dipakai untuk pelaksanaan sholat Idul Fitri dan Idul Adha.

Kemudian ketika masih berbentuk lapangan, pedagang yang beroperasi disekitar lapangan tersebut belum seramai seperti sekarang (bentuk taman). Artinya, pedagang-pedagang yang ada di lapangan (dulu) dan taman kota (sekarang) memang sudah ada sejak dulu. Pedagang-pedagang yang beroperasi di ruang publik ini seperti “patah hilang tumbuh berganti”, seperti yang dituturkan oleh informan ZA. Sculpture di Taman Merdeka sekarang berupa tugu yang bernama Tugu Meterm. Sebelum dibangun tugu, sculpture pada Taman Merdeka berupa air mancur.

Pembuatan air mancur tersebut tidak berbarengan dengan berubahnya bentuk lapangan menjadi taman kota. Artinya, pembangunan di ruang publik tersebut terjadi secara bertahap.Kawasan Taman Merdeka pernah dilengkapi dengan pagar yang mengelilingi taman tersebut.4

Jadi, saat hanya bisa memasuki taman dari satu pintu saja.

Meskipun taman hanya memiliki satu pintu, namun pengunjung tidak dipungut biaya jika akan menggunakan fasilitas publik ini. Pemasangan pagar di area taman juga memberikan kesan aksesibilitas taman menjadi kurang terbuka untuk umum. Seiring berjalannya waktu, pagar yang mengelilingi taman akhirnya dihancurkan sehingga dengan tidak adanya pagar maka para pengunjung memasuki area taman dari segala penjuru.

4 Metro Desa Kolonis Menuju Metropolis (Metro Membangun-Membangun Metro, 2021)

Ketika taman masih dilengkapi dengan pagar, pernah terjadi beberapa kali kasus pembuangan mayat. Sudut-sudut taman bagian dalam dulunya ditumbuhi rumputrumput yang tinggi. Selain pernah dijadikan tempat pembuangan mayat, taman juga dijadikan tempat muda-mudi untuk berpacaran. Modus yang digunakan oleh para pelaku pacaran tersebut yaitu biasanya si laki-laki yang mengenakan kerudung sedangkan si perempuan tidak mengenakan kerudung. Trik ini dilakukan supaya apabila dilihat dari kejauhan maka terkesan seperti dua orang perempuan yang sedang bersama.

Namun, sebenarnya mereka berdua adalah sepasang laki-laki dan perempuan yang sedang berpacaran. Kejadian-kejadian tersebut bisa menjadi pertimbangan dihancurkannya pagar yang mengelilingi taman.

Ketika taman tanpa dilengkapi dengan pagar maka pengawasan terhadap aktivitas di dalam taman bisa dilakukan oleh siapa saja, tidak hanya petugas yang perjaga.5

Kemudian, faktor aksesibilitas juga menjadi pertimbangan tersendiri, karena taman yang dijadikan sabagai ruang publik bagi masyarakat Metro maka harus memiliki aksesibilitas yang terbuka Keberadaan taman kota yang dulu berbentuk alun-alun tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan bangunan yang ada di sekitarnya. Seperti keberadaan masjid Taqwa yang berada di samping taman kota. Masjid Taqwa juga menjadi simbol religiusitas masyarakat Metro. Dulu, semua

5 Metro Desa Kolonis Menuju Metropolis (Metro Membangun-Membangun Metro, 2021

masyarakat Metro ketika akan menunaikan sholat Jum’at maka akan pergi ke Masjid Taqwa. Bisa dibayangkan seramai apa Masjid Taqwa dulu ketika menjadi pusat pelaksanaan Sholat Jum’at. Namun, karena sekarang sudah banyak dibangun masjid-masjid di Metro maka Masjid taqwa tidak seramai dulu.

Masjid Taqwa mengalami pemugaran pada tahun 2012 dimana hanya menyisakan menara masjid yang merupakan bangunan aslinya. Saat pembangunan Masjid Taqwa dulu, orang-orang PKI juga ikut membantu.

