• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif diperlukan teknik pengecekan untuk menguji keabsahan data agar data itu benar-benar dapat dipertanggungjawabkan sehingga peneliti merasa perlu mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji Credibility (Derajat Kepercayaaan), transferbility (keteralihan), dependability (kebergantungan), dan confirmability (kepastian). 6

1. Uji Credibility (Derajat Kepercayaan)

Moleong memaparkan tujuan uji (credibility) kredibilitas data yaitu untuk menilai kebenaran dari temuan penelitian kualitatif. Kredibilitas ditunjukkan ketika partisipan mengungkapkan bahwa transkrip penelitian memang benar-benar sebagai pengalaman dirinya sendiri. Dalam hal ini peneliti akan memberikan data yang telah ditranskripkan untuk dibaca ulang oleh partisipan.

____________

6 Hadi, Sumasno. Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif pada Skripsi. Jurnal h.70

37

Kredibilitas menunjukkan kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif, hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Perpanjangan Keikutsertaan

Teknik ini digunakan dengan menambahkan waktu studi penelitian, karena menurut peneliti untuk terjun ke lokasi penelitian memerlukan waktu yang panjang dan cukup lama. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan tingkatan kepercayaan. Data yang dikumpulkan, juga untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kesalahan dari peneliti maupun informasi dengan segala permasalahan yang ada maka dari perpanjangan partisipasi untuk mengembangkan kepercayaan diri peneliti sendiri terhadap keabsahan data yang telah diperoleh.

b. Ketekunan Pengamatan

Dalam hal ini peneliti melakukan observasi secara langsung untuk menemukan ciri-ciri dan unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan penelitian, sehingga data yang diperoleh dapat diterima. Dengan kata lain menelaah data-data yang terkait dengan fokus penelitian, sehingga data-data tersebut dapat dipahami dan tidak diragukan.

c. Trianggulasi

Moleong dalam Mawaddah, “trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.7

____________

7Mawaddah, Profil Pemecahan Masalah Fungsi Kuadrat Siswa MA Berdasarkan

38

Ada tiga cara pengecekan data dengan teknik trianggulasi, yaitu trianggulasi sumber, trianggulasi teknik pengumpulan data, dan trianggulasi waktu.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan trianggulasi waktu untuk menguji kredibilitas data (derajat kepercayaan) yang dilakukan dengan cara pengecekan pada wawancara diwaktu atau situasi yang berbeda. Validasi data dalam penelitian ini dengan cara membandingkan hasil wawancara dari tes kemampuan pemahaman Matematis 1 dengan Tes kemampuan pemahaman Matematis 2. Apabila terdapat hasil yang sama maka informasi dari hasil kedua wawancara tersebut ialah valid, tetapi jika hasil wawancara Tes kemampuan pemahaman Matematis 2 berbeda dengan Tes kemampuan pemahaman Matematis 1 maka dilakukan wawancara Tes kemampuan pemahaman Matematis 3. Kemudian dilakukan perbandingan Tes kemampuan pemahaman Matematis 3 dengan Tes kemampuan pemahaman Matematis 2 dan Tes kemampuan pemahaman Matematis 1. Jika dari ketiga hasil wawancara tersebut terdapat dua informasi yang sama maka informasi dianggap valid.

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan sejawat. Teknik ini mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data. Pertama membuat peneliti agar tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran.

Dalam diskusi analitik disebutkan bahwa kesalahan penelitian yang membuat singkatan dan pengertian ditelaah secara mendalam, yang nantinya

39

menjadi dasar bagi klarifikasi penafsiran. Peneliti sebagai pemimpin diskusi hendaknya sepenuhnya menyadari posisi, keadaan, dan proses yang ditempuhnya sehingga dapat memperoleh hasil yang diharapkan.8 Hal itu memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dari pemikiran peneliti. Ada kemungkinan hipotesis yang muncul dalam benak peneliti sudah dapat dikonfirmasikan, tetapi dalam diskusi analitik ini mungkin sekali dapat terungkap segi-segi lainnya yang justru membongkar pemikiran peneliti. Sekiranya peneliti tidak dapat mempertahankan posisinya, maka dia perlu mempertimbangkan kembali arah hipotesisnya itu.

