• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif. Data dalam penelitian ini merupakan data kualitatif berupa

persentase yang diperoleh dari hasil observasi. Data hasil observasi berisikan

beberapa komponen mengenai keterampilan bertanya siswa yang digunakan

untuk menunjang data. Langkah-langkah analisis penelitian ini sebagai berikut:

1. Lembar observasi

36

a) Menemukan siswa yang bertanya di dalam kelas baik siswa laki-laki maupun siswa perempuan dalam pertemuan ke-1 dan 2.

b) Menganalisis kualitas pertanyaan yang diajukan siswa laki-laki atau

perempuan dalam tiap pertemuan berdasarkan taksonomi Bloom

revisi.

c) Menghitung nilai rata-rata dari jumlah pertanyaan siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam dua pertemuan, kemudian nilai rata-rata

tersebut dipersentasekan menggunakan rumus sebagai berikut:

% = × 100

Keterangan :

n = rata-rata siswa yang bertanya pada pertemuan 1 dan 2

N = jumlah seluruh siswa laki-laki/siswa perempuan di dalam kelas % = persentase rata-rata jumlah pertanyaan siswa

d) Menghitung total persentase rata-rata jumlah pertanyaan siswa pada

baris ranah kognitif tingkat rendah dan menghitung total persentase

rata-rata jumlah pertanyaan siswa pada baris ranah kognitif tingkat

tinggi yang kemudian digunakan untuk mengetahui kualitas

pertanyaan siswa.

e) Kualitas pertanyaan siswa tergolong pertanyaan kognitif tingkat tinggi

apabila total persentase yang diperoleh pada baris ranah kognitif

tingkat tinggi lebih besar dari perolehan skor total persentase pada

baris ranah kognitif tingkat rendah. Kualitas pertanyaan siswa

tergolong pertanyaan kognitif tingkat rendah apabila total persentase

yang diperoleh pada baris ranah kognitif tingkat tinggi lebih kecil dari

perolehan skor total persentase pada baris ranah kognitif tingkat

f) Menghitung total persentase dan nilai simpangan baku pada kolom

siswa laki-laki dan siswa perempuan (Tabel 8) untuk mengetahui

kualitas pertanyaan siswa laki laki dan siswa perempuan.

Tabel 8. Tabulasi data kualitas pertanyaan siswa berdasarkan gender Tingkatan Ranah

Kognitif

Siswa Lk (%) Siswa P (n=63) Σ (Jumlah)

VII (n=44) VIII (n=32) VII (n=28) VIII (n=35) % % Ranah Kognitif Tingkat Rendah Menghafal (C1) Memahami (C2) Menerapkan (C3) Ranah Kognitif Tingkat Tinggi Menganalisis (C4) Mengevaluasi (C5) Mencipta (C6) Σ (Jumlah) ± SD

b. Lembar observasi keterampilan bertanya siswa

a) Mengklasifikasikan skor 1 untuk jawaban yang tidak diharapkan, dan

skor 2 untuk jawaban yang diharapkan.

b) Menghitung skor yang diperoleh dalam bentuk persentase. Adapun rumus untuk anlisis deskriptif persentase yang digunakan yaitu:

% = × 100

Keterangan :

n = nilai yang diperoleh observer N = nilai yang semestinya diperoleh

% = persentase keterampilan bertanya siswa

c) Hasil perhitungan dalam bentuk persentase kemudian

38

Tabel 9. Kriteria keterampilan bertanya siswa dalam pembelajaran IPA kelas VII dan VIII

No Rentang skor Interval Kriteria

1 18-22 76% < % ≤ 100% Tinggi

2 12-17 51% < % ≤ 75% Sedang

3 5-11 25% < % ≤ 50% Rendah

4 0-4 0% < % ≤ 25% Kurang

Sumber : dimodifikasi dari Royani dan Muslim (2014: 5)

c. Lembar observasi profil keterampilan bertanya siswa

a) Mengklasifikasikan skor 1, 2, atau 3 pada tiap indikator profil

keterampilan bertanya oleh siswa sesuai dengan rubrik penilaian

lembar observasi profil keterampilan bertanya oleh siswa pada tabel 5.

b) Menghitung jumlah skor yang diperoleh dari masing-masing indikator

profil keterampilan bertanya siswa kelas VII dan siswa kelas VIII.

c) Membuat tabulasi data keterampilan bertanya siswa sebagai berikut:

