• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………… 43-47

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data yang dianggap tepat dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu dengan menggunakan fakta (menguraikan data) yang ada di lapangan, untuk memberikan gambaran tentang permasalahan yang dibahas dalam penelitian serta dikembangkan berdasarkan teori yang ada.

Setelah semua data terkumpul, maka langkah berikutnya adalah pengelolahan data. Yang dimaksud dengan pengolahan data pada penelitian ini adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil penelitian studi lapangan (observasi, dokumentasi dan wawancara) dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh dirinya sendiri atau orang lain.

Mile dan Huberman seperti yang dikutip oleh Salim (2006:20), menyebutkan ada tiga langkah pengolahan data kualitatif, yakni:

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2. Penyajian data

Pada penelitian kualitatif, di mana penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, dan sejenisnya. Menurut Miles dan Huberman, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

3. Menarik kesimpulan/verifikasi

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas atau bahkan tidak jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan ini dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, maupun hipotesis atau teori.

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perpustakaan Sekolah Islam Athirah Makassar 1. Sejarah Singkat Perpustakaan Sekolah Islam Athirah Makassar

Berdasarkan data yang diperoleh penulis melalui dokumen pada perpustakaan Sekolah Islam Athirah Makassar. Untuk menguraikan berdirinya Perpustakaan Perguruan Tinggi Athirah Makassar sampai kepada perkembangannya, dari awal kita harus berdasarkan pada sejarah berdirinya Perguruan Tinggi Athirah.

Pertama kali lokasi adalah tempat yang dipakai adalah tanah bekas kompleks AURI yang baru yang mana pembangunannya diserahkan kepada Drs. H. M. Yusuf Kalla. Setelah selesai pembangunannya maka kompleks yang lama diserahkan kepada sipembangun yaitu Drs. H. M. Yusuf Kalla sekaligus sebagai upah harga tanah.

Lokasi tersebut sangat strategis, terletak ditengah – tengah jantung kota di jalan Kajaolaliddo No. 22 Makassar. Tempat ini sangat cocok untuk dijadikan sebagaimana perdagangan yang mana mulanya Drs. H. M. Yusuf Kalla sebagai Presiden Direktur HV. Haji Kalla Trd. Coy berkeinginan mendirikan sebuah hotel karena lokasi tersebut sangat strategis. Kemudian pendapat itu berubah yang akhirnya sepakat untuk dijadikan suatu lembaga sosial yang dinamakan “Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Islam Haji Kalla” dengan akte pendirian No. 75 Tanggal 9

50

yang berfungsi sebagai sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dengan menempati seluas 12.000 M2

diatasnya terdapat bangunan sekolah dan kantor antara lain: a. TK Islam Athirah

b. SD Islam Athirah c. SMP Islam Athirah d. SMA Islam Athirah

Berdirinya perpustakaan PIA (Perguruan Islam Athirah) masa pergantian kepala unit perpustakaan yaitu:

a. Ahmad Padang Mulai 1984 – 1985

b. M. Syafei Mulai 1985 – 1986

c. M. Syafar Mulai 1986 – 1993

d. ST. Asia Mulai 1993 – 2001 ke SMA

e. Ari Fuddin dan Kamsidah Mulai 1996 – 2010

f. Kasrun Mulai 2011 – 2013

g. Imelda Mulai 2014 – Sekarang

2. Visi, Misi dan Program Perpustakaan Sekolah Islam Athirah Makassar

a. Visi

Menciptakan Perpustakaan sebagai sumber informasi dan sumber belajar.

b. Misi

Memberikan pelayanan yang terbaik untuk kepuasan seluruh anggota serta menumbuhkembangkan minat dan budaya baca.

c. Program Perpustakaan

Rencana kerja perpustakaan sekolah yang tertuang dalam perpustakaan secara umum akan mengacu pada tugas pokok perpustakaan sekolah, tujuan institusi, visi dan misi sekolah. Hal ini didasari oleh kepentingan bersama untuk menciptakan suasana kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien.

1) Program Kerja Jangka Pendek

 Menyediakan dan menghimpun bahan pustaka, informasi, sesuai kurikulum sekolah.

 Menyediakan dan melengkapi fasilitas perpustakaan sekolah sesuai kebutuhan.

 Mengelola dan mengorganisasi bahan pustaka dengan sistem tertentu sehingga memudahkan penggunanya.

 Melaksanakan layanan perpustakaan mudah dan menarik.  Meningkatkan minat baca murid, guru dan karyawan.