Bahkan ada beberapa orang yang terjatuh dan meninggal ketika sedang membantu proses pembangunan menara masjid tersebut. Kemudian jasad korban-korban tersebut dikubur di bawah manara itu.6

Bentuk alun-alun yang dulu hanya berupa area lapang, sekarang telah berubah menjadi taman kota yang dihiasi berbagai ornamen yang kian mempercantik wajah Kota Metro. Namun, tetap saja digunakan oleh masyarakat untuk beraktivitas. Kemudian, Masjid Taqwa yang telah mengalami pemugaran biasa disebut Masjid Taqwa yang diruntuhkan dan dibangun kembali yang hanya menyisakan bangunan menara sebagai bangunan asli yang tidak tersentuh pemugaran dari Pemkot, tidak kehilangan fungsinya sebagai pusat keagamaan masyarakat Metro.

Bahkan letak alun-alun (dulu) atau taman kota (sekarang) dan Masjid Taqwa tidak berubah dari dulu hingga sekarang. Keduanya saling

6 Metro Desa Kolonis Menuju Metropolis (Metro Membangun-Membangun Metro, 2021

berdampingan dan beriringan dalam keberfungsiannya bagi masyarakat metro. Kemudian selain Masjid Taqwa, terdapat bangunan-bangunan yang dari dulu juga telah berdiri dan bertahan hingga sekarang. Misalnya bangunan yang dulu merupakan pendopo Kewedanaan yang sekarang difungsikan sebagai Kantor Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Metro.

Sekarang letak Rumah Dinas Walikota berseberangan dengan eks pendopo Kewedanaan tempo dulu. Namun, letak alun-alun atau sekarang taman kota tidaklah berubah dari dulu hingga sekarang.

2. Tata Tertib Parkir Taman Merdeka Kota Metro

Parkir dipindahkan dari sebelah timur Taman Merdeka Kota Metro ke jalur hambat

a. Di sebelah timur Taman Merdeka dipasang Letter S atau Letter P.

b. Parkir mobil di Masjid Taqwa.7

Adapun realitas di lapangan setelah dilakukan penelitian, sebagai berikut:

a. Masih banyak pengunjung taman yang memarkirkankendaraannya di sepanjang jalan depan rumah dinas Wali Kota Metro. Hal ini menjadikan lalu lintas cukup tersendat. Para pengunjung masih tidak memanfaatkan parkir yang telah disediakan. Pengunjung lebih memilih memarkirkan kendaraannya di sepanjang jalan dan tidak memperhatika lalu lintas yang kian tersendat.

7 Dokumentasi Dinas Tata Kota dan Pariwisata Kota Metro bidang Pertamanan Tahun 2021

b. telah dipasang Akan tetap masih banyak terdapat pengunjung yang memarkirkan motornya disepanjang jalan.

c. Parkir mobil di Masjid Taqwa memang sudah dilakukan. Akan tetapi masih banyak terdapat mobil yang diparkirkan di Jalan AH Nasution, walaupun pada dasarnya jalan tersebut adalah jalan lalu lintas provinsi Pengunjung yang menggunkan kendaraan berodo empat seperti mobil biasanya tidak memerkirkan kendaraannya dijalanan umun yang pada dasarnya merupakan lalu lintas untuk semua pengguna jalan. Hal tersebut membuat kota semakin padat lalu lintas cukup terganggu.

3. Keragaman Budaya Kota Metro

Penduduk Kota Metro terdiri dari berbagai latar belakang suku budaya penduduk asli Lampung dan pendatang seperti Jawa, Sunda, Batak, Bali, Padang, Palembang. Meskipun terdapat beragam etnis, kehidupan menghormati dan menghargai merupakan ciri masyarakat Kota Metro yang digali dari sifat dasar daerah “Nengah Nyapur” yaitu sifat membuka diri dalam pergaulan masyarakat umum dan ikut berpartisipasi terhadap sesuatu yang sifatnya baik dalam pergaulan bermasyarakat.

