• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1.2 Teknik Dasar PermainanTenis

1996:7). Dalam bermain tenis tentunya perlu penguasaan teknik dasar dan teknik-teknik pukulan yang baik dan itu merupakan salah satu landasan yang sangat penting agar dapat meningkatkan prestasi dalam bermain tenis. Untuk dapat bermain tenis dengan baik dan berprestasi secara optimal, seorang pemain harus memiliki kemampuan fisik yang prima, penerapan taktik yang tepat dan mental bertanding yang kuat.

2.1.2 Teknik Dasar PermainanTenis

Teknik dasar permainan tenis antara lain adalah 1) Groundstroke

(forehand dan backhand), Groundstroke adalah pukulan setelah bola memantul kelapangan. Konsep dasar dari gerakan groundstroke adalah mengayun (swing).

Groundstroke adalah teknik memukul bola setelah memantul dari lapangan. Teknik groundstroke terdiri dari forehand dan backhand. Forehand adalah teknik memukul bola dengan posisi telapak tangan pemukul mengahadap ke arah datangnya bola, sedangkan backhand adalah teknik memukul bola dengan posisi punggung telapak tangan pemukul menghadap ke arah datangnya bola. Grip yang digunakan untuk groundstroke bagi pemula memakai eastern grip, sedang bagi

advanced players semua jenis pegangan baik dan juga tidak baik, tergantung dari kebutuhan dan posisi berdiri pemain. Groundstroke dapat menghasilkan lintasan bola topspin, slice (backspin), side, dan flat (Brown 2002:31).

2) Volley, menurut Scharff (1981:70) volley adalah pukulan pada bola sebelum bola itu melambung. Yudoprasetio (1981:118) juga menyebutkan volley

.

dasar dari gerakan volley adalah mengeblok (block/punch). Sama dengan

groundstroke, teknik volley juga terdiri dari forehand dan backhand. Grip yang di pakai umumnya continental (Magethi 1990:68). Ada beberapa jenis teknik volley

menurut Katili (1973:76 ) antara lain: (1) high volley, (2) medium high volley, (3) low volley, (4) angled volley, (5) droup volley, (6) drive volley, (7) lob volley.

Sedangkan menurut Magethi ada dua macam pukulan volley, yaitu forehand volley, backhand volley (1990:68). Tapi sekalipun namanya bermacam-macam, volley sebagian bersar dislice atau dipotong.

3) Service, menurut Brown (2002:53) Service merupakan bagian yang sangat penting khususnya dalam bemain tenis, karena angka tidak akan diperoleh tanpa melakukan service terlebih dahulu. Bahkan sebuah service yang efektif menjadi kunci kemenangan, dikarenakan apabila service lemah lawan akan mempunyai kesempatan untuk menyerang dan mendapatkan angka dari setiap serangan. 4) Smash, Menurut Magethi (1990:35) pukulan smash sering dianggap sebagai tembakan serangan yang paling banyak dilakukan dalam tenis. Konsep dasar dari gerakan smash adalah melempar (throwing) sama dengan teknik

service. Perbedaanya terletak pada datangnya bola, kalau service diumpan sendiri, tetapi kalau smash bola berasal dari lawan.5) Lob, menurut Magethi (1990:79)

Lob merupakan pukulan lamban. Konsep dasar dari gerakan lob adalah mengangkat (pull-up). Lob merupakan salah satu teknik untuk menyerang dan menyelamatkan posisi tenis. Dalam lintasan bola pada teknik lob juga dapat dengan cara topspin, jadi tidak sekedar mengangkat bola saja.

.

Dari ke-5 teknik dasar permainan tenis, namun masih ada beberapa teknik lain yang merupakan pengembangan dari volley diantaranya, 1). Angled volley,

volley ini termasuk pukulan halus, seperti droup volley dan lob volley. Pada volley

