• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam menganalisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan tiap data variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2013:207).

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Sebelum melakukan analisis data dilakukan, terdapat langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengelolahan data, yaitu:

1) Menghitung dan memeriksa kelengkapan lembar jawaban angket yang telah diisi oleh responden.

2) Memberikan skor pada setiap butir pertanyaan berdasarkan skala likert

3) Menghitung jumlah skor responden

4) Mengubah skor mentah menjadi skor baku (T-score) 5) Mengolah data dengan uji statistik

6) Menguji hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data 7) Menganalisis data yang telah diperoleh

8) Menarik kesimpulan

1. Mengubah Data Mentah Menjadi Data Baku

Hasil penelitian tidak diolah langsung menggunakan perhitungan statistik karena mempunyai satuan yang berbeda, tetapi perlu disamakan terlebih dahulu variabel-variabel yang diteliti. Untuk menyamakan satuan tersebut digunakan rumus Z-score dan T-score yaitu digunakan sebagai

53

mengkonversikan skor mentah menjadi skor baku. Adapun langkah-langkah pengolahan data dan data mentah menjadi data matang dijelaskan sebagai berikut:

1). Menghitung skor rat-rata, dengan rumus:

= , =

Keterangan: = skor rata-rata

∑Xi = jumlah skor item variabel X

∑Yi = jumlah skor item variabel Y 2). Menghitung harga simpangan baku, dengan rumus:

S=

( − )2

−1

3). Mengkonvesikan skor mentah Z dan skor T dengan rumus:

Z=

�−

,

T = 10 Z + 50 Keterangan : S : simpangan baku n : jumlah responden x : skor mentah : skor rata-rata Z : Z-score T : T-score Sujana, (2011: 116)

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan setelah data yang didapatkan secara keseluruhan dan telah terkumpul melalui isntrumen penelitian. Hal ini penting untuk menentukan jenis statistik yang nantinya akan digunakan untuk mengolah data. Maka dari itu, sampel yang diperoleh harus diuji coba normalitasnya. Jika data

54

berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. sedangkan jika data berdistribusi tidak normal, maka statistik yang digunakan adalah non-parametrik. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan rumus Chi-Kuadrat. Menurut Sugiyono, (2012:241) langkah-langkah dalam pengujian normalitas data dengan Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut:

a. Merangkum data seluruh variabel yang akan diuji normalitasnya b. Menentukan jumlah interval

c. Menentukan panjang kelas interval

d. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi e. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)

f. Memasukan harga fo ke dalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung

harga-harga

(f

o

- f

h

)

2. Harga (fo−fh)2

fh merupakan harga Chi-Kuadrat hitung.

g. Membandingkan harga Chi-Kuadrat hitung dengan Chi-Kuadrat tabel.

Rumus Chi-Kuadrat untuk menghitung uji normalitas, yaitu:

X

2

=

( )2

Keterangan:

X2 : nilai chi-kuadrat

f

o: frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)

f

e: frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)

55

3. Uji Kecendrungan

Perhitungan uji kecendrungan digunakan untuk mengetahui bagaimana kecendrungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Uji kecendrungan dimaksudkan untuk menghitung kecendrungan umum dari tiap variabel sehingga dapat diperoleh gambaran umum dari cara belajar mahasiswa (variabel X) dan hasil belajar mahasiswa (variabel Y).

Langkah-langkah yang digunakan untuk perhitungan uji kecendrungan sebagai berikut:

a. Perhitungan rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel

b. Menentukan skala data sebagai berikut :

Tabel 3.4 : Skala Uji Kecendrungan Sumber : (Buku Evaluasi Pengajaran)

Skala Data Kriteria

> X + 1.5 SD Sangat Baik

X+ 0.5 SD < X < X + 1.5 SD Baik X - 0.5 SD < X < X + 0.5 SD Cukup Baik

X - 0.5 SD < X < X - 0.5 SD Kurang Baik

< X - 1.5 SD Sangat Rendah

c. Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data kecendrungan variabel.

56

= 1 – 6 2 ( 2− 1)

4. Uji Koefisien Korelasi

Uji koefisien korelasi merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat hubungan antara variabel X (cara belajar) terhadap variabel Y (hasil belajar). Dari hasil uji normalitas, pengolahan koefisien korelasi untuk data yang tidak berdistribusi normal menggunakan statistik non-parametrik. Pada penelitian ini perhitungan yang dipakai dalam menghitung koefisien korelasi adalah dengan teknik Rank Spearman (r). Rumus untuk Rank Spearman adalah sebagai berikut:

Keterangan:

r2 : koefisien korelasi Rank Spearman

2

: Jumlah beda rangking antara variabel X dan variabel Y yang dikuadratkan

n : Jumlah responden

(Sudjana, 1992:455)

Menurut Sugiyono (2013:257) sebagai pedoman kriteria penafsiran koefisien korelasi harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:

Tabel 3.5 : Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai R Sumber : (Buku Metode Penelitian Pendidikan)

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,80 – 1,000 0,600 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199 Sangat kuat Kuat Sedang/cukup Rendah Sangat rendah

57

5. Menghitung Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase pengaruh cara belajar (variabel X) terhadap hasil belajar mahasiswa sebagai (variabel Y). koefisien determinasi adalah mengkuadratkan koefisien korelasi yang telah ditemukan dan selanjutnya dikalikan 100%. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan :

KD : Koefisien determinasi

: Nilai koefisien korelasi rata-rata

(Saputra, 2007:40)

6. Uji Regresi

Pengujian regresi tidak hanya mengukur derajat keeratan hubungan antar variabel tetapi juga mengukur besarnya serta arah dari hubungan antar variabel tersebut. Uji regresi dalam penelitian ini menggunakan rumus regresi linear sederhana dengan persamaan umum, sebagai berikut:

= +

Keterangan:

: harga variabel Y yang diramalkan a : perpotongan garis regresi bila X = 0

b : koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan pada Y jika satu unit perubahan terjadi pada X

X : harga variabel X

(Susanti 2010:180) KD = x 100%

58

Koefisien arah regresi linear dinyatakan dengan huruf b yang juga menyatakan perubahan rat-rata variabel Y untuk seetiap X sebesar satu bagian, maksudnya ialah bila hara b positif maka variabel Y akan mengalami kenaikan/pertambahan dan sebaliknya. Untuk mencari harga a dan b berdasarkan metode kuadrat terkecil dari pasangan data X dan Y, digunakan rumus, sebagai berikut:

= 22 − ( )2

= − 2 − ( )2

7. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima. terlebih dahulu asumsikan Ho atau hipotesis nol dan Ha atau hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur.

Ha : terdapat pengaruh positif dan signifikan antara cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur.

Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus t-student statistik sebagai berikut:

t =

r n - 2 1−r2

59

Keterangan :

t : uji hipotesis r : koefisien korelasi

n : jumlah responden yang diuji

(Sugiyono, 2013: 257)

Hasil t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf signifikan 95% pada derajat kebebasan (dk)= n-1. dengan ketentuan Ha diterima apabila harga t hitung > t tabel dan Ho ditolak apabila harga t hitung < t

Rahayu Mulia Sari , 2014

Pengaruh cara belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 1 di program studi pendidikan tekhnik arsitektur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

Dokumen terkait