Latar belakang suku penduduk di Kota Metro beraneka ragam, yang sebagian besar berasal dari Jawa, Sumatera Barat, Lampung dan Tionghoa. Seni budaya juga berkembang sesuai daerah asalnya.

Keanekaragaman budaya ini menjadikan keunggulan tersendiri bagi Kota Metro untuk menarik wisatawan. Adat istiadat daerah yang berkembang di

Kota Metro adalah Adat Pepadun yang dikenal dengan nama Abung Siwo Mego dan Pubian Telu Suku.8

Adapun upacara adat tradisional yang sering dilakukan yaitu ditandai upacara adat pernikahan/ perkawinan dengan tidak meninggalkan hukum islam yang merupakan anggapan adalah merupakan bagian dari tata cara adat itu sendiri. Guna mempromosikan obyek wisata dan budaya daerah, maka pada peringatan Hari Jadi Kota Metro setiap tanggal 9 Juni, Pemerintah Kota Metro menggelar festival Kota Metro yang digabungkan dengan Metro Expo.

B. Kenaikan Tarif Parkir Ditinjau dari Konsep Ujrah di Taman Merdeka Kota Metro Pusat

Juru parkir adalah orang yang membantu mengatur kendaraannya yang keluar masuk ketempat parkir.9 Untuk saat ini Juru parkir yang masih beroperasi di Alun-Alun Taman Merdeka Kota Metro tidaklah banyak, yaitu hanya 3 Juru parkir. Untuk mengetahui data Juru Parkir yang beroperasi di Alun Alun Taman Merdeka Kota Metro dapat dilihat pada tabel berikut:

Menurut pendapat Hairul Sebagai Juru parkir dikawasan Alun-Alun Taman Merdeka Kota Metro menjelaskan bahwa Tingkat Pengguna fasilitas parkir di kawasan lapangan tersebut cukup tinggi pada hari- hari libur, ketika ada kegiatan atau di malam hari. Tingginya pengguna fasilitas parkir

8 Dokumentasi Kota Metro 5 April 2021

9 Observasi di Lapangan Alun- Alun Taman Merdeka Kota Metro, 20 April 2020

menyebabkan jalan di sekitar Alun Alun Taman Merdeka Kota Metro hanya dapat dilalui Sepeda motor saja.10

Menurut Fahrozi menjelaskan bahwa melalui jalan tersebut akan mengalami kesulitan dan harus mengantri dengan sepeda motor. Jika disiang hari, lalu lintas di kawasan Taman Merdeka Kota Metro terbilang sepi, Jika ada acara tertentu seperti pasal malam dan acara lainnya terbilang ramai.11

Salah satu Juru Parkir bernama Hairul, berliau pernah menaikan tarif parkir melebihi aturan yang berlaku. Jika ada ada kegiatan–kegiatan tertentu misalnya pasar malam dan acara penting lainnya menaikan tarif parkir. Yang hari biasanya itu dikenakan tarif Rp 1.500.00 menjadi Rp 3.000,00 pada acara tertentu saja, dan sudah mendapatkan izin dari Dishub Kota Metro. Beliau juga wajib menyetor kepada Dishub Kota Metro sebesar RP 20.000,00 setiap harinya. Jika berliau Libur maka tidak menyetorkan biaya retribusi kepada Dishub Kota Metro.12

Beberapa Juru parkir juga terkadang, memberikan pelayan yang cukup baik seperti membantu memarkirkan kendaraan serta mengeluarkan kendaraan dari lokasi parkir dan mengarahkan kendaraan yang diinginkan pengguna jasa parkir. Pelayanan tersebut hanya pengguna sepeda motor.

