METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Sifat Penelitian
F. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data
Setelah keseluruhan data terkumpul, maka langka selanjutnya penulis menganalisa data tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan. Dalam menganalisa ini penulis menggunakan metode deduktif yakni berangkat dari fakta-fakta umum, peristiwa-peristiwa yang kongkrit, kemudian fakta-fakta dan peristiwa-peristiwa yang umum kongkrit ditarik generalisasi yang mempunyai sifat khusus.10
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian agar dapat dipresentasikan dan mudah dipahami adalah:
1. Metode Analisis
10
Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan penelitian studi kasus yang dipergunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan kemudian menyajikan data observasi agar pihak lain dapat denga mudah mendapatkan gambaran mengenai objek dari penelitian tersebut. Deskriptif kuantitatif dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu menganalisis pengaruh antar variabel.11
2. Uji Asumsi Klasik
Alat uji yang digunakan adalah uji asusmsi klasik yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), maka peneliti menggunakan analisis regresi untuk membandingkan dua variabel yang berbeda. Pada analisis regresi untuk memperoleh model regresi yang bisa dipertanggung jawabkan, maka asumsi-asumsi berikut harus dipenuhi.12
Ada empat pengujian dalam uji asumsi klasik, yaitu : a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian dan sebaiknya dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model penelitian. Metode yang baik yang layak digunakan dalam penelitian ini adalah
11 Ibid, h. 206
12
metode kolmogrovmirnov untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang digunakan. Uji kolmogrovmirnov adalah uji beda antara data yang di uji normalitasnya dengan data normal baku.13
b. Uji Multikolinerasi
Uji multikolinerasi dimaksudkan apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas, maka terdapat problema multikolineritas (multiko) pada model regresi tersebut. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolineritas adalah koefisiensi korelasi antar variabel independent haruslah lemah dibawah 0.05. jika kolerasi kuat maka terjadi problema multikolineritas.14
c. Uji Autokolerasi
Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi autokorelasi dalam penelitian maka digunakan Uji run test. Uji run test digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi atau tidak. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test
13 Ibid, h.207
14
digunakan untuk melihat apakah residual terjadi secara random atau tidak. 15
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ditujukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan yang lain. Jika variance dan residual satu pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Metode yang digunakan dalam uji ini adalah Uji Spearman. Uji spearman yaitu melakukan korelasi antara absolute residual dengan masing-masing variabel independen. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.16
3. Regresi Linear Berganda.
Untuk alat uji hipotesis peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Regresi berganda berguna untuk meramalkan pengaruh dua variabel prediktor atau lebih terhadap satu variabel kriterium atau untuk
15 Ibid.,h.208
16
membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara dua buah variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (Y).17
Model regresi yang digunakan adalah :
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana :
Y : Return on Asset (ROA) a : Bilangan Konstanta b1, …b3 : Koefisiensi Regresi
X1 : Financing to Deposit Ratio (FDR) X2 : Capital Adequacy Ratio (CAR)
X3 : Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) e : Error term
Nilai koefisien regresi disini sangat menentukan sebagai dasar analisis, mengingat penelitian ini bersifat fundamental method. Hal ini berarti jika koefisien b bernilai positif (+) maka dapata dikatakan terjadi pengaruh searah antara variabel independen ddengan variabel dependen, setiap kenaikan nilai variabel independen akan mengakibatkan kenaikan variabel dependen. Demikian pula sebaliknya, bila koefisien nilai b bernilai negatif (-), hal ini menunjukkan adanya pengaruh negatif dimana kenaikan nilai variabel independen akan mengakibatkan penurunan nilai variabel dependen.
17
4. Uji Hipotesis
a. Uji F atau Uji Simultan
Uji F diguakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dari suatu persamaan regresi dengan menggunakan hipotesis statistik. Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS Statistik Parametrik berikut :
1. Jika Probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak 2. Jika Probabilitas > 0,05 maka H0 diterima b. Koefisiensi Determinasi (Uji R2)
Koefisiensi determinasi (uji R2) di gunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisiensi determinasi dapat dicari dengan rumus :
Koefisiensi determinasi (uji R2) dinyatakan dalam presentase yang nilainya berkisar antara 0 < R2 < 1. Nilai R2 yang kceil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variasi dependen amat terbatas.18 Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel idependen memberikan hampir semua
18
Ghozali, Imam. "Statistik Non Parametrik." Semarang: Badan Penerbit Undip (2006).h. 96.
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
c. Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen.19 Oleh karena itu uji t ini digunakan untuk menguji hipotesis. Langkah-langkah pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Merumuskan hipotesis (H0)
H0 diterima berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0.05
3) Membandingkan t hitung dengan dengan t tabel, jika t hitung lebih besar dari t tabel maka H0 diterima. Berarti bahwa variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen.
Nilai t hitung dapat dicari dengan rumus : 4) Berdasarkan profitabilitas 19 Ibid, h.100.
Ha diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari 0.05 (α) 5) Menuntukan variabel independen mana yang mempunyai
pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen. Hubungan ini dapat dilihat dari koefisien regresinya.
BAB IV