• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.6. Pendekatan dan Metoda Penelitian

1.6.7. Teknik Analisis

Tujuan analisis di dalam penelitian adalah membatasi penemuan-penemuan hingga menjadi suatu data yang teratur, serta tersusun dan lebih berarti (Marzuki, 2002:83). Metoda analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda analisis deskriptif kualitatif didukung dengan deskriptif kuantitatif serta metoda tabulasi silang. Dari data kuantitatif yang telah diperoleh berupa skor atau nilai sebagai data primer kemudian dianalisa dan disajikan dalam distribusi frekuensi.

Untuk mencari hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dengan bentuk dan tingkat partisipasi, dilakukan dengan tabulasi silang dan data dari hasil wawancara pada responden sebagai data kualitatif digunakan untuk mendapatkan gambaran tingkat partisipasi masyarakat serta sebagai pendukung analisa kuantitatif. Sementara itu, data sekunder dan data dokumentasi disajikan untuk melengkapi dan memberi gambaran terhadap kondisi obyek penelitian.

Analisis terhadap data kualitatif yang diperoleh dari kuesioner yang merupakan jawaban terbuka, dilakukan melalui 3 kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan/verifikasi (Miles dan Huberman, 1992:16-20).

Metoda analisis yang akan digunakan secara lebih rinci adalah sebagai berikut:

• Mengidentifikasi kebijakan penyusunan rencana umum tata ruang Kota Pati. Pada tahap ini akan dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif, yaitu menggunakan hasil survei sekunder dan kajian literatur sebagai bahan utama bagi proses analisis.

• Metoda analisis bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan rencana umum tata ruang Kota Pati.

Pada tahap ini akan dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil data dari masyarakat, maka dengan menggunakan analisis distribusi frekuensi, dapat diketahui prosentase bentuk-bentuk partisipasi masyarakat. Variabel bentuk-bentuk partisipasi masyarakat meliputi: Sebagai pendengar; Sumbangan masukan/saran/usul; Sumbangan informasi/data; Bantuan memperjelas hak atas ruang; dan Pengajuan keberatan terhadap rancangan rencana.

• Metoda analisis tingkat partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan rencana umum tata ruang kota Pati.

Pada tahap ini akan dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Tingkat partisipasi masyarakat diukur dengan metode kuantitatif melalui penjumlahan skor dari variabel. Berdasarkan jumlah skor dari semua variabel,

dapat diketahui tingkat partisipasi masyarakat masuk dalam kategori tipologi Delapan Tangga Partisipasi Arnstein. Besarnya interval skor untuk menentukan kategori tingkat partisipasi masyarakat secara menyeluruh didasarkan pada skor kategori tingkat partisipasi individu dikalikan dengan jumlah sampel.

Penjelasan secara rinci sebagai berikut:

Terdapat 4 kriteria pertanyaan dengan pilihan jawaban masing-masing pertanyaan ada 8 pilihan dengan skor masing-masing berkisar 1 sampai 8. Sehingga minimum skor yang diperoleh untuk setiap individu (4 x 1) adalah 4, maksimum skor yang diperoleh untuk setiap individu (4 x 8) adalah 32, maka bila jumlah sampel 54, dapat diketahui skor minimum untuk tingkat partisipasi masyarakat (54 x 4) adalah 216 dan skor maksimum (54 x 32) adalah 1728. Dengan diketahuinya skor minimum dan maksimum maka diketahui pula jarak interval, yaitu (1728-216)/8 = 189.

Bila digunakan tipologi dari Arnstein, sehingga dapat diketahui tingkat partisipasi masyarakat adalah:

ƒ Citizen Control, bila memiliki skor 1539 - 1728 ƒ Delegated Power, bila memiliki skor 1350 - 1538 ƒ Partnership, bila memiliki skor 1161 - 1349 ƒ Placation, bila memiliki skor 972 - 1160 ƒ Consultation, bila memiliki skor 783 - 971 ƒ Informing, bila memiliki skor 594 - 782 ƒ Therapy, bila memiliki skor 405 - 593 ƒ Manipulation, bila memiliki skor 216 - 404

• Metoda analisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan rencana umum tata ruang Kota Pati.

Pada tahap ini akan dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil data dari masyarakat, dengan menggunakan analisis distribusi frekuensi maka dapat diketahui prosentase dari faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat. Sementara itu variabel faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan rencana umum tata ruang Kota Pati meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari: jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan dan mata pencaharian. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari: peran pemerintah, peran konsultan perencana, dan peran pihak swasta.

• Metoda analisis untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor dengan bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat.

Untuk mengetahui hubungan ini dari hasil survei primer di lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan model tabulasi silang. Tabulasi silang adalah prosedur yang digunakan untuk menghitung kombinasi nilai-nilai yang berbeda dari dua variabel atau lebih dengan menghitung harga-harga statistik beserta ujinya.

Data dari tiap variabel dikelompokkan dalam beberapa kategori, dimana dari setiap kategori tersebut diberi skor untuk mempermudah perhitungan. Kemudian variabel-variabel yang akan diidentifikasi hubungannya disusun dalam baris dan kolom. Selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien kontigensi (contingency coefficient), yaitu koefisien yang digunakan untuk melihat ada atau tidak, kuat atau lemahnya hubungan diantara dua variabel.

Metoda tabulasi silang akan mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda kedalam suatu matriks, hasil tabulasi silang disajikan dalam bentuk suatu tabel dengan variabel-variabel yang tersusun sebagai kolom dan baris tabel tersebut.

Untuk mengamati dan menganalisa variabel-variabel tersebut dipakai dengan tabel dua dimensi yang merupakan cara yang termudah.

Dengan menggunakan SPSS maka dapat diketahui nilai Chi Square (χ2) dan besarnya Contingency Coefficient (CC). Dimana CC berada pada rentang skala antara 0 sampai 1, atau 0 < CC < 1

Bila CC = 0 berarti tidak ada hubungan Bila CC = 1 berarti ada hubungan sempurna

Dalam hal ini semakin mendekati angka 1 maka hubungan yang terjadi semakin kuat dan semakin mendekati angka 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah.

Untuk melihat diagram analisis selengkapnya disajikan dalam gambar 1.4 berikut ini.

INPUT PROSES OUTPUT

Sumber: Hasil analisis, 2006

GAMBAR 1.4

KERANGKA ANALISIS PENELITIAN

Kebijakan Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kota Pati

Analisis Deskriptif Kualitatif Kesesuaian/ketidaksesuaian Kebijakan Penyusunan RUTRK Pati antara peraturan

perundangan dan dalam prakteknya

Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat: - Sebagai pendengar saja

- Sumbangan masukan/saran/usul - Sumbangan informasi/data

- Bantuan memperjelas hak atas ruang - Pengajuan keberatan terhadap rencana - Bentuk lain

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi: - Faktor internal (jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan) - Faktor eksternal (peran pemda, peran konsultan perencana, peran pihak swasta)

Tingkat Partisipasi Masyarakat:

- Tingkat kehadiran dalam rapat/pertemuan - Keaktifan mengemukakan masukan/saran/usul - Keterlibatan menetapkan konsep rencana - Keterlibatan memberi persetujuan pada rencana

Analisis Deskriptif Kualitatif Distribusi Frekuensi

Analisis Deskriptif Kualitatif dan Kuantitatif

Distribusi Frekuensi Analisis Deskriptif Kualitatif Distribusi Frekuensi

Analisis Tabulasi Silang

Kesimpulan bentuk, tingkat, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Dokumen terkait