Menurut penjelasan juru Parkir lain menjelaskan bahwa untuk kendaraan roda empat biasanya dicarikan tempat dahulu kemudian mengarahkan

10 Hairul , Juru Parkir, Wawancara Pribadi, Taman Merdeka Kota Metro, 21 Juni 2021

11 Fahrozi, Juru Parkir, Wawancara Pribadi, Taman Merdeka Kota Metro, 21 Juni 2021

12 Hairul , Juru Parkir , Wawancara di Taman Merdeka Kota Metro, 21 Juni 2021.

kendaraan tersebut untuk parkir dengan rapi dan tidak mengganggu kendaraan lain yang merintas.13

Pendapat antara pihak yang menitipkan kendaraan (konsumen) tentu berbeda dengan pihak Juru Parkir. Konsumen yang menggunakan jasa juru parkir biasanya merupakan masyarakat yang tempat tinggalnya tidak jauh dari sukoharjo, dan tentu jumlah konsumennya juga lumayan banyak. Meskipun demikian seharusnya dalam pengambilan upah seharusnya ada tarif yang jelas, sehingga konsumen tidak merasa kecewa dan bingung dalam menggunakan jasa Juru parkir tersebut, karena kejelasan mengenai upah jasa juru parkir tersebut sangatlah diharapkan oleh setiap konsumen yang hendak menggunakan jasa juru parkir.

Seperti halnya Rohimah usia 44 Tahun adalah seorang warga Kota Metro yang pernah menggunakan jasa juru parkir untuk menitipkan kendaraan di Alun alun Taman Merdeka Kota Metro, kala itu beliau hendak Menitipkan kendaraannya untuk mencari kebutuhan. Menurut ibu Rohimah: “Saya kadang-kadang menitipkan kendaraan saya di tempat Alun Alun Taman Merdeka Kota Metro agar kendaraan saya aman untuk mencari suatu kebutuhan.14

Menurut pengguna parkir lain menjelaskan bahwa penetapan tarif parki yang dilakukan di Alun Alun Taman Merdeka Kota Metro sudah sesuai teori Ijarah, yang dijelaskan bahwa Menitipkan sepeda motor adalah akad sewa

13 Ipung , Juru Parkir , Wawancara di Taman Merdeka Kota Metro, 21 Juni 2021

14 Rohimah, Pihak Menitipkan Kendaraan (Konsumen), Wawancara Pribadi, 20 Juni 2021 Pukul 11.00 WIB

antara Mu’jir dengan Musta’jir atau antara Musta’jir dengan Ajir untuk mempertukarkan manfa’ah dan ujrah, baik manfaat barang maupun jasa.15

Bertindak sebagai Musta’jir atau penerima manfaat adalah pengguna yang menitipkan kendaraannyar, kemudian yang menjadi Ajir atau pihak yang memberikan jasa dalam menitipkan sepeda motor kepada juru parkir taman Merdeka Kota Metro, sedangkan manfa’at yang diberikan yaitu berupa jasa untuk menjaga kendaraannya yang dititipkan. Dalam transaksi ija’rah terdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi yaitu antara lain:

Menitipkan sepeda motor boleh direalisasikan dalam bentuk menitipkan sepeda motor adalah bentuk menitipkan sepeda motor penetapan kenaikan tarif parkir yang dilakukan di Alun-Alun Taman Merdeka Kota Metro termasuk Ijarah al-asyakhash yaitu akad sewa atas jasa/pekerjaan seseorang.

Terkait dengan shighat akad dalam ketentuan dijelaskan bahwa :menitipkan sepeda motor harus dinyatakan secara jelas dan tegas serta dimengerti oleh mu’jir/ajir dan musta’jir.

Berdasarkan penetapan kenaikan tarif parkir dalam pandangan jumhur ulama yang disebut ijab adalah lafaz ucapan dari pihak yang menyewakan.