52

beberapa lembaga/instansi/penerbit tertentu.

 Memelihara bahan pustaka agar tahan lama dan tidak cepat rusak.

 Menerbitkan kartu perpustakaan bagi siswa baru dan guru/karyawan.

 Inventarisasi klasifikasi bahan pustaka.  Pelayanan peminjaman buku perpustakaa.

 Penerbitan surat tanda bebas perpustakaan bagi siswa yang akan tamat sebagai syarat pengambilan ijazah.

 Menyelenggarakan semarak bulan bahasa setiap tahun.

 Mengikuti beberapa lomba perpustakaan sekolah baik kabupaten, provinsi maupun nasional.

2) Program Kerja Jangka Panjang

 Menerapkan sistem layanan perpustakaan berbasis ICT.  Menerapkan E-Library Learning.

 Merealisasikan kualitas dan kuantitas buku minimal 20.000 judul.

 Terciptanya ruangan perpustakaan yang memadai, kondusif dan menyenangkan.

3. Struktur Perpustakaan Sekolah Islam Athirah Makassar

Gambar: 1

4. Jumlah Koleksi di Perpustakaan Sekolah Islam Athirah Makassar Jumlah koleksi bahan pustaka yang dimiliki oleh Perpustakaan Sekolah Islam Athirah Makassar sampai saat ini adalah 9.514 judul, dengan rincian :

Tabel 2

Jumlah koleksi di Perpustakaan Sekolah Islam Athirah Makassar

NO Jenis Koleksi Jumlah

1 Penunjang/Pengayaan 3497 2 Pelajaran SMA 2602 3 Pelajaran SMP 1201 4 Fiksi/Bacaan 1249 5 Pelajaran/Paket SD 849 6 Pegangan guru 116 7 Lain-lain -

Sumber: Data Perpustakaan Sekolah Islam Athirah Makassar tahun 2014 DIREKTUR (Drs. Edi Sutarto M. Pd) Pelayanan (Kamsidah S. Sos) Pengolahan (Imelda S. S) PERPUSTAKAAN

54

perpustakaan sekolah memerlukan sejumlah sarana dan prasarana untuk pelayanan kepada pemustaka maupun untuk mempermudah pekerjaan pustakawan dalam mengelola perpustakaan tersebut.

Sarana dan prasarana merupakan indikator yang terpenting di dalam mensukseskan program-program yang di rencanakan oleh Perpustakaan Sekolah Islam Athirah Makassar.

Tabel 3

Sarana dan prasarana Perpustakaan Sekolah Islam Athirah Makassar

No Jenis barang Jumlah Keterangan

1 Ac 2 Unit Baik

2 Kursi 137 Unit Baik

3 Meja baca 34 Unit Baik

4 Rak buku 27 Unit Baik

5 Meja sirkulasi 1 Unit Baik

6 Lemari catalog 2 Unit Baik

8 Meja referensi 2 Unit Baik

11 Komputer 2 Unit Baik

12 Alat pemadam 1 Unit Baik

JUMLAH 230 Unit Baik

Sumber Data: Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Selatan 2014

6. Koleksi referensi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai beberapa koleksi referensi yang dimanfaatkan oleh pengunjung dalam mencari informasi yang di butuhkan. Adapun koleksi referensi yang ada di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut:

a. Ensiklopedi b. Kamus

c. Koleksi monograf daerah d. Terbitan pemerintah e. Koleksi biografi f. Peta dan atlas g. Koleksi titipan

56

B. Sistem Pengolahan Bahan Pustaka di Perpustakaan Sekolah Islam Athirah Makassar

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa perpustakaan memiliki bahan pustaka yang dihimpun dalam koleksi perpustakaan, karena di dalamnya terdapat informasi dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Dimana perpustakaan merupkan sistem informasi yang berfungsi untuk menyediakan dan menyampaikan informasi yang terdapat dalam koleksinya. Oleh karena itu, koleksi perpustakaan perlu diolah, diatur sedemikian rupa sehingga informasi yang terdapat dalam koleksinya dapat disimpan dan ditemukan kembali secara cepat dan tepat jika ada yang membutuhkannya.

