• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan program komputer IBM SPSS Statistic

20 for Windows. Teknik analisis data dilakukan dengan cara berikut: 3.10.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan statistik non parametris One Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui apakah distribusi data tersebut normal atau tidak. Menurut Priyatno (2012:136), distribusi data dikategorikan normal jika harga sig.(2-tailed)>0.05 dan distribusi data dikategorikan tidak normal jika harga sig.(2-tailed)<0.05. Statistik untuk menguji yang digunakan distribusi data normal maka akan digunakan statistik parametrik yaitu Independen Sample T-test atau One-Way ANOVA, sedangkan untuk distribusi data tidak normal, maka akan digunakan statistik non parametrik yaitu

Mann-Whitney, Wilcoxon, atau Kruskal-Wallis. 3.10.2 Uji Statistik

3.10.2.1 Uji perbedaan data pre-test

Uji perbedaan data test dilakukan untuk mengetahui apakah skor

pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai titik pijak yang

27 1) Jika sig.(2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain kedua kelompok data memiliki persamaan.

2) Jika sig.(2-tailed)< 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain kedua kelompok data tidak terdapat persamaan atau berbeda.

3.10.2.2 Uji perbedaan skor pre-test dan post-test

Uji perbedaan skor prettest ke posttest dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kenaikan skor yang signifikan antara skor pretest ke

posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Jika data

terdistribusi normal digunakan paired samples t-tes sedangkan

Wilcoxon untuk data yang terdistribusi secara tidak normal. Hipotesis

statistiknya adalah :

Hnull :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan

posttest. Dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan antara

skor pretest ke posttest.

Hi :Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan antara skor pretest ke

posttest.

Kriteria untuk menilai persamaan data sebagai berikut:

1) Jika sig.(2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test dan post-test, dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan antara nilai pre-test ke post-test.

2) Jika sig.(2-tailed)< 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test dan post-test, dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan antara nilai pre-test ke post-test.

3.10.2.3 Uji Perbedaan Selisih Skor Pretest-Posttest

Uji perbedaan selisih skor pretest-posttest ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan kognitif mengaplikasi dan menganalisis. Uji selisih skor menurut

28 Johnson, B. & Christensen, L (2008:312,330) dilakukan dengan membandingkan perbedaan skor tersebut untuk mengetahui apakah skor kelompok eksperimental berbeda secara signifikan dari skor kelompok kontrol. Pengujian selisih skor dengan menghitung selisih rata-rata dari skor pretest dan skor posttest pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Data yang terdistribusi secara normal dianaisis menggunakan independent samples t-test sedangkan data yang terdistribusi tidak normal menggunakan statistik non-parametrik Mann-Whitney. Hipotesis statistiknya adalah :

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.

Kriteria yang digunakan adalah :

1. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.

2. Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.

Analisis perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan atau tidak secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan

29 menganalisis. Hasil analisis perbedaan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dilakukan akan digunakan untuk menarik kesimpulan yang berkaitan dengan hipotesis sehingga dapat diketahui hasil penelitian mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian.

3.10.2.4 Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengaplikasi dan Menganalisis

Uji besar pengaruh ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode inkuiri yang digunakan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis, baik metode ceramah maupun metode inkuiri. Jika distribusi data normal, uji besar pengaruh dihitung dengan menggunakan rumus (Field, 2009:57,179):

Keterangan:

r = besar pengaruh (effect size)dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson t = harga uji t

df = harga derajad kebebasan R² = koefiensi determinasi

Jika distribusi data tidak normal digunakan rumus (Field, 2009:550):

Keterangan:

r = besar pengaruh (effect size)dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Z = harga konversi dari Standar Deviasi (diperoleh dari SPSS uji Wilcoxon) N = jumlah total observasi (= 2x jumlah siswa)

�= � 2 �2+��

�=

30 Sedangkan untuk mengetahui presentase pengaruh tersebut digunakan koefisien determinasi (�²) dengan rumus sebagai berikut:

Dari rumus di atas kriteria yang digunakan adalah r = 0,10 (efek kecil), r = 0,30 (efek menengah), dan r = 0,50 (efek besar). Untuk mengetahui persentase pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi atau kemampuan menganalisis, digunakan koefisien determinasi R² (Field, 2009:179).

3.10.2.5 Uji Retensi

Pengujian ini dilakukan setelah 2 bulan sesudah treatment diberikan yang bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh yang ditimbulkan masih sekuat seperti pada posttest I. Digunakan uji perbedaan untuk mengetahui apakah

posttest II berbeda secara signifikan dengan posttest I. Dengan kriteria, jika harga Sig (2-tailed) < 0,05 , ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara posttest I dan posttest II. Sedangkan, jika harga Sig (2-tailed) > 0,05 , tidak ada

perbedaan yang signifikan antara posttest I dan posttest II. Dengan kata lain, tidak ada penurunan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II.

Jika data terdistribusi normal digunakan paired samples t-tes sedangkan

Wilcoxonuntuk data yang terdistribusi secara tidak normal. Hipotesis statistiknya

adalah:

Hnull :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata lain tidak ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara skorposttest I dengan posttest II.

Hi :Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara skor

posttest I ke posttest II.

Kriterianya adalah sebagai berikut :

31 1. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya

ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara posttest I dan posttest II.

2. Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada penurunan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata lain tidak ada perbedaan yang signifikan antara posttest I dan posttest II.

32 BAB IV

Dokumen terkait