• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Budidaya Pisang a.Pendahuluana.Pendahuluan

Dalam dokumen smk11 TeknikBudidayaTanaman ChairaniHanum (Halaman 192-197)

Gambar 99 Buah cabe paprika

C. Syarat Tumbuh

9.7.5. Teknik Budidaya Pisang a.Pendahuluana.Pendahuluan

Salah satu buah yang digemari oleh sebagian besar penduduk dunia adalah pisang (Musa Paradisiaca L).

Buah ini digemari karena memiliki rasa yang enak, kandungan gizinya tinggi, mudah didapat, dan harganya relatif murah.

Indonesia mempunyai prospek yang baik untuk pengembangan komoditas pisang kaena iklimnya cocok untuk tanaman pisang, ketersediaan lahan, dan tenaga kerja yang melimpah.

b. Jenis-jenis Pisang Pisang Ambon Lumut Deskripsi

Pisang yang berasal dari Temanggung, Jawa Tengah ini warna kulit buahnya tetap hijau walaupun sudah matang.

Gambar 117 Pisang ambon lumut

Produksi buahnya tergolong tinggi. Setiap pohon dapat menghasilkan 7-10 sisir dengan jumlah buah 140-200.

Panjang buah 20-23 cm dengan diameter 4-5 cm. Bentuk buah memanjang dengan pangkal buah membengkok.

Kulit buahnya tipis. Daging buah berwarna putih kekuningan dengan rasa manis dan pulen. Pisang ini termasuk genjah karena biarpun umurnya baru setahun, sudah mampu menghasilkan buah.

Pisang kapok Kuning Deskripsi

Pisang yang berasal dari Temanggung, Jawa Tengah ini warna kulit buahnya tetap hijau walaupun sudah matang.

Gambar 118 Pisang Kapok kuning

Produksi buahnya tergolong tinggi. Setiap pohon dapat menghasilkan 7-10 sisir dengan jumlah buah 140-200.

Panjang buah 20-23 cm dengan diameter 4-5 cm. Bentuk buah memanjang dengan pangkal buah membengkok. Kulit buahnya tipis.

Daging buah berwarna putih kekuningan dengan rasa manis dan pulen.

Pisang ini termasuk genjah karena biarpun umurnya baru setahun, sudah mampu menghasilkan buah.

Pisang Ambon Kuning Deskripsi

Pisang ini berkulit kuning keputihan. Keunggulannya terletak pada rasa buah yang manis dan beraroma harum. Tanaman ini pertama kali dikembangkan di daerah Malang, Jawa Timur.

Panjang buahnya antara 15-20 cm. Satu pohon dapat menghasilkan 7-10 sisir dengan jumlah buah 100-150.

Bentuk buah melengkung dengan pangkal meruncing. Daging buah berwarna putih kekuningan.

Umumnya buah pisang ini tidak mengandung biji.

Gambar 119 Pisang Ambon Kuning

Pisang Barangan Merah Deskripsi

Pisang ini juga berasal dari Medan. Sifatnya lebih baik dibanding barangan kuning. Buahnya diunggulkan karena memiliki rasa sangat manis, beraroma harum, dan tidak berbiji.

Disebut barangan merah karena daging buahnya berwarna kuning kemerahan.

Produksi dan ukuran buahnya tidak berbeda dengan pisang barangan kuning.

Bentuk buah melengkung dengan ujung meruncing. Kulit buah tebal berwarna kuning kemerahan berbintik cokelat.

Pisang Nangka Deskripsi

Pisang ini kulit buahnya tetap berwarna hijau walaupun sudah matang.

Kulit buah ini agak tebal. Buahnya berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 28 cm. Bentuk buah melengkung.

Gambar 120 Pisang Nangka Walaupun berukuran agak besar, pisang yang berasal dari Malang, Jawa Timur, ini hanya berbobot 150-180 g per buah. Daging buah berwarna kuning kemerahan dengan rasa manis sedikit asam dan aroma harum. Pisang Raja Bulu

Deskripsi

Pisang ini merupakan salah satu jenis pisang raja yang ukurannya sedang dan gemuk. Bentuk

buahnya melengkung dengan pangkal buah agak bulat. Kulitnya tebal berwarna kuning berbintik cokelat.

Gambar 121 Pisang Raja Bulu Daging buahnya sangat manis, berwarna kuning kemerahan, bertekstur lunak, dan tidak berbiji. Panjang buah antara 12-18 cm dengan bobot ratarata 110-120 g. Setiap pohon biasanya dapat menghasilkan rata-rata sekitar 90 buah.

c. Manfaat

Buahnya merupakan produk utama pisang. Pisang dimanfaatkan baik dalam keadaan mentah, maupun dimasak, atau diolah menurut cara-cara tertentu. Pisang dapat diproses menjadi tepung, kripik, 'puree', bir (Afrika), cuka, atau didehidrasi.

Daun pisang digunakan untuk menggosok lantai, sebagai alas 'kastrol' tempat membuat nasi 'liwet', dan sebagai pembungkus berbagai makanan.

Serat untuk membuat kain dapat diperoleh dari batang semunya. Bagian-bagian vegetatif beserta buah-buah yang tidak termanfaatkan digunakan sebagai pakan ternak; bagian-bagian vegetatif itu khusus dimanfaatkan jika pakan ternak dan air sulit diperoleh (batang semu itu banyak mengandung air).