Dengan demikian pemeriksaan teman sejawat berarti pemeriksaan yang dilakukan dengan mengumpulkan rekan-rekan sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang diteliti, sehingga bersama-sama peneliti dapat me–review persepsi, pandangan, dan analisis yang sedang dilakukan. Hal ini dilakukan dengan harapan peneliti mendapatkan masukan-masukan baik dari metodologi maupun konteks penelitian. Disamping itu peneliti juga senantiasa berdiskusi dengan teman pengamat yang ikut terlibat dalam pengumpulan data untuk membantu menganalisis dan menyusun rencana tindakan selanjutnya.

d. Kecakupan Referensi

Maksud dari penggunaan bahan referensi adalah peneliti menggunakan data pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Misalnya data hasil wawancara didukung dengan adanya rekaman wawancara.

____________

40

Selain itu, bahan referensi dapat juga berupa buku-buku referensi, berfungsi untuk membantu atau memberi wawasan pada peneliti dalam penyusunan laporan penelitian. Buku-buku referensi ini adalah buku-buku yang berhubungan dengan pemahaman matematis, konsep matematika dalam pemecahan masalah, dan aplikasi matematika.

e. Pengecekan

Merupakan proses pengecekan data yang dilakukan oleh peneliti kepada subjek penelitian atau narasumber. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan yang disampaikan oleh narasumber. Pelaksanaan member check dilakukan setelah pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat suatu temuan berkaitan dengan permasalahan yang ingin dipecahkan. Caranya adalah peneliti mengkonsultasikan data yang diperoleh pada narasumber.9 Untuk lebih jelas, alur pengecekan keabsahan data dapat dilihat pada bagan berikut:

2. Transferability (Keteralihan)

Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian kepada populasi tempat sampel penelitian diperoleh. Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan sejauh mana hasil penelitian dapat digunakan dalam situasi yang lain. Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer bergantung kepada pemakai.

____________

41

Kriteria transferabiliti merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian kualitatif dapat digeneralisasikan atau ditransfer. Penelitian kualitatif dapat meningkatkan transferabilitas dengan melakukan suatu pekerjaan mendiskripsikan konteks penelitian dan asumsi-asumsi yang menjadi sentral pada penelitian tersebut.

Agar orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian, pembaca menjadi jelas dalam memahami hasil penelitian tersebut sehingga ia dapat memutuskan dapat atau tidaknya mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain.

3. Dependability (kebergantungan)

Kriteria dependabilitas sama dengan reliabilitas dalam penelitian kuantitatif. Pandangan kuantitatif tradisional tentang realibilitas didasarkan pada asumsi replikabilitas (replikability) atau keterulangan (repeatability). Secara esensial itu berhubungan dengan apakah kita akan memperoleh hasil yang sama jika kita melekukan pengamatan yang sama untuk kali yang kedua. Untuk menetapkan reliabilitas peneliti kuantitatif biasanya membangun berbagai pikiran hipotesis (misalnya teori skor benar) untuk menyelesaikan hal ini. Dalam penelitian kualitatif, uji dependability ditempuh dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing.

42

4. Confirmability (kepastian)

Pengujian conformability dalam penelitian kualitatif disebut juga objektivitas penelitian. Penelitian dikatakan objektif jika hasil penelitian telah disepakati banyak orang. Menguji conformability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi standar conformability. Dalam penelitian jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada. Konfirmabilitas (Konfirmability)Penelitian kualitatif cenderung berasumsi bahwa setiap peneliti membawa perspektif yang unik kedalam penelitian.

Dokumen terkait