ini tenaga pergelangan lebih diperlukan daripada tenaga lengan dan tenaga tangan. Dalam melakukan anggled volley pendek ini harus diawali dengan berdiri dekat kejaring, sehingga memudahkan memukul kegaris-garis sisi (A.A. Katili, 1973:76). 2) Droup volley, Menurut A.A. Katili (1973:76) droup volley adalah pukulan yang harus dipukul sedekat-dekatnya dengan jaring sehingga bola jatuh di dalam service line, bahkan droup volley akan lebih efektif dari pada droup shot. 3) Drive volley, menurut A.A. Katili (1973:77) drive volley adalah volley yang dipukul dengan backswing, karena pukulan ini sangat sulit untuk dilakukan sehingga sangat jarang digunakan oleh pemain-pemain peofisional. 4) Lop volley, menurut A.A. Katili (1973:77) lop volley ialah voley yang diarahkan di atas kepala lawan seperti lop. Pukulan lop volley sengat memerlukan “touch” dan “timing” yang tepat dan halus. Oleh karena itu lop volley hanya digunakan oleh para pemain yang ahli. 5) Volley forehand merupakan pukulan terhadap bola yang masih di udara dengan menarik lengan ke kanan sedikit ke samping kanan, permukaan raket sedikit dibuka dan bahu berputar sedikit ke samping dan kaki kiri melangkah ke depan pada saat memukul. Ini dilakukan oleh pemain yang melakukan pukulan dengan tangan kanan. 6) Volley backhand merupakan kebalikan dari pukulan volley forehand, yaitu dengan menyilangkan lengan kanan kebagian atas sebelah kiri badan dan kaki kanan yang digunakan untuk melangkah ke depan.

. 2.1.3 Pengertian volley forehand

Volley Forehand merupakan pukulan terhadap bola yang di udara dengan menarik lengan sedikit ke samping kanan, permukaan raket sedikit dibuka dan bahu berputar sedikit ke samping dan kaki kiri melangkah ke depan pada saat memukul. Ini dilakukan oleh pemain yang melakukan pukulan dengan menggunakan tangan kanan (A.A. Katilli, 1973:88). Tujuan utama dari seorang pemain yang menyerang, pukulan ini biasa disebut finishing shot atau pukulan penentu, karena maksud utamanya adalah memenangkan angka dan mengakhiri suatu rally.

2.1.3.1Teknik Pukulan volleyForehand

Pada saat melakukan volleyForehand, untuk dapat memperoleh hasil yang baik maka harus memperhatikan teknik-teknik dasar yang meliputi cara memegang raket, posisi badan pada saat memukul, gerak ayunan lengan dan raket serta posisi raket pada saat mengenai bola. Semua gerakan itu hendaknya dilakukan dengan rileks, jangan terburu-buru, dan lakukan perkenaan bola dengan lembut. Setelah dapat memegang raket dengan benar, teknik selanjutnya yaitu sikap berdiri, ayunan kebelakang (backswing), ayunan kedepan (forward swing), perkenaan raket dengan bola (impact) dan gerak lanjutan (follow through) Brown (1998:70). Untuk lebih jelasnya uraian berikut ini akan menjelaskan teknik pelaksanaan volley forehand.

. 2.1.3.2 Teknik Pegangan volley

Dalam melakukan tenis, teknik pegangan sangat penting untuk diperhatikan, sebab pegangan yang benar dan tepat akan memperoleh rasa pegangan yang enak di tangan dan tepat memukul bola kearah yang dikehendaki. Menurut A.A. Katili (1973:68) bahwa Grip yang sebaik-baiknya untuk volley, ialah pegangan eastern backhand atau continental, ini dikarenakan pada volley

perubahan ini harus cepat dan otomatis. Untuk volley yang bagus juga di perlukan timing yang teliti dan pergelangan yang kuat (Scharff 1981:71).

Kelebihan dari pegangan continental adalah memberikan rasa enak pada pemain serta dapat memberikan kesempatan yang bagus untuk gerakan pergelangan tangan, sehingga memberikan keuntungan bagi pemukul untuk melakukan pukulan volley baik forehand ataupun backhand dengan baik dan benar. Secara lebih jelas cara memegang raket dengan cara continental seperti pada gambar 1.

Gambar 1

Cara Pegangan Continental

. 2.1.3.3 Persiapan

Untuk melakukan setiap pukulan dalam permainan tenis, pemain harus mengambil posisi siap, raket disiapkan di depan badan, jari-jari tangan kanan memegang raket dengan pegangan continental. Dalam melakukan volley, posisi siap berada di tengah-tengah lapangan 15 atau 20 cm dari net, itu dikarenakan

volley tidak hanya dibuat dari net, tetapi tiap bagian dari lapangan yang dimana sebagian besar akan dilakukan dari net, atau pada waktu menuju net (Scharff 1981:71). Posisi kaki yang terbaik adalah serupa dengan posisi kaki pada

forehand drive. Kaki kiri harus di depan dan kaki kanan tepat di belakangnya sehingga keduanya kira-kira 90 derajat dengan net (1981:72).