Misalnya dia berkata Aku sewakan barang ini untuk kamu ambil manfaatnya selama sebulan, sedangkan qabul adalah lafaz yang diucapkan oleh pemberi sewa misalnya dia berkata “aku setuju.16

15 Sukarman, Pihak Menitipkan Kendaraan (Konsumen), Wawancara Pribadi, 20 Juni 2021 Pukul 11.00 WIB

16 Ahmad Sarwat , Ensiklopedia Fikih Indonesia 7:Muamalat, (Jakarta:Gramedia,2018), h.

128

Pada praktiknya di lapangan, penetapan kenaikan tarif parkir di Alun-Alun Taman Merdeka Kota Metro yang menggunakan lafaz Ijab dan qabul yang jelas kepada juru parkir taman Merdeka Kota Metro, kedua belah pihak melakukan ijab qabul sehingga terdapat kesepakatan diantara kedua belah pihak. Lafaz ijab diucapkan oleh pihak orang yang menitipkan kendaraannya, seperti dia berkata “saya titipkan kendaraan saya ditempat ini”, sedangkan Lafaz qabul diucapkan oleh juru parkir yang menyatakan persetujuan.17

Menitipkan sepeda motor boleh dilakukan secara lisan, tertulis/isyarat, atau perbuatan/tindakan. Berdasarkan observasi yang dilakukan di lapangan dapat diketahui bahwa Penetapan kenaikan tarif parkir dilakukan secara lisan oleh pihak yang menitipkan kendaraannya dan juru parkir

Berdasarkan wawancara dengan pengguna parkir bahwa penetapan tari parkir ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku namun walaupun telah terjadi kesepakatan mengenai besarnya upah yang harus dibayar terkadang ada orang yang menitipkan kendaraannya memberikan upah yang besar kepada juru parkir, pihak juru parkir juga tidak dapat protes karena ia menerapkan asas kepercayaan pada pihak yang menitipkan kendaraannya.18

Menitipkan sepeda motor penetapan kenaikan tarif parkir di Alun-Alun Taman Merdeka Kota Metro sudah sesuai syarat-syarat yang harus dipenuhi

17 Ipung , Juru Parkir , Wawancara di Taman Merdeka Kota Metro, 21 Juni 2021

18 Hakibudin, Pihak Menitipkan Kendaraan (Konsumen), Wawancara Pribadi, 20 Juni 2021 Pukul 11.00 WIB

dalam transaksi Ijarah, karena akad tersebut dilakukan oleh orang, yaitu pihak menitipkan kendaraanya (Musta’jir) dan pihak juru parkir (Ajir).19

Ketentuan fatwa dijelaskan juga bahwa Musta’jir dan Ajir wajib cakap Hukum sesuai dengan Syariah dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku, dalam praktiknya Musta’jir dan Ajir penetapan kenaikan tarif parkir di Alun-Alun Taman Merdeka Kota Metro sudah dapat cakap Hukum dan kedua belah pihak sudah sering melakukan transasksi.

Segi upah dalam Ijarah harus jelas, tertentu, dan sesuatu yang memiliki nilai ekonomis. Sistem penetapan kenaikan tarif parkir di Alun-Alun Taman Merdeka Kota Metro ini tidak menerapkan upah berdasarkan lamanya waktu dan upah tersebut. Dalam penetapan kenaikan tarif parkir di Alun Alun Taman Merdeka Kota Metro tidak menjelaskan secara detail besarnya upah jika menitipkan kendaraan tersebut dalam jangka waktu yang lama.

Penjelasan ini dapat diketahui bahwa syarat yang menggunakan penetapan kenaikan tarif parkir ada beberapa yang belum memenuhi syarat-syarat dari Ijarah yakni upah harus jelas sehingga tidak menimbulkan sebuah transaksi yang mengandung unsur gharar.

Jika Ijarah suatu pekerjaan, maka kewajiban pembayaran upahnya pada waktu selesai pekerjaan, bila tidak ada pekerjaan lain, jika akad sudah berlangsung dan tidak disyaratkan mengenai pembayaran dan tidak ada ketentuan penanguhannya, menurut Abu Hanifah wajib diserahkan upahnya secara berangsur sesuai dengan manfaat yang diterimanya. Ajir berhak

19 Rahayu, Pihak Menitipkan Kendaraan (Konsumen), Wawancara Pribadi, 20 Juni 2021 Pukul 11.00 WIB

menerima bayarannya karena Musta’jir sudah menerima kegunaaan atau

menerima bayarannya karena Musta’jir sudah menerima kegunaaan atau