Tanaman pisang (atau daun dan buahnya) juga memegang peranan dalam upacara-upacara adat, misalnya di Indonesia, untuk upacara pernikahan, ketika mendirikan rumah, dan upacara keagamaan setempat. Dalam pengobatan, daun pisang yang masih tergulung digunakan sebagai obat sakit dada dan sebagai tapal dingin untuk kulit yang bengkak atau lecet.

Air yang keluar dari pangkal batang yang ditusuk digunakan untuk disuntikkan ke dalam saluran kencing untuk mengobati penyakit raja singa, disentri, dan diare; air ini juga digunakan untuk menyetop rontoknya rambut dan merangsang pertumbuhan rambut. Cairan yang keluar dari akar bersifat anti-demam dan memiliki daya pemulihan kembali.

Dalam bentuk tepung, pisang digunakan dalam kasus anemia dan casa letih pada umumnya, serta untuk yang kekurangan gizi.

Buah yang belum matang merupakan sebagian dari diet bagi orang yang menderita penyakit batuk darah (haemoptysis) dan kencing manis.

Dalam keadaan kering, pisang bersifat antisariawan usus. Buah yang matang sempurna merupakan makanan mewah jika dimakan pagi-pagi sekali.

Tepung yang dibuat dari pisang digunakan untuk gangguan pencernaan yang disertai perut kembung dan kelebihan asam d. Syarat Tumbuh

Dengan pertumbuhannya yang sangat cepat dan terus-menerus, yang akan mengakibatkan hasil yang tinggi, pisang memerlukan tempat tumbuh di iklim tropik yang hangat dan lembap.

Walaupun begitu, pisang ini sangat menarik sehingga orang menanamnya juga persis di batas daerah ekologinya, yang di tempat itu kecepatan tumbuh rata-ratanya hanya dapat mendukung hasil yang minim saja.

Suhu merupakan faktor utama untuk pertumbuhan.

Di sentra-sentra produksi utamanya suhu udara tidak pernah turun sampai di bawah 15°C dengan jangka - waktu yang cukup lama; suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah sekitar 27°C, dan suhu maksimumnya 38°C.

Kebanyakan pisang tumbuh baik di lahan terbuka, tetapi kelebihan penyinaran akan menyebabkan terbakar-matahati (sunburn). Dalam keadaan cuaca berawan atau di bawah naungan ringan, daur pertumbuhannya sedikit panjang dan tandannya lebih kecil.

Pisang sangat sensitif terhadap angin kencang, yang akan merobek-robek daunnya, menyebabkan distorsi tajuk dan dapat merobohkan pohonnya. Diperlukan pasokan air yang ajek; untuk pertumbuhan optimalnya curah hujan hendaknya 200-220 mm, dan kelembapan tanahnya jangan kurang dari 60-70% dari kapasitas lapangan, jadi sebagian besar lahan memerlukan pengairan tambahan.

Tanah yang paling baik untuk pertumbuhan pisang adalah tanah liat yang dalam dan gembur, yang memiliki pengeringan dan aerasi yang baik.

Kesuburan yang tinggi akan sangat menguntungkan dan kandungan bahan organiknya. hendaknya 3% atau lebih. Tanaman pisang toleran terhadap pH 4,5-7,5.

e.Pedoman Budidaya Bibit

1. Bibit dari bonggol (bit) 2. Bibit dari anakan :

x Tunas rebung : belum berdaun, tinggi 20-40 cm

x Anakan muda : tunas daun telah keluar tetapi masih menggulung, tinggi 41-100 cm

x Anakan sedang : tinggi 101-150 cm

x Anakan dewasa : daun mekar lebih dari dua helai, tinggi 151-175 cm 3. Bibit dari kultur jaringan Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya pisang ditanam di dataran rendah, dengan ketinggian kurang dari 1.000 m dpl. Iklim yang cocok adalah iklim basah dengan curah hujan merata sepanjang tahun, maka pisang memberikan hasil yang baik pada musim hujan dan kurang baik pada musim kemarau.

Tanah yang cocok adalah tanah yang subur, tanah liat yang mengandung kapur atau tanah alluvial dengan pH antara 4,5-7,5.

Selain itu jenis pisang juga mempengaruhi keberhasilan penanaman pisang.

1. Pembibitan

Pisang umumnya diperbanyak dengan anakan. Anakan yang berdaun pedang-lah yang lebih disenangi petani, sebab pohon pisang yang berasal dari anakan demikian akan menghasilkan tandan yang lebih besar pada panen pertamanya (tanaman induk).

Bonggol atau potongan bonggol juga digunakan sebagai bahan perbanyakan. Bonggol ini biasanya dibelah dua dan direndam dalam air panas (52° C) atau dalam larutan pestisida untuk membunuh nematoda dan penggerek sebelum ditanamkan. Kini telah dikembangkan kultur jaringan untuk perbanyakan secara cepat, melalui ujung pucuk yang bebas-penyakit. Cara ini telah dilaksanakan dalam skala komersial, tetapi adanya mutasi yang tidak dikehendaki menimbulkan kekhawatiran.

Rekayasa bioteknologi pisang dengan kultur jaringan mempunyai keunggulan sebagai berikut:

- Bibit pisang bebas dari infeksi penyakit seperti virus dan nematoda sehingga secara ekonomi lebih menguntungkan - Persentase hidup

tanaman relatif tinggi (95%).

- Umur berbuah lebih cepat 3-4 bulan dibandingkan dengan cara lain

- Tanaman lebih seragam dan sesuai dengan sifat induknya

- Waktu panen serentak sehingga memudahkan pemasaran

Dalam dokumen smk11 TeknikBudidayaTanaman ChairaniHanum (Halaman 192-197)