• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setelah data diperoleh dari penyebaran angket, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, yaitu suatu penelitian yang menggambarkan fenomena yang terjadi. Fenomena tersebut diteliti secara deskriptif dengan mencari dan mengumpulkan informasi-informasi yang mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian. Informasi-informasi yang berhasil dikumpulkan dalam bentuk uraian, yang memberikan gambaran atas suatu keadaan yang sejelas mungkin.

Untuk mengelola dan menganalisis data dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi dalam Nafilah (2005:39) yaitu:

K

NR

NT

I

Keterangan : I : Interval NT : Nilai Tinggi

NR : Nilai Rendah

K : Kategori Interval

Dan selanjutnya disajikan dalam bentuk presentase pada setiap tabel kesimpulan. Rumus yang dikemukakan oleh Muhammad Ali (2005 : 184) sebagai berikut :

 100%

N

F

P

Keterangan : P : Besarnya Presentase

F : Jumlah jawaban dari seluruh item

N : Jumlah perkalian item dengan responden

Untuk menafsirkan banyaknya presentase yang diperoleh digunakan kriteria Suharsimi Arikunto (2009: 196). sebagai berikut:

76%-100% = Baik 56%-75% = Cukup 40%-55% = Kurang Baik 0-39% = Tidak Baik

Selanjutnya untuk melihat tingkat keeratan peranan menggunakan uji Chi Kuadrat (Sudjana, 2005: 280), dengan rumus sebagai berikut :

X2 =

 



b j i k i j

Eij

Eij

Oij

2 Keterangan : X2 : Chi Kuadrat

b j i : Jumlah baris

k i j : Jumlah kolom

Oij : Banyaknya data yang diharapkan terjadi

Selanjutnya data akan diuji dengan menggunakan rumus koefesien kontingen ( Sudjana, 2009 : 282), yaitu :

n x x C   2 2 Keterangan : C : Koefesien kontingensi X2 : Chi Kuadrat n : Jumlah sampel

Agar harga C yang diperoleh dapat digunakan untuk menilai derajat asosiasi faktor-faktor, maka harga C dibandingkan dengan koefesien kontingensi maksimum. Harga C maksimum dapat dihitung ( Sutrisno Hadi, 1989 : 317), dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Cmaks =

m

m 1

Keterangan :

Cmaks : Koefesien kontingen maksimum

m : Harga minimum antara banyak baris dan kolom dengan kriteria uji pengaruh makin dekat dengan harga Cmaks makin besar derajat asosiasi antar faktor.

Kemudian hasil tersebut dijadikan patokan untuk menentukan tingkat keeratan pengaruh dengan langkah sebagai berikut:

maks C C KAT   Keterangan : C : Koefisien Kontigensi maks

C : Koefisien kontigensi maksimum

Sehingga diperoleh klasifikasi atau pengkategorian menurut sugiyono (2012: 184) sebagai berikut:

0,00 – 0,199 = kategori sangat rendah 0,20 – 0,399 = kategori rendah

0,40 – 0,599 = kategori sedang 0,60 – 0,799 = kategori kuat

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan tentang pengaruh pemahaman konsep Bhinneka Tunggal Ika terhadap hubungan sosial siswa berbeda suku di SMP Negeri 21 Bandar Lampung tahun pelajaran 2015/2016, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa ada pengaruh antara pemahaman konsep Bhinneka Tunggal Ika terhadap hubungan sosial siswa berbeda suku, hal ini dapat dilihat dari pemahaman siswa tentang konsep Bhinneka Tunggal Ika yang termasuk dalam kategori memahami, sehingga siswa dapat menerima keberagaman budaya yang ada di Indonesia saat ini dan hubungan sosial siswa antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok terjalin harmonis sehingga hubungan sosial siswa berbeda suku masuk dalam kategori baik dan harmonis. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif, signifikan, dan kategori keeratan kuat antara pengaruh pemahaman konsep Bhinneka Tunggal Ika terhadap hubungan sosial siswa berbeda suku.

5.2 Saran

Setelah peneliti melakukan penelitian, menganalisis, dan mengambil kesimpulan dari hasil penelitian, maka peneliti dapat mengajukan saran sebagai berikut:

1. Kepada siswa diharapkan tidak perlu mempermasalahkan perbedaan suku ketika berteman di lingkungan sekolah, selalu hidup rukun antar teman yang berbeda suku dengan cara bekerjasama dengan siapa pun tanpa membeda-bedakan suku dan budaya yang sesuai dengan isi pasal 27 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang berbunyi “segala warga Negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan”, siswa memahami konsep Bhinneka tunggal Ika dan mengimplementasikan di kehidupan sehari-hari, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila khususnya persatuan Indonesia dan .

2. Kepada guru dan stakeholder memberikan contoh pergaulan yang baik dengan para guru, memberikan pemahaman tentang konsep Bhinneka Tunggal Ika, menanamkan sikap toleransi, dan anti diskriminasi di lingkungan sekolah serta memberikan tauladan guna menciptakan proses belajar mengajar yang harmonis di lingkungan sekolah.

3. Kepada pihak sekolah untuk memberikan pengawasan yang berkelanjutan dalam rangka menghindari dampak negatif dari konflik yang pernah terjadi di Provinsi Lampung agar lingkungan sekolah dapat tetap hidup harmonis antar siswa yang berbeda suku dan melakukan pelayanan yang sama dan tidak pilih kasih kepada siswa sesuai dengan hak dan kewajibannya.

Abidin.2011.http://www.masbied.com/2011/09/02/definisi-pemahaman-menurut-para ahli/. Diposting pada tanggal 20 November 2015 Asadi, Muhammad.2011.Karakter Orang Berdasarkan Etnisnya.

Jogyakarta: Najah

Arikunto, Suharsimi.2010.prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: PT.Rieneka Cipta

Baidillah, Aan. Sikap positif terhadap Pancasila, UUD, NKRI, Bhinneka tunggal ika.Jakarta: PT.Ombak

Daryanto.2008.Upaya Peningkatan Pemahaman.Jakarta: PT.Rieneka Cipta

Damsar.2015.Pengantar Teori Sosiologi.Jakarta: Kencana

Hasyim, Adelina.2015.Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Pendidikan Karakter.Yogyakarta: Media Akademi

Kansil.2011.Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara.Jakarta: PT.Rieneka Cipta

Koentjaraningrat. 2011. Pengantar Ilmu Antropologi 1. Jakarta:PT Rineka Cipta.

Kurnia,Anwar.2010.Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu.Jakarta:PT Rieneka Cipta

Liliweri, Alo.2007.Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Nawawi, Hadari.2003.Metode Penelitian Bidang Sosial.Yogyakarta:Gajah Mada Press

Samovar, Larry.2010.Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta:Salemba Humaika

Setiadi, Elly.2008.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta:Kencana Prenada Media Grup

Soedjono, D.1997.Pokok-Pokok Sosiologi Sebagai Penunjang Studi Hukum.Bandung:PT.Ombak

Soekanto, Soerjono.2008.Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada

Soeleman, Munandar.2008.Ilmu Sosial Dasar.Bandung:PT. Refika Aditama

Sudjana.2002.Metode Statiska.Bandung:Tarsito

Sugiyono.2013.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta

Warsito.2012.Antropologi Budaya.Yogyakarta: Ombak

Wardiyatmoko.2009.Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP kelas VIII. Bandung: Erlangga

Widiyanto, Bambang.2011.Manusia Dalam Kebudayaan dan Masyarakat.Jakarta;Salemba Humaika

Winarno.2013.Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta:PT Bumi Aksara

Dokumen terkait