• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Uji Kualitas Data Kualitas data dalam suatu pengujian hipotesis akan

mempengaruhi hasil ketepatan uji hipotesis dalam penelitian ini, kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrument dievaluasi dengan validitas dan uji reabilitas.53

52

Alim M. Nizarul, Trisni Hapsari dan Liliek. Purwanti Pengaruh Kompetensi dan

Independensi terhadap Kualitas Auditor dengan Etika auditor sebagai variabel moderasi,

Simposium Nasional Akuntansi X .(2007) . hal 50 53

A. R., Wirjono Raharjono, A. B. “Pengaruh Karakteristik Personalitas Manajer Terhadap Hubungan Antara Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dengan Kinerja Manajerial”. Jurnal KINERJA, Volume 11, No.1, Th. 2007: h.60

a. Pengujian Validitas “Uji validitas dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

mengukur sejauh mana ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur”.54 Jika koefisien korelasi (r) bernilai positif dan lebih besar dari r tabel, maka dinyatakan bahwa butir pertanyaan tersebut valid atau sah. Jika sebaliknya, bernilai negatif, atau positif namun lebih kecil dari r tabel, maka butir pernyataan dinyatakan invalid dan harus dihapus. Untuk melakukan uji validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS). Kriteria suatu instrumen sebagai berikut:

r hitung > r tabel (valid) r hitung< r tabel (tidak valid)

b. Pengujian Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji

konsistensi kuesioner dalam mengukur suatukontrak yang sama atau stabilitas kuesioner. Uji reabilitas dilakukan dengan metode internal concistency.” Reabilitas instrument penelitian dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan koefisien cronbach’s Alpha. Jika nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,6 maka disimpulkan bahwa instrument penelitan tersebut handal atau reliable”.55

2. Uji Asumsi Klasik Oleh karena alat analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis regresi berganda, maka perlu dilakukan pengujian terhadap asumsi-asumsi yang diisyaratkan dalam analisis regresi berganda untuk memenuhi kriteria BLUE (Best Linier Unbias Estimate). Uji asumsi klasik dalam penelitian ini mencangkup uji normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas.

54

Imam Ghozali.2005. ”Aplikasi analisis multivariat dengan program SPSS”. BP Undip 55

a) Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui metode grafik dan statistik.

Metode grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat normal probability plot. “Normal probability plot adalah membandingkan distribusi komulatif data yang sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal”.56 Dasar pengambilan keputusan melalui analisis ini, jika data menyebar disekitar garis diagonal sebagai representasi pada distribusi normal, berarti mode regresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Uji Multikolinearitas Uji mulkolinearitas bertujuan untuk menguji

apakah di dalamm model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam regresi dapat dilihat dari nilai torelance dan nilai Variance Inflasing Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur validitas bebas yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Model regresi yang bebas multikolinearitas adalah yang mempunyai VIF = 10 dan nilai tolerance = 0,1. Untuk melihat variabel bebas dimana saja saling berkorelasi adalah dengan metode menganalisis matriks korelasi antar variabel bebas. “Korelasi yang kurang dari 0,05 menandakan bahwa variabel bebas tidak terdapat multikolinearitas yang serius”.57

56

Imam Ghozali.2005. ”Aplikasi analisis multivariat dengan program SPSS”. BP Undip 57

c) Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji

apakah nilai dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual satu pengamatan yang lain.58 Pengujian ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah dengan cara melihat grafik plot nilai prediksi varibel dependen (ZPED) dengan residunya (SRESID). Dasar analisis :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka terjadi homoskedastititas.

Uji lebih meyakinkan bahwa model memiliki heterokedastisitas atau tidak maka dilakukan uji glejser, glejser meregresi nilai absolute residual terhadap variabel independen. “Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% maka dapat disimpulan model regresi tersebut tidak mengandung adanya heterokedastisitas”.59

3. Uji hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini Analisis menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh hubungan antara satu variabel terhadap variabel lain. Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen disebut

58

Imam Ghozali. 2005. ”Aplikasi analisis multivariat dengan program SPSS”. BP Undip

59

Muh Taufiq Efendy. Pengaruh Kompetensi Independensi dan Motivasi Terhadap

Kualitas Audit Aparat Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada

regresi berganda. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi (α) 0,05 atau 5 % dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Y= β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Keterangan : β0 = Konstanta X1 = Kompetensi Auditor X2 = Independensi Auditor X3 = Etika Auditor

Y = Kualitas Hasil Audit

β 1, β 2, β 3 = Koefisien regresi untuk X1, X2, X3 e = error term

Toleransi kesalahan (α) yang ditetapkan adalah 5% dengan signifikansi sebesar 95%.

a. Uji Parsial (Uji t)

Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan uji-t sauji-tu sisi, uji-taraf kepercayaan 95%. “Kriuji-teria pengambilan kepuuji-tusan unuji-tuk melakukan penerimaan atau penolakan setiap hipotesis adalah dengan cara melihat signifikansi harga t hitung setiap variabel independen atau membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel”.60 Uji t dilakukan untuk mengetahui positif dan signifikansi dari pengaruh-pengaruh variabel bebas yaitu kompetensi, independensi dan etika auditor secara individual terhadap variabel terkait kualitas hasil audit.

60 Kasidi. “Faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor persepsi manajer

keuangan perusahaan manufaktur di Jawa Tengah”. TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen dilihat dari koefisien regresi (β) apabila variabel independen yang dimiliki naik 1% atau satu satuan maka akan meningkatkan variabel dependen , hal ini berarti variabel independen hipotesis H1, H2, dan H3 didukung berpengaruh secara positif terhadap variabel dependen

Penetapan untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak ada dua cara yang dapat dipilih yaitu :

1) Membandingkan t hitung dengan t tabel

a) Jika t hitung > t tabel maka H1, H2, dan H3 diterima. Artinya ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

b) Jika t hitung < t tabel maka H1, H2, dan H3 ditolak. Artinya tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara individual terhadap variabel dependen

2) Melihat Probabilities Values

a) Probabilities value > derajat keyakinan (0,05) maka H1, H2, dan H3 ditolak. Artinya tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

b) Probabilities value < derajat keyakinan (0,05) maka H1, H2, dan H3 diterima. Artinya ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

Langkah-langkah menguji hipotesis dengan distribusi uji t 1. Merumuskan hipotesis

Ho : βi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat

Ha : βi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.

2. Menentukan taraf nyata/ level of significance = α

Taraf nyata / derajad keyakinan yang digunakan sebesar α = 1%, 5%, 10%, dengan:

df = n – k Dimana:

df = degree of freedom/ derajad kebebasan n = Jumlah sampel

k = banyaknya koefisien regresi + konstanta

3. Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesis nol diterima atau tidak.

Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria sebagai berikut: a. Ho diterima apabila –t (α / 2; n – k) ≤ t hitung ≤ t (α / 2; n – k), artinya

tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Ho ditolak apabila t hitung > t (α / 2; n– k) atau –t hitung < -t (α / 2; n – k), artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t tabel yang diperoleh dibandingkan nilai t hitung, bila t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh pada variabel dependen. Apabila t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

“Melihat berapa proporsi variasi dari variabel bebas secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel tidakbebas”.61

Untuk mengetahui seberapa besar presentase sumbangan dari variabel independen X1,X2,X3 secara bersama-sama terhadap kualitas hasil audit sebagai variabel dependen dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi (R2). Dimana R2 menjelaskan seberapa besar variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen. Dalam hasil output SPSS maka yang menjadi patokan adalah Adjuster R Square

Dokumen terkait