Di dalam penelitian ini data diperoleh dari berbagai sumber dan teknik. Teknik pengumpulan data sebagaimana telah dijelaskan di atas, diantaranya adalah wawancara, observasi dan catatan lapangan. Dalam melakukan analisis data ini maka dibutuhkan teknik-teknik yang tepat. Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 334-335) aktifitas dalam analisis kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data dilakukan untuk memilih dan mengelompokkan data-data yang dianggap penting atau data utama dan data penunjang. Data-data yang didapatkan dilapangan diringkas dan dipilah berdasarkan fokus dan karakteristik data. Data-data yang diperoleh dari berebagai sumber dan
teknik pengumpulan data diberi kode, kemudian dikelompokkan berdasarkan tema.
2. Penyajian data
Penyajian atau display data dilakukan untuk memudahkan dalam memahami data-data yang ada dan melakukan perencanaan kerja selanjutnya guna melengkapi data yang kurang. Data-data yang telah direduksi dikelompokkan berdasarkan tema guna menjawab pertanyaan penelitian. Pengelompokkan tema ini akan memperkaya data dan sebagai verifikasi serta triangulasi data hasil penelitian. Dengan begitu pertanyaan penelitan yang belum terjawab dengan baik akan terlihat dengan jelas. Selain itu, hal ini memudahkan dalam melakukan analisis.
3. Menarik Kesimpulan atau verifikasi
Triangulasi data dilakukan dalam penelitian untuk menguji keabsahan data. Dalam tahap ini peneliti membuat rumusan proposisi berdasarkan data-data yang ditemui di lapangan dan dianggap valid. Kemudian dilakukan pengkajian yang berulang untuk mencari makna dari data tersebut. Selanjutnya adalah melakukan pengelompokkan dan proposisi menjadi satu data yang utuh. Dari data tersebut penelitian dilaporkan dalam laopran yang lengkap
Data-data yang didapatkan dari berbagai teknik dan sumber dikumpulkan, kemudian dilakukan kategorisasi untuk selanjutnya direduksi. Data-data dikelompokkan berdasarkan tema yang sesuai guna menjawab pertanyaan penelitian. Kemudian data yang telah direduksi tersebut dianalisis berdasarkan teori yang telah ada. Selanjutnya berdasarkan data dan analisis yang ada maka akan ditarik kesimpulan yang sesuai.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa IC merupakan anak dengan cerebral visual
impaiment yang mengalami hambatan perkembangan kognitif (lihat lampiran
4). Sesuai tahapan perkembangan kognitif Piaget, IC yang sesuai usianya seharusnya berada pada tahap perkembangan praoperasional, namun pada kenyataannya Ia masih berada pada tahapan perkembangan sensori motor. IC memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan dalam mengoptimalkan perkembangan kognitifnya. IC juga memiliki usaha yang cukup baik dalam untuk mendapatkan sesuatu meskipun terbatas secara fisik dan mengalami masalah motorik. IC masih memiliki sisa penglihatan yang dapat dimanfaatkan dengan efisien dalam membantu perkembangan kognitifnya (lihat lampiran 2).
IC tinggal di keluarga besar yang memiliki potensi untuk mendukung optimalisasi perkembangannya khususnya perkembangan kognitif. Pada awalnya kondisi pengasuhan keluarga IC yang masih berfokus pada pemeliharaan fisik semata. Hal ini menjadi salah satu permasalahan dalam keluarga ini, yang juga memberikan sumbangan terhadap kurang berkembangnya perkembangan kognitif IC. Secara keseluruhan keluarga memiliki penerimaan dan usaha yang cukup baik dalam membesarkan IC (lihat lampiran 5). Keluarga juga memiliki keinginan dan harapan yang baik terhadap perkembangan IC ke depannya. Berdasarkan kondisi pengasuhan di dalam keluarga, dapat disimpulkan bahwa keluarga memiliki potensi untuk melakukan intervensi terhadap IC. Oleh karena itu keluarga membutuhkan bantuan dalam memaksimalkan setiap potensi yang ada tersebut baik dari keluarga itu sendiri maupun dari anak, agar dapat memaksimalkan perkembangan kognitif IC.
Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, maka dirancang sebuah program yang dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga dan anak dalam memaksimalkan setiap potensi yang ada guna memaksimalkan perkembangan kognitif IC (lihat lampiran 7). Program ini dirancang untuk memanfaatkan dan memodifikasi aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan oleh keluarga dan anak agar lebih efisien dan bermanfaat bagi perkembangan kognitif IC. Program ini diharapkan dapat membangun kebiasaan positif dalam keluarga yang memanfaatkan setiap aktivitas bersama agar lebih efisien. Program yang dirancang kemudian divalidasi hingga akhirnya dapat dilaksanakan oleh keluarga.
Pelaksanan program ini adalah Ibu dan Nenek, dengan pelaksana utamanya adalah Nenek. Nenek menjadi pelaksana utama karena sehari-hari subjek lebih banyak beraktivitas bersama Neneknya. Sedangkan aktivitas bersama Ibu khususnya yang masuk ke dalam program yaitu minum, makan, mandi dan berpakaian biasanya dilakukan Ibu bersama subjek pada hari sabtu dan minggu saja
Secara keseluruhan tujuan dan prosedur pelaksanaan program intervensi dapat dikatakan telah terlaksana. Selain aktivitas yang dirancang dalam program, keluarga juga telah mengembangkannya terhadap aktivitas-aktivitas lainnya. Perubahan yang terjadi dan mampu dicapai oleh keluarga setelah adanya pelaksanaan program intervensi dini ini adalah kompetensi dalam memberikan layanan kepada anak CVI. Adapun kompetensi tersebut diantaranya adalah memperhatikan sisa penglihatan anak dan memaksimalkan kemampuan indera lain seperti perabaan dan penciuman. Hambatan yang dirasakan oleh keluarga selama pelaksanaan adalah pelaksana yang sempat mengalami sakit, serta mood anak yang terkadang tidak baik sehingga pelaksana kurang fokus dan terburu-buru dalam melakukan aktivitas tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka saran yang diberikan peneliti kepada keluarga adalah agar program dapat dilaksanakan terus menerus dan dikembangkan terhadap aktivitas-aktivitas lain dan media yang lebih banyak lagi. Selain itu pelaksanaan juga memperhatikan perkembangan kognitif anak. Program ini telah dilaksanakan hingga terjadi keterlaksanaan oleh pihak keluarga. Selanjutnya bagi program dapat dilanjutkan hingga dapat terlihat efektif dan efesiensi terhadap perkembangan kognitif anak.
Saran selanjutnya bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap tumbuh kembang anak terutama intervener dan peneliti lain agar memperhatikan setiap faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Interverner dan peneliti dapat mengembangkan program ini kepada keluarga IC pada tahap perkembangan kognitif yang selanjutnya. Selain itu, intervener dapat menyesuaikan dan memanfaatkan program ini kepada keluarga- keluarga yang memiliki permasalahaan serupa.
DAFTAR PUSTAKA
Allen, K. Eileen dan Lynn R. Marotz. 2010. Profil Perkembangan Anak Prakelahiran Hingga Usia 12 Tahun. Jakarta: Indeks
Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana
Creswell, John.W. 2013. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Delphi, Bandi. 2006. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Refika Aditama
Effendi, Mohammad. 2008. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara
Gallagher, James J. 1980. Ecology Of Exceptional Children. London: Jossey Bass Inc
Goode, W.J. 2007. Sosiologi Keluarga. Jakarta: Grafiti Pers
Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi Dan Focus Groups Sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers
Dixon, Lisbeth and Krauss. 1996. Vygotsky in the Classroom: Mediated Literacy
Instruction and Assesment. USA: Longman Publisher USA.
Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik Dalam Keluarga. Jakarta: Kencana
Lewis, Vicky. 2003. Development adn disability, second edition. Blackwell Publishing
Mahdalela. 2013. Ananda Berkebutuhan Khusus: Penanganan Perilaku Sepanjang Rentan Perkembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Moleong, Lexi J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda
Muhammad, Jamila K.A. 2008. Special Education For Special Children. Jakarta: Mizan
Pratisti, Wiwien Dinar. 2008. Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks
Rahardja, Djajdja. 2006. Pengantar Pendidikan Luar Biasa (Introduction to
Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
Silalahi, Karlinawati dan Eko. A Meinarno. 2010. Keluarga Indonesia Aspek dan Dinamika Zaman. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Somantri, Sutjihati. 2012. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya
Weniningsih, dkk. 2013. Panduan Pengembangan Kurikulum dan Program Pembelajaran bagi Siswa MDVI/Deafblind. Perkins International dan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Sumber Online:
Alimin, Zaenal. Anak Berkebutuhan Khusus. Diunduh dari file.upi.edu
Alimin, Zaenal. Vygotsky In The Classroom: Mediated Leteracy Intruction And
Intervention. Diunduh dari z-alimin.blogspot.co.id pada tanggal 14
oktober 2015
Berker, Nadire and Yalcin Selim. 2010. The Help Guide to Cerebal Palsy. Diunduh dari help_cp/global-help.org pada tanggal 23 Juni 2015
Bruder, Mary Beth. 2010. Early Childhood Intervention: A Promise to Children
and Families for Their Future. Council for Exceptional Children Vol.