Gambar 2

Sikap Berdiri Siap pada Pukulan (Sumber : Barron‟s 2000:15)

. 2.1.3.4 Ayunan Ke Belakang (back swing)

Pada pukulan forehand volley, ayunan belakang untuk pergelangan tidak boleh lebih dari titik sama tinggi dengan bahu kanan dan kepala raket harus diangkat di atas dari jalan bola yang datang (Scharff 1981:73). Sedangkan menurut Katili mengatakan bahwa di dalam volley backswing praktis tidak ada.

Volley tidak di drive atau dipukul, melainkan disodok (di‟‟punch‟‟). Volley

dimulai dari sisi badan dan lebih mirip kepada „‟jab‟‟ tinju (1973:69). Jika volley di drive, pemain menggunakan backswing, ia akan kehilangan kesaksamaan dan kontrol. Lebih jelasnya ayunan kebelakang seperti pada gambar 3.

Gambar 3 Ayunan ke Belakang (Sumber: Barron‟s. 2000)

. 2.1.3.5Ayunan Ke Depan (Forward swing)

Saat raket bergerak kedepan, kepala raket harus tinggi dan permukaan raket sedikit menghadap net. Lengan dan raket dipegang lebih kuat kemudian pergelangan merenggutkan kepala raket ke depan dan ke bawah ke arah bola datang dengan gerak yang pendek dan cepat (Scharff,1981:73). Diusahakan senar raket mengenai bola tepat pada bagian tengahnya. Ingatlah agar posisi raket di depan anda, berat badan condong ke depan, gunakan backswing pendek dan pukul bola sebelum mencapai anda. Bukalah permukaan raket sedikit untuk mendapatkan kontrol yang lebih besar dan hindari memukul volley ke atas, jika anda melakukan hal ini, maka keuntungan akan berpihak pada lawan anda. Lihat gambar 4

Gambar 4 Ayunan ke depan (Sumber: Barron‟s. 2000)

. 2.1.3.6 Perkenaan Raket Dengan Bola (Impact)

Saat raket bergerak ke depan, kepala raket harus tinggi dan permukaan raket sedikit menghadap net. Raket dipegang lebih kuat dan terus selama mengenai bola, diusahakan senar raket mengenai bola tepat pada bagian tengahnya. Pukulan volley harus setinggi mungkin dan diarahkan ke bawah, ini dapat dicapai dengan membuka bagian muka raket selebar mungkin. Sehingga bola lebih cepat menyentuh tanah dan tidak melambung lagi. Bukalah permukaan raket sedikit untuk mendapatkan kontrol yang lebih besar dan hindari memukul

volley ke atas, jika anda melakukan hal ini, maka keuntungan akan berpihak pada lawan anda. Lihat gambar 5.

Gambar 5

Perkenaan Raket dengan Bola (Sumber: Barron‟s. 2000)

. 2.1.3.7 Gerak Lanjutan ( Follow Through )

Pada pukulan volleyforehand ayunan lanjutan hanya sedikit, setelah raket membentur bola kemudian lakukanlah ayunan lanjutan, dan raket berhenti kira-kira pada ketinggian lutut pada sisi kiri tubuh. Arah ayunan raket dari samping atas ke samping bawah. Lakukanlah gerak lanjutan (follow through) sedikit saja ke arah pukulan anda dan kembalilah ke posisi semula secepat mungkin untuk bersiap-siap terhadap pukulan berikutnya, dan jika anda terlambat kembali ke posisi semula, maka keuntungan akan berpihak pada lawan anda. Jika anda dapat melakukan gerak lanjutan dengan benar, maka hasil pukulan volley akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Lihat gambar 6.

Gambar 6

Gerak Lanjut (follow through) (Sumber: Barron‟s. 2000)

.

Dapat dilihat secara lengkap pelaksanaan forehand volley dari awal sampai akhir seperti pada gambar 7.

Gambar 7

Pelaksanaan forehand volley

(Sumber: Barron‟s. 2000)

Dokumen terkait