Tabel 10. Tabulasi data profil keterampilan bertanya siswa

Indikator Kelas (%) Rata-rata (%) Rata-rata (%) Kategori VII VIII Pr (n=28) Lk (n=44) Pr (n=35) Lk (n=32) Jumlah Pertanyaan Tata Cara Bertanya Substansi Pertanyaan Volume Bahasa Kesopanan Rata-rata ± SD

d) Menghitung nilai rata-rata jumlah pertanyaan pada kelas VII dan kelas

VIII, kemudian nilai rata-rata dipersentasekan menggunakan rumus

berikut:

% = × 100

Keterangan :

n = jumlah pertanyaan siswa kelas VII/siswa kelas VIII N = jumlah siswa kelas VII/kelas VIII

e) Menghitung nilai rata-rata tiap indikator tata cara bertanya pada kelas

VII dan kelas VIII, kemudian nilai rata-rata dipersentasekan

menggunakan rumus berikut:

% = × 100

Keterangan :

n = jumlah skor yang diperoleh siswa N = jumlah skor yang seharusnya diperoleh % = persentase rata-rata jumlah pertanyaan siswa

f) Menghitung rata-rata nilai persentase siswa kelas VII dan kelas VIII

g) Hasil perhitungan rata-rata dalam bentuk persentase diinterpretasikan

dengan Tabel 9.

d. Lembar observasi kemampuan guru dalam membangkitkan minat

bertanya siswa

a) Mengklasifikasikan skor 1 untuk jawaban yang tidak diharapkan, dan skor 2 untuk jawaban yang diharapkan.

b) Menghitung skor yang diperoleh dalam bentuk persentase. Adapun

rumus untuk anlisis deskriptif persentase yang digunakan yaitu:

% = × 100

Keterangan :

n = nilai yang diperoleh observer N = nilai yang semestinya diperoleh

% = persentase keterampilan bertanya siswa

c) Menganalisis data penelitian dengan menggunakan analisis

persentase. Hasil perhitungan dalam bentuk persentase

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Keterampilan bertanya siswa pada pembelajaran IPA SMP Global Madani

Bandar Lampung berkategori “sedang” dengan rincian persentase sebesar

53,59%, pada aspek jumlah pertanyaan tergolong“rendah” sebesar 31,38%

dan pada aspek tata cara bertanya siswa berkategori “tinggi” sebesar

75,81%.

2. Kualitas pertanyaan yang diajukan siswa laki-laki dan siswa perempuan

pada pembelajaran IPA berdasarkan taksonomi Bloom revisi berada pada

ranah kognitif tingkat rendah (C1-C3) dengan persentase sebesar 28,46%.

Kualitas pertanyaan yang diajukan oleh siswa laki-laki sebanyak 21,05%

dan siswa perempuan sebesar 8,73%

B. Saran

Pada penelitian ini, peneliti menemukan kekurangan-kekurangan sehingga

1. Untuk penelitian deskriptif, diperlukan adanya referensi dari berbagai

sumber dan memerlukan bantuan dari observer lain dan para responden

sehingga peneliti tidak merasakan kesulitan untuk menemukan

fakta-fakta yang terjadi di lapangan.

2. Kepada peneliti lain, sebelum melakukan observasi keterampilan

bertanya pada pembelajaran IPA sebaiknya mempersiapkan alat perekam

untuk dapat mengambil dokumentasi berupa foto dan video selama

pembelajaran IPA berlangsung. Selain itu, sebaiknya saat penelitian

berlansung, dilakukan pula wawancara terhadap guru mata pelajaran

untuk menunjang data penelitian.

3. Kepada guru mata pelajaran, sebaiknya memilih metode pembelajaran

yang dapat membuat siswa lebih aktif dalam bertanya dan

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Endarta. 2016. Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi, Mengasosiasi, dan Mengomunikasikan. (Online),

(http://duniapendidikan.putrautama.id/, diakses 03 Februari 2017, 08.00 WIB). 1 hlm.

Aditya, Dodiet. 2009. Hand Out Metodologi Research. Solo: Poltekes Surakarta. 12 hlm.

Anderson, Lorin W., Krathwohl, David R., Airasian, Peter W., Cruikshank, Kathleen A., Mayer, Richard E., Pintrich, Paul R., Raths, James, dan Wittrock, Merlin C. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching,and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. Addison Wesley Longman, Inc. New York. Pp 352.

Anggraini, Herlin. 2012. Analisis Kemampuan Bertanya Siswa Melalui

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Pada Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP Muhammadiyah 6 DAU. E-journal Program Studi Matematika. 5 (1): 1-11. (Online). (http://www.researchgate.net, diakses pada tanggal 30 Januari 2016, 15.40 WIB). 11 hlm.

Arifin. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: JICA. 312 hlm.

Bastable, Susan B. 2012. Perawat Sebagai Pendidik: Prinsip-Prinsip Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta: EGC. 350 hlm.

