• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Dalam dokumen BAB II KAJIAN AKADEMIK (Halaman 45-50)

METODOLOGI STUDI

TOTAL SAMPELPRA SEKOLAH

D. TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Pada sub ke-2 di atas dijelaskan bahwa untuk kepentingan analisis, biaya pendidikan diukur sebagai biaya satuan, yang kemudian dapat dikembangkan menjadi biaya siklus. Selanjutnya, untuk mempermudah perhitungan dan juga untuk kepentingan analisis, perhitungan biaya ini difokuskan pada perhitungan tingkat sekolah. Namun demikian, untuk kepentingan analisis, dihitung pula keterkaitan dengan biaya-biaya yang terkait dengan kebutuhan biaya sebagai pendukung komponen dan aktivitas penyelenggaraan satuan pendidikan sekolah.

Rincian aktivitas biaya biaya satuan pada masing-masing komponen biaya tingkat penggunaan dapat dilihat pada Tabel 1 pada Bab II di muka. Dengan demikian, dapat dikembangkan menjadi biaya siklus dengan mengalikan biaya satuan tersebut dengan waktu (dalam tahun) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. Kemudian dihitung biaya satuan pendidikan menurut jenis klasifikasi: jenis input (biaya satuan pendidikan operasional dan biaya satuan pendidikan investasi); sifat penggunaan (biaya satuan pendidikan langsung dan biaya satuan pendidikan tidak langsung); jenis penggunaan (biaya satuan pendidikan operasional personel dan biaya satuan pendidikan operasional bukan personel).

Berikut ini akan disampaikan cara perhitungan biaya satuan pendidikan menurut komponen dan aktivitasnya.

1. Menghitung Biaya Satuan Operasional Personel

Perhitungan biaya personel mencakup perhitungan biaya kesejahteraan personel dan biaya pengembangan personel. Metode perhitungan masing-masing biaya tersebut dijelaskan sebagai berikut.

Biaya satuan personel dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk keperluan personel dalam setahun. Caranya adalah dengan merinci ke dalam sub-sub komponen dari personel. Satuan waktu biaya atau pengeluaran untuk setiap sub komponen atau aktivitas dapat berbeda, mungkin per hari, per minggu, per bulan, per semester, atau per tahun. Demikian juga, frekuensi pengeluaran biaya itu dapat berbeda, mungkin satu kali, dua kali, dua belas kali atau

Laporan Akhir Pemetaan Alokasi Pembiayaan Satuan Pendidikan Kabupaten Bandung

61

2008

lebih dalam satu tahun. Penghitungan biaya personel per tahun untuk masing-masing sub komponen atau aktivitas dilakukan dengan mengalikan nilai satuan rupiah dengan frekuensi. Kemudian, biaya masing-masing sub komponen dalam satu tahun itu dijumlahkan menjadi total faktual biaya personel dalam satu tahun. Lalu, catatkan angka tersebut ke dalam sel total faktual biaya per tahun untuk biaya masing-masing personel. Penghitungan total ideal untuk masing-masing personel dapat dilakukan dengan memperkirakan biaya yang seharusnya dikeluarkan sesuai kebutuhan untuk PBM yang bermutu.

2. Menghitung Biaya Satuan Operasional Bukan Personel

Penghitungan biaya satuan pendidikan operasional bukan personel dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran operasional sekolah, selain yang dimanfaatkan untuk keperluan kesejahteran dan pengembangan personel sekolah, yang meliputi alat tulis sekolah, daya dan jasa (langganan telepon, listrik, air, dan gas), perbaikan ringan dan pemeliharaan, biaya pembinaan siswa, praktek pendidikan (vocasional), pembinaan, pemantauan, pengawasan, dan pelaporan, rapat, biaya operasional komite sekolah, dan lainnya.

Caranya dapat dilakukan dengan merinci per komponen menjadi sub-sub komponen atau aktivitas terlebih dahulu, misalnya komponen alat tulis sekolah dirinci menjadi sub komponen pensil, pulpen, tinta, tinta stensil, tinta stempel, penghapus pensil, penghapus tinta, buku tulis, buku administrasi (seperti buku induk guru, buku induk siswa, buku inventaris, buku rapor, kartu iuran bulanan sekolah), kertas HVS, kertas stensil, kertas karbon, penggaris, amplop, stepler, buku satuan pelajaran, buku rencana pembelajaran, buku absen, buku nilai, buku gambar, kertas manila, kapur tulis, spidol, tinta spidol, penghapus papan tulis, dan penggaris papan tulis dan lainnya.

Cara menghitung biaya masing-masing sub komponen tersebut per tahun adalah sama dengan cara perhitungan sebelumnya. Setelah semua sub komponen dihitung, jumlahkan seluruh biaya total faktual maupun total ideal per tahun. Selanjutnya, pindahkan nilai jumlah total faktual atau ideal per tahun. Untuk menghitung sub komponen berikutnya, yaitu: daya dan jasa (langganan telepon, listrik, air, dan gas), perbaikan ringan dan pemeliharaan, biaya pembinaan siswa, pendidikan sistem ganda,

Laporan Akhir Pemetaan Alokasi Pembiayaan Satuan Pendidikan Kabupaten Bandung

62

2008

pembinaan, pemantauan, pengawasan, dan pelaporan, rapat, serta biaya operasional komite sekolah, caranya sama dengan menghitung alat tulis sekolah.