76, No. 3, pp. 339-355 di unduh dari sagepub.com pada tanggal 1 Oktober 2013
Buultjens, Marianna and Heather McLean. 2003. Cerebral Palsy and Visual
Impairment In Children: Experience of Collaborative Practice In
Scotland, diunduh dari www.ssc.education.ed.ac.uk pada tanggal 04 Juni 2015
Cooke, RM and J.H. Goossens. 1999. Procedures Guide for Structured Expert
Edelman, Larry. 2010. Key Resources and References for Early Intervention, diunduh dari www.illinoisetraining.org pada tanggal 3 Juli 2015
Feldman, Maurice A. 2004. Early Intervention The Essential Reading. Australia: Blackwell Publishing diunduh dari bookfi.org pada tanggal 3 Juni 2015
Freeman, Kathleen Fraser, et.al. Care Of The Patient With Visual Impairment
(Low Vision Rehabilitation) 2007. American Optometric Association,
diunduh dari www.aoa.org pada tanggal 13 Juni 2015
Goetting, Marsha. Estate Planning for Families with Minor and/or Special Needs
Children. Diunduh dari store.msuextension.org pada tanggal 27
Februari 2015
Hosni, Irham. 2005. Konsep Dasar Low Vision. Jawa Barat: Unit Pelaksana Teknis Balai Pelatihan Guru Sekolah Luar Biasa Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat, diunduh dari file.upi.edu tanggal 25 Juni 2015 Krishnan, Vijaya. 2010. Early Child Development: A Conceptual Model.
Presented at the Early Childhood Council Annual Conference 2010, “Valuing Care”, Christchurch Convention Centre, Christchurch, New Zealand, 7-9 May 2010, diunduh dari www.cup.ualberta.ca pada tanggal 29 Juni 2015
Leat, Susan J, Gordon E. Legge And Mark A. Bullimore. What Is Low Vision? A
Re-Evaluation Of Definitions. Amerika: American Academy Of
Optometry, diunduh dari legge.psych.edu pada tanggal 26 Juni 2015 Kumpfer, Karol L. And Rose Alvarado. 1998. Effective Family Strengthening
Intervention. U.S. Departemen of Justise, diunduh dari www.ncjrs.gov
pada tanggal 08 Maret 2015
Martinis, 2010. Model Pembelajaran Scaffolding. Diunduh dari martinis1960.wordpress.com pada tanggal 14 Oktober 2015
Nawawi, Ahmad. 2007. Hand Out Perkuliahan Mata Kuliah Pendidikan Anak Tunanetra 1, Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: UPI, diunduh dari file.upi.edu pada tanggal 26 Juni 2015
Ray,Julie A, et.al.,. 2009. Partnering with Families of Children with Special
Needs, diunduh dari www.naeyc.org tanggal 27 Februari 2015
Rudicahyo, 2013. Zone of Proximal Development dan Scaffolding pada Teori Belajar Vygotsky. Diunduh dari rudicahyo.com/psikologi-artikel/zone- of-proximal-development.... pada tanggal 14 Oktober 2015
Sankar, Chitra dan Nandini Mundkur. 2005. Cerebal Palsy- definition,
classification, Etiology and early diagnotis. India: Indian Journal od Pediatrics, Volume 72-October diunduh dari medind.nic.in pada
tanggal 13 Juni 2015
Studman, Lisa, et.al. 2002. Psychologists Working in Early Intervention Service, diunduh dari www.brothersofcharity.ie pada tanggal 8 Maret 2015 Widiati, Sri. File Presentasi Pendidikan Bagi Anak Tunadaksa. Diunduh dari
file.upi.edu pada tanggal 13 Juni 2015
Widiati, Sri. Intervensi Anak Dengan Gangguan Motorik. Diunduh dari file.upi.edu pada tanggal 23 Juni 2015