Pada bab ini setelah informasi di dapatkan dari hasil wawancara dengan para informan, peneliti wawancara 2 orang informan yang terdiri dari staf pengolahan dan sirkulasi, selanjutnya peneliti akan memaparkan, menganalisis serta menyajikan hasil penelitian agar tujuan penelitian tercapai berikut uraiannya:

a. pemahaman pustakawan tentang sistem pengolahan bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Islam Athirah Makassar

Sistem pengolahan merupakan proses mengelolah bahan pustaka atau buku dari segi catalog dan klasifikasi sebelum di tempatkan di rak buku sesuai klas masing-masing. Berdasarkan dari hasil wawancara yang

dilakukan oleh peneliti kepada staf pengolahan Perpustakaan Sekolah Islam Athirah Makassar menunjukkan bahwa:

“menurut Imelda S. S sistem pengolahan adalah proses dilakukannya

pengolahan bahan pustaka/koleksi dari segi katalog dan klasifikasinya agar ketika tersusun di rak bias dengan mudah dicari oleh siswa/siswi

yang membtuhkannya”. (11 Desember 2014)

berbeda pula dengan pendapat informan ke dua bahwa:

“menurut Kamsidah S. Sos sistem pengolahan adalah suatu proses mengatur buku agar tersusun rapi di rak dengan melalui pengaturan katalognya dan klasifikasinya. (11 Desember 2014)

Berdasarkan pernyataan informan di atas dapat disimpulkan bahwa:

Sistem pengolahan bahan pustaka adalah proses pengolah buku sebelum di tempatkan pada rak buku dengan sistem pengkatalogan dan klasifikasi agar mudah suatu informasi di temukan oleh para siswa/siswi. b. Pendapat pustakawan tentang sistem pengolahan bahan pustaka di sekolah

sudah baik atau belum?

Pengolahan bahan pustaka mampu dikatakan baik ketika proses pengolahan bahan pustaka yang dilakukan sudah memenuhi standar AACR (Anglo American Cataloguing Rules).

Senada dengan yang di ungkapkan oleh Imelda S. S dan

Kamsidah S. Sos mengatakan bahwa “sistem pengolahan bahan pustaka dapat dikatakan baik ketika proses pengolahannya sudah sesuai dengan aturan (sudah mengikuti pedoman mengklasifikasi dan mengkatalogisasi”. (11 Desember 2014)

Berdasarkan dari hasil wawancara menunjukkan bahwa: proses pengolahan dapat dikatakan sudah baik ketika sudah mengikuti pedoman mengklasifikasi dan mengkatalogisasi.

58

pada tahap pertama seorang pustakawan mengkalsifikasi buku tersebut kemudian dilanjutkan dengan mengkatalogisasi, setelah itu barulah dipilah-pilah buku tersebut untuk di taruh di buku sesuai dengan sistem penomoran.

Berdasarkan dari hasil wawancara Imelda S. S mengemukakan bahwa: “seorang pustakawan memiliki peran yang penting dalam mengkatalog suatu buku karena seorang pustakawanlah yang mengelolah buku tersebut untuk bisa tersusun rapi ke rak buku sesuai dengan penomoran klasnya”. (11 Desember 2014)

Selanjutnya Kamsidah S. Sos mengemukakan bahwa: “seorang pustakawan berperan penting dalam melakukan pengolahan bahan pustaka karena merekalah yang tahu betul cara mengklasifikasi dan mengkatalogisasi suatu buku”. (11 Desember 2014)

Berdasarkan dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa: peranan pustakawan sangat penting hal ini dikarenakan seorang pustakawan yang tahu betul cara mengkalsifikasi dan mengkatalogisasi suatu buku atau bahan pustaka agar bias tersusun rapi di rak sesuai dengan penomoran klasnya.

d. Pentingnya sistem pengolahan bagi perpustakaan

Sistem pengolahan sangat penting bagi perpustakaan karena dengan sistem pengolahan tersebut buku atau bahan pustaka dapat dengan mudah ditemukan oleh pemustaka.

Beradarakan dari hasil wawancara Imelda S. S mengemukakann bahwa: “sangat penting sistem pengolahan bagi perpustakaan Sekolah Islam Athirah Makassar, karena dapat memudahkan siswa atau pemustaka dalam pencarian informasi dengan cepat dan tepat”. (11 Desember 2014)

Selanjutnya Kamsidah S. Sos mengemukakan bahwa: “berperan penting supaya tidak membuang-buang waktu pemustaka dalam mencari informasi”. (11 Desember 2014)

Beradasarkan dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa: sangat penting karena dengan adanya sistem pengolahan tersebut dapat mengifisienkan waktu dengan cepat pemustaka mencari informasi yang mereka butuhkan.

C. Kendala – kendala yang dihadapai dalam pengolahan bahan pustaka di

Dokumen terkait