3. Menghitung Biaya Satuan Investasi

Biaya satuan pendidikan operasional investasi adalah biaya yang ditimbulkan dari pengadaan barang dan jasa yang diperlukan untuk penyelenggaraan pendidikan yang dimanfaatkan dalam waktu lebih dari satu tahun per siswa per tahun.

Biaya bangunan dihitung dengan menaksir nilai total depresiasi tahunan atau biaya pengembalian modal yang dirumuskan dengan:

Dimana: D = depresiasi tahunan; P = nilai investasi (biaya pembangunan); S = nilai sisa pada akhir umur pakai bangunan; N = umur pakai bangunan. Jika diasumsikan bahwa umur pakai bangunan akan mencapai 30 tahun, dan nilai sisa pada saat itu tinggal 10 % saja (10% P) maka rumusan depresiasi tahunan menjadi:

Dimana: nilai P adalah luas lantai bangunan dikalikan dengan standar harga bangunan. Total biaya bangunan per tahun ini kemudian dibagi jumlah siswa, sehingga dihasilkan biaya bangunan per siswa per tahun.

Biaya taman dihitung seperti menghitung biaya bangunan tersebut diatas, yaitu dengan rumus:

Dimana: P adalah nilai total yang dikeluarkan untuk membangun taman. P – S D = N (P – 0,1 P) 0,9 P D = = = 0,03 P 30 30 (P – 0,1 P) 0,9 P D = = = 0,03 P 30 30

Laporan Akhir Pemetaan Alokasi Pembiayaan Satuan Pendidikan Kabupaten Bandung

63

2008

Biaya fasilitas olahraga (lapangan sepak bola, lapangan voli, lapangan basket, lapangan badminton, dan lainnya) dihitung seperti menghitung biaya bangunan yaitu:

Dimana: P adalah nilai total yang dikeluarkan untuk membangun fasilitas olahraga. Biaya pagar dihitung seperti menghitung biaya bangunan tersebut diatas, yaitu:

dimana P adalah nilai total yang dikeluarkan untuk membangun pagar.

Biaya peralatan/perlengkapan, biaya perabot dan mebeler, serta biaya buku dihitung dengan menaksir biaya depresiasi berdasarkan metoda garis lurus atau straight

line depreciation method, dimana umur pakai alat adalah 7 tahun dengan nilai sisa 20 %

(20% P). Sehingga dapat dirumuskan :

Dimana: P adalah nilai total yang dikeluarkan untuk menyediakan

peralatan/perlengkapan atau perabot/mebeler atau buku.

4. Menghitung Biaya Satuan Penunjang

Biaya satuan penunjang berkaitan dengan: (1) Biaya satuan pendidikan yang dikeluarkan orangtua untuk keperluan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, dan (2) Biaya yang terkait dengan pembinaan dan pengawasan dari pihak pemerintah atau lembaga lain baik individu maupun kelompok.

P – S (P – 0,2 P) 0,8 P D = = = = 0,114 P N 7 7 (P – 0,1 P) 0,9 P D = = = 0,03 P 30 30 (P – 0,1 P) 0,9 P D = = = 0,03 P 30 30

Laporan Akhir Pemetaan Alokasi Pembiayaan Satuan Pendidikan Kabupaten Bandung

64

2008

Biaya satuan pendidikan penunjang ini dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh biaya untuk keperluan satuan kebutuhan dalam setahun. Caranya dengan menghitung biaya kebutuhan per tahun ialah dengan merinci per komponen menjadi sub-sub komponen atau aktivitas terlebih dahulu. Kemudian menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk keperluan masing-masing sub-sub komponen tersebut selama setahun. Satuan waktu biaya/pengeluaran untuk setiap sub komponen bisa berbeda, mungkin per hari, per minggu, per bulan, per semester, atau per tahun. Demikian pula, frekuensi pengeluaran biaya dapat berbeda, mungkin satu kali, dua kali, tiga kali, empat kali, atau dua belas kali dalam setahun. Dengan demikian, perhitungan biaya faktual per tahun untuk masing-masing sub komponen dapat dilakukan dengan mengalikan nilai rupiah dengan frekuensinya. Sedangkan, untuk menghitung biaya ideal dilakukan dengan memperkirakan biaya yang yang seharusnya dikeluarkan untuk keperluan masing-masing sub komponen.

5. Menghitung Biaya Satuan Per Siswa

Untuk sampai pada analisis biaya satuan per siswa, kemudian dikembangkan peta satuan-satuan analisis. Atas dasar kelengkapan peta satuan-satuan analisis tersebut maka dapat ditentukan unit cost per siswa untuk penyelenggaraan satuan pendidikan. Bahwa setiap pekerjaan senantiasa menpunyai batas waktu penyelesaian tertentu, anggaran tertentu dan tujuan tertentu. Anggaran biayanya ditentukan berdasarkan kesepakatan tertentu. Waktu penyelesaian biasanya ditentukan berdasarkan analisisis kebutuhan yang dilakukan sebelumnya. Penting digarisbawahi bahwa waktu penyelesaian merupakan variabel lain yang sangat mempengaruhi analisis biaya. Dengan demikian, satuan biaya per siswa dapat dihitung dengan formula:

UNIT COST PER SISWA =

Dimana: x = jumlah biaya setiap komponen biaya, kali batas waktu penyelenggaraan program pendidikan, kali jumlah siswa; n = jumlah keseluruhan siswa.

n

n

x

x

Laporan Akhir Pemetaan Alokasi Pembiayaan Satuan Pendidikan Kabupaten Bandung

65

2008

Dalam dokumen BAB II KAJIAN AKADEMIK (Halaman 45-50)

Dokumen terkait