Baswedan, Anies Rasyid. 2014. Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia. (Online), (http://www.kemendiknas.go.id/,diakses 14 Desember 2015, 07:45 WIB). 26 hlm.

Charliyan, Anton. 2014. Etika Bertanya di Ruang Diskusi. (Online),

(http://antoncharliyanetika.blogspot.com, diakses 2 Januari 2017, 09.15 WIB). 1 hlm.

Dewi, Anggita Pramilia, Sarwanto, dan Prayitno, Baskoro Adi. 2014.

Pengembangan Modul IPA Terpadu untuk SMP/ MTs Berbasis Eksperimen Pada Tema Fotosintesis untuk Memberdayakan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Inkuiri. 3 (3): 30-40. (Online),

(http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains, diakses 02 Februari 2017, 15.30 WIB). 11 hlm.

Djamarah, Syaiful, dan Zain, Aswan. 2008. Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta. 226 hlm.

Hamdan. 2010. Keterampilan Bertanya. (Online),

(http://liputanedukasi.wordpress.com, diakses 13 Maret 2016, 10.00 WIB). 1 hlm.

Hanifah, H. 2014. Hubungan Kualitas Pertanyaan Siswa Berdasarkan Taksonomi Bloom dengan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Bioterdidik. 3 (1): 1-12. (On-line). (http://jurnal.fkip.unila.ac.id/, diakses 14 Desember 2015). 12 hlm.

Harlina, Muliana, dan Sulfida, Ita. 2015. Sistem Kategori Pertanyaan Untuk Sains. (Online), (http://www.biologimu.com, diakses 30 Januari 2016, 10.30 WIB). 1 hlm.

Hasan, Alwi. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Online).

(http://kbbi.web.id/, diakses 15 November 2015, 10.20 WIB). 1 hlm. Hasanah, Nove. 2014. Cara Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa.

(Online), (http://novehasanah.blogspot.co.id, diakses 30 Januari 2016, 09.32 WIB). 1 hlm.

Husen. 2013. Pengaruh Pemberian Reward Terhadap Kemampuan Bertanya pada Mata Pelajaran Geografi Topik Hidrosfer. KIM Fakultas Matematika dan IPA. 1 (1): 1-14. (Online). (http://kim. ung.ac.id/, diakses 7 April 2016, 09.20 WIB). 14 hlm.

Inayah, Muliana, dan Erliana, Rina. 2015. Penerapan Teknik Bertanya pada Kelas IPA. (Online), (http://www.biologimu.com/, diakses 29 Januari 2016, 08.15 WIB). 1 hlm.

Iswindarti, Peny. 2014. Siap Menyongsong Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media. 276 hlm.

Kamal. 2011. Meningkatkan Keterampilan Guru Mendorong Siswa Bertanya. (Online), (http://sdnegerikamalkulonprogo.blogspot.com, diakses 30 Januari 2016, 08.10 WIB). 1 hlm.

Kemendikbud. 2014. Lampiran IV. (Online), (http://gtk.kemendikbud.go.id, diakses 29 Januari 2016, 09.15 WIB). 3 hlm.

55

Khusniati, Miranita. 2012. Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran IPA. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 1 (2): 204-210. (Online),

(http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii/, diakses 13 Maret 2016). 7 hlm.

Mursiti, Sri. 2007. Pembelajaran Dengan Penyajian Peta Konsep Sebagai

Alternatif Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Memahami Biosintesis Alkaloid Pada Mata Kuliah Kimia Organik Bahan Alam Di FMIPA Universitas Negeri Malang. Jurnal Pembelajaran Kimia. 4 (2): 1-11. (Online). (http://www.e-journal.um.ac.id/, diakses 10 Januari 2016, 14.00 WIB). 11 hlm.

Muzakkir, Kahar. 2014. Pendekatan dan Metode Pembelajaran IPA pada Kurikulum 2013. (Online), (http://www.al-maududy.com/ diakses 03 Februari 2017, 10.30 WIB). 1 hlm.

Nasution, Rozaini. 2003. Teknik Sampling. Medan: Universitas Sumatera Utara. 11 hlm.

Olivera, Trias. 2012. Kemampuan Bertanya Siswa. (Online),

(http://ainamulyana.blogspot.co.id, diakses 26 Juli 2016, 10.15 WIB). 1 hlm.

__________. 2015. Metode Tanya Jawab dan Prinsip Penerapannya. (Online), (http://ainamulyana.blogspot.co.id, diakses 2 Januari 2017, 09.40 WIB). 1 hlm.

Ornstein, Allan, dan Hunkins, Francis. 1990. Curriculum: Fondations, Principles, and Issues. Prentice Hall. New Jersey. Pp 325.

Permendikbud. 2013. Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. (Online), (http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/bsnp/, diakses 03 Februari 2017, 08.45 WIB). 97 hlm.

Rahmadhani, Yeni. 2013. Analisis Pertanyaan Siswa SMP Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual dan Gender Pada konsep Sistem Reproduksi. Skripsi. (Online), (http://repository.upi.edu/, diakses 30 Januari 2016, 11.20 WIB). 152 hlm.

Rahmawati, Isti Dwi. 2013. Peningkatan Kemampuan Bertanya Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran The Learing Cell Pada Siswa Kelas IV SD N Pengok 1 Kedawung Sragen Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. (Online). (http://eprints.ums.ac.id/, diakses 30 Januari 2016, 13.00 WIB). 6 hlm.

Rahmi, Aida. 2010. Pengaruh Siswa Bertanya dalam Meningkatkan Hasil Belajar di Kelas. (Online), (http://aidacho2.wordpress.com, diakses 13 Maret 2016, 10.20 WIB). 1 hlm.

Ranoptri, Deni. 2015. Pembelajaran IPA Terpadu Pada Jenjang SMP/ MTs. (Online), (http://www.kurikulumnasional.net, diakses 01 Februari 2017, 14:35 WIB). 1 hlm.

Rizkianingsih, Sukisno, M., dan Susilo. 2013. Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Pendekatan Inkuiri Pada Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Kelas VIII MTs. Unnes Physics Education Journal. 2 (3): 1-7. (Online), (http://journal.unnes. ac.id/, diakses 12 Februari 2016, 11.15 WIB). 7 hlm. Rosana, Dadan. 2014. Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran IPA Secara

Terpadu. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 13 (2): 10-21. (Online). (http://staff.uny.ac.id/, diakses 30 Januari 2017, 10.00 WIB). 21 hlm.

Royani, M, dan Muslim, B. 2014. Keterampilan Bertanya Siswa SMP Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Team Quiz Pada Materi Segi Empat. Edu-Mat Jurnal Pendidikan Edu-Matematika. 2 (1): 22-28. (Online),

(http://ppjp.unlam.ac. id/, diakses 30 Januari 2016, 17.00 WIB). 14 hlm.

Sa’adah, Siti Nazhirotus. 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Laporan

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Learning Journals Pada

Siswa Kelas V MI Liwa’ul Islam Mantup Lamongan. Digital Library UIN Sunan Ampel. 6 (2): 1-11. (Online). (http://digilib.uinsby.ac.id/, diakses 10 Januari 2016, 13.00 WIB). 11 hlm.

Sari, Milya. 2012. Hakekat Pembelajaran Sains. (Online),

(http://kajianipa.wordpress.com, diakses 29 Januari 2016, 23.00 WIB). 1 hlm.

Sindu, I Gede Partha. 2015. Kurikulum 2013: Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik. (Online), (http://blog.undiksha.ac.id, diakses 12 Februari 2016, 11.20 WIB). 1 hlm.

Sumiati dan Asra. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima. 254 hlm.

Tanur, Erwin. 2011. Seni Bertanya Dalam Mengajar. (Online),

(http://pusdiklat.bps.go.id, diakses 10 Januari 2016, 07.25 WIB). 5 hlm. Utami, Hanifah Ratmini, Widodo, Ari, dan Rochintaniawati, Diana. 2015. Profil

Pola Interaksi Antara Guru dan Siswa SMP dalam Pembelajaran Biologi Pada Konsep Ekosistem. Unnes Journal of Biology Education. 4 (1): 111-123. (Online), (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe, diakses 25 Agustus 2016).

Wardani, Kusuma. 2017. Pengertian Keterampilan Bertanya. (Online), (http://www.academia.edu, diakses 08 Mei 2017, 11.50 WIB). 1 hlm.

57

Yuliani. 2014. Analisis Kualitas Pertanyaan Siswa Berdasarkan Gender dan Taksonomi Bloom. Jurnal Bioterdidik. 3 (1): 1-10. (Online),

(http://jurnal.fkip. unila.ac.id/, diakses 14 Desember 2015, 08.25 WIB). 10 hlm.

Zaif. 2013. Ranah Pengetahuan Menurut Bloom. (Online),

(http://zaifbio.wordpress.com, diakses 10 Januari 2016, 08.25 WIB). 1 hlm.

Zamzani. 2011. Pengembangan Alat Ukur Kesantunan Dalam Interaksi Sosial Formal Bersemuka. LITERA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan

Pengajarannya. 10 (1): 1-16. (Online). (http://journal.uny.ac. id/, diakses 3 April 2016, 13.00 WIB). 16 hlm.

